What goes around,comes around

BLIND
Please log in to read the full chapter

 

BLIND CHAPTER FOUR

Pagi ini,kami akan kembali ke Seoul,meninggalkan rumah yang telah membuat keadaanku semakin memburuk.Cuaca hari ini tidak terlalu baik,sama seperti keadaanku dengan Kwangmin sekarang.Semenjak kejadian kemarin dia menolak untuk berbicara padaku,bahkan bernafas di tempat yang sama saja,dia tidak mau.

“Seoyul-a,ayo”Donghyun sudah menungguku di mobilnya dengan senyumnya,sementara Kwangmin masih ada di dalam.Dia ingin aku pergi lebih dulu darinya,kebetulan hari ini pekerjaan Donghyun sudah selesai dan ia akan kembali ke Seoul,jika tidak ada dia…aku mungkin kini sudah ada di dalam bus.

“Ne”aku menarik nafasku terlebih dahulu,lalu aku menatap langit sebentar sebelum masuk ke dalam mobil.Aku melihat Kwangmin yang menatapku dari balkon,dia lagi-lagi memalingkan wajahnya ketika dia tahu aku melihatnya.Ada apa dengannya? Apa aku membuat kesalahan kemarin?

“Kwangmin-a,aku pergi!”aku melambaikan tanganku walaupun dia tidak memerhatikan.Semakin aku jauh darinya semakin aku merasa khawatir.Semalam aku mendengar Bora dan Kwangmin bertengkar.Mereka bertengkar seperti sepasang kekasih,membicarakan cinta,kepalsuan,pengkhianatan,dan masa lalu.Aku tidak pernah bertengkar mengenai itu bersama Kwangmin.Karena setiap hari kami dihantui oleh rasa takut dan tidak biasa,perasaan yang membuat kami tidak bisa tenang.

Kwangmin selalu takut jika aku berada di sisi lelaki lain,dia takut aku meninggalkannya,dia takut aku berpaling seperti yang orang-orang lakukan padanya.Dia sama sekali tidak mengerti perasaanku,selama ini…seumur hidupku,mataku hanya melihat Kwangmin dan hatiku hanya mengetahuinya,bagaimana bisa aku berpaling darinya? Walaupun seperti itu,aku tahu dia tidak mencintaku,dia hanya ingin seseorang untuk berada di pihaknya,dia hanya ingin perhatianku.

Kwangmin sejak dulu adalah anak yang pemalu,sementara saudara kembarnya adalah anak yang suka bergaul,dan ia murah senyum sehingga banyak disukai orang.Youngmin selalu membuat orang lain bangga akan dirinya.Dia lebih pintar dari Kwangmin sehingga seumur hidupnya Kwangmin hanyalah bayangannya.Aku selalu merasa kasihan pada Kwangmin jika mengingat itu,ia sering sekali mengurung di kamar,dan tidak mau bicara,maupun makan.

Kejadian itu,disaat hujan turun…semuanya begitu cepat.Aku hanya terdiam mematung disaat darahnya terciprat ke seluruh wajahku,tanpa mengatakan pesan terakhir…dia telah meninggalkanku dan semua orang.Aku sungguh benci akan diriku karena aku membiarkan semua itu terjadi,karena aku merasa dengan kematiannya Kwangmin akhirnya bisa bahagia,karena aku merasa akhirnya Kwangmin bisa merasakan kasih sayang dan perhatian yang ia inginkan selama ini.

Aku bahkan tidak tahu dengan perasaanku yang sebenarnya.Apa aku mencintainya? Atau perasaanku ini hanyalah sebatas obsesi gelap yang mengerikan? Tapi…jantungku selalu berdebar dengan kencang disaat aku melihatnya,jadi tentu saja “obsesi” keluar dari daftar perasaanku.

“Kau bertengkar dengan Kwangmin?”

“Bukan urusanmu”potongku.Donghyun tertawa kecil lalu ia mengacak rambutku.Baiklah,ini cukup bagus.Kembali ke Shin Seoyul yang dingin pada lelaki lain.Donghyun…dia adalah seniorku sewaktu di SMA,dan sekarang dia bawahanku.Hubungan kami tidak lebih dari senior-junior,walaupun terkadang dia mengkhawatirkanku lebih dari siapapun.

