YOU ARE SO WONDERFUL

SECRET STORY (ONE-SHOT STORY)

happy ready

sorry typos berterbangan dimana-mana

 

 

nichkhun begitu bahagia hingga tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa bahagiannya saat ini,namja chubby yang berada dalam pelukannya saat inilah yang membuat hidupnya begitu sempurna dan indah-menurut nichkhun.

 

flashback…

Semua ini berawal dari tiga minggu yang lalu, sabtu sore itu nichkhun baru saja pulang kuliah. nichkhun Butuh sedikit ketenangan, ia langkahkan kakinya menuju beranda dan mencoba menatap matahari terbenam sembari menenangkan pikirannya. Datanglah saat itu, ketika tiba-tiba matanya beralih ke sebuah lapangan yang kini penuh oleh para pelajar sekolah menengah atas, mereka bermain sambil masih memakai seragam saat itu. Dan disanalah nichkhun melihat sesosok namja chubby, imut, cute, manis dan tampan secara bersamaan yang tiba-tiba saja menarik perhatiannya.

Tanpa sadar nichkhun meraih smartphone disakunya dan mengarahkan benda itu kearah pemuda itu. Ia menekan tombol kamera dan kemudian meng-klik tanda Zoom hingga nichkhun bisa makin jelas melihat. Dan jantung nichkhun mendadak berdetak dengan kencang, pikirannya kosong. Lewat layar smartphonenya, bisa ia lihat wajah tampan yang telihat begitu mempesona dengan pipi chubbynya dan kulit putih nan mulus tanpa cacat sedikitpun, Jangan lupakan hidung mancung itu dan bibir tipis dengan warnah merah muda yang mengoda, Oh, Tuhan. Makhluk indah apa ini yangbaru saja ia lihat? Dan disinilah ia disetiap Sabtu sore, Memandangi namja chubby itu bermain bola, menatapnya yang tengah bercanda dengan teman-temannya dan memperhatikan senyum juga tawa namja itu yang mampu memberikan sensasi aneh tapi menyenangkan di tubuhnya.

 

nichkhun akhirnya tahu bahwa ia sudah jatuh cinta padanya, namja itu bahkan bisa membuatnya tidak bisa berpikir dengan logis, Tadi siang nichkhun baru saja memutuskan hubungan dengan pacarnya. Padahal tidak ada sedikit pun masalah, tapi ia dengan tegas mengakhiri hubungan itu. Dan kini ia sadar, itu semua terjadi karena namja chubby yang kini terpantul dalam bola matanya, namja yang semakin lama semakin memenuhi pikirannya.

Malam itu sebenarnya ia menuju beranda karena sinyal telepon genggamnya sedang buruk padahal ia tengah dalam pembicaraan penting. Tapi niat awalnya langsung terlupakan ketika tanpa sengaja ia melihat namja chubby tercinta tengah berdiri sendirian dilapangan bola, Ini Rabu malam dan apa yang pemuda itu lakukan disana? Sendirian pula. Tanpa banyak bicara, nichkhun langsung memutuskan sambungan teleponnya, seakan-akan pembicaraan itu tak penting lagi. Dan kemudian ia berlari keluar dari Apartementnya, dia Terus berlari hingga kini ia berdiri disamping lapangan basket. Demi Tuhan, nichkhun bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya tengah ia lakukan. Bisa ia lihat tubuh namja yang membelakanginya itu bergetar, Dan ia pun mendengar suara isakan pelan dari sana. Sosok indah itu menangis, nichkhun tidak tahu harus berbuat apa. Mereka tidak saling kenal dan tentu saja ia tidak bisa begitu saja memeluk namja itu dan menenangkannya.

 Hingga tiba-tiba matanya menangkap sebuah bola yang berada tak jauh dari kakinya, nichkhun pun mengambil bola itu dan kemudian memainkannya, Suara bola yang berbenturan dengan kakinya tentu saja menarik perhatian namja yang tengah menangis itu. Mereka berdua pun kini saling bertatapan, Detik itu juga nichkhun terpesona oleh sosok indah itu.

Meski kini sosok itu memperlihatkan wajah yang terkejut, Wajah yang juga tersipu malu dengan mata dan hidung yang memerah. "A… mianhe. Apa aku mengganggu?"

Astaga! namja chubby itu berbicara pada nichkhun! Membuat jantung namja bertubuh tinggi itu kembali berdetak dengan kencang. "Tidak," nichkhun menjawab dengan singkat. "Kau habis menangis?" Ditanya seperti itu, namja itu langsung salah tingkah. Diusapnya wajah yang basah oleh air matanya, "Kentara sekali, ya?" nichkhun tidak menjawab pertanyaan itu dan malah balik bertanya. "Kenapa menangis?" Perlahan nichkhun mendekati namja yang masih membisu itu dan sempat hendak menyentuhnya namun terhenti, Ia masih orang asing untuk namja itu, Tak seharusnya ia lepas kendali.

