Chapter 2

Let's Not Fall in Love

Aku membuka pintu kelasku dengan pelan. Aku masuk ke kelas masih dengan menundukkan kepalaku. Aku takut apapun kemungkinan yang akan menimpaku. Namun Setelah beberapa saat aku putuskan untuk mendongakkan wajahku mencoba menatap Guru Jung. Namun kedua mataku membulat sempurna ketika mengetahui bukan tatapan garang Guru Jung yang menyambutku. Melainkan...

 

"Kau!!!"

 

.

 

.

 

.

 

.

 

#Author Pov

 

Kedua mata Jieun membulat sempurna ketika mengetahui siapa yang pertama kali menyambutnya. Dia. Laki-laki yang menabraknya beberapa menit yang lalu. Amarah pun kembali menyelimuti Jieun.

 

"Kau, apa yang kau lakukan disini! Ah aku tau kau pasti membuntutiku kan!" Ucap laki-laki itu dengan nada sinis.

 

"Huh?! Membuntutimu? Tidak sudi aku melakukan hal itu. Lagipula aku adalah murid kelas ini jadi seharusnya aku yang bicara begitu. Apa yang kau lakukan disini?! Kau ingin minta maaf padaku? Akhirnya kau sadar juga." Jieun membalas dengan nada yang tak kalah sinis.

 

"Minta maaf? Bukankah kau yang seharusnya minta maaf? Kau hampir membuat mobilku lecet."

 

"Hampir huh? Kau malahan sudah menabrakku dan membuatku jatuh!"

 

"Siapa suruh menghalangi jalanku."

 

"Hey jalanan masih luas. Kau saja yang tidak tau cara menyetir. Bodoh."

 

"Apa kau bilang?!" Laki-laki itu mulai menggeram marah.

 

"Ternyata kau ini selain bodoh juga tuli ya."

 

"Kau perempuan-"

 

"Berhentiiiiiiiii!!!!!" Ucapan laki-laki itu terpotong sebelum sempat mengucapkan umpatannya karena teriakan melengking Guru Jung. Secara reflek semua murid di kelas itu langsung menutupi telinga mereka.

 

Keadaan menjadi hening sejenak.

 

"Apa kalian berdua sudah selesai?" Ucap Guru Jung sambil bergantian menatap kedua muridnya yang sedari tadi saling adu mulut. Keduanya hanya diam sambil menundukkan kepalanya takut.

 

"Lee Jieun!" Jieun mendongakkan kepalanya mendengar namanya disebut oleh Guru Jung.

 

"I-iya Guru Jung." Jawab Jieun pelan.

 

"Kau tau jam berapa ini? Kenapa kau baru datang?" Jieun kembali menundukkan kepalanya saat mengetahui ia akan kena marah.

 

"Kau tau kan saya paling benci jika ada murid yang terlambat?" Jieun mengangguk pelan menjawab ucapan Guru Jung.

 

"Lalu kenapa kau datang terlambat?!!" Jieun agak terkejut karena Guru Jung menaikkan nada suaranya.

 

"I-itu. Semua itu gara-gara dia Guru Jung." Jieun kini memberanikan diri dan menunjuk laki-laki disamping Guru Jung yang sejak tadi hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

 

Yang ditunjuk kini membulatkan kedua matanya karena semua pandangan tertuju kearahnya.

 

"Dia menabrakku dengan mobil jeleknya. Dia membuatku jatuh dan kakiku terluka. Dia pasti sengaja melakukannya padaku Guru Jung." Jieun mencoba beralasan agar ia terbebas dari amukan Guru Jung.

 

Guru Jung diam dan mencerna alasan yang Jieun berikan.

 

"Dia bohong. Dia saja yang tidak lihat-lihat jalan. Lagipula aku tidak mengenalnya bagaimana mungkin aku sengaja melakukannya. Tidak masuk akal." Laki-laki itu mengungkapkan argumennya setelah beberapa menit hanya diam.

 

"Kau ini jelas-jelas bersalah masih saja mengelak."

 

"Aku tidak mengelak. Ini semua memang kesalahanmu."

 

"Salahmu!!"

 

"Kamu!!!"

 

"Kamu!!"

 

"Kamu!!!"

 

"Kamu!!"

 

"Kam-"

 

"Hentikaaaaaannn!!!" Lagi-lagi untuk kedua kalinya teriakan Guru Jung menginterupsi perkelahian mereka.

 

Guru Jung menghela nafas frustasi.

 

"Lee Jieun, aku tidak peduli alasan apa yang kau berikan. Karena kau sudah terlambat kau pasti tau apa yang akan kau dapatkan sebagai hukumanmu bukan?" Jieun mengangguk pelan.

