Timeless (CH 1)

Timeless
Please Subscribe to read the full chapter

“Akan ku beri kau satu kesempatan untuk hidup kembali.” “Namun kau harus menjadi Sehun, bukan Luhan.”

Timeless

By RUOLAN

 

            Dengan senyum sumringah Luhan, lelaki dengan mata terindah itu keluar dari toko perhiasan. Tangan nya menjijing sebuah plastic bag yang didalam nya terdapat sebuah hadiah tercinta untuk sang kekasih. Luhan masih tersenyum lebar saat memasuki mobil, ia meletakkan hadih  itu di samping nya dan segera menuju tempat Amber bekerja.

Amber yang bekerja paruh waktu di sebuah caffe sering kali melihat jam dinding yang ada, ia sudah tak sabar menunggu Luhan yang sebentar lagi kan menjemputnya. Dengan perasaan bahagia Amber melayani para pembeli, namun Amber mungkin tak akan bisa tersenyum lagi saat mengetahui jika Luhan akan pergi untuk beberapa saat lagi.

Luhan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, walaupun ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan sang kekasih namun baginya keselamatan adalah yang terpenting. Tapi jika takdir sudah menentukan, tak ada yang bisa melawan bahkan apabila taksir sudah diputuskan, manusia tidak akan bisa mengubahnya kecuali ia bernasib baik. Dan hal itulah yang terjadi kepada Luhan. Ia tak akan mengira jika masa hidupnya di dunia ini akan berakhir, tanpa diduga sebuah mobil lain oleng ke arah mobilnya. Luhan berusaha menghindar, ia membanting stir mobil kesamping. Luhan tak ingin mati begitu saja, Luhan berhasil menghindar. Namun dari depan tampak truk yang melaju di depannya dengan kecepatan tinggi, Luhan mencoba menghindar namun mesin mobil tak bisa ia hidupkan. Dengan cepat Luhan berusaha keluar dari mobil dan “Brukkkkkkkkk”. Takdir itu menjemput dirinya, Luhan tak sempat keluar sehingga mengakibatkan dirinya menjadi korban kecelakaan. Penduduk sekitar mencoba membantu Luhan dan korban lainnya. Tapi sebelum ambulan datang malaikat itu telah menjemput Luhan dan mengajak nya ke hunian surga. “Ikutlah dengan ku, akan ku bawa kau menuju keabadian.”

Disisi lain, Amber yang sudah pulang bekerja segera berpamitan dengan rekan kerja lainnya. Ia tak ingin Luhan menunggu lebih lama diluar, namun saat Amber melihat keluar tak ada tanda-tanda keberadaan sang kekasih. Dan saat itu Amber menerima panggilan dari no yang tidak ia ketahui. Amber mengangkat panggilan itu dan seketika ia membungkam mulut nya tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Amber segera berkali menuju halte, pikiran Amber tak karuan, matanya pedih dan berair. Ia masih tak percaya jika Luhan akan meninggalkan dirinya tepat diperayaan 300 hari masa kencan mereka. Amber mengigit bibir, tangannya dingin seperti es, jantung nya berdebar. Ia tak terima jika Luhan benar-benar pergi meninggalkan dirinya. Amber bersumpah akan membenci Luhan untuk selamanya jika ia benar-benar pergi meninggalkan Amber begitu saja.

            Beberapa hari, bulan dan tahun terlewati. Setelah kejadian mengerikan itu Amber menjalani kehidupannya dengan hampa, ia tak memiliki keluarga, ia hidup sendiri dan itu semakin membuat kehidupan Amber semakin suram. Amber masih bekerja paruh waktu di cafe dari sore hingga malam dan ia kini juga bekerja sebagai pengantar susu dipagi hari. Hal itu Amber lakukan agar ia bisa melupakan sosok bayangan Luhan dalam benaknya. Semenjak kematian Luhan, Entah mengapa Amber selalu merasa jika Luhan masih berada di sampingnya, menemaninya saat terlelap juga menjaga nya disaat seperti ini. Seringkali Amber menangis tanpa sebab di rumah kecilnya, Amber berusaha meredam semua perasaan sedih, kecewa dan sakitnya terhadap Luhan. Namun berulang kali ia menangis berulang kali itu juga ia tak pernah melupakan Luhan walau hanya sedetik.