"Kau bisa menceritakannya padaku." nichkhun mencoba menormalkan nada suaranya. "Kita tidak saling mengenal jadi kau bebas untuk menceritakan apapun padaku. Aku juga tidak akan melakukan apapun dengan ceritamu karena aku bahkan tidak kenal denganmu." Oh, Tuhan. Apa yang sebenarnya nichkhun ucapkan barusan? Mendadak ia merasa jadi orang paling bodoh sedunia. namja itu menatap nichkhun sejenak kemudian mendudukkan dirinya di tanah lapangan. Melihat itu, nichkhun ikut duduk disampinya. Ah, jangan tanyakan bagaimana keadaan nichkhun sekarang. Walaupun diluar nichkhun  mencoba memasang wajah datar, didalam hatinya sudah penuh dengan bunga. Ia terpesona, ia semakin jatuh cinta.

"Sebenarnya aku… aku baru saja putus dengan pacarku," namja chubby itu bersuara. Dan entah kenapa perasaan senang dan sedih tiba-tiba menggerogoti hati nichkhun saat mendengar hal itu, "Kenapa?" Tanyanya pada namja chubby itu tanpa mengalihkan pandangannya pada sosok indah yang tengah menunduk itu."Dia…hiks.." sebuah isakan kembali terdengar. "Dia selingkuh…hiks…",Dan nichkhun pun menjadi marah. Orang seperti apa yang berani menduakan makhluk Tuhan paling indah dihadapannya ini?! Tidak punya otak! "Dia pasti yeoja tak tahu diri," ujarnya kemudian.

"Err, sebenarnya mantanku itu namja," namja itu berucap dengan ragu.

"Oh?"nichkhun mencoba menyembunyikan wajah bahagianya.

"Tidak usah merasa malu begitu," lanjutnya, ia menatap namja yang wajahnya makin memerah itu. "Aku sama sepertimu, kok."-Ah ya, tentu saja. Karena nichkhun jatuh cinta padamu namja chubby itu.

namja itu pun kemudian menceritakan semuanya, nichkhun pun mendengarkan semua itu dengan seksama, Ia juga malah makin terpesona dengan namja  chubby satu ini. Bagaimana ia berkata-kata, suaranya, gerak-geriknya dan pancaran dari kedua mata itu. Oh, betapa nichkhun menyukai semua yang ada padanya. Indah, benar-benar indah.

"Emm, terima kasih sudah mau mendengar keluh kesahku,"-namja itu berdiri, diikuti oleh nichkhun.

"Tidak masalah buatku."

"Sudah makin malam. Aku pulang dulu, ne?" namja chubby itu berjalan menjauhi nichkhun, tapi tak berapa lama langkahnya terhenti. Ia pun membalikkan tubuhnya, menatap nichkhun yang masih terdiam ditempatnya."Rasanya aneh kalau tiba-tiba berpisah seperti ini,"-kata namja chubby dalam hati. iapun berjalan menghampiri nichkhun.

"Setidaknya aku ingin berkenalan denganmu dulu." kata namja chubby itu.

"Huh?" hanya itu yang dapat dilontarkan dari mulut nichkhun

"Namaku wooyoung, jang wooyoung," namja itu mengulurkan tangannya. "Namamu siapa?"- lanjitnya.Dengan debaran jantung yang semakin keras, nichkhun membalas jabat tangan itu.

 "Panggil aku nichkhun atau khunhyung,kau terlihat lebih muda dariku."

Dan namja chubby yang ternyata bernama wooyoung itu pun tersenyum dan kemudian berlari sambil melambaikan tangan pada nichkhun hingga ia akhirnya semakin jauh dan menghilang ditikungan jalan. Lalu, disinilah nichkhun, Berdiri sendirian dilapangan bola itu sembari menyunggingkan senyum tipis diwajah tampannya.

"wooyoung, ya? Aku akan pasti mendapatkanmu youngie, pasti"-gumamnya pada dirinya sendiri.

 

***

 

Semenjak kejadian itu, setiap Rabu malam nichkhun dan wooyoung selalu bertemu disana. Bermain bola, saling berbagi cerita bahkan kadang-kadang mereka memutuskan untuk bersepeda malam mengelilingi daerah itu. Walau begitu nichkhun masih melakukan kebiasaan lamanya, Mengamati wooyoung di Sabtu Sore.