Semenjak eomma meninggal,aku benar-benar merasa sendirian.Walaupun ada Kwangmin,aku masih merasa sendirian,karena dia jarang bicara,dan jarang pulang ke rumah.Sudah hampir satu tahun kami menikah dan tidak ada kemajuan,ciuman pertama saja baru dilakukan kemarin.

“Aku tidak tahu bahwa kau meminum begitu banyak obat,untuk apa? Kau…sakit?”aku meliriknya sebentar dan aku bisa lihat bahwa dia benar-benar penasaran.

“Ah…itu,aku tidak bisa memberitahumu”aku tersenyum,yah..untuk menyembunyikan sesuatu darinya.Jika aku membuat wajah serius,dia pasti tahu bahwa itu adalah hal yang besar dan sangat rahasia.Donghyun dan aku kenal tidak begitu lama,atau lebih tepatnya kami mengenal satu sama lain semenjak aku duduk di tahun kedua di SMA.Saat itu aku hanya gadis yang berumur 17 tahun dan dia adalah seorang pria berumur 23 tahun.Aku mengenalnya karena dia bekerja di perusahaan milik orang tua Kwangmin.Setiap pulang sekolah,Kwangmin akan mengambil kelas tambahan agar suatu saat nanti ia bisa mengambil alih perusahaan itu.Donghyun bekerja di situ sebagai asisten utama samchon,namun dia kini adalah asisten utama appa,dan dia juga bekerja di perusahaan appa,begitupun dengan Kwangmin.

“Kau masih belum memercayaiku? Aku sangat mengenalmu Seoyul”tch! Aku mendecak lidahku dan meliriknya sebentar.Aku membuka semua kaca agar udara segar dapat kuhirup,aku hanya…merasa sesak disaat mendengar itu darinya.

“Aku akan memberitahumu jika kau mengenalku layaknya Kwangmin mengenalku”aku bisa melihatnya memutar bola matanya.Apakah apa yang kukatakan terlalu dangkal?  Tch! Walaupun begitu,siapa peduli? Jika dia benar-benar mengenalku,dia tidak akan bertanya kenapa aku harus banyak meminum obat.Mudah ditebak,kan? Dia tidak mengenalku.

Sama sekali.

“Kau masih sama,gurauanmu sungguh tidak lucu”

“Aku tidak bergurau”aku menggeleng kepalaku sambil sedikit mempermainkannya dengan ekspresiku.Aku kembali menatap ke jalanan yang indah,lalu aku memejamkan matakau,tersenyum sendiri dengan apa yang akan kukatakan padanya.

“Di dunia ini,hanya Kwangmin yang mengenalku dengan baik,bahkan orang tuaku-“ah….aku lupa.Orang tua? Tapi eomma juga mengenalku dengan baik,namun sayang…dia sudah meninggal dunia.

Aku mendecak lidahku lagi,jika sudah seperti ini,aku enggan untuk meneruskan topiknya.

“bahkan orang tuamu?”Donghyun mengangkat alisnya,dia pasti merasa digantung barusan.

“Lupakan saja,aku mau tidur”

“Tidur? Bagaimana jika aku bernyanyi untukmu?”aku mengepal tanganku,kenapa…aku merasa takut untuk menatap wajahnya? Kata-kata itu terdengar tidak asing bagiku.Aku menggigit bibir bawahku,mencoba untuk menyembunyikan bibirku yang mulai gemetar,dan pada saat itu ia menepikan mobilnya dan aku tidak punya pilihan lain selain memutar kepalaku ke arahnya.Aku sedikit menyedakan diriku ke pintu mobil ketika melihat aura di sekitarnya telah berubah,bahkan senyumnya terlihat sangat mengerikan.Dia bagaikan ditelan oleh aura yang sangat gelap,mengerikan,dan…sesuatu yang terasa…menyeramkan.

Aku tidak bisa berkata apapun,namun tanganku tidak bisa berhenti untuk mencari obatku,dan aku tahu bahwa aku akan mati ketika aku sadar bahwa obat itu masih ada di tangan Kwangmin.

 

6 years ago,summer 2009.

