Youngji membasuh kedua wajahnya dengan air yang mengalir dari keran. Setelah itu ia memandangi wajahnya yang terpantul pada cermin yang berada dihadapannya. Kini matanya benar-benar sembab setelah menangis selama dua jam. Beardalih dari matanya yang sembab , ia juga melihat dimulai dari rambutnya hingga pakaiannya yang kini benar-benar kotor menurutnya. Sepertinya ia harus mengganti seragamnya dengan menggunakan baju olah raganya.

.

.

Masih dengan tubuhnya yang kotor, kini Youngji sudah berada di depan lokernya untuk mengambil baju olang raganya. Untung saja ia selalu menyimpan baju olah raganya di lokernya, karena ia yakin suatu saat yang menyedihkan pasti akan terjadi padanya. Youngji menghembuskan nafasnya lega, walaupun mengenakan baju yang berbeda setidaknya ia masih dapat mengikuti pelajaran. Karena sulit baginya untuk belajar sendiri ketika saat ia ketinggalan materi pelajaran.

Namun rasa lega itu tidak lama bagi seorang Heo Youngji, karena baju olah raganya ini sudah berpindah tangan ke musuhnya, Wang Jackson. Youngji memasang wajah kesalnya, sedangkan Jackson tersenyum menang lagi.

“Mau mengganti pakaianmu dengan ini, itik jelek? Kau benar-benar hebat dengan menyimpan baju ini di lokermu.” Kata Jackson sambil meninggikan tangannya, sedangkan Youngji berusaha melompat untuk menggapai bajunya yang sekarang berada ditangan Jackson.

“Kembalikan bajuku! Apa urusanmu jika aku mengganti seragam kotorku dengan baju itu? Dibilang kau membantuku juga tidak, kau hanya menyulitkanku Wang Jackson!”

“Ha—ha—ha, menyulitkanmu? Itu sudah merupakan takdirku itik jelek.” Jackson melemparkan baju itu pada Bambam sebelum Youngji berhasil menggapainya sedikit lagi. Seketika Youngji langsung melangkahkan kakinya menuju Bambam. Tetapi ketika Youngji hampir sampa di hadapannya, Bambam langsung melemparkan baju itu ke arah Minho, dan begitu seterusnya hingga Minho melemparkan baju itu menuju Sungjae dan Sungjae melemparkan kembali baju itu kepada Jackson.

Youngji sudah lelah terhadap permainan yang dilakukan oleh Jackson dan teman-temannya itu. “Kembalikan bajuku Wang Jackson!Aku tidak ingin berurusan denganmu lagi. Aku mohon kembalikan!” Kata Youngji dengan nafas yang terengah-engah.

“Wow ini menakjubkan. Bambam, Minho, Sungjae kau mendengar pernyataan yang keluar dari mulut sang itik jelek. Baiklah aku akan mengembalikannya karena kau sudah memintanya dengan permohonan yang sangat bagus. Tetapi hal itu belum cukup, dan karena itu, terlebih dahulu aku meminjam baju ini sebagai lap kaki aku dan Bambam.” Itulah ucapan seorang Wang Jackson sebelum ia menginjak baju Youngji dilantai hingga kotor bersama dengan Bambam. Sedangkan Youngji hanya pasrah melihat baju olahraganya, karena kedua tangannya dipegang erat oleh Sungjae dan Mino. Setelah selesai melakukan hal kejam itu, Jackson dan teman-temannya meninggalkan Youngji yang terduduk dilantai sendirian dalam kesedihan.

“Apa yang harus aku lakukan?”

Dilain tempat seorang pria menatap Youngji dengan perasaan sedih. Ia benar-benar ingin sekali menggapai tangannya, lalu menolongnya. Tapi apa dayanya, ia bahkan tidak mampu untuk menghampirinya karena ia tidak mempunyai nyali yang besar untuk berhadapan dengan Heo Youngji. Ia hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan berat. Seandainya ia mempunyai keberanian, mungkin sejak lama ia akan menjadi seorang ksatria yang melindungi seorang putri dari kesusahan yang disebabkan oleh monster jahat.

.

.

.

Seorang gadis muda turun dari sebuah mobil mewah berwarna hitam dengan supirnya yang membukakan pintunya. Ia memandang bangunan megah SMA Seochan dengan sebuah senyuman yang terukir diwajahnya.

“Sudah lama bukan aku tidak kembali? Huaa benar-benar menyena