Chapter 2

Baby Face Nuna

** Last Chapter

Perutku sudah sangat lapar, aku baru akan beranjak pergi ke kantin untuk sekalian berbaur dengan murid lain saat tiba tiba sehun menghampiriku.

Astaga, wajah pangeran sehun terlihat sedang tidak beres. Apa dia menyadari bahwa aku adalah agen rahasia yang sedang di tugaskan menyamar oleh raja ? sehun melihatku di istana, walaupun hanya sekilas dan kemarin aku sedang memakai make up, tapi apa mungkin wajah tanpa make up ku masih dikenalinya ?

Dia berjalan lurus menujuku, “apa kita pernah bertemu ?”

----***----

 

-Yooyoung POV-

Tiba  tiba saja keringat dingin membasahi leher belakangku, tanda bahwa aku sedang sangat gugup.
“ne ?” aku tidak tau harus menjawab apa.

Sehun hanya menatapku dengan tatapan tajam nya.

“aku rasa kita belum pernah bertemu,” ujarku berbohong, semoga saja gemetar di bibir ku tidak di sadari oleh nya.

Sehun tidak menjawab, tetapi tatapan nya semakin tajam menyelidik kedua isi mata ku. Aku mengalihkan pandangan darinya, “aish, ada apa dengan mu !?”

Sehun masih juga tak bergeming.

“wajah ku mirip Yoona SNSD kan ? mungkin yang kau maksud adalah Yoona SNSD di TV, kita memang seperti kembar. Aku tau kalau aku cantik, kau tidak perlu mengingatkan nya,” entah bagaimana kata kata itu bisa keluar dari mulutku, namun tanpa ku duga sehun tersenyum bahkan sedikit tertawa.

“Sehun-ah ~!” sebuah suara sontak membuat kami berdua menengok ke sumbernya, seorang gadis berdiri di pintu kelas kami.

 

-Author POV-

Gadis yang sedang berdiri di pintu itu menatap yooyoung dan sehun bergantian, dia tidak suka apa bila pangeran berdua duaan dengan seorang perempuan lain selain dirinya.

“eoh, naeri-ah.. ada apa ?” sehun menyahut panggilan gadis itu.

“kau di panggil oleh Kris Seonsaengnim di kantor nya,” Si gadis bernama naeri itu menjawab sehun sambil tidak melepaskan pandangan nya kepada Yooyoung.

Dia menyelidiki Yooyoung dari bawah sampai atas, seolah berkata ‘siapa kau ? anak baru, berani sekali mendekati pangeran ku.’

“benar kah ? oke, terima kasih sudah memberi tahu. Yooyoung-ah, aku pergi dulu ya ?”

Yooyoung tersenyum lebar mendengar sehun yang berpamitan, ternyata sehun mengingat nama nya. Dan yooyoung baru tau kalau hal itu dapat membuatnya sangat senang.

 

*

Sehun pergi meninggal kan kelas, berjalan menuju kantor kris seonsaengnim, guru bahasa inggris nya.

Tok tok tok..

Tiga kali dia mengetuk pintu yang langsung di respon oleh suara berat dari dalam ruangan, “masuk.”

Tanpa membuang waktu, sang pangeran yang sekarang hanya seorang siswa biasa bila sedang di sekolah langsung memasuki ruangan guru nya yang sebenarnya tidak terlalu ia sukai. Di lihat nya Kris seonsaengnim sedang sibuk dengan kertas kertas, sehun sangat enggan menyapa atau menegur karena pasti kris seonsaengnim sudah tau akan keberadaan nya di sana.

“nilai ulangan bahasa inggris terakhir mu di bawah standar lagi,” kris seonsaengnim memulai percakapan tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan nya dari kertas kertas yang sehun sendiri pun tidak tau apa isi nya, mungkin kertas daftar nilai siswa siswa.

Sehun sama sekali tidak berniat untuk menimpali pernyataan guru bahasa inggris nya tadi, dia bahkan tidak kaget dengan pernyataan itu.

