III | Dinner 01 [Because the Camera]

You Got Me, My Enemy
Please Subscribe to read the full chapter

Jackson meletakkan tangannya di bagian dadanya, dirasakannya detakan jantung yang berdetak dengan cepat. Tapi hal itu tak berlangsung lama, Jackson segera menyadarkan dirinya dengan menampar pelan pipi kanannya. “Tidak, ini tidak mungkin. Apakah ia seorang penyihir?” Gumam Jackson sebelum ia mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu. Dimulai dengan memperkenalkan diri di depan Sohyun, bagaimana Sohyun menatapnya dan tersenyum kepadanya mengatakan ia masih mengenalinya, dan terakhir berkeliling sekaligus memperkenalkan SMA Seochan bersama Sohyun.

Jackson hanya bisa menghembuskan nafasnya dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tanpa disadari ada sebuah motor melaju dari arah kanan Jackson, Jackson yang tidak menyadarinya terkejut ketika seseorang menarik tanggannya, lebih tepatnya menyelamatkan nyawanya.

Beberapa selang detik kemudian, Jackson langsung melepaskan tangan itu dengan kasar. “Sudah aku bilang, kau harus berada pada jarak 10 meter dariku. Dan kau melanggarnya hari ini itik jelek. Lihat saja nanti, suatu saat hukumanku akan segera menghampirimu.” Kata Jackson pada Youngji sebelum ia kembali melanjutkan perjalanannya kembali ke rumah meninggalkan Youngji sendiri dengan wajah penuh rasa kesal dan bingung.

“Seharusnya ia mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan nyawanya. Itu merupakan kesalahannya karena jalan sambil melamun. Dan hukuman untukku? Itu sungguh tidak adil. Aku harap ada sebuah truk yang melintas dan langsung menabraknya.” Gumam Youngji sebelum ia melanjutkan perjalanannya kembali ke rumah.

.

.

.

Dua puluh menit kemudian, Jackson dan Youngji sudah sampai di rumah mereka. Sambil bergandengan tangan dengan wajah yang ceria Jackson dan Youngji berjalan memasuki rumah mewah itu.Skenario sederhana yang biasa dilakoni oleh Jackson dan Youngji ketika berada di rumah. Maklum Nyonya Heo tidak mengetahui bahwa Youngji dan Jackson adalah musuh bebuyutan di sekolahnya, termasuk pembulian yang di lakukan terhadap Youngji dan Nyonya Heo hanya mengetahui bahwa Jackson dan Youngji bersahabat baik sejak kecil. Nyonya Heo menyambut kepulangan Youngji, anaknya dan Jackson, anak sahabatnya di ruang tamu.

“Aigoo, Jackson-ku sudah pulang. Bibi sudah menyiapkan makanan siang untukmu.” Ucap Nyonya Heo.

“Apakah Bibi tidak berkerja? Tidak seperti biasanya Bibi sudah pulang ke rumah.”

“Bibi sengaja merencanakan pulang lebih awal, dan perkerjaan di kantor Bibi juga tidak menumpuk seperti biasa. Oleh karena itu Bibi memanfaatkannya untuk bersantai di rumah.” Kata Nyonya dengan nada penuh perhatian dan kasih sayang. Tidak lama kemudian mata Bibi Heo tertuju kepada sosok Youngji. Nyonya Heo sedikit terkejut dengan penampilan anaknya menggunakan pakaian olahraga yang sangat kotor dan tidak menggunakan seragam seperti biasanya.

“Di mana seragam-mu? Hari ini kalian tidak ada Jadwal pelajaran olahraga bukan? Atau kau dihukum lagi oleh gurumu sehingga pakaianmu menjadi kotor?”

“Tidak, Ibu aku tidak di hukum. Pakaianku—“

“Pakaiannya kotor karena ia tadi mengerjai temannya yang sedang ulang tahun dengan tepung dan telur, tapi pada akhirnya ia juga yang kena imbasnya.” Tutur Jackson. Nyonya Heo mendekat ke arah Youngji, bau amis masih tercium dihidungnya.

“Youngji, kau harus bersihkan tubuhmu dengan sabun dan shampoo yang banyak. Kalau tidak kau tidak boleh makan siang. Aku tidak mau ada bau amis menggangguku ketika sedang makan. Ayo Jackson kita makan siang duluan.” Ajak Nyonya Heo, sebelum ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan meninggalkan Jackson dan Youngji.

