CHAPTER 5 - Effects

"Merebut Hak Yeon dan Chan Joo?" Pikirku sambil memakan suap demi suap sereal yang ada di hadapanku.

Sejak bangun tadi aku tidak bisa berhenti untuk memikirkan masalahku dengan Na Ra. Ada saja hal yang dipermasalahkan dalam berteman.

"Jam 6.30?! Aku harus segera berangkat!" Gumamku. Aku bergegas meletakkan mangkok kotorku ke bak cuci piring.

Dengan terburu-terburu, aku berlari untuk segera menuju jalan depan rumah. Tapi...

"Ya! Kau tidak mengajakku lagi?" Tanya seorang anak laki-laki yang familiar di telingaku.

Aku memberhentikan langkahku dan berbalik badan. "Tidak! Sejak kapan kau ada disitu?" Tanyaku ketus.

"Sebelum kau buka pintu rumahmu." Jawabnya santai. Dia menoleh ke arah pintu rumahku.

Aku mengikuti arah matanya. Dan... "O... o... ini tidak bagus. Appa..." terlihat appa tersenyum melihatku di ambang pintu. "Hh... okelah, ayo kita berangkat bersama!" Ajakku malas.

Ah, seperti biasa. Kami selalu berdiam diri. Malas rasanya untuk berbicara dengannya. Nanti juga tak terasa sudah sampai di gerbang sekolah.

Gerbang sekolah... sudah di depan mata. Artinya cerita sesungguhnya dimulai. Kata-kata yang diajarkan oleh appa kepadaku.

"Wah wah wah...." ujar seorang anak perempuan sambil bertepuk tangan.

Kuarahkan mata ini ke sumber suara tersebut. "Na Ra?" Bisikku. Ia duduk di taman sekolah bersama anak VIP lainnya, termasuk... Chan Joo.

"Sejak kapan kau menjadi sahabat darinya?" Tanya Na Ra sambil berjalan mendekatiku dan Hak Yeon.

"Nya siapa?" Tanyaku balik.

"Iihh! Jung Hak Yeon!" Jawab Na Ra sambil mengepalkan kedua tangannya.

Aku hanya memicingkan mata ke arah Hak Yeon yang sedari tadi hanya mengunci mulut. "Oh dia?! Hanya kebetulan saja. Aku tak tahu, akhir-akhir ini dia selalu membututiku."

Terlihat Hak Yeon hanya membulatkan mata karena kaget.

"Hanya seperti itu?" Tanyanya. Ia mengamatiku dengan tatapan sangat sangat sinis.

"Iya! Ah, sebaiknya aku harus ke kelas, Na Ra-ya. Maaf!" Ujarku. Aku hanya mendobrak badannya agar tidak men