Hallo! sebelum nya aku minta maaf karena baru nge post xD Aku sibuk banget banyak tugas *curcol* hehe oke, selamat membaca ya! oh ya satu comment dari kalian aja itu berharga loh buat aku haahah!

Part sebelumnya:

Dia berhenti bernyanyi dan melirik ke Jessica, yeoja itu bahkan sudah tertidur. Wajah nya sangat cantik. Jinki beruntung bukan? Jinki hanyalah teman nya yang dapat melihatnya tidur dengan damai seperti ini. Jinki dengan lembut mengusap rambutnya.

“Mianhae.. Jeongmal mianhae.” Bisik nya pelan, dan mengatakan sesuatu.

*

*

*

“Ya, Chanyeol-ah. Darimana saja kau?” Aku terkejut saat mendengar suara perempuan yang tampak sangat mengerikan, aku menoleh dan melihat Kyungri noona dengan tatapan dingin. Aku menggeleng, “Aku baru saja mengantar Jessica pulang. Sejak kapan noona kembali?” ucap ku berbohong dan ya sedikit mengalihkan topik.

“Selarut ini?” tanya nya, ia tampak tak percaya karena saat kulirik jam yang berada di dinding itu sudah menunjukan pukul 00:11 AM. Aku hanya dapat mengangguk.

“Aku tadi membawanya pergi, lalu kami terlalu asik membicarakan pernikahan dan yah.. begitulah” jawab ku berbohong lagi. Noona tampak mengangguk, aku diam-diam bernapas lega. Kalau sudah seperti ini noona tidak mungkin membahas lagi.

“Dan untuk pertanyaan mu yang terakhir, ini rumah ku juga. Aku berhak datang dan pergi sesuka ku.” Ia berkata dan aku hanya dapat memutar mataku sebal.

“Terserah,” jawabku sekenanya. Aku mulai berjalan menuju tangga,

“Chanyeol-ah. Kudengar besok Jessica ke Jepang, apa kau menemani nya? Aku ingin ikut.”

Aku berhenti sejenak, Jepang? Jessica tidak mengatakan apapun padaku.

“Jepang?” tanyaku, dan kulihat Kyungri noona mengangguk.

“apa ia tidak menyampaikan nya padamu? Padahal ia menyampaikan nya pada ku melalui telepon kemarin.”

“Ani. Aku akan menanyakan nya besok. Aku ingin istirahat noona. Selamat malam!” aku berniat melanjutkan jalan ku menuju lantai atas, namun lagi-lagi perkataan noona menghentikan ku sejenak.

“Ia pergi untuk menyemangati sahabatnya, Onew.” Aku tiba-tiba malas, dan segera melanjutkan langkah ku menuju kamar. Saat dikamar dapat terlihat jelas banyak bingkai foto yang tertempel di dinding kamarku. Dan salah satu nya yang menarik adalah hadiah ulangtahun ku yang ke 22 tahun kemarin. Jessica memberikan ku bingkai foto yang sangat besar dan isinya adalah mulai dari aku bayi hingga sekarang. Banyak foto ku bersama nya juga.

Aku hanya dapat membuang napas kasar. Ku lirik foto Jessica yang terdapat di meja lampu ku, ia tersenyum manis. Dan aku tahu, akhir-akhir ini senyum itu perlahan menghilang. Segera ku raih ponsel ku yang berada di saku celanaku. Aku memilih untuk menelepon nya, dan tidak mendapat jawaban. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya tadi. Apakah itu terlalu sadis?

Melihat Jessica yang sudah tertidur membuat Jinki tersenyum, ia pun dengan perlahan pergi keluar.

“Hyung,” Suara Taemin yang telah berada dihadapan nya membuat Jinki terkejut.

“Ah Taemin-ah, kau mengagetkan ku saja.” Jinki tersenyum kecil melihat Taemin. “Noona baik-baik saja kan, hyung?” tanya nya. Jinki mengangguk dan menepuk pundak Taemin.

“Noona mu baik-baik saja, kau harus tidur dan aku juga butuh tidur karena hari ini sangat melelahkan.” Jawab Jinki, ia mulai berjalan menuju tangga, “Aku akan tidur di ruang tengah, kau lekas lah tidur Taemin-ah”

“Hyung, kau bisa tidur dikamar tamu. Kenapa harus di ruang tengah?” Ucapnya menarik Jinki menuju kamar khusus tamu yang tersedia di rumah mewah nya.

*

*

*

“Ya, Jinki-ya! Cepat lah, kita akan ketinggalan pesawat jika kau terus mementingkan ayam itu!” Jessica terus saja mengoceh, bahkan walau Jinki mengabaikan nya.

“Sooyeon-ah diamlah. Masih ada waktu satu setengah jam lagi.” Jinki tetap saja fokus memakan ayam yang telah disediakan oleh pelayan rumah Jessica. Jessica yang kesal hanya dapat terdiam sekarang, mood nya sudah menurun.

“Noona, memang kenapa si kau terlihat sangat buru-buru ingin ke Jepang?” Taemin bertanya, saat ingin menjawab terdengar bunyi bell diluar rumah. Jessica pun memutuskan untuk membukakan pintu daripada melihat Jinki yang dengan semangat memakan ayam nya.

Saat pintu terbuka, alangkah terkejutnya Jessica.

“Sica-ya..”

Jessica dengan cepat ingin menutup pintu itu, namun ia kalah cepat. Karena seseorang telah menahan nya.

“Apa mau mu, Chanyeol-ssi?” Tanya Jessica, air mata nya sudah hampir jatuh melihat namja di hadapan nya.

Chanyeol tidak menjawab pertanyaan Jessica. Ia segera menarik Jessica kepelukan nya.

“maafkan aku.”

Jessica tidak kuat menahan airmata nya, ia menangis dipelukan Chanyeol. Namja tinggi itu memeluknya erat dan mengecup kening nya. “Lupakan kejadian tadi malam, aku minta maaf.” Ucapnya.

“Aku ingin mengajak mu pergi, sudahlah jangan menangis. Maafkan aku, ne?” Chanyeol melepaskan pelukannya dan menghapus airmata Jessica.

“Sooyeon-ah, ayo kita berangkat!”

Jinki tiba-tiba datang bersama Taemin dan sedikit terkejut dengan apa yang mereka lihat.

“aah.. kalian mau perg