What goes around, comes around II

BLIND
Please log in to read the full chapter

“A..Arasseo…”Seoyul mengambil ponselnya dengan terburu-buru,dengan tangan yang gemetar,dan dengan matanya yang tidak bisa meninggalkan sesosok Youngmin yang kini sudah tidak bernyawa.

“Yul! Cepat!”Kwangmin terlihat seperti binatang buas sekarang dan Seoyul tidak bisa apa-apa selain menuruti perintahnya.Seoyul menekan tombol 119 dan menyiapkan dirinya untuk terdengar ketakutan namun tidak terlalu gugup,karena dia tidak membunuhnya,karena Kwangmin tidak membunuhnya,Youngmin membuat dirinya sendiri terbunuh,Youngmin hanya tersandung dan terbentur batu.

Ya.

Seperti itu.

“Ya,ini dengan panggilan darurat,apa yang kau butuhkan? Polisi,ambulance,atau pemadam kebakaran?”

“N…Ne? ambulance! Secepatnya! Tolong! Secepatnya!”Seoyul berusaha untuk mengontrol dirinya sendiri namun ia meledak begitu saja,mengacaukan semua rencananya.Ia tidak bisa berhenti menangis,dan siapa yang bisa berhenti menangis ketika melihat orang yang disayangi dibunuh di depannya? Mati di depannya?

“Nona..tenangkan dirimu-“

“Aku tidak tahu harus apa dia tidak bernafas dan darah mengalir dari kepalanya tolong! Tolong! Ambulance! Aku mohon kirim ambulance-“

“Nona? Pelan-pelan atau kami tidak bisa mengirimkan ambulance ke tempatmu!”

“Aku- Aku tidak bisa…”Kwangmin menepuk pundaknya dan dia menariknya ke dalam pelukannya sambil mengambil ponselnya dari tangan Seoyul.

“Tolong kirim ambulance,secepatnya alamatnya xxxxx”Kwangmin melempar ponselnya ke hamparan rumput hijau lalu ia mendorong Seoyul.Seoyul menghapus wajahnya yang basah karena air hujan yang turun dengan deras.

Hujan membasahi seluruh tubuhnya,tangannya ia kepalkan agar mengurangi rasa tegangnya.Matanya terbuka lebar,dan ia bisa merasakan tubuhnya terasa panas di tengah hujan ini.Seoyul berlutut,tangannya  mencoba untuk menyentuh wajahnya yang penuh goresan luka,namun Kwangmin  memegang tangannya terlebih dahulu.Seoyul menatap matanya,dan ia begitu takut dan terkejut ketika melihat matanya yang begitu gelap dan sudah dibutakan oleh amarah dan cemburu.

“Biarkan dia”Seoyul tidak bisa menahannya lagi,ia menampar wajahnya dan memukulnya berkali-kali.

“Kau bilang biarkan dia?! Kwangmin! Kau…sakit! Sakit!”teriaknya penuh histeris.Hujan terus turun dengan deras,dan darah Youngmin yang kental kini telah sedikit mencair.Rumput yang tadinya berwarna hijau kini menjadi lautan berwarna merah,dan Seoyul dengan otomatis berdiri menghindari aliran darah yang menghampirnya.Seoyul hanya ingin pulang.Ini mimpi buruk.

“Seoyul! Kau takut? Seoyul buka matamu!”

“Seoyul buka matamu!”

“hah…”aku membuang nafasku lega ketika akhirnya dia membuka matanya.Sebenarnya apa yang dia mimpikan sehingga dia mengerang ketakutan seperti itu? Aku ingin sekali menghapus keringat itu dari wajahnya,aku ingin sekali melindunginya.Namun janji adalah janji,suatu saat nanti aku akan membunuh gadis di depanku ini untuk membalaskan dendam temanku,Youngmin.Tapi karena perasaanku kini terlanjur berubah,aku tidak bisa membunuhnya begitu saja,aku harus membunuhnya dengan perlahan,menyiksanya,namun sekali lagi…dia mengidap PTSD dan aku tidak tahu harus apa,aku kasihan padanya.Selama ini dia hidup dengan rasa sesal yang besar,dan lagi aku tidak mengerti kenapa dia merasa menyesal ketika dia sudah membunuh seseorang dengan tangannya sendiri.