 Aku baru saja kembali dari supermarket bersama Youngmin dan Kwangmin untuk membeli beberapa minuman dingin karena akhir-akhir ini cuaca begitu panas,dan tiba-tiba ada cahaya biru yang membuat kami bertiga terperanjat kaget.Aku segera menengadahkan wajahku untuk melihat langit malam yang lebih gelap dari biasanya,dan tidak ada bintang yang bertebaran,hanya ada garis-garis biru dan merah.Ya,petir.

“Sebaiknya kita cepat pulang”tanpa kusadari aku sudah memegang tangan Kwangmin dengan erat,dan aku tidak berani lagi untuk menengadahkan wajahku.Aku bisa mendengar Youngmin tertawa,lalu Youngmin menepuk kepalaku lalu memutar kepalaku dengan paksa agar aku menatapnya.

“Kau takut,bukan?”aku menggeleng spontan yang menandakan bahwa itu adalah kebohongan besar.Aku sangat takut,takut sekali pada petir.Siapa yang tidak takut? Cahayanya begitu mengerikan apalagi suaranya.

“aku hanya ingin cepat-cepat tidur”

“Tidur? Bagaimana jika aku bernyanyi untukmu?”senyum lembutnya yang tidak pernah berubah itu membuat hatiku lebih tenang.Aku mengangguk tanpa berpikir dua kali,karena aku tahu niatnya baik dan dia selalu melakukan sesuatu untukku dengan tulus.

Itulah Jo Youngmin yang aku kenal.

 

“Wae? Kau kehilangan sesuatu?”aku menghiraukan pertanyaannya,aku hanya butuh obatku.Argh! rasanya aku akan menggila,rasanya aku akan berteriak sebentar lagi.Memori sekecil apapun yang terkait dengan Youngmin…aku masih belum bisa mengendalikannya,aku masih belum bisa menanganinya.Terlalu traumatis untukku.

“Seoyul-a! aku hanya bergurau”bergurau atau apapun itu,kini dia membuatku panik dan ketakutan.Ada apa dengan senyumnya yang mengerikan tadi? Aku tidak mengerti.Apa dia mengetahui sesuatu?

Tentang…kematian saudara kembar Kwangmin?

Tidak!

Hanya aku dan Kwangmin yang mengetahui hal itu,hanya kami berdua.Jika memang dia mengetahuinya entah dari manapun,apapun yang akan terjadi nanti…aku akan terus melindungi suamiku.Sekotor dan sekeji apapun perbuatannya,dia adalah pria yang kucintai,dia adalah suamiku,aku tidak akan membiarkan satu hal buruk pun terjadi padanya.

“Bisakah kau berhenti me

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
_LUCAS
readersku, kayanya aku gak bisa update sampe ulangan akhir semester nanti, maaf yang setulus-tulusnya dari mimin ㅠㅠ

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 12: haduh,,,makin parah aja ya kelakuannya si Kwang-_- dia udh ngebunuh Bora...ya ampun,,,-_-klo ketahuan pihak kepolisian bkalan d hukum berapa tahun tuh?atau malah d eksekusi mati?
keyhobbs
#2
Chapter 12: Dasar gila ya si Kwangmin, waktu seoyul masih sama dia, dia malah kasar sama seoyul, nah sekarang kerasa kan gmana rasanya gak ada seoyul...
keyhobbs
#3
Chapter 8: haduh udh bener-bener kelewatan deh itu si kwang, udh berani bwa2 soyu ke rumah lagi! Dasar!! Dan...youngmin,,, aku tahu klo dia itu baik...hmm, harusnya seoyul tuh sama youngmin aja...haduuh aku bru tahu soal kabar author KKjoule:( semoga dia cepet sembuh...amiin, cepet sembuh ya authornim...
keyhobbs
#4
Chapter 7: kayaknya yang d blang youngmin itu bener deh,harusnya seoyul tuh ninggalin kwangmin,,kwangmin enak banget yah,udh tidur sama 2 cewek tapi dia ninggalin mereka gitu aja,gila! Next chap nya jgn lama2 yah^^
ila_salsabila #5
Chapter 7: kesian seoyul, hati nya dipermainkn. harusnya seoyul meninggalkn kwangmin n melupaknnya. youngmin harus merebut n merampas cinta seoyul dr kwangmin.