Apa yang dirasakan oleh Amber jika Luhan masih berada disisinya adalah benar. Luhan tak benar-benar meninggalkan dunia ini. Roh nya masih berada disekitar Amber, Luhan masih tak bisa meninggalkan dunia ini dengan tenang. Selama bertahun-tahun Luhan mencoba menenangkan Amber yang menangis dan kesepian saat dirinya tak berada di samping Amber. Hal ini yang membuat Luhan memohon kepada malaikat pencabut nyawa nya Chen, agar memberi ia waktu selama 3 tahun untuk menjaga dan menemani Amber, walaupun Amber tak bisa melihat dirinya. Seperti biasa Amber kembali bekerja di cafe, dengan muka yang datar Amber mengganti pakaiannya dan segera keluar untuk melayani pembeli yang berdatangan. Tanpa Amber sadari, dari samping ada Luhan yang sedang mengawasi dirinya. Berkali-kali Luhan memiringkan kepalanya mencoba mengingat kembali wajah cerah Amber dimasa lalu, disentuh nya pipi Amber secara perlahan. Walaupun Amber tak bisa merasakan sentuhan yang ia berikan, Luhan yakin jauh di dalam lubuk hati Amber, Amber bisa merasakannya. Dan saat itulah malaikat penyabut nyawa Luhan datang. Tak seperti orang bayangkan jika malaikat pencabut nyawa berwajah seram tinggi dan gagah. Namun malaikat pencabut nyawa adalah seseorang yang pendek darinya dan berwajah tua, rahang pipi nya sangat menonjol sehingga membuat Luhan seringkali mengejek malaikat sekaligus temannya itu.

“Hey, sudah ku bilang berhenti menyentuh dirinya.” Tegur Chen dari kejauhan. Luhan terkaget dan segera menoleh ke arah belakang, yang benar saja Chen sedang duduk dipojok cafe dengan santainya.

“Kau malaikat mcama apa hah? Kau selalu datang dengan tiba-tiba. Hal itu membuat ku kaget setengah mati tau.” Ucap Luhan sembari mendatangi Chen.

“Membuat mu kaget setengah mati? Hoel, sadarlah. Kau sudah mati.” Ucap Chen menjentikkan jarinya berulang kali.

“Okay, okay. Aku tahu. Mau apa kau kesini? Bukankah masih ada 1 bulan untuk ku untuk tetap berada disamping Amber?” Tanya Luhan, bingung saat Chen mengeluarkan catatan kematian miliknya dihadapan dirinya.

“Em, aku tahu. Tapi aku ingin membuat penawaran baru dengan mu.” Ucap Chen melepaskan kacamatanya dan men

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aisafitry6 #1
Chapter 3: Gua baru baca.. gula gua naik kayanya.. ya ampun manis bangettt ㅠㅠ emesh
Krisber_89 #2
Chapter 4: Duh gila, diabetes gw baca endingnye kebanyakan gula nih thor, manis amat.
junieliu27 #3
Chapter 4: Aww. .sehun kok jd serem xD
RiskaAzmi31 #4
Chapter 4: romantics nya sehun sama amber^^
ajol_fxonee
#5
Chapter 4: amber beruntung bisa dicintai sama dua pria tampan hehe sehun n luhan wooaahh...
sehun udah gak sabaran amat sih... kirain kegereja mo nikah ooppsss... ternyata... abis ngelamar sehun udah punya niatan buat bermesraan ama amber toh..
aisshhh... kurang detail adegannya ahahahahahaha.... hunber making love ayeee
dewipur
#6
Chapter 4: kasian Luhan,,
Amber sama Sehun sama" ganas,,
okeyberliu #7
Chapter 4: Luhan... oh luhaaann....
kasian dirimu nak.
uh... sehun diem2 ganas. tapi gx seganas jambakan amber pasti. wahaha.....
ftmhratna #8
Chapter 4: Harus ada... kenapa ga ditulis adegannya/?
adelliaar #9
Chapter 4: sehun ganas bener ~_~ aaaaa~ keren.. *-*