 Hari ini hari Rabu dan malam pun datang, nichkhun berjalan dengan senang menuju lapangan bola. Namun, ia kaget karena tak menemukan wooyoung disana. Padahal biasanya namja chubby itu yang selalu terlebih dulu ada disana. Terlambat, kah?nichkhun mencoba tak menghiraukan rasa cemasnya akan ketidak biasaan itu. Ia pun menenangkan pikirannya dengan bermain bola sendiri. Tapi, waktu semakin berlalu dan sosok wooyoung belum juga nampak. 1 jam…2jam…bahkan 3jam sudah terlewati dan wooyoung belum datang juga. Sekarang nichkhun benar-benar sudah terlihat begitu khawatir. Bagaimana kalau namja chubby itu sudah tidak mau bertemu dengannya lagi? Atau bahkan mungkin saja ada hal buruk yang terjadi padanya? Oh, Tuhan. Semoga apa yang nichkhun cemaskan tidak terjadi.

Malam sudah semakin larut, Suasana pun sudah semakin sepi dan sunyi, Akhirnya nichkhun beranjak dari lapangan basket dan kembali ke Apartmentnya. Sabtu sore pun nichkhun tidak melihat wooyoung bermain basket bersama teman-temannya. Tuhan, nichkhun tentu saja semakin cemas dan khawatir. Hal ini membuat nichkhun menjalani hari-harinya dengan tidak semangat, Ia juga semakin tidak fokus dengan kegiatannya. Semakin tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, Ia sungguh merindukan wooyoung, benar-benar merindukannya. Satu hari seperti tiga musim gugur yang nichkhun rasakan ,Karena baru beberapa hari ia tidak bertemu wooyoung, rasanya bertahun-tahun waktu telah berlalu saking ia rindu dengan sosok indah itu.

 

***

Hari ini hari Rabu dan nichkhun berharap ia bisa bertemu dengan wooyoung lagi,Sedikit terburu-buru nichkhun melangkahkan kakinya menuju lapangan bola. Dan ketika sudah sampai ditempat itu, tiba-tiba saja kaki nichkhun seakan lemas. Meski begitu, ia tetap berlari dengan cepat dan kemudian memeluk sosok namja yang tengah berdiri ditengah lapangan.

"Aku merindukanmu, woo Kenapa minggu lalu kau tidak datang? Ada apa denganmu?" Ucap nichkhun kemudian sembari terus memeluk wooyoung dan membenamkan wajahnya di perpotongan leher namja itu.

"Maafkan aku, khun hyung" dan dengan lembut wooyoung membalasnya.

Hingga detik-detik telah berlalu dan kedua laki-laki itu pun kini melepaskan pelukan hangat itu

."khun hyung tahu, kan? Sekolah sudah libur dan tiba-tiba aku sekeluarga harus mengunjungi Kakek dan Nenek dibusan, Itu mendadak sebenarnya. Aku ingin bilang ke hyung, tapi aku ga tahu harus kasih tahu gimana. Aku tidak tahu nomor telepon Khun hyung, aku juga tak tahu Khunhyung tinggal dimana. Mianhe…" wooyoung menjelaskan dengan panjang lebar sembari menunduk. Ia tidak berani menatap nichkhun, ia takut namja tinggi dan tampan itu marah padanya.

"Tidak usah minta maaf, woo. Kamu ga salah, aku saja yang terlalu khawatir,"- dengan lembut nichkhun mengusap rambut hitam wooyoung yang terasa begitu lembut ditangannya.

Kesunyian tiba-tiba datang diantara mereka hingga akhirnya wooyoung kembali buka suara."khun hyung, sebenarnya aku ingin bilang sesuatu," wooyoung  berkata dengan ragu."Apa itu?"-Tanya nichkhun tanpa menghentikan belaian tangannya di kepala namja chubby itu.

"Seharusnya aku sekeluarga baru pulang dari rumah Kakek dan Nenek minggu depan. Tapi, akhirnya aku pulang sendiri hari ini karena ingin ketemu khun hyung. Jadi, dirumah sekarang tidak ada… orang," wooyoung memalingkan wajahnya dan tanpa sengaja menghentikan gerakan tangan nichkhun dikepalanya.

"Lalu?" nichkhun membawa kembali wajah wooyoung untuk berhadapan dengannya.

"khun hyung bukankah aku sudah memberitahukan? Kalau aku takut sama hantu. Aku tidak mau tinggal dirumah sendiri malam-malam!" wooyoung mengerucutkan bibirnya lucu, cemberut.Oh, betapa nichkhun ingin sekali mencium bibir merah muda itu.

