Part XXV

The Tale of Fairytale

Chapter 25: Failed Mission?

 

Musim semi yang hangat berubah menjadi dingin bagi Leeteuk, Heechul, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan juga Yongso. Hal tersebut disebabkan dengan sikap dingin yang ditujukan Toki kepada Hankyung. Setelah hari saat Hankyung langsung serobot melamarnya, Toki tidak memberikan jawaban apapun kepada Hankyung. Ia masih bingung harus menjawab apa. Tapi Hankyung dengan sabar menunggu. So why!?

Yongso mengatakan sesuatu ketika rapat komite detektif gadungan, “Toki itu… tidak pernah menerima lamaran perjodohan dari orang yang merupakan sahabatnya…”

“EH!?” seru para bocah dorky itu.

“Jeongmal… Waktu dia masih kuliah dia juga pernah mengikuti perjodohan seperti kemarin. Sekitar 20 orang yang melamar dan setengahnya adalah sahabat-sahabatnya…” jelas Yongso sambil mengingat-ingat masa lalu.

“Yongso-ssi, bisakah kau berikan beberapa contohnya?” tanya Leeteuk langsung berubah menjadi investigator.

“Beberapanya ada yang kalian kenal kok,” jawab Yongso memasang tampang innocent. “Beberapanya artis LME… Ken dan El juga termasuk…”

“MWO!?”

“Sudah kuduga reaksi kalian akan seperti ini…” gumam Yongso sweatdropped.

Heechul tampak depresi dan menggumamkan sesuatu, “Kenapa mereka bisa, kenapa mereka bisa…”

“Tapi tentu saja Toki menolaknya~, dia itu tipe yang tidak mau menggunakan sahabatnya untuk kepentingan sendiri. Jadi mungkin karena itu lamaran Hankyung oppa sama sekali tidak diterimanya,” jelas Yongso, “Ah, tapi belum ditolak juga, bukan?”

Leeteuk dengan mata berbinar dan dengan penuh harapan bertanya, “Jadi masih ada kesempatan untuk eori Hankyung-i?”

Maybe yes, maybe no…” jawab Yongso.

“Eh!? WAE!?” seru Heechul makin depresi.

“Kita tidak tahu bukan apakah Toki menyimpan perasaan untuk Hankyung oppa atau tidak,” jawab Yongso tetap tenang menghadapi rival Starcraft-nya. “Jadi aku punya rencana untuk mereka berdua~.”

“Malhaebwa(katakan saja)!” perintah Kangin tidak sabaran.

Mereka membentuk lingkaran dan berbisik-bisik merencanakan sesuatu yang licik dan picik (-_-‘). Teukie eomma dan Heerella langsung setuju dengan rencana tersebut. Siwon dan Ryeowook yang masih berpikiran innocent se-innocent mungkin tidak setuju,malah sungkan untuk melakukannya. Sementara Eunhyuk hanya bisa berdoa agar ia tidak menerima tonjokan maut dari Yang Mulia Toki.

 

Suatu hari dua orang 4D Super Junior: Heechul dan Yesung sudah senyam-senyum saja dari tadi. Siwon komat-kamit berdoa di dekat tembok. Hari itu para member Super Junior diundang oleh Soutaki untuk makan siang. Tampaknya beliau menyukai para bocah dorky yang noraknya nggak ketolongan lagi.Yongso yang membuat menu utama dari masakan-masakan mewah tersebut. Louis yang tidak ada pekerjaan saat itu dengan sukarela membantu para ‘Mak Comblang Wannabe’ itu dengan menyeret Toki untuk ikut makan siang bersama mereka. Toh, dia juga ingin kedua sahabatnya itu menikah.

“Ayolah, Toki-chan~! Sejak kemarin kau tidak makan karena sibuk bukan?” kata Louis mendudukan Toki di sebelah Hankyung yang memandang keduanya dengan mata yang dilebarkan.

“Lou! Aku harus pergi kerja sekarang!” bentak Toki berusaha melepaskan diri dari tahanan Louis. Tangan kirinya sudah mengepal, siap untuk meninju si malang Louis.

Tapi tiba-tiba Soutaki masuk ke ruang makan dan memerintahkan Toki, “Toki, duduk.” Tanpa protes lagi Toki segera duduk. “Aku sudah meminta Lorry dan Ken’i untuk membatalkan semua jadwal dan tugasmu hari ini. Kau tidak perlu pergi ke LME ataupun rumah sakit hari ini.”

