My (2nd) Girl
Satu Permintaan (One Wish)Remake dari FF ku dengan tittle sama tapi nama cast yang berbeda (jadi kalau kalian pernah baca ini di WP, jangan kaget!), happy reading guys! :)
............................................................................................................................................................
Malam ini dengan mata yang sayu karena lelah setelah mengikuti pelajaran olahraga yang menguras tenaganya , dia berjalan sendiri di trotoar jalan untuk menuju kedai ramen. Sebuah jaket warna pink bergambar kucing di tengah yang sedikit lusuh menemaninya melawan udara dingin malam hari.
Setelah beberapa saat akhirnya dia sampai di kedai itu. Pukul 7 malam kedai ramen ini tampaknya cukup ramai. Banyak orang – orang yang datang membawa keluarga dan pasangan mereka. Hayi yang duduk di meja paling pojok terkadang melihat iri kearah sebuah keluarga yang sedang bercengkrama di meja depannya.
Semakin lama kedai itu semakin ramai. Walaupun begitu pengunjung terus saja berdatangan. Untuk sekian kalinya pelayan mengatakan salam “ selamat datang~ “ kepada pengunjung yang baru saja masuk. Hayi mengarahkan pandangannya ke pengunjung baru itu dan tiba – tiba tersentak melihat seseorang yang dilihatnya. Mie ramen yang berada di mulutnya hampir saja ia muntahkan.
Tampak sepasang laki – laki dan perempuan muda duduk 5 meter di depan Hayi. Hayi mengenal seorang laki – laki itu bernama Hanbin, teman satu kelasnya. Sedangkan perempuan yang duduk di depan Hanbin, Hayi tidak tahu siapa dia.
Tunggu, wanita itu bukan Mina
Hampir satu jam lebih mereka saling bercanda dan tertawa bersama. Terkadang mereka berdua duduk disana sambil saling berpegangan tangan mesra. Mereka tampak sangat seperti sepasang kekasih. Hayi mengamati semua itu.
Mie ramen Hayi telah habis bahkan kuah sisanya telah dingin tapi entah kenapa dia belum mau bergerak dari tempat duduknya sebelum mereka berdua pergi juga.
HAYI P.O.V
Pelajaran matematika berjalan dengan bosan. Kali ini Mr Jung sedang menerangkan beberapa soal di bab 2. Seluruh anak di ruangan ini tampaknya sudah tak tertarik lagi untuk mendengar ceramahnya. Dan sepertinya hanya aku yang mencatat segala yang diterangkan oleh Mr. Jung di papan tulis.
“Hayi, nanti aku pinjam catatanmu ya.. “
Ku lihat Yu Ra yang duduk di samping memberikan senyumannya kepadaku. Aku berkata tidak dalam hati, tentu saja aku harus berkata tidak karena Yura adalah murid malas dan ia hanya memanfaatkan kebaikanku, tapi tentu saja yang terucap di bibir ku adalah “ iya~ “ .
Jadi, sebodoh ini kah aku, bisa diperalat orang lain??Hayi,. Pabo!!
Walaupun aku fokus dalam pelajaran Mr Jung tetapi terkadang saat aku melamun aku teringat kejadian kemarin malam di kedai ramen. Aku menengok ke pojok kanan belakang dimana Hanbin selalu duduk disana. Mejannya kosong! Hanbin tidak ada. Dimana dia?
“Hayi, dari pada kau melamun saja bawa buku – buku ini ke perpustakaan..”
Aku kaget dan memandang Mr Jung dengan bingung. Walaupun begitu aku menuruti perintahnya.
15 buku tebal ku angkat dengan susah payah ke perpustakaan. Aku masuk ke ruangan itu dengan sedikit takut. Tak ada seorang pun disana.
Dan aku bisa bilang bahwa perpustakaan ini sangatlah tidak terawat, aku selalu berfikir kenapa kepala sekolah tak melirik salah satu ruangan yang sangat penting bagi murid – muridnya ini dan memperbaiki keadaannya. Tak ada petugas berjaga, lantai yang berdebu, buku – buku yang tak tertata rapi. Pantas saja tak ada pengunjung yang mau datang.
Aku menaruh buku yang ku bawa di atas sebuah rak buku lalu setelah itu mulai berjalan keluar. Tapi tiba – tiba mataku melihat seseorang yang sedang duduk di lantai tepatnya di bagian belakang ruangan ini.
Comments