"Kau ingin aku menemanimu?" wooyoung mengangguk lucu yang semakin membuatnya terlihat menggemaskan dimata seorang nichkhun sebagai jawabannya.

"Aku tidak bisa kerumahmu malam ini," lanjut nichkhun membuat wooyoung  menampakkan wajah sedih yang malah tambah menggemaskan,saking gemasnya nichkhun ingin sekali memakannya dalam arti yang you know that."Tapi, kalau kau yang menginap di Apartementku sih aku tidak keberatan."- lanjutnya Dan wooyoung pun menerjang tubuh nichkhun dan memeluknya. "Terima kasih,nichkhun hyung!"

 

***

 

Sesekali nichkhun melirik wooyoung yang kini memakan mie ramen buatannya, Sosok dalam baju yang kebesaran itu terlihat begitu menggoda dimatanya. Baju yang dipakai wooyoung sekarang ini milik nichkhun tentu saja. Ia tidak mau namja chubby itu tidur dengan baju dan celana ketat yang tadi dipakai olehnya, Membuat tidur tidak nyenyak saja.

"Apa mienya enak?"tanyanya pada namja chubby itu.

"Iya. Enak!" Setelah menjawab, wooyoung kembali memakan mie itu dengan lahap.

Dan tentu saja hal itu membuat nichkhun tersenyum bahagia, Menatap mangkuknya yang kini sudah kosong, nichkhun beranjak dari duduknya dan menyimpan mangkuk kosong itu bersama tumpukan alat makan kotor yang lain. Ah, ingatkan ia untuk mencuci semua ini besok. Saat hendak berbalik, tiba-tiba wooyoung sudah berdiri disampingnya. Dan sesaat wajah mereka berada begitu dekat. Tuhan, kendalikanlah detak jantung nichkhun yang lepas kendali ini.

"khun hyung, aku sudah mengantuk," ucap wooyoung setelah menyimpan mangkuknya yang kosong.

"eh ? neh. Ikut aku."-nichkhun pun berjalan menuju kamar tidurnya sembari diikuti oleh wooyoung.

"Kasurnya besar!" Dan tiba-tiba saja wooyoung  sudah meloncat jatuh menuju tempat tidur nichkhun.

Tanpa sadar nichkhun tersenyum melihat tingkah kekanakan namja chubby itu."Selamat malam, wooyoung," nichkhun hendak keluar dari kamarnya ketika sebuah suara mendadak menghentikannya.

"Jangan pergi, khun hyung!" wooyoung memperlihatkan wajah cemberut pada nichkhun yang keheranan. "Ini bukan kamar aku dan pastinya ini tempat asing buat aku. Dan tentu saja aku ga tahu apa aja yang ada dikamar ini. Maksud aku, gimana kalau ada hantu? Dan hantu itu nyerang aku terus aku…" dan kata-kata panjang barusan terhenti saat nichkhun kini membekap mulut wooyoung dengan tangannya.

"Oke, aku mengerti. Kau takut tidur sendiri."-ucap nichkhun, Mereka berdua pun kini berbaring di tempat tidur yang sama. Oh tidak nichkhun, tenangkan jantungmu.

"Ada guling, ga?" Tanya wooyoung tiba-tiba yang kemudian dijawab dengan gelengan oleh nichkhun.

"Jadikan saja aku gulingmu," -sungguh, nichkhun mengatakan hal itu dengan niat bercanda. Tapi demi Tuhan, wooyoung benar-benar memeluknya!

"Waah, gulingnya besar dan hangat, hahaha…," menggoda nichkhun, wooyoung semakin mengeratkan pelukannya.

"woo, se-sesak…" nichkhun pura-pura mendorong wooyoung.

"Diam guling!" Detik berikutnya mereka berdua pun tertawa.

Waktu perlahan berlalu, meski begitu keduanya tidak melepaskan pelukan itu. Dan saat-saat hening itu berubah ketika wooyoung mulai berbicara.

"khun hyung, aku mohon,"-wooyoung menatap nichkhun dengan pandangan sendu. "Berhenti memperhatikan aku dari beranda Apartment khun hyung setiap aku main bola bareng teman-teman."-Dan dengan kata-kata itu nichkhun melepaskan pelukan itu. Wajahnya menunjukkan ekpresi kaget yang kentara."Kau…tahu?"-wooyoung mengangguk dengan terus menunjukkan wajah yang terlihat sedih itu. Tuhan, hati nichkhun benar-benar sakit melihat hal itu.Kenyataan wooyoung mengetahui kebiasaannya itu menikamnya. Juga ekpresi wooyoung yang samar-samar memperlihatkan penolakan meremukkan hatinya. Tidak, nichkhun tidak mau kehilangan wooyoung!

