A One-shot inspired by VIXX - ETERNITY Music Video.

The Story Start Here...

“Ah...” terdengar suara dari seorang pria yang baru saja terbangun dari tidurnya.

Pria itu langsung melihat sesosok wanita yang masih terlelap disampingnya. Pria itu tersenyum lalu bangun dari ranjangnya, menyiapkan susu hangat untuk wanita tersebut.

Setelah selesai menyiapkan susu hangat tersebut pria itu langsung kembali kedalam kamar dan meletakan secangkir gelas dimeja yang terletak disamping ranjang itu.

“Hyoyeon-ah, bangun lah” ucapnya sembari membangunkan wanita itu.

Perlahan wanita yang bernama Hyoyeon itu membuka mata-nya lalu tersenyum. “Good Morning Kris”.

Pria yang ternyata memiliki nama Kris itu langsung membalas senyuman hyoyeon. “Good morning beautiful”, lalu Kris mengambil gelas yang berisikan susu hangat yang tadi telah ia siapkan. “Ini, minumlah”.

“Kau menyiapkannya untuk ku?” tanya Hyoyeon lalu mengambil gelas dan meminum susu tersebut.

Kris menganggukan kepalanya perlahan. “Kau menyukainya?”

Hyoyeon mengangguk lalu tersenyum pada Kris.

Setelah itu, mereka berdua langsung turun untuk sarapan bersama. Dan setelah selesai sarapan Kris duduk di sofa dan kembali memejamkan mata-nya, sementara Hyoyeon langsung mendekat dan melihat kejendela karna mata-nya menangkap salju turun pagi itu.

Setelah memastikan bahwa salju benar-benar turun, hyoyeon langsung menghampiri Kris dan mengguncang tubuhnya. “Kris! Diluar salju, ayo kita main keluar!” ajak Hyoyeon sembari menarik tangan Kris.

Kris hanya menggelengkan kepalanya, tanda bahwa ia menolak ajakan Hyoyeon.

“Ayolah! Kumohon kris!!!” rengek Hyoyeon memohon.

Kris langsung menjawab tanpa membuka kedua matanya. “Tidak chagi-ya, kau kan tau sedingin apa diluar saat sedang salju”

“Tapi kita bisa menggunakan jaket yang tebal kan? Ayolah~ aku ingin bermain diluar Kris”

“Tidak Hyoyeon”

Hyoyeon langsung menghempaskan tangan Kris. “Fine!” ucap Hyoyeon kesal lalu pergi dan duduk dihadapan jendela.

Kris membuka kedua matanya, ia sadar bahwa ia telah membuat Hyoyeon kesal. Tapi Kris hanya tidak mau hyoyeon sakit karna terlalu lama bermain diluar yang sangat dingin itu. Karna kris tau, hyoyeon akan benar-benar seperti anak kecil yang pertama kali bermain dengan salju, jika ia sudah bermain dengan salju salju itu.

Kris langsung menghampiri Hyoyeon. “Hey” panggil Kris.

Hyoyeon tidak menjawab, dia hanya diam. Dirinya masih kesal karna Kris tidak mau menuruti kemauannya. She is trully a choding.

“Aku melarang mu main keluar karna aku tidak mau kau sakit karna kedingin diluar sana Hyo” ucap Kris.

“Aku hanya ingin bermain Kris, bukan ingin menyakiti diriku sendiri!” balas Hyoyeon dengan nada kesal dan tanpa menatap Kris.

“Tapi dingin-nya udara kota Seoul saat salju akan menyakiti mu” Kris mengacak-acak rambut Hyoyeon. She is so cute pikir Kris.

Hyoyeon kembali memilih untuk menutup mulutnya, dan mem-pout bibirnya.

“Iya-iya aku salah, aku minta maaf oke?” Hyoyeon masih memilih untuk diam dan menatap salju yang turun dari langit. “Ayolah Kim-choding, berhenti marah pada ku~ ku mohon” ucap Kris lalu menatap hyoyeon dengan puppy-eyes miliknya.

Hyoyeon tertawa kecil. “Stop that Kris, you look so weird”.

“Aku tidak akan berhenti sampai kau mau memaafkan ku” ucap Kris lalu menunjukan semua aegyo yang ia bisa.

Hyoyeon langsung menahan tangan milik Kris. “Aku tidak marah pada mu” ucapnya lengkap dengan senyuman indah dibibirnya.

“Jelas-jelas tadi kau marah pada ku” Kris mendekekatkan wajahnya dengan wajah Hyoyeon.

Reflek Hyoyeon pun langsung memundurkan wajahnya lalu menggaruk bagian belakang lehernya yang sebenarnya tidak gatal. “Eumm I’m just pissed”

Kris tersenyum lalu mendaratkan sebuah cium-an didahi Hyoyeon. “You are truly a choding Hyoyeon-ah”

“And You are truly love this choding” Hyoyeon langsung tertawa.

“Thats right, I’m in love with this young woman who act like 10-years old kid” balas lalu mengacak-acak rambut Hyoyeon dan ikut tertawa bersamanya.

Mereka tetap duduk didepan jendela dengan posisi Kris memeluk tubuh mungil Hyoyeon dan mereka menatap turunya salju diluar rumah mereka. Mereka tetap seperti itu untuk beberapa menit sampai Kris memecah keheningan.

“Chagi-ya, aku akan bermain piano untuk mu sebagai permintaan maaf ku. Bagaimana?” tanya Kris tanpa merubah posisi mereka.

“Memangnya kau bisa?” heran Hyoyeon sembari melihat ke atas, menatap mata Kris.

“Tentu saja” balas Kris lalu mencubit hidung Hyoyeon.

Hyoyeon mem-pout kan bibirnya. “Baiklah, tapi kau harus main dengan bagus ya”.

“Yes ma’am”

Kris pun langsung menarik tangan Hyoyeon, membawa sosok wanita kesayangannya itu ke ruang tengah tempat piano diletakan. Setelah sampai pun Kris langsung meminta Hyoyeon untuk duduk di Kursi yang telah ia letakan di samping piano, tapi tidak tepat disamping piano tersebut.

“Lagu apa yang ingin kau dengar?” tanya Kris.

“Terserah kau saja” jawab Hyoyeon dengan senyum diwajahnya.

Seteah mendengar jawaban dari Hyoyeon, Kris-pun langsung menekan tuts-tuts piano dan nada yang sangat indah pun mulai terdengar. Hyoyeon memperhatikan wajah Kris, tidak pernah ia melihat Kris se-serius ini sebelumnya. Hyoyeon pun juga mulai tersentuh dengan nada yang terdengar dari piano tersebut.

Setelah beberapa menit kemudian, Kris telah menyelesaikan permainan piano-nya, dia pun langsung menatap kearah Hyoyeon tan