“Demo…” ujar Toki ingin protes.

“Toki, jangan memalukan kakek di depan para tamu,” peringat Soutaki dengan suara yang tenang tapi agak terdengar mengintimidasi.

“Hai, gomenasai,” ucap Toki langsung tunduk dan menyerah pasrah.

Woah, Toki langsung tunduk terhadap perkataan beliau, tidak pernah aku melihatnya pasrah seperti ini…’ kata Eunhyuk dalam hati. Ia terkejut begitu melihat kekuatan seorang Soutaki Kuzuryu.

“Kodomo-tachi(anak-anak), entah apakah rasanya cocok untuk lidah kalian tapi silahkan menikmatinya. Itadakimasu,” kata Soutaki menangkupkan tangannya sebelum mulai makan.

Mereka semua makan dengan senangnya, para member Super Junior sambil mengobrol dengan Soutaki, Takumi, Louis, dan Yongso. Hanya Toki yang tetap diam dan makan dengan tenang. Hankyung merasa agak sedih karena Toki tidak menoleh kepadanya.

Lalu Yongso mulai menjalankan rencananya. “Oh ya, Takumi-sofu, bolehkah setelah ini kami pergi ke bangunan tempat pembuatan keramik? Aku ingin memperlihatkan karya-karya indah dan berharga buatan Sofu kepada Super Junior,” tanyanya sambil menggerak-gerakan alisnya, memberikan sebuah tanda rahasia kepada Takumi yang berhasil menangkap maksudnya.

“Tentu saja boleh, Yongso-chan. Tapi maaf, aku tidak bisa mengantar kalian, jadi biar Toki yang melakukannya,” jawab Takumi sambil tersenyum.

“Eh!? Kenapa harus aku!?” protes Toki merajuk.

“Kau ‘kan punya banyak waktu dan lagi kau bisa mengajari mereka,” kata Takumi.

“Ayolah, Toki-ah~ kami ingin kau ikut~,” bujuk Ryeowook memasang puppy eyes bersamaan dengan Sungmin. Toki langsung kalah oleh mereka.

“Okay…” desah Toki kembali dibuat pasrah.

Begitu mereka selesai makan, mereka buru-buru pergi ke bangunan terpisah yang jaraknya sekitar 100 meter dari bangunan utama. Mereka berjalan kaki sambil menikmati keindahan bungan Sakura yang berguguran di halaman. Louis berjalan memimpin di depan bersama dengan Leeteuk dan Heechul. Entah apa yang sedang dibicarakan oleh mereka bertiga. Toki sama sekali tidak peduli dengan bocah-bocah periang yang berjalan di depannya. Ia terhanyut dalam badai kelopak bunga Sakura.

Sementara itu Hankyung diajak bicara oleh Yongso dan Eunhyuk.Sebenarnya Yongso yang bicara, Eunhyuk sih hanya menemani saja. Gadis itu pertamanya hanya menanyakan satu hal.

“Kenapa kau ingin menikahi Toki?” tanya Yongso, “um, aku tahu kau punya perasaan terhadapnya, tapi apakah sampai harus langsung menikah?”

Hankyung agak bingung mau menjawab apa. Pertanyaan Yongso mengundang rasa penasaran terhadap hatinya. Kenapa ia ingin menikahi Toki? Jawabannya mudah saja, karena dia tidak ingin Toki direbut oleh pria lain.

“Aa~, perasaan obsesif rupanya,” kata Yongso ketika melihat ekspresi muka Hankyung yang berubah-ubah selama berpikir.

“Woah, aku tidak tahu kalau Hyung punya perasaan semacam itu,” kata Eunhyuk terpana, “dan dia mempunyai pendukung yang kuat di belakangnya.”

“Nugu(siapa)?” tanya Yongso lagi.

“Tentu saja Jeungjobu-nim,” jawab Eunhyuk sambil tersenyum nyengir.

“Ah, benar! Tapi hal ini memang benar-benar merupakan takdir. Iyakan, Eunhyuk oppa?” kata Yongso juga ikut tersenyum nyengir.

“Geurae~,” sahut Eunhyuk.

Hankyung memperhatikan keduanya lalu dengan heran ia bertanya, “Sebenarnya apa yang sedang kalian berdua bicarakan?”

