IMPOSSIBLE

Author : NaomiPark

Cast: Park Chanyeol. Byun Baekhyun. Do Kyungsoo. Kim Jongin. Kim Jongdae.

Genre : Sad. Hurt. Romance. Boyslove.

Rated : T

Warning : . BoysLove. disini semuanya umur sama.

Happy Reading ^^

Baekhyun berlari memasuki kelas untuk bertanya kepada chanyeol, apa semua yang dikatakan Kai dan chen itu, benar? Apa mereka hanya mengada-ngada agar hubungan Yeol-baek berpisah? Baekhyun berdiri membeku didekat pintu kelas, melihat chanyeol dan kyungsoo sedang mengobrol tertawa berdua didalam kelas. Tanpa sadar air matanya menetes menyaksikan dua insan seperti dimabuk asmara. Chanyeol tertawa? Bahkan akhir akhir ini baekhyun sangat sulit membuat senyum chanyeol kembali. Walau hanya sesaat, setelah itu hilang. Tapi itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Baekhyun. Tapi sekarang... bukan kebahagiaannya tersendiri. Tapi, kebahagiaan orang lain...juga.

Tunggu.. Apa? Chanyeol mengelus pipi Kyungsoo? Mata baekhyun membulat sempurna, melihat kejadian didepannya. Yeol...  kau? Air matanya kembali menetes. Baekhyun berlari meninggalkan mereka berdua ke kamar mandi. Tidak! Ini semua tidak benar. Chanyeol tidak mungkin seperti itu.

Baekhyun menangis sesegukan didepan westafel sambil mengelus wajahnya yang cantik. “Aku.. Kurang apa yeol? Apa Kau menyesal bersamaku?”  Baekhyun kembali mengingat adegan-adegan mesra Chanyeol dan Kyungsoo kembali. Baekhyun menggeleng dan berusaha menepis perasaannya, bahwa semua itu salah. Chanyeol tidak seperti itu. Chanyeol tidak mungkin menyakiti-nya.

“Tidak perlu menangisi seseorang seperti itu, baek.” Chen mendekati baekhyun dan menepuk pundaknya lembut. “Ini. Usap airmatamu. Kau sangat-jelek bila menangis seperti itu. Terlihat seperti monster yang sangat mengerikan, baek.” Chen menyodorkan sapu tangan-nya, untuk mengusap airmata Baekhyun. Yang baginya itu sia-sia.

Baekhyun menerima sapu tangan Chen, dan tertawa mendengar celotehan sahabatnya yang mengatakan ia seperti monster bila sedang menangis-_-

“Jadi maksudmu, aku ini sangat jelek, chen?” Baekhyun bertanya sambil berancang ancang berkuda kuda untuk mulai meninjuk sahabatnya itu dengan bercanda.

“Bukan seperti itu, baek. Kau mempunyai senyum yang manis jika sedang tersenyum. Tapi kau mempunyai muka seperti monster bila sedang menangis. Makanya, sering-seringlah tersenyum agar terlihat selalu.... err—manis.”

“Chen? Kau lagi tidak berusaha merayuku untuk membelikan sesuatu kan?” Baekhyun bergindik ngeri melihat sahabatnya-itu. Kenapa chen berubah menjadi romantis terhadapnya?

“Babo! Kajja kembali ke kelas!” Chen menarik tangan chen untuk meninggalkan kamar mandi. Nggak elite banget ngobrol di kamar mandi -_-

“Tapi chen..”Baekhyun berusaha menahan lengan chen agar tidak pergi.

“Kenapa?”

“Aku melihat chanyeol dan kyungsoo berdua didalam. Dan....”baekhyun menunduk menceritakan kejadian yang dilihatnya. “Mereka bercanda bersama. Bahkan, Chanyeol memberikan usapan hangat di pipi Kyungsoo...”

“See? Bukan hanya aku dan kai saja yang berkata seperti itu, kan? Kau bisa lihat sendiri sekarang, kan? Sekarang masih bilang Chanyeol itu ‘tidak mungkin menyakitiku, chen.’” Chen berucap menirukan gaya bahasa baekhyun yang sering ia ucapkan. Mimik wajah chen sangat kesal, mukanya merah dan seperti ingin memukul park chanyeol sekarang juga. Sialan! Kau membuat seseorang yang ku sayangi menangis, PARK CHANYEOL.

~~

Chen dan Baekhyun memasuki kelas bersama. Baekhyun berusaha menghindari tatapan Chanyeol. Berusaha menghindari kedekatan mereka bersama yang sedang mereka-jalani sekarang.

“Luhan-ssi.. bisakah kita bertukar tempat duduk? Aku ingin duduk bersama chen. Kau bisa duduk di bangku-ku. Boleh ya?”

“Baiklah.” Luhan mengambil tasnya dan beranjak berdiri di tempat duduk Baekhyun yang tepat berada disebelah-Chanyeol. Chanyeol melirik baekhyun dari ekor matanya. Berusaha menganalisis, sesuatu terjadi terhadap Baekhyun-nya itu.

Baekhyun menatap punggung chanyeol yang ada dihadapannya. Punggung tinggi tegap-nya. Menatap sendu berusaha memberitahu.. “Yeol, aku merindukanmu.”

