A – for Algebra

Siwon bukan siswa terpandai di Sekolahnya. Ia hanya siswa biasa, dengan nilai yang biasa – biasa saja sama seperti siswa lainnya. Yang senang pelajaran olahraga sama seperti siswa lelaki lainnya. Yang sering melamun atau tertidur dalam kelas sama seperti siswa lainnya. Yang senang ketika bel sekolah berbunyi sama seperti siswa lainnya. Dan terutama, yang membenci pelajaran matematika sama seperti siswa lainnya.

Tapi, meski begitu, Siwon rela mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut guru matematika di kelasnya dan mencatatnya dengan cermat.  Meskipun terkadang ia mengutuk sang penemu angka dan aljabar yang kini membuatnya pusing, ia rela belajar aljabar setiap malam hingga larut malam. Rela mengurangi waktu bermainnya agar bisa mengerti mengenai angka – angka itu lebih dalam. Hanya agar ia punya topik pembicaraan untuk mengajak Kyuhyun, nerd paling pintar di sekolah mereka, berkenalan. Hanya agar ia bisa mengenal Kyuhyun lebih jauh lagi, agar Kyuhyun memiliki teman dan tak sendirian lagi bersama buku – bukunya di pojok perpustakaan. Disaat orang lain melupakan keberadaannya, Siwon justru melihatnya dengan baik, dan Kyuhyun sadar… itulah yang membuatnya berbeda.

B – Biksu

Kyuhyun kecil ingin sekali menjadi biksu. Entah apa yang dilihat bocah berumur 5 tahun itu pada pria dewasa tanpa rambut yang begitu taat dan berjalan kesana kemari membawa tasbih hingga ia bercita – cita untuk menjadi biksu suatu saat nanti. Kini ia sedang senang – senangnya memberitahukan pada semua orang cita – cita barunya tersebut. Termasuk pada salah satu sahabatnya, Shim Changmin. Saat keduanya tengah bermain di halaman rumah Kyuhyun di sore hari.

“Wah .. Kalau begitu kau tak akan bisa menikahi Siwon Hyung. Biksu tidak boleh menikah Kyu, tidak.” Changmin membalas dengan raut serius saat Kyuhyun mengatakan padanya cita – citanya jika sudah besar kelak.

“Tidak bisa?” Kyuhyun terdiam dengan kedua mata membesar dan kini mulai berkaca – kaca.

“Tidak Kyu, tidak boleh. Kau akan hidup sendirian dan Siwon Hyung akan menikah dengan orang lain.” Jawab Changmin segera, tak memedulikan Kyuhyun yang kini mulai berair mata karena bayangan menikah dengan hyung favoritnya hancur begitu saja.

Biksu … atau Siwon Hyung? Mana yang harus ia pilih?

Akhirnya Kyuhyun kecil berlari masuk rumah, meninggalkan sahabatnya sendirian di halaman, seraya berteriak keras “Apppaaaaaa … Ummmaaaaa… Kyunnie tidak mau jadi biksu lagiiiiii, Kyunnie mau menikah dengan Siwon Hyung sajaaaa!!!”

Sementara Siwon, anak lelaki berumur 12 tahun dan juga tetangga sebelah rumah yang saat itu tengah duduk di teras dan meminum segelas jus, tersedak seketika saat mendengar jeritan sang bocah berumur 5 tahun. . . poor Siwon..

C – for Cappucino

Kyuhyun suka cappuccino. Sangat suka. Hampir setiap weekend ia akan meminta Siwon menemaninya minum Cappucino di Coffee Shop favoritnya, dan jika hal itu dikabulkan oleh Siwon, bisa dijamin Kyuhyun akan berada dalam mood baik seharian, yang berarti evil maknae itu akan bersikap manis padanya.  Oh, setidaknya itu lah yang ada dipikiran Siwon.

Tapi Siwon tak pernah tahu, kalau alasan Kyuhyun suka cappuccino bukan karena rasanya, melainkan karena ia suka saat Siwon mengecup bibirnya sekilas untuk membersihkan sisa cream saat ia dengan sengaja tidak sengaja mengotori bibirnya dengan cream dari cappucino.

a/n: Just a short drabble I had written long long time ago