“Hankyung oppa, ‘waktu’ sudah kembali padamu tapi kenapa kau masih belum sadar juga? Ternyata dia memang benar kalau kau ini agak tidak peka!” kata Yongso menekankan pada kata ‘waktu’.

Eunhyuk lalu merangkul Hankyung dan berkata, “Hyung, sesekali bernostalgialah, kembali pada saat masa Hyung sekolah dahulu.”

“Yaa, kenapa kalian bertingkah seperti ini?” rengek Hankyung frustrasi.

Tapi Eunhyuk dan Yongso malah pergi meninggalkan Hankyung. Akhirnya Hankyung jadi terus memikirkan apa yang dikatakan oleh dua sejoli tersebut.

 

+              +              +

 

Di tempat pembuatan keramik tersebut ada berbagai macam benda seni yang bernilai jutaan dollar. Takumi-sofu memang seorang seniman yang terkenal dari zaman periode Showa ketika beliau masih sangat kecil. Beliau adalah seniman tiga periode pemerintahan Jepang, yup manusia tiga zaman. Cincin yang dimiliki oleh Toki dan Hankyung adalah salah satu maha karya buatan beliau. Mulut para bocah dorky itu sampai terbuka lebar karena terkagum-kagum dengan seluruh benda seni yang sangat indah dan tak dapat diungkapkan lewat kata-kata saja.

Kemudian mereka coba-coba membuag mug yang teknik pembuatannya lebih mudah. Toki dengan ogah-ogahan mengajari caranya. Berjam-jam mereka membuat mug milik masing-masing. Sambil menunggu proses pengeringan mereka mengecat mug yang sudah jadi dan disimpan di dalam gudang. Mereka melukiskan hal-hal konyol yang menjadi trademark mereka. Gambar Heechul yang paling bagus di antara para member Super Junior. Eunhyuk dan Yongso membuat pola yang sama, ‘Hyukjae Love Yongso’ begitu juga dengan sebaliknya. Sedangkan Toki dengan hebatnya menulis huruf Hanzhi(kanji) dari huruf Hanja nama tiap orang yang ada di sana termasuk Kibum yang ada di Seoul. Sepertinya dia sudah hafal huruf Hanja nama mereka dari data profil yang diberikan kepadanya dari kantor LME. Mug buatannya jadi terlihat seperti deretan kaligrafi.

“Toki-ah~, apakah ada kuas yang lebih kecil lagi?” tanya Leeteuk mulai memberikan sinyal kepada para partner-in-crime-nya.

“Ada, tunggu sebentar akan kuambilkan di dalam gudang,” jawab Toki sambil berdiri. Karya grafitti kaligrafinya sudah selesai sejak tadi. Tanpa diketahui olehnya, Leeteuk, Heechul, Kangin, dan Yongso sudah tersenyum menyeringai di belakangnya.

Lalu Heechul yang sedang sibuk menulis kaligrafi namanya sebagai tanda tangan tiba-tiba meminta bantuan sohibnya, “Hankyung-ah~, bisakah kau mengambilkan kain lap untukku? Tadi aku melihatnya ada di dalam gudang.”

“Umm, baiklah…” sahut Hankyung juga pergi ke dalam gudang. Di belakangnya Heechul sudah cekikikan.

Ketika berada di dalam gudang Hankyung melihat Toki sedang memanjat rak untuk mengambil sebuah gelas berisi kuas-kuas. Ia hanya bisa mendesah. Ia heran kenapa Toki tidak pernah sekali saja bersikap manis dan meminta bantuan orang lain yang mampu melakukan sesuatu untuknya.

Mungkin karena dia keras kepala? Bisa jadi,’ batin Hankyung. Diam-diam ia mengambil kain lap yang diminta oleh Heerella yang terletak di dekat tempat Toki memanjat.

Toki tahu kalau Hankyung berada di bawahnya. Tanpa melihat pun ia bisa langsung tahu dari baunya, parfum Calvin Klein ‘Euphoria Intense’ yang merupakan hadiah ulang tahun Hankyung dari si aneh Louis. Ia berusaha untuk mencuekkannya walaupun sangat sulit untuk melakukannya dengan debaran yang ditimbulkan hanya dengan kehadiran pemuda tersebut.

Tapi tiba-tiba pikiran Toki sempat blank dan saraf motoriknya juga sempat tidak berfungsi sehingga ia tidak bisa berpegangan dan kehilangan keseimbangannya lalu terjatuh. Untungnya Hankyung yang tepat berada di bawahnya segera menangkapnya.