“Seoyul,aku harus pulang”aku hendak menyentuh wajahnya namun dia memalingkan wajahnya dariku.Ah…bodohnya aku,dia hanya ingin disentuh oleh Kwangmin.

Aku tersenyum simpul lalu pergi dari rumahnya.

Seseorang yang lebih tinggi dariku sudah menungguku dan aku memarahi diriku sendiri karena bertingkah bodoh.Ya,jatuh cinta padanya adalah hal yang bodoh dan langkah yang salah.

Pria tinggi itu menyilangkan kedua tangannya,dia memakai coat panjang  dan masker hitam yang menutupi setengah wajahnya.Aku menghampirinya dan dia membawaku ke dalam gang yang sempit.Dia menyedakkanku ke tembok bata di belakangku lalu mencekikku sehingga aku kesulitan untuk bernafas.

“Ya! Le-pas…!”aku mendorongnya sekuat tenaga,namun sebelum aku berhasil melepaskan diri,dia sudah menyingkirkan tangannya dari leherku.Dia berjalan mondar-mandir lalu menendang tembok bata yang ada di sampingnya.

“Langkah bodoh hyung! Sangat bodoh! Kau seharusnya membunuhnya semalam! Itu kesempatan yang sulit di dapat,dan kenapa kau menyia-nyiakannya?!”dia mengusap wajahnya sendiri dengan kasar.Dia kembali menyilangkan tangannya lalu menyandarkan tubuhnya ke tembok di depanku.Kami hening untuk beberapa saat sampai akhirnya dia membuka mulutnya lagi.

“Hyung,kau harus membunuhnya.Harus.”aku memalingkan wajahku,tidak mau dia melihat ekspresiku yang tentu saja tidak setuju dengannya.Namun aku sudah berjanji akan membunuhnya,dan untuk yang kedua kalinya,aku mengangguk.

“Aku mengerti”aku benar-benar merasa kesal dengan diriku sendiri.Agh! hatiku begitu sakit sehingga aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi padanya.Membunuh Seoyul? Bisakah aku melakukannya? Cepat atau lambat dia akan mati di tanganku,gadis yang kucintai akan mati di tanganku.

“Hyung-“

“Aku bilang aku mengerti! Bisakah kau tutup mulutmu sekarang?!”kerutan yang tadinya terpapar di jidatnya kini hilang.Dia menatapku dengan tatapan gelapnya,tatapan mematikannya,dan aku mengerti sekali arti dari tatapan itu.Dia ingin aku untuk menutup mulutku juga,dia ingin aku untuk cepat-cepat melakukan tugasku.Maksudku,benar-benar cepat.

“Maafkan aku,sekarang sebaiknya kita sarapan terlebih dahulu sebelum membicarakan hal ini lebih jauh”kataku sambil mengambil tangannya,membawanya ke dalam mobilku.Sebenarnya dia adalah anak yang baik,dulu anak ini bahkan tidak bisa membunuh serangga kecil namun sekarang dia berencana untuk membunuh seorang gadis,dan lihatlah sekarang,dia benar-benar berubah.Rambut yang dulu berkilau kini menjadi kusam,rambut yang dulu lembut dan jatuh kini begitu kusut.Hah…aku menghela nafasku sambil memasang sabuk pengamanku dan siap menancap gas.Badannya masih kurus seperti dulu,dan walaupun dia memakai pakaian yang mahal,dia terlihat sangat tidak terurus.Bibirnya begitu pucat dan kantung matanya begitu hitam akibat terjaga semalaman,dia benar-benar terlihat berantakan dan hancur.

