Usual

BLIND
Please log in to read the full chapter

Sudah tengah malam,ucapku disaat aku melihat jam dinding tua yang tergantung di ruang keluarga.Aku berjalan menuju sofa,aku ingin sekali duduk dan terlelap di sana ketika tiba-tiba bel rumah berbunyi.

Aku bergegas membuka pintu,senyumku terpapar disaat melihat wajahnya.Ah…namun itu tidak berlangsung lama disaat aku sadar bahwa dia kembali mabuk seperti malam-malam sebelumnya.Aku menolongnya untuk berjalan lalu aku membaringkannya di sofa.Dia bahkan tidak bisa melihat wajahku,dia bahkan tidak bisa menyapaku dengan kondisinya yang seperti ini.Mengecewakan.

Dia selalu mengecewakanku,namun bodohnya aku karena tidak bisa membencinya walaupun sekali.Lagi-lagi aku berlari untuk mengambil selimut dan menyelimutinya,memeluknya sampai aku tertidur.

Keesokan harinya pun selalu sama,aku terbangun dengan dia yang tidak ada di sampingku.Inikah…yang aku inginkan? Tidak,namun aku sudah tahu ini akan terjadi.Semuanya sudah ada di kepalaku sebelumnya,sehingga aku tidak terlalu terkejut maupun sakit hati.

Setelah berhasil mengumpulkan semua semangatku,aku akhirnya bangun dan pergi untuk bekerja.Aku berpapasan dengannya dan dia bahkan tidak melirikku.Baiklah…itu artinya hari ini tidak akan ada banyak yang berubah.

“Mrs.Jo?”Aku menengok cepat ketika dia memanggilku.Terlihat sekali bahwa aku sangat merindukan suaranya,merindukan dirinya,dan merindukan bagaimana dia memanggilku dengan nama keluarganya.

“Ne?”aku kembali bermain aman.Tarik nafas dan bertingkah dengan normal,tidak usah gugup karena dia suamiku.

Aku berjalan pelan menghampirinya sementara dia diam di tempat.

“Apa kau ada waktu setelah pulang kerja nanti?”Saking terkejutnya aku tidak bisa mengatakan apapun, aku bisa merasakan senyumnya yang tipis,dan mata besarnya yang menatapku,menggodaku.

“Bagaimana kalau kita pergi berkunjung ke rumah halmeoni? Sudah lama kita tidak ke sana”Rumah halmeoni? Aku menahan nafasku di tenggorokan sebelum akhirnya ku lepaskan.Sungguh mengejutkan,sungguh,sungguh mengejutkan.Tempat itu di mana kami pertama kali bertemu,di mana kami tumbuh besar,dan di mana kami membuat kenangan-kenangan indah maupun duka.

“Iya,baiklah”aku menatap mata besarnya dengan sedikit rasa malu dan dia tersenyum padaku.Dia menepuk pundakku dan aku merasakan nafasku yang semakin pendek.Oh…perasaan ini ternyata belum berubah sama sekali,masih sama seperti dulu disaat aku pertama kali menyadari bahwa dia adalah satu-satunya untukku.

Ah,tentang rumah halmeoni.Tempatnya di sebuah desa,orang tua selalu mempunyai pikiran bahwa anak mereka lebih baik dibesarkan di sebuah desa kecil karena jauh dari polusi.Maka dari itu,aku dan Kwangmin tinggal di sana sampai kami lulus SMP.Kenapa? karena orang tua kami bersahabat,dan mereka sangat mempercayai satu sama lain,sampai mereka menitipkanku pada halmeoni dan para pelayannya.Walaupun di desa,rumahnya super besar dan dia sama sekali tidak kampungan,dia berkelas,walaupun begitu…dia tidak sombong dan sangat ramah pada tetangganya.

Aku tidak sabar untuk menjumpainya lagi.Setelah kami lulus SMP,tentu saja kami tidak bisa melihatnya setiap hari seperti dulu.Apalagi setelah hari itu..

Ya.Hari itu.

Tap…

Aku menjatuhkan tasku secara perlahan.Semuanya seperti slow motion,semuanya tampak tidak nyata.Kwangmin berdiri di sampingku dengan wajah datarnya namun seluruh tubuhnya gemetar hebat.Aku meliriknya dan dia terjatuh di lututnya,menangis tanpa suara.