“A, arigatou…” ucap Toki sudah kembali kepada sense-nya.

Cklik!Terdengar suara kunci yang terkunci. Keduanya segera menoleh ke arah pintu gudang yang tadinya terbuka tiba-tiba sudah tertutup lagi. Firasat mereka sudah buruk duluan begitu melihat pintu tersebut tertutup rapat.

 

+              +              +

 

“Asa!” seru para biang kerok itu pada melakukan high five.Mereka langsung merasa senang begitu keduanya terkurung.

Ryeowook yang khawatir dengan keadaan keduanya bertanya kepada Eunhyuk, “Hyung, kira-kira apakah mereka akan baik-baik saja?”

“Tentu saja, Hankyung hyung masih punya akal sehat, bukan?” jawab Eunhyuk lalu menambahi, “dan sepertinya begitu mereka keluar nanti kita akan segera menjadi seorang paman~.”

“Mwo!? Hankyung hyung tidak mungkin melakukannya!” seru Ryeowook. Entah kenapa para hyung-nya itu pada piktor.

Eunhyuk mengangguk-angguk setuju. “Benar, benar... lagipula yang ada Hankyung hyung bakal dihajar duluan oleh Toki kalau dia berani melakukan hal macam-macam terhadapnya~,” celetuknya.

Sungmin melihat mug yang dihias oleh Hankyung. Dia dan Louis mengintip mug yang ditutupi dengan kain itu. Keduanya langsung tersenyum menyeringai.

“Tidak kusangka Geng-geng adalah tipe yang pemalu~,” kata Louis lalu bersiul-siul seperti orang bodoh.

“Manisnya~, Hankyung hyung mengutarakan seluruh perasaannya untuk Toki-ah di mug ini,” tambah Sungmin.

“Yaa, kalian berdua bicara apa?” tanya Kangin sambil melanjutkan menghias mug miliknya.

“Hehe~, nothing. Let’s finish it~!” seru Louis tersenyum puas.

Akhirnya mereka selesai dengan karya masing-masing. Maka mereka meninggalkan Hankyung dan Toki, berduaan terkunci di dalam gudang. Dan dengan kepuasan tersendiri mereka mengharapkan malam yang menyenangkan.

 

+              +              +

 

Sesuai dengan yang direncanakan oleh para ‘Mak Comblang’ jadi-jadian itu—Hankyung dan Toki terkurung di dalam gudang. Mereka mengunci satu-satunya pintu gudang dan meninggalkan mereka berduaan untuk seharian. Hanya ada sebuah jendela kecil berjeruji dan terlalu tinggi untuk diraih. Tak ada jalan keluar lain dan mereka hanya bisa menunggu sampai teman-teman mereka mengeluarkan mereka dari sana.

Gudang itu cukup luas dan langit-langitnya tinggi. Dengan berbagai keramik yang disimpan rapi di atas rak-rak di dekat dinding. Di dekat pintu ada sebuah lemari kayu berisi selimut dan kain permadani yang sengaja disiapkan untuk jaga-jaga kalau Takumi menghabiskan waktunya seharian di tempat pembuatan keramik. Di sebelah lemari tersebut ada kardus berisi beberapa botol air mineral. Gudang itu memiliki peralatan lengkap tapi sama sekali tidak ada pemanas dan bohlam lampunya putus. Walaupun ada senter, tapi tetap saja masih kurang untuk penerangan.

Begitu malam tiba, udara mulai menjadi dingin. Toki terus-terusan merutukkan kata-kata jorok nan indah yang ia pelajari dari Heechul dan Kangin. Ia menghubungi bangunan utama tapi walaupun ada yang menjawab tidak ada yang datang menolong. Seperti yang diduga dari Yongso, dia menyuruh para pelayan agar tidak mendekati gudang keramik selama seharian penuh.

Hankyung masih berusaha mencoba untuk membuka satu-satunya pintu gudang tapi usahanya sia-sia karena pintunya terbuat dari baja dengan kunci khusus. Didobrak pun tidak mungkin, yang ada dia bisa patah tulang karenanya. Ruangan tersebut menjadi sangat gelap begitu malam tiba. Cahaya yang ada hanyalah sinar rembulan yang masuk dari satu-satunya jendela di gudang tersebut.