"Aku pengen khun hyung berhenti memperhatikan wooyoung diam-diam begitu," wooyoung menunjukkan ekpresi sedihnya. Namun, tiba-tiba namja chubby itu tersenyum. "Soalnya kalau khun hyung pengen lihat uyoung, khun hyung tinggal bilang dan uyoung bakal ada disamping hyung."-Belum sempat nichkhun mencerna kata-kata wooyoung, namja chubby itu tiba-tiba saja mengecup pipi nichkhun.

"khun hyung, saranghae…"Dan nichkhun yang sudah memahami semuanya langsung saja memeluk wooyoung lagi.

"wooyoung ah, nado saranghae..."Satu kecupan manis pun hadir diantara bibir mereka berdua. Meski sebentar, tapi terasa begitu lembut dan berarti.

"Padahal kelihatan jelas khun hyung suka sama uyoung. Tapi, kenapa tidak pernah menyatakannya padaku?" wooyoung menunjukkan wajah cemberutnya yang manis, lagi.

"Kau itu terlalu indah, woo. Dan hyung takut youngie terlalu indah untuk hyung raih."-jawabnya nggak nyambung.

 "Aneh!" nichkhun Tersenyum,dan semakin mengeratkan pelukannya.

 "Terima kasih woo. Karena membalas perasaan ini."-wooyoung balas memeluk nichkhun sebagai jawabannya. Dan dengan diiringi kata-kata cinta dari mulut nichkhun, ia pun terlelap.

"saranghae, woonyoungie. Sekarang dan selamanya. Selamat tidur, baby."-Dan dengan kecupan di kening wooyoung, nichkhun menyusul namja chubby itu terlelap dalam damainya malam.

 

THE END

 

hehehe....ini fictku yang kedua ^_^

don`t forget for review,kritik,and saran...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LenkaChakhi
#1
Chapter 4: Like bgt ;-) , ama nambah ceritanya :-* , like like like :-D .
2pm_4ever #2
Chapter 3: Aku setuju sama author!!!!
Aku benci bgt ma ' couple ' satunya dan aku gak ngeh bgt ma wgm sialan itu....!!!

Tapi kita jg g bs berharap lbh kalo mrk g real (ky)....
Yg terbaik ajalah n ikutin gmn scenario selanjutnya....!!!
Kalopun ky g real aku berharap woo dpt cewek selain ' wife '-nya yg skrg...aku g suka!!!
Utk bucky I DON'T CARE!!!!
Yg terbaik utk woobaby tp jgn nunna itu -_-
cahyaAngAngel #4
Chapter 1: wah.... entah mengapa aku ngerasa dejavu sama fic ini. author terinspirasi dari ultra lover chap 5 yah milik'a author elfachan31 ???? coba deh liat http://www.asianfanfics.com/story/view/210459/5/ultra-lover-2pm-khunwoo-khunyoung-wooyoung-nickhun

hampir mirib bgt . kasih saran boleh kah???? laen kali kalo terinspirasi dari ff lebih baik ubah bahasa'a dg teliti biar tidak seperti hasil copas...
thanks sebelum'a karna udah mau meramaikan kys world lagi.... #fighting authorim.... ehhehee mianhae kalo salah salah kata.... #go crazy
rikayoung
#5
Chapter 2: lucu so sweet.. ^^ semangat author
2pm_4ever #6
Chapter 2: Ooohhh....sweet bgt^^
Suka suka suka...!!
Lagi ya thor...pleaseeee^^

Update fast!!!
AzizahKhun
#7
Chapter 2: Keren-keren thor~ next ff ditunggu ya*-* bcs kys miss ky moment(ㅠㅡㅠ) thankyouuu thor udah buat fic-nyaa
2pm_4ever #8
Chapter 1: Well bener bgt moment mereka udh
end krn 'couple' baru itu.
dan gara2 itu aku jadi gak suka bgt ma
si bucky....
aku hanya berharap woo baik2 aja n terus tersenyum krn semenjak skandal si bucky
muka woobaby tegang terus#menurutku loh!!!

Thanks thor udh bikin ff ya!!!
LenkaChakhi
#9
Chapter 2: Owh like that :-* . Terus yah thornim ;-) tambhain ff nya walaupun oneshot tpi lenka suka bgt . Like like like . See you in next fanfic
rinkhunyoung #10
Chapter 1: waahhh...hahaha,tiffany dibuang kelaut kaciaaaan...
aku setuju...!!
sekarang ky moment dah makin sedikit...
tak apa,nih dah bagus kok sebagai awalnya...
lanjut thor...