Summary:

‘Kau tidak bercanda, kita seperti pasangan saat ini!’

-Buket List 3 : Memakan semua masakan pedas untuk makan siang, walaupun tidak mau-

Hari sudah semakin siang, dan rasa lapar perlahan-lahan mencuat kepermukaan. Hal itulah yang di alami Jackson dan Young-Ji saat itu. Mereka saling menatap satu sama lain ketika terdengar suara aneh yang berasal dari perut mereka.

“Sepertinya kita tidak boleh melewatkan jam makan siang.” Young-Ji mengatakan itu dengan nada yang malu.

“Kau benar, kita sangat lapar sekarang.” Jackson membenarkan perkataan Young-Ji. “Ayo kita mencari makanan di restauran yang ada di sini!” Ajak Jackson. Dengan sigap Young-Ji menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Jackson.

Sesampai di rumah makan, terlihat perubahan raut wajah Young-Ji. Pada saat itu ia benar-benar sangat terkejut. Ia tidak menyangka Jackson memesan seluruh makanan pedas hingga memenuhi meja mereka sekarang. Dan kegilaan Jackson kembali dimulai.

“Mengapa kau menatapku seperti itu? Apakah aku benar-benar tampan hingga kau seperti itu.” Sikapnya yang percaya diri kembali merasuki diri  pria yang ada di hadapannya itu. “Tidak, tidak sama sekali.” Young-Ji menyangkal pertanyaan Jackson. “Tapi apa maksudmu dengan memesan semua makanan ini. Kau tahu aku tidak bisa memakan ini sendirian karena kau tidak menyukai rasa pedas.” Gerutu Young-Ji.

Jackson mengarahkan tangannya ke arah Young-Ji , lalu ia mencubit pipinya dengan gemas. “Ya ampun Young-Ji, kau sangat lucu. Tentu saja aku akan membantumu memakan semua makanan ini” Kata Jackson.

Ini tidak masuk akal bukan?

Jackson akan memakan semua ini bersamanya?!

Sungguh ia sendiri tidak bisa  percaya dengan apa yang ia dengar

Apa mungkin telinganya mulai rusak?

Namun tangan yang di hadapannya itu kembali menyadarkannya dari pikiran yang sedang berkelemut dalam otaknya. “Heo Young Ji, kau baik-baik saja bukan? Apakah kau sakit?” tanya Jackson padanya.

“Tidak, tidak apa-apa. Ayo kita makan. Perutku sudah sangat lapar.” Young-Ji tersenyum setelah mengucapkan kata-kata itu, lalu dengan perlahan ia mencicipi makanan yang ada di hadapannya. “Huaa, Ini sangat enak!”  Puji Young-Ji setelah ia memakan salah satu makanan yang ada di sana.

Dengan memberanikan dirinya Jackson mengambil sedikit makanan yang ada di hadapannya, lalu mencicipinya. Tetapi—,

‘Uhuk!Uhuk!’

Jackson tersedak setelah mencicipi makanan pedas itu, lalu berusaha mencari air untuk ia minum agar ia berhenti tersedak dan rasa pedas itu menghilang dari mulutnya . Young-Ji pun membantunya dengan memberikan segelas air kepadanya. Pada akhirnya Jackson berhenti terbatuk setelah berhasil meminum habis segelas air tersebut. Akhirnya ia bisa menghirup nafas lega. Sedangkan Young-Ji hanya bisa tertawa sinis dan berpikir akan sesuatu.

“Kau tidak bisa memakan semua makanan pedas itu. Kau lihat sendiri bukan akibatnya? Kau tersedak seperti anak kecil yang baru belajar makan.” Kata Young-Ji pada Jackson.

“Lalu bagaimana kalau aku tidak akan memakannya lagi?”

“Itu semua salahmu, seharusnya kau membeli makanan yang bisa kau makan. Dan jangan memaksakan dirimu untuk memakannya. Baiklah aku rela memakan semua makanan ini karena rasanya enak dan aku menyukainya.” Kata Young-Ji dengan penuh perhatian, Bahkan Jackson tertegun atas perkataan Young-Ji. Ia juga merasa seperti dalam mimpi karena Young-Ji memperhatikannya.

“Jadi, sekarang kau memperhatikanku?”

Gila! Jackson benar-benar gila! Dengan bodohnya ia menanyakan hal itu pada Young-Ji dengan percaya diri.

“Aku tidak memperhatikanmu. Aku hanya tidak mau semua makanan ini menjadi sia-sia” Tukas Young-Ji sambil memakan satu persatu hidangan itu. Sedangkan Jackson hanya bisa tersenyum pahit mendengar ucapan Young-Ji.

Dari pada ia merasa bosan dan lapar menunggu semua makanan itu habis, lebih baik ia memandang wajah Young-Ji yang sedang makan di hadapannya. Entah mengapa setiap bagian dari wajahnya semuanya menarik perhatiannya.