Tiba-tiba Hankyung mendengar suara benturan dari sebelahnya. Walaupun dengan cahaya redup, Hankyung masih bisa melihat-lihat sekitarnya. Tapi yang ia lihat adalah Toki menabrak dinding ketika sedang berjalan tidak bisa diam.

“Aa, ittai…” gumam Toki mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap jidat dan hidungnya yang membentur dinding.

“Toki, kau duduk saja,” suruh Hankyung sambil mengambil selimut dari dalam lemari. Lalu ia menghampiri gadis blasteran Jepang-Inggris itu dengan membawa dua lembar selimut. “Apakah kau kedinginan?” tanyanya.

Toki yang tidak bisa melihat Hankyung tapi bisa mendengar suara dan mencium baunya menjawab dengan singkat, “Tidak.” Dan dingin. Tapi jawaban tersebut adalah bohong karena tubuhnya menggigil karena udara dingin yang masuk. Hankyung mengetahui hal tersebut dan dia menyelimutinya dengan selimut.

“Aku bisa melihat kalau kau menggigil, To-ki-ah~,” sindir Hankyung.

“Tidak,” balas Toki melepaskan selimutnya dan melotot ke arah Hankyung.

Tapi pelototan tersebut sama sekali tidak membuat pemuda Cina itu takut. Hankyung sudah terbiasa apalagi sepertinya Toki tidak terlalu berniat. Ia hanya mengernyitkan dahinya dan alisnya bertaut.

“Toki, kau bisa masuk angin,” peringatnya pelan. Tapi ternyata gadis itu mengetes batas kesabarannya. “Toki…” desah Hankyung bingung harus berbuat apa agar Toki mendengarkannya. “Kumohon, Toki… jangan buat aku memaksamu…”

Mendengar kalimat terakhirnya itu Toki langsung berada pada posisi defensif. Tapi ekspresi muka Hankyung membuatnya menjatuhkan pertahanannya. Hatinya terasa sakit melihat pemuda di hadapannya bersedih seperti sekarang. “Jangan memasang wajah seperti itu,” gumamnya dengan kepala tertunduk.

Hankyung lalu duduk di sebelah Toki dan bertanya, “Lalu aku harus memasang wajah seperti apa?” Jelas-jelas dia mendengar gumaman gadis itu.

Toki menelan ludah. Sebenarnya ia masih merasa segan terhadap Hankyung setelah apa yang telah terjadi kemarin. “H-Han... Geng,” panggilnya, namanya begitu sulit ia ucapkan, “Aku ingin membicarakan sesuatu...”

Oh, ia tahu apa yang akan Toki katakan. Gadis itu akan menolak lamarannya. Ia tidak ingin mendengarnya tapi mau tidak mau ia harus mendengarkannya. “Apa?” responnya menutup kedua matanya.

“Soal kejadian tempo hari...” ujar Toki, “...maaf, aku tidak bisa menjawabmu dengan baik. Sebenarnya aku sangat senang dengan perasaan dan niatmu... tapi... aku tidak bisa menikah denganmu...”

“Kenapa?” tanya Hankyung merasa patah hati.

Toki menoleh ke arah Hankyung dan memandanginya dengan mata azurenya dalam-dalam. Ia bertanya, “Apakah kau mau menerimaku apa adanya?”

“Tentu saja, aku serius ingin menikah denganmu,” jawab Hankyung.

“Bahkan kalau aku bukanlah manusia?” tanya Toki lagi. Kata-kata yang keluar dari mulutnya terasa pahit.

Kali ini Hankyung terbelalak kaget, ia tidak menyangka kalau gadis itu akan menanyakan hal seperti itu. ‘Apa maksudnya?’ tanyanya dalam hati.

Di sisi lain Toki berkata dalam hatinya, ‘Han Geng, kalau kau tahu aku bukanlah orang yang seperti kamu harapkan, apakah kau akan masih mau bersamaku?’ Ia mengharapkan yang terbaik untuk Hankyung, tapi dirinya bukanlah pilihan yang terbaik. ‘Aku hanyalah kelinci percobaan. Okaa-san tidak melahirkanku... Aku hanyalah percobaan genetika... Dan ironisnya aku tidak mempunyai kesempatan untuk menerima lamaran orang yang kusukai.. karena waktuku sudah tidak lama lagi.