 

Detensi tentu saja memangnya apa lagi. Guru Jung kan memang terkenal karena kesukaannya memberikan detensi pada muridnya yang terlambat. Sungguh malang nasibmu Lee Jieun.

 

"Tapi kau tenang saja. Hari ini saya tidak akan memberikanmu detensi."

 

Apa???!!! Tidak ada detensi untukmu hari ini Lee Jieun? Apa ini tidak salah? Mimpi apa Jieun semalam? Kim Jongin!!!!

Benar juga ini pasti karena memimpikan Jongin. Terima kasih Jongin. Mulai sekarang Jieun akan rajin memimpikanmu kkkk~

 

"Ya?" Jieun sampai kehabisan kata-kata karena tidak percaya akan ucapan Guru Jung barusan.

 

"Saya punya hal yang lebih baik. Karena hari ini kita kedatangan murid baru maka sebagai ganti atas detensimu, kau harus menemani Park Chanyeol mengelilingi sekolah kita saat istirahat nanti." Guru Jung mengakhiri ucapannya dengan senyum hangatnya.

 

Apa??!! Menemani laki-laki bodoh itu berkeliing sekolah?? Hell No!!! Ini benar-benar penipuan. Guru Jung melakukan penipuan pada ku. Aku senang tidak ada detensi tapi ini apa? Guru Jung malahan memberikanku hukuman yang lebih berat dari detensi. Tidak aku tidak mau. Pikir Jieun.

 

"Tapi Guru Jung-"

 

"Kau tidak mau? Sayangnya Lee Jieun saya tidak menerima jawaban tidak." Jieun hanya bisa menghela nafas pasrah. Mau tidak mau ia harus meng-iyakan perintah Guru Jung. Ini buruk benar-benar buruk.

 

"Baiklah Lee Jieun kau bisa duduk ditempatmu." Jieun hanya mengangguk lemas sambil berjalan gontai menuju kursinya di baris ketiga paling kiri di dekat jendela. Sesampainya disana ia langsung saja meletakkan kepalanya diatas meja.

 

"Nah untukmu Park Chanyeol kau bisa duduk di kursi yang kosong."

 

Chanyeol lalu berjalan menuju satu-satunya kursi yang kosong di kelas itu. Yaitu di baris kedua di seberang tempat duduk Jieun. Chanyeol mendudukkan diri di kursi tersebut sambil mengedarkan pandangannya pada sekeliling kelas. Pandangannya berhenti pada gadis berambut coklat yang duduk didepan Jieun. Ia memberikan wink-nya yang membuat pipi gadis itu bersemu merah. Dalam hati Chanyeol tertawa. Sepertinya ini akan menyenangkan.

 

¤¤¤¤¤

 

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Jieun segera membereskan buku-buku dan alat tulisnya dari meja. Ia lalu segera mendatangi meja sahabat baiknya yang berada di barisan terdepan.

 

"Hai Suzy-ya!! Let's eat!!!" Teriak Jieun tepat di depan wajah Suzy.

 

"Astaga Lee Jieun!! Kau ini berisik sekali." Yang Suzy omeli justru malahan tertawa menanggapi omelannya.

 

"Haha sorry sorry mate."

 

"Huft. Yasudah ayo kita ke kantin." Suzy menarik lengan sahabat karibnya ini hendak membawanya menuju kantin. Sementara Jieun hanya mengangguk-angguk riang seperti anak umur 5 tahun yang akan dibelikan es krim.

 

Namun belum sampai Jieun dan Suzy keluar dari kelas, jalan mereka sudah di hadang oleh seseorang. Keduanya reflek mendongakkan kepalanya karena orang di depan mereka ini benar-benar tinggi. Dan hal pertama yang menyambut mereka adalah wajah ceria Chanyeol dengan senyuman 10.000 wattnya.

 

"Hai para gadis, mau kemana?" Suzy akan menjawab namun terpotong oleh ucapan Jieun.

 

"Bukan urusanmu! Jadi menyingkirlah dari sini!" Jieun menjawab dengan ketusnya.

 

Namun Chanyeol dengan keras kepalanya tidak ingin menyingkir dari sana. Jieun mencoba lewat sisi lain yang tidak dihalangi Chanyeol. Namun dengan secepat kilat Chanyeol kembali menghadangi jalan Jieun.

 

"Sebenarnya apa maumu huh?"

 

"Aku hanya ingin mengingatkan apa kau tidak merasa melupakan sesuatu?"

 

Sesuatu? Sesuatu apa? Jieun tidak merasa melupakan sesuatu.

 

"Apa maksudmu? Bicara yang jelas!" Chanyeol hanya bisa memutar bola matanya melihat kelakuan Jieun.