“Apa yang kau lakukan? Cepat pergi,aku lapar!”aku tertawa kecil.Dia mungkin mempunyai otak pembunuh,namun dia masih bertingkah layaknya pria seumurannya,dia masih merengek dan manja seperti pria yang baru menginjak umur 20 tahun.

Aku tidak bisa menolak untuk begitu menyayanginya.Dia sudah seperti adikku sendiri,dan karena itu aku akan menjaganya dan aku akan memastikan bahwa aku akan membunuh Seoyul.

SECEPATNYA.

***

Apa artinya sesal,jika harapan telah tidak ada lagi untuk memperbaiki segala kesalahan? Untuk menebus dosa?

Akan tetapi hilangkah pula sesal,karena harapan untuk menembus dosa telah hilang? Bila demikian,barangkali takkan seberat itu segala dosa menekkan jiwa Seoyul.Seoyul selalu menyesali semua perbuatannya.Dari awal dia membiarkan Kwangmin membunuh Youngmin sampai akhirnya dia juga harus berbohong di hadapan orang tuanya,neneknya,juga polisi.

Kwangmin sungguh pria yang jahat dan berdarah dingin.Seoyul sungguh dibutakan oleh cinta sehingga ia tidak pernah tidak membela Kwangmin.Benar ataupun salah,Seoyul akan tetap memihak suaminya.Walaupun dia selalu tidak menghiraukannya,walaupun dia telah membuatnya hidup di neraka selama 6 tahun ini,dan walaupun dia menyukai wanita lain,Seoyul tidak peduli.Kwangmin kini adalah suaminya,dan Seoyul merasa ia tidak perlu merasa takut lagi.Walaupun dia mungkin kini telah bersama wanita lain,namun Seoyul sadar bahwa statusnya sebagai istri dari Jo Kwangmin tidak akan berubah,dan itu lebih dari cukup untuknya.

Hari ini,Seoyul kembali sendirian di rumah.Ia duduk di sudut kamarnya,menyandarkan punggungnya dengan sebelah kakinya yang ia rentangkan dan dengan kedua tangannya yang kini menutupi kupingnya sendiri dengan erat.Matanya terpejam rapat,berkali-kali ia menarik rambutnya sendiri karena ia pikir mungkin dengan

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
_LUCAS
readersku, kayanya aku gak bisa update sampe ulangan akhir semester nanti, maaf yang setulus-tulusnya dari mimin ㅠㅠ

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 12: haduh,,,makin parah aja ya kelakuannya si Kwang-_- dia udh ngebunuh Bora...ya ampun,,,-_-klo ketahuan pihak kepolisian bkalan d hukum berapa tahun tuh?atau malah d eksekusi mati?
keyhobbs
#2
Chapter 12: Dasar gila ya si Kwangmin, waktu seoyul masih sama dia, dia malah kasar sama seoyul, nah sekarang kerasa kan gmana rasanya gak ada seoyul...
keyhobbs
#3
Chapter 8: haduh udh bener-bener kelewatan deh itu si kwang, udh berani bwa2 soyu ke rumah lagi! Dasar!! Dan...youngmin,,, aku tahu klo dia itu baik...hmm, harusnya seoyul tuh sama youngmin aja...haduuh aku bru tahu soal kabar author KKjoule:( semoga dia cepet sembuh...amiin, cepet sembuh ya authornim...
keyhobbs
#4
Chapter 7: kayaknya yang d blang youngmin itu bener deh,harusnya seoyul tuh ninggalin kwangmin,,kwangmin enak banget yah,udh tidur sama 2 cewek tapi dia ninggalin mereka gitu aja,gila! Next chap nya jgn lama2 yah^^
ila_salsabila #5
Chapter 7: kesian seoyul, hati nya dipermainkn. harusnya seoyul meninggalkn kwangmin n melupaknnya. youngmin harus merebut n merampas cinta seoyul dr kwangmin.