“Toki, kenapa kau berbicara seperti ini? Aku akan tetap mencintaimu walaupun kau bukanlah manusia. Perasaanku tidak sedangkal itu...” ujar Hankyung terlihat sedih.

Tapi Hankyung tidak menangis, melainkan Toki yang sudah tidak dapat menahan air matanya. Bulir-bulir air mata jatuh membasahi pipi merah pucat gadis itu.

Di sela-sela isak tangisnya gadis itu mengatakan sesuatu yang membuat Hankyung sedikit mengerti alasan Toki berlaku seperti ini.

“Hiks... kenapa? Kedua orangtuaku saja tidak pernah mengatakannya tapi kenapa kau bisa mengatakannya dengan mudah? Hiks... kau... hiks... sangatlah hiks... bodoh... Aku tidak pernah sebahagia ini...” ucapnya.

Toki bisa merasakan begitu banyak emosi berkecamuk dalam hatinya. Dan tiba-tiba beberapa kilas balik terlintas dalam kepalanya. Kepalanya terasa sakit dan nafasnya terburu-buru. Ingatan yang terlupakan kembali dan ingatan tersebut bukanlah ingatan yang menyenangkan.

Hankyung merasa khawatir dengan keadaan Toki. Apalagi ketika gadis itu meringkuh kesakitan. Pemuda Cina itu langsung panik. Ia merogoh kantong jaketnya untuk mencari ponselnya. Ia menghubungi nomor ponsel Louis tapi pemuda bule itu tidak menjawabnya. Lalu ia mengirimkan SMS untuk Louis, setidaknya Louis tidak pernah melewatkan satu pun SMS yang masuk.

“S-sesak...” rintih Toki memegangi dadanya. Tangan kanannya mencari-cari botol obatnya di dalam kantong jaket miliknya. Ia menelan dua butir softgel berwarna oranye, tapi ternyata obatnya tidak bekerja sama sekali. Tiba-tiba ia merasakan Hankyung merangkul dan memeluknya dengan erat. Tangannya yang besar mengusap-usap punggungnya.

“Toki-ah, neo gwaenchanha?” tanya Hankyung ketika Toki mencengkeram bajunya seperti hidupnya bergantung padanya.

“H-Han Geng... rasanya sakit sekali. A-aku tidak kuat lagi...” ucap Toki dengan air mata terus mengalir karena kesakitan pada seluruh tubuhnya.

“Jangan bilang begitu, sebentar lagi Louis pasti akan kemari,” ujar Hankyung menenangkan Toki. Ia mengambil botol obat yang tadi dikeluarkan oleh gadis itu dan berserakan di lantai. Hankyung membaca label yang tertempel pada botol tersebut dan tertulis dalam bahasa Inggris: ‘X-O2ALL, Oxygen Ache Life Liquid Antidote particular for X disorder’ Hal tersebut mengundang pertanyaan dalam benak Hankyung. Kenapa gadis itu memiliki obat untuk penderita X disorder? ‘Jangan-jangan Toki merupakan salah satunya...’ pikirnya. Kini pikirannya bercampur-aduk dengan situasi sekarang yang rumit.

 

+              +              +

 

Idiot-but-Genius Louis sedang berleha-leha di atas sofa dengan ice cream matcha(green tea) di tangannya dan sendok kayunya digigit di mulutnya. Ia mendengar ponselnya berbunyi tapi ternyata hanya Hankyung yang menelepon jadi ia biarkan saja sampai berhenti. Lalu ada bunyi tanda pesan masuk. Louis penasaran apa yang telah dilakukan oleh sahabatnya itu sampai mau repot-repot mengiriminya sebuah pesan. Tapi ternyata isinya tidak sebagus yang ia kira.

 

Louis! Keadaan Toki aneh! Dia seperti sedang kesakitan dan kehabisan nafas—Hankyung

 

Holy , she has a relapse again,” rutuk Louis bangkit dari posisi nyamannya. “Yongso-chan, panggil ambulans! Dan hubungi Faye juga!” perintahnya sebelum berlari secepat kilat menuju gudang.

“Eh? Yaa!” seru Yongso bingung tapi tetap menjalankan perintah dari Louis dan menghubungi ambulans dan Faye.

“Ada apa dengannya?” gumam Heechul heran.

