The Wedding
Unstoppable TearsHallooooooo! aku kembali! maaf baru nge update lagi, soalnya kemarin masih banyak ujian praktek hiks:') semoga kalian menikmati(?) jangan lupa ya comment nya aku selalu mengharapkan comment, karena kalau di comment aku jadi semangat ngetiknya(?) heheh happy reading!
******
Semenjak kejadian pada malam itu semua nya telah kembali seperti semula, tidak ada yang berubah. Karena besok adalah hari pernikahan Jinki dan Taeyeon disebuah gereja tua di Gangnam. Chanyeol sekarang sedang berada dihadapan Jessica yang hanya terdiam. Jessica tidak banyak bicara, ketika Chanyeol ingin membahas kejadian malam itu Jessica selalu saja menolak. Ia selalu berkata “Aku tidak ingin membahasnya.” Maka dari itu Chanyeol mulai tenang dan menganggap semua baik-baik saja.
“Sica-ah,” suara berat Chanyeol terdengar, menghapuskan keheningan yang ada di dalam mobil itu. Jessica pun hanya menoleh dan menatap Chanyeol, memintanya untuk melanjutkan apa yang ingin ia katakan.
“Bagaimana kalau kita berbelanja? Sudah lama aku tidak menemani mu berbelanja. Aku rindu.. rindu setiap perkataan mu yang selalu berkomentar tentang gaya pakaian ku.” Chanyeol melanjutkan ucapan nya, dan hanya di balas anggukan kecil oleh Jessica lalu suasana di dalam mobil itu hening kembali.
Tak lama menyetir, mereka sudah sampai di kawasan Mall terkenal di Gangnam. Dan Chanyeol mengajak Jessica ke butik langganan nya. Ia memilihkan beberapa dress mahal dan indah untuk Jessica.
“Bagaimana kalau ini kau pakai untuk besok?” ucap Chanyeol memperlihatkan sebuah long dress dengan warna pink peach yang simple namun terlihat elegant. Jessica melihat nya sekilas, selera Chanyeol memang tidak buruk pikirnya. “Baiklah, Yeol-ah” ucap Jessica dengan senyum kecil. Setelah membeli dress itu, Jessica mengajak nya untuk makan.
“Yeol-ah, aku ingin kau menggunakan tuxedo yang beberapa minggu lalu aku berikan padamu,” ucap Jessica, dan Chanyeol pun mengangguk senang. Entah kenapa sejak kejadian malam itu, baru inilah kalimat terpanjang yang Jessica ucapkan. “Aku memang berencana mengenakan tuxedo itu, Sica-ah.” Ucapnya dengan senyum menawan.
Jessica yang melihat senyum itu pun ikut tersenyum, tidak ada yang tahu apa yang ada didalam hati dan pikiran nya saat ini. Namun ia merasa senang dapat membuat Chanyeol tersenyum seperti dulu. Seperti dulu ia masih menyayangi nya, seperti dulu sebelum semuanya terjadi seperti ini. Kini suasana hening kembali menyelimuti mereka. Jessica sibuk dengan makanan yang ada dihadapan nya, dan Chanyeol sibuk menatap wajah nya. Jessica tahu itu. Itulah sebabnya ia memilih sibuk dengan makanan nya dan menghindari tatapan Chanyeol.
Jessica’s POVSekarang aku terjebak dalam suasana yang sangat canggung. Aku hanya berusaha membuat saat ini sebagai kenangan yang indah. Tatapan Chanyeol membuatku memilih fokus pada hidangan yang ada di hadapan ku. Suasana kembali hening.
“Sica-ah, aku menyayangi mu” suara Chanyeol terdengar sangat lembut di telinga ku. Aku menundukkan kepala dan tersenyum lemah. “tapi kau mencintai nya, Chanyeol-ah” ucapku dalam hati. Menyadari betapa bodohnya aku masih ingin terjebak dalam suasana seperti ini.
Dengan segera aku menatap Chanyeol dan membalas ucapan nya dengan senyum kecil ku saja. Chanyeol meraih tangan kiri ku dan menggenggam nya.
“Bisakah kita memulai nya dari awal?” tanya nya dengan lembut, aku menatapnya.
Rasanya ingin sekali aku menangis. Tapi aku harus kuat, bukan? Aku tidak ingin terlihat lemah di hadapan nya. Aku memang ingin terus berada disamping nya, tapi sepertinya takdir mengatakan lain. Aku segera menarik tangan ku, dan menatap jam. “Yeol-ah, sudah cukup malam. Bisa kau antar aku pulang? Besok kita harus menghadiri pernikahan Taeyeon dan Jinki.” Ucap ku padanya, ia pun tampak kecewa karena tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya namun dengan segera ia mengangguk.
Seperti keadaan semula, suasana di mobil sama hening nya seperti tadi. Tidak ada yang ingin memulai pembicaraan, karena memang tidak ada yang harus dibicarakan. Dan tak terasa, mobil Chanyeol sudah berhenti di depan gerbang rumahku. Sebelum turun, Chanyeol sudah turun terlebih dulu, dan membukakan pintu untukku. Aku hanya tersenyum atas perlakuan nya. Setelah turun, aku menatapnya sebentar.
“Terimak
Comments