Chapter 4 - 360 Degree

Autumn and Dream: Blur
Please Subscribe to read the full chapter

CHAPTER 4 - 360 Degree

"HAK YEON-AH!" Teriakku dari luar rumahnya. Pintu rumahnya masih terkunci rapat. "Ah, jangan-jangan dia masih bermain bersama mimpinya." Kulangkahkan kaki pergi menjauhi rumahnya. Appa memang tak bisa membedakan mana perempuan dan laki-laki!

"Hey, hey! Tunggu!" Suara itu terdengar mendekatiku.

"Kau, kau kenapa datang?" Tanyaku jengkel melihat wajahnya yang ia buat semanis mungkin. Coba saja bila itu Chan Joo?!

Dia mendengus kesal sambil membuang mukanya. "Ya! Kau kan yang memanggilku tadi? Wae?"

Seakan disetrum, aku baru tersadar bahwa aku tadi mengajaknya berangkat ke sekolah bersama! Apa yang aku lakukan tadi?! "Eh, iya! Aku disuruh appa berangkat dan pulang sekolah bersamamu." Ujarku dengan nada setengah jijik. Aku tak bisa menatap wajahnya yang membuatku semakin geli itu.

"Oh... begitu. Ya sudah, ayo kita berangkat!" Ajaknya dengan semangat. Melihatku masih mematung di tengah jalan, Hak Yeon menarik lenganku dengan kuatnya. "Ayolah! Waktu terus berputar!"

Mataku terbelalak kaget karena ulahnya. Oke, aku benar-benar akan melaksanakan perintah appa. Apakah ini ide bagus, appa,.Hak Yeon-ah?

Di jalan, suasana terasa sangat hening. Kami tidak berbicara sama sekali. Menatap wajahnya saja sudah membuatku bosan.

Dan, tiba-tiba...

"Ya!" Panggil Hak Yeon sambil terus berjalan tanpa melihat wajahku. Dan itu hal yang baik, daripada ia menatap wajahku.

"Kau memanggil siapa?" Tanyaku malas. Aku juga membuang muka darinya.

"Ahh! Ya siapa lagi kalau bukan kau!" Geramnya. Ia mendorong bahuku.

Oh, jangan! Jangan lihat wajahnya! Di mataku, wajahnya terpampang dengan tatapan... yaa... seperti itulah. "Tak usah begitu juga, Hak Yeon-ah!"

"Oke, oke... maafkan aku." Dia berjalan menjauhi diriku. "Eee, kau tahu Nam Chan Joo?"

"Chan Joo?" Bisikku lirih. "Kenal! Wae? Dia sahabatmu? Dia kakakmu? Huh?"

Hak Yeon menggeleng cepat. "Bukan. Aku hanya ingin tanya saja."

Aku menatapnya bingung. Hanya itu saja?! Dasar, tukang basa basi! Gumamku.

~

Istirahat tiba! Rasanya aku ingin berkunjung ke kelasnya Na Ra. Aku ingin memberinya coklat batang. Sudah lama juga kami tidak saling bertukar makanan.

Belum sempat keluar dari kelas, Na Ra sudah ada di depan kelasku. Melihat itu, aku tersenyum lebar. Coklat batabg yang ada di saku kemejaku aku keluarkan. "Na Ra?!"

"Iya, aku Na Ra!" Jawabnya. Tak ada senyuman tersirat wajahnya yang cantik itu. Tidak seperti biasanya.

"Kau...sakit?" Tanyaku mencoba memberi perhatian padanya. Setahuku, Na Ra adalah anak periang yang murah dengan senyuman. "Aku punya coklat batang untukmu." Kusodorkan coklat batang itu kehadapan Na Ra.

"Hye Ri-ya... betapa menyebalkannya dirimu." Ujarnya sambil melipat kedua tangannya.

Aku menatap wajahnya yang semakin suram itu. Sebenarnya apa yang salah pada dirinya?  "Memangnya... aku pernah menjahatimu?! Selama ini aku selalu mencoba menjadi sahabatmu." Tanggapku dengan jujur.

"Kau tahu Hak Yeon?" Tanyanya dengan sinis. Aura periangnya selama ini telah hilang.

Aku mengangguk. "Wae?"

"Kau mengambilnya dariku. Dia sahabatku! Dan, kau hanya anak pindahan. Tak seharusnya kau berteman dengannya! Apalagi bersahabat!" Bentaknya.

"Bukannya kau pernah bilang, Hak Yeon adalah musuhmu. Kau tidak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kmmysl
Comment= fast update ㅠㅠ ur comment is important for my FF and myself (15-5-28)

Comments

You must be logged in to comment
anggi_tha #1
Chapter 5: Ciyeeeee double update ^_^
Thank you, i love this story
Good job author - nim
anggi_tha #2
Chapter 3: Kirain bakal Ada nama sehun ama sulli nya -_-
Ditungguin sampai chap 3 belum keliatan juga
Tapi cerita nya bagus, syukaaaa
Di tunggu next nya \^_^/