Hanya dalam waktu satu menit Louis sudah sampai di gudang keramik lagi. Ia segera membuka pintu gudang tersebut dan menyalakan tombol lampu darurat dari luar gudang. Tapi yang dilihatnya adalah pemandangan yang paling ia benci dan membuatnya sedih.

Oh My God, Toki!” seru Louis menghampiri Hankyung dan Toki.

“Louis, keadaan Toki tambah parah,” kata Hankyung memberitahu Louis yang tengah memeriksa keadaan Toki yang sudah tidak sadarkan diri.

I know... Big problem, her heart’s stop beating...” gumam Louis. Ia bersiap melakukan pijat jantung. “Geng, aku yakin di kantong jaketnya Toki pasti ada kotak kecil dari metal, tolong kau ambilkan kotak itu...” pintanya lalu mulai melakukan pijat jantung terhadap Toki.

Hankyung menemukan kotak yang dimaksud. “Inikah yang kau maksud?” tanyanya.

“Yup, thanks,” jawab Louis mengambil kotak itu dan membukanya.

Di dalam kotak itu ada sebuah suntikan beserta dengan dua buah ampulnya, yang satu berwarna bening dan yang satu lagi berwarna bening kebiru-biruan. Louis mencampur kedua ampul tersebut dan memasukkannya ke dalam suntikan tersebut. Ia mencari urat nadi di lengan Toki dan tidak begitu sulit menemukannya pada lengan kurus gadis itu.

“Han Geng, kau tahan dia,” perintah Louis sudah menusukkan jarum suntik tersebut pada kulit Toki. Lalu ia memasukkan kedua ampul tersebut ke dalam tubuh gadis itu.

Tiba-tiba tubuh Toki menjadi kejang-kejang dan Hankyung harus menahannya agar gadis itu tidak membentur sesuatu. Sesudah kejang-kejangnya berhenti Louis menyuruh Hankyung untuk menggendong Toki dan mereka kembali ke bangunan utama. Tidak lama kemudian ambulans datang dan Toki dibawa oleh ambulans tersebut.

 

+              +              +

 

Di rumah sakit Faye yang sedang mendapat tugas jaga malam dan penelitian di laboratorium tiba-tiba mendapat telepon dari ‘little crush’-nya. Ia harap gadis itu mencarinya setelah bertengkar dengan Eunhyuk.

“Moshi moshi?” salam Faye menunggu suara manis dari seberang sana.

Yeoboseyo? Faye-ssi?” kata orang di sana. (ya ampun... disapa pake bahasa Jepang, dibalasnya pake bahasa Korea -_-‘)

Yeah, what’s up?” tanya Faye.

Louis memintaku untuk menghubungimu, tapi aku tidak tahu untuk apa...” jawab Yongso dengan nada suara yang tidak yakin dan bingung.

“Louis? Kenapa dengannya?” tanya Faye lagi kecewa karena ternyata bukan atas keinginan gadis itu untuk meneleponnya.

Molla... Dia juga minta dipanggilkan ambulans...” jawab Yongso lagi kali ini terdengar menggerutu.

Dammit! Maybe I know the problem. I’ll send an ambulance right now. Tell him to ensure that her heartbeat was still there,” pesan Faye sebelum menutup teleponnya.

Faye langsung menyuruh bagian emergency untuk mengirim ambulans ke rumahnya dan juga menyuruh mereka untuk bersiap pada bagian ‘SICXGU’. Ia langsung memanggil Kihyun yang sedang berada di lab untuk bersiap melakukan operasi bila diperlukan.

“Amuli mwola guyo(ada masalah apa)?” tanya Kihyun sambil berjalan ke arah Emergency Room dengan seniornya, Faye.

“Sepertinya Toki mendapat serangan lagi. Kurasa kali ini kita benar-benar harus cepat-cepat melakukan operasi terhadapnya,” jawab Faye terus berjalan sambil membaca catatan rekam medik milik sepupunya itu.

“Mwo!? Yaa, kita tidak bisa melakukan operasi apapun tanpa donor yang cocok!” bentak Kihyun.

“Tidak, kalau donor sementara kita mempunyai orang yang cocok dan sedang berada di dekat sini,” balas Faye sambil menyeringai ketika melihat beberapa nama lalu menggumam, “tidak kusangka ternyata kalian yang menerima darahnya...”

 

Toki Kuzuryu’s Blood donor recipient list:

1. Park Jungsu (A)

2. Cho Kyuhyun (A)

3. Lee Hyukjae (O)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...