“Itu hukumanmu karena sudah melanggar aturanku.” Jackson mencibir Youngji. Sedangkan Youngji seperti biasa hanya bisa menahan amarahnya dalam hati, dan melangkahkan kakinya dengan kesal menaiki tangga menuju lantai dua, dimana di sana kamarnya berada.

-03: Dinner 01 [ Because the Camera]-

“APA?!!!” Kata Jackson dan Youngji secara serentak ketika mendengar penuturan dari Nyonya Heo barusan, sedangkan Nyonya Heo hanya bisa menaikkan alisnya ketika melihat reaksi Jackson dan Youngji.

Entah emang telinga mereka yang salah mendengar ataupun hal merupakan halusinasi, itu semua benar-benar mengejutkan. Bagaimana tidak, mereka baru hari ini mendapat kabar bahwa Sohyun menjadi murid baru di sekolah mereka, dan sekarang Nyonya Heo mengundang Sohyun serta Orang tuanya makan malam di rumah mereka. Memang orang tua Sohyun, Tuan dan Nyonya Kwon merupakan mitra bisnis Nyonya Heo.

“Apakah ada kesalahan jika, Bibi dan Ibu mengundang Keluarga Kwon? Dan bukankah Sohyun adalah sahabat kecil kalian?”

“Tapi, itu sudah lama Bibi. Ini akan sangat canggung jika kita menjalin hubungan lama kita kembali. Terlebih bukankah ini sudah tahun ke lima saat kami bertemu dengannya.” Ucap Jackson dengan nada yang malu.

“Tunggu dulu, sepertinya Bibi mencium sesuatu yang mencurigakan—Apakah mungkin?”

“Tidak, apa yang bibi pikirkan semuanya salah.” Sangkal Jackson.

“Sudah ayo mengaku.”

‘Wang Jackson aku mengetahui semua itu. Kau senang bukan Sohyun kembali? Ha-ha-ha, kau benar-benar aktor terbaik yang pernah aku jumpai . Jika kau menjadi seorang aktor drama aku yakin kau pasti akan mendapatkan Daesang-nya.’ Kata Youngji dalam hati. Sesekali ia tertawa kecil melihat wajah Jackson yang sudah memerah akibat di goda oleh Ibunya. Tapi disisi lain dirinya, perasaan iri kembali muncul melihat kedekatan Ibunya dengan Jackson. Hal itu seperti bahwa sang Ibu telah menciptakan dunianya sendiri bersama Jackson, dan melupakan dirinya. ‘Kau tahu Ibu yang aku inginkan bukanlah hal lain, selain kasih sayangmu.’

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore, makanan sudah tertata rapi di atas meja makan keluarga Heo. Bahkan Nyonya Heo sudah selesai mempersolek dirinya untuk menyambut tamu istimewanya, Keluarga Kwon.

“Youngji, kau sudah siap?” Tanya Nyonya Heo dari luar pintu. Tadinya Nyonya Heo bermaksud ingin masuk kamar putrinya itu, akan tetapi Youngji mengunci pintunya dari dalam kamar.

“ Iya Ibu, sebentar lagi aku selesai.” Jawab Youngji dari dalam kamarnya. “Baiklah kalau begitu, Ibu menunggumu dibawah.” Kata Nyonya Heo sebelum beranjak pergi dari depan pintu Youngji, lalu ia menuruni tangga untuk ke lantai bawah.

Youngji yang berada di dalam kamar hanya bisa menghembuskan nafasnya sambil menatap sesosok pria yang berada tepat di sampingnya dengan tatapan yang tajam. Tanpa memperdulikan kehadirannya itu, Youngji segera beranjak menuju pintu kamarnya lalu membuka kunci pintu kamarnya itu. Ya tentu saja ia bermaksud untuk meninggalkan Jackson begitu saja di kamarnya dan tidak ma

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
18jjae
♡ 안녕하세요 Reader-들 ^^! Pada akhirnya Chapter 4 sudah di post. Selamat membaca ^-^. Maaf karena sudah lama nggak update ♥

Comments

You must be logged in to comment
IshradtBibi #1
Chapter 3: omg makin seru deh story nya! enggak sabar mau baca next chapter anyway keep it up ya authornim kalau bisa update cepetan dikit ya T.T
diahwn_
#2
Chapter 2: jackson brengsek banget isshh~ wtf
update lagi yaaaa :)
missrenita_ #3
Chapter 2: Ceritannya bagus banget . Please cepetan update baru lagi gak sabaran untuk kelanjutannya :) jangan lama2
nada_kamilia #4
Chapter 1: Wtf jacksonnn ;((