Sepulang sekolah.. Chanyeol sama sekali tidak ada niat untuk mengajak pulang bersama. Begitupun dengan Baekhyun. Baekhyun terus memperhatikan Chanyeol dibelakang-nya. Tiba-tiba ia melihat kyungsoo mendekati chanyeol-nya. Baekhyun menghentikan langkah kakinya dan bersembunyi dibalik pohon yang ada disebelahnya.

“Yeollie~~” Ucap Kyungsoo dengan manja dan tersenyum ceria di hadapan Chanyeol.

Baekhyun membulatkan matanya sempurna. “Sejak kapan Kyungsoo memanggil Chanyeol-nya dengan panggilan Yeollie?”

“Mau pulang bersamaku?” Kyungsoo bertanya sambil bergelayut manja di lengan Chanyeol. Sambil tersenyum senyum sok-imut di hadapan Chanyeol.

“Tentu sweetie~~”

Syut~ hati baekhyun tiba-tiba terasa sangat perih seperti ditusuk ribuan jarum. Ia berusaha menahan airmatanya agar tidak kembali menetes untuk menangisi sosok Park Chanyeol-yang brengsek itu. Matanya memerah badannya bergetar ia lelah menahan semua ini, Ia ingin menampar pria yang ada dihadapannya itu.. sangat..

PLAK!!

“Puas bermain dibelakangku? TUAN PARK CHANYEOL.” Baekhyun bertanya kepada chanyeol sambil berusaha memberi penekanan di akhir kalimat-nya. Matanya menatap sinis kepada lelaki yang ada dihadapannya sekarang. Matanya semakin memerah dan baekhyun masih terus bertahan untuk tidak meneteskan airmatanya untuk pria brengsek dihadapannya sekarang.

Chanyeol masih memegangi pipi-nya yang barusan di tampar oleh namja cantik dihadapannya itu. Sedangkan kyungsoo hanya diam sambil terus memperhatikan baekhyun dengan mata bulat-nya.

“Sangat puas, TUAN BYUNBAEK.” Chanyeol menjawab membalas pertanyaan Baekhyun dengan sama kesalnya, memberi penekanan di akhir kalimat-nya.

“Aku tidak menyangka denganmu, Yeol. Jika akhirnya akan seperti ini seharusnya dari awal kau tidak suka memintaku menjadi pacarmu!! Kau sendiri yang mengatakan akan serius berhubungan denganku!! Kau sendiri yang berjanji akan menjaga cinta kita!! Sekarang, kau sendiri yang menjilat dan memakan OMONGANMU SENDIRI!”

Chanyeol berdecih pelan sambil membuang mukanya untuk tidak melihat mata ByunBaek yang sangat memerah.

“Aku bosan denganmu,baek.”

Pernyataan singkat.. sangat singkat membuat baekhyun membulatkan matanya sempurna. Tiba-tiba badannya bergetar dan airmatanya menetes di pipi indahnya.  Ia sudah berusaha menahan airmatanya agar ia tidak kelihatan lemah di hadapan Chanyeol. Tapi ia tidak kuat menahannya lagi.. Ini terlalu sakit, Yeol..

“Lalu, karena kau bosan berhubungan denganku lalu kau dengan seenaknya berselingkuh dibelakangku? Bermesra-mesraan dengan Kyungsoo dihadapanku? Mengelus pipi mengelus rambut memanggil sweetie kyungie dan sebagainya?! Pernahkah aku memanggilmu Yeollie? Bahkan kau tidak pernah mau dipanggil seperti itu, Yeol! Kau bilang panggilan Yeollie itu sangat menjijikan! Dan kau hanya mau dipanggil Yeol atau dobi. Tapi dengan Kyungsoo? Ah~ well. Sekarang kau menggangap ia lebih berarti dibandingku? Baiklah. Kita Selesai, Park Chanyeol.” Baekhyun menjawab dengan menggebu-ngebu. Seolah memberitahu Hatinya kini benar-benar sakit. Ia butuh penjelasan kenapa chanyeol seperti itu.. tidak mungkin hanya alasan ia bosan terhadapku, lantas lalu berselingkuh dibelakangku. Kalau bosan kan bisa break atau semacamnya....

Dua tahun sia-sia. Yang aku pikir ia akan benar-benar menepati janji dan omongan-nya. Yang aku pikir Chanyeol berbeda dengan Namja-Namja diluar sana, yang sama brengsek-nya. Tapi, sekarang pemikirkan Baekhyun Salah. Ternyata.. Chanyeol termasuk golongan tersebut.

Golongan dimana mereka seenak hati meninggalkan, berselingkuh, bermain, dan menggangap enteng sebuah janji. Walau hanya ucapan.. tapi Janji itu memang harus ditepati. Walau sekarang sang pembuat janji melupakan akan janji-nya tersebut.

“Aku turuti perkataanmu, ByunBaek.”

Kyungsoo menoleh kearah Chanyeol seolah tidak percaya chanyeol mengatakan seperti itu. Yang kyungsoo tahu, Chanyeol itu sangat sangat mencintai Baekhyun. Bahkan ketika mereka jalan bersama Chanyeol terkadang masih memikirkan Baekhyun walau hubungan mereka sedang berada diujung tanduk.

Baekhyun berdiri mematung. Berusaha mencerna semua ini Nyata. Park Chanyeol yang ia cintai, mencintai namja lain, bukan diri-nya lagi.

                               TBC