Aku berlutut pula,memeluknya dengan erat.Mataku tidak bisa lepas dari foto yang terpajang rapih di depan rumah,aku tidak percaya dia benar-benar meninggal.

“Seoyul, cepat masuk ke dalam”Kwangmin mendorongku pelan.“Seoyul-a! cepat masuk ke dalam!”tapi aku terlalu sibuk dalam pikiranku sendiri untuk menghiraukannya.

“Seoyul-a!”

“Seoyul-a!”

“Seoyul-a!”

“Kyaa!!”

“Seoyul? Ini aku…Donghyun oppa”aku membuka mataku lebar-lebar.Aku bahkan tidak tahu bahwa aku menutup mataku sebelumnya,dan aku baru sadar bahwa kini aku berlutut dengan kedua tanganku yang menutupi kupingku.Rasa malu yang kurasakan begitu tinggi sehingga aku dengan cepat kembali berdiri dan menghadapnya.

“Oh…maafkan aku”aku menggelengkan kepalaku untuk menyadarkan diriku sendiri.Ah…ternyata aku masih trauma dengan kejadian itu.Entah bagaimana aku akan mengatakannya pada Kwangmin,tapi aku tidak mau berkunjung ke rumah halmeoni hari ini.

“Wajahmu sangat pucat,kau tidak apa?”baru saja dia mau menyentuh jidatku,namun aku sudah menepisnya.Aku tidak pernah suka jika orang lain menyentuhku selain Kwangmin.

“Iya,jangan khawatir”aku tersenyum kaku,menyembunyikan semua rasa takutku.Kami berjalan menuju ruanganku dan Donghyun langsung memegang tanganku.

“Ada apa kali ini? Aku serius Shin Seoyul,jika Kwangmin-“

“Tidak!”potongku sambil melepas paksa tangannya.Bisa kulihat di matanya kalau dia khawatir padaku,namun tidak,ini bukan karena suamiku,tidak kali ini.

“Bukan karena Kwangmin,dan bukan karena apa-apa! Sudah kubilang aku tidak apa!”aku duduk di kursi kerjaku dengan kesal,memegang kepalaku yang semakin terasa sakit.Donghyun kembali menghampiriku,menatapku dengan matanya yang masih memancarkan hal yang sama.

“Baiklah,lagipula aku tidak punya waktu untuk mengkhawatirkanmu se

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
_LUCAS
readersku, kayanya aku gak bisa update sampe ulangan akhir semester nanti, maaf yang setulus-tulusnya dari mimin ㅠㅠ

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 12: haduh,,,makin parah aja ya kelakuannya si Kwang-_- dia udh ngebunuh Bora...ya ampun,,,-_-klo ketahuan pihak kepolisian bkalan d hukum berapa tahun tuh?atau malah d eksekusi mati?
keyhobbs
#2
Chapter 12: Dasar gila ya si Kwangmin, waktu seoyul masih sama dia, dia malah kasar sama seoyul, nah sekarang kerasa kan gmana rasanya gak ada seoyul...
keyhobbs
#3
Chapter 8: haduh udh bener-bener kelewatan deh itu si kwang, udh berani bwa2 soyu ke rumah lagi! Dasar!! Dan...youngmin,,, aku tahu klo dia itu baik...hmm, harusnya seoyul tuh sama youngmin aja...haduuh aku bru tahu soal kabar author KKjoule:( semoga dia cepet sembuh...amiin, cepet sembuh ya authornim...
keyhobbs
#4
Chapter 7: kayaknya yang d blang youngmin itu bener deh,harusnya seoyul tuh ninggalin kwangmin,,kwangmin enak banget yah,udh tidur sama 2 cewek tapi dia ninggalin mereka gitu aja,gila! Next chap nya jgn lama2 yah^^
ila_salsabila #5
Chapter 7: kesian seoyul, hati nya dipermainkn. harusnya seoyul meninggalkn kwangmin n melupaknnya. youngmin harus merebut n merampas cinta seoyul dr kwangmin.