 

"Kau lupa yang dikatakan Guru Jung? Bahwa saat istirahat kau harusnya menemaniku berkeliling sekolah kita tercinta ini sebagai ganti atas hukumanmu." Jelas Chanyeol.

 

Jieun berpikir sejenak. Ah iya aku melupakan hal itu.

 

"Tidak. Aku tidak mau. Kau lakukan saja sendiri." Jieun berfikir Guru Jung mungkin saja tidak menerima jawaban tidak tapi untuk Chanyeol, tidak ada alasan baginya untuk menolak jawaban tidak.

 

"Kau yakin kau tidak mau? Aku bisa saja mengadukanmu pada Guru Jung. Kau tau itu kan?"

 

Jieun diam. Ia bingung harus melakukannya atau tidak jika ia melakukannya ia tidak akan bisa makan bersama Suzy. Jika tidak ia bisa saja kena hukuman yang lebih berat dari Guru Jung. Ahh!!!

 

Jieun merasakan Suzy menyenggol lengannya. Ia lalu menoleh kearah Suzy dan menatapnya heran. Suzy membisikkan sesuatu pada Jieun dengan nada yang yah lumayan keras.

 

"Menurutku sebaiknya kau pergi saja dengannya. Tidak perlu lama tunjukkan saja dia ruangan-ruangan yang penting. Daripada kau kena hukuman yang lebih berat dari Guru Jung? Dan kau tenang saja jika kau sudah selesai temui saja aku di kantin. Ok?!"

 

Jieun menimbang-nimbang usulan Suzy. Yah memang lebih baik jika ia menemani Chanyeol sebentar daripada berhadapan lagi dengan Guru Jung?

 

"Kau ini terlalu lama berfikir. Sudah ikuti saja saran teman manismu ini." Entah Chanyeol sadar atau tidak bahwa ucapannya barusan membuat wajah Suzy memerah karena disebut 'manis' oleh Chanyeol.

 

Jieun sendiri hanya bisa mendelik mendengar ucapan Chanyeol. Ada perasaan aneh saat Chanyeol mengatakan Suzy itu manis. Namun ia tepis jauh-jauh perasaan aneh itu.

 

"Baiklah kalau begitu aku-"

 

"Ok. Cukup. Ayo kita pergi. Sampai jumpa manis." Chanyeol tanpa izin langsung saja memotong kalimat Jieun dan menarik lengan Jieun membawanya menjauh dari kelas. Tidak lupa sebelum pergi ia sempat memberikan wink-nya pada Suzy. Hal itu cukup membuat Suzy speechless di tempat. Hari pertama sekolah dan Chanyeol sudah membuat dua gadis berblushing ria karena wink menawannya. Setelah ini entah berapa banyak lagi gadis-gadis yang akan jatuh ke dalam pesona seorang Park Chanyeol.

 

To Be Continue

 

 

Hai hai aku balik lagi nih bawa chapter kedua. Maaf ya jika agak lama. Soalnya lagi banyak tugas di sekolah *gila sok sibuk.

 

Gimana nih chapter keduanya? Bagus apa jelek? Comment ya. Yaudah kayaknya segitu aja dulu. Ditunggu chap selanjutnya jangan bosen-bosen nungguin. Untuk selanjutnya diusahain deh biar updatenya cepet. Buat yang udah baca dan ngasih feedback makasih banyak ya. See ya^^

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DewiDream
hari ini bakal update chap 3 dan 4. selamat baca^^

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 4: Ah, Chanyeol-a kenapa kau tidak mengantar jieun tadi?
Eummm, jongin memperhatikan jieun rupanya... Chukhahae jieun-a
Tikakyu #2
Chapter 3: Chanyeol sangat genit, tapi romantis juga. :-)
Salsal28 #3
Chapter 3: Aaah keren keren thor. Pokoknya paling suka deh ama pairing chanyeol-jieun ditambah ada jongin didalemnya :P.
Apalagi kalo hari ini double update, jadi makin cinta deh <3 :*
Lilyxxi #4
Chapter 2: Buruan apdet ya thor hihi cie chanyeol flirting2
Tikakyu #5
Chapter 2: Ya! Chanyeol-a. Kau sungguh genit.
Ditunggu chapter berikutnya Author-nim. :-)
Tikakyu #6
Woah...
Sungguh sial jieun hari ini (?)
semoga menjadi hari sial yg terakhir... Eoh!?
itawindi #7
Chapter 2: keren deh ceritanya tambah suka sama cerita ini , di tunggu kelanjutanya thor
nindyakesuma #8
Chapter 2: Cool, kaya tom & jerry ya mereka ?! Hehehe... Ditunggu part selanjutnya thor, Fighting !!
itawindi #9
aku suka tor next thor aku tunggu oh iya rival jieun itu chanyeol kan thor