“karena ini adalah kali ketiga mu mendapatkan nilai di bawah standar, maka mulai minggu depan kau akan aku masukan ke dalam daftar tetap anggota english club sekolah. Aku sendiri yang mengajar kelas khusus ini.” lanjut kris seonsaengnim sembari meletakan ketas kertas yang tadi di pegangnya lalu menatap sehun, ingin tau bagai mana reaksi sang pangeran.

“ne !?” benar saja, pangeran sehun terlihat begitu kaget. “aku tidak bisa, karena aku sudah punya jadwal tetap di club dance sekolah !”

“itu terserah padamu. Tapi setiap satu kali kau tidak menghadiri kelas bahasa inggris, kau akan mendapatkan hukuman,” Kris seonsaengnim menanggapi jawaban sehun dengan sangat enteng, seolah sudah bisa menebak jawaban sehun barusan.

Pangeran Sehun menarik nafas dalam dalam, berusaha menahan emosi nya, “apa hanya itu yang ingin kau sampai kan ?”

“ya, hanya itu.” Lagi lagi dengan enteng kris seonsaengnim menjawab pertanyaan nya yang sekarang terlihat begitu menjijikan di mata sehun.

“kalau begitu aku pergi.”

“silahkan.”

Sehun sudah sangat tidak betah berada di ruangan itu, ia pun langsung melesat menuju kantin.

Setelah sehun sudah benar benar meninggalkan ruangan kantornya, Kris seonsaengnim tersenyum puas mengingat semua reaksi sehun barusan, semua sesuai rencana nya. Ia lalu berdiri dan berjalan keluar kantor nya, sekedar berjalan jalan melepas penat setelah mengurusi kertas kertas yang tertumpuk di meja nya.

 *

Choi Naeri menghalangi jalan Yooyoung saat dia hendak pergi keluar kelas untuk membeli makanan di kantin, “apa kau anak baru ?”

“benar, ini adalah hari pertama ku di sekolah.” Yooyoung menanggapi nya dengan tenang.

Yooyoung sama sekali tidak takut mengingat sebenar nya dia jauh lebih tua di banding dengan gadis yang sekarang berlagak sok antagonis di hadapan nya.

“apa yang barusan kau bicarakan dengan pangeran ? berani sekali kau mendekati nya !” naeri mulai memelototi yooyoung.

‘astaga, remaja jaman sekarang..’ gumam yooyoung dalam hati, dia hanya tersenyum mendengar pertanyaan naeri. Ayo lah.. apa kita sedang syuting sebuah drama ? hahaha

Senyuman yooyoung barusan ternyata di sadari oleh naeri, dan dia menganggap nya sebagai cibiran.

“yaaa ! wajah mu bahkan tidak lebih cantik dari ahjumma penjual tteokpoki di depan sekolah. Cepat jawab, apa yang barusan kau bicarakan dengan pangeran !” naeri menarik rambut yooyoung yang di ikat ke belakang.

“yaa !” dengan suara yang tidak kalah keras, yooyoung menyingkirkan tangan naeri dari rambut nya.

Tentu saja yooyoung marah, naeri sangat tidak sopan. “aku tidak mendekati pangeran ! dia yang pertama kali menghampiriku !”

Naeri agak terkejut mendapati yooyoung ternyata tidak seperti ‘korban korban’ nya yang lain, yang takut bila sedang berhadapan dengan nya, “pembohong !”

“ada apa ini !?” suara laki laki yang datang tiba tiba membuat kedua nya berhenti berdebat.

“o-oh.. kris seonsaengnim..” nyali naeri seketika ciut menyadari siapa yang sudah ada di dekat nya.

 

-Yooyoung POV-

Ya tuhan, apa aku sedang bermimpi ?

Aku benar benar membeku saat melihat nya menghampiri ku dan naeri.

“apa yang sedang kau lakukan di sini ? ini bukan kelas mu,” tapi suara nya terdengar sangat nyata.

“a-anniyo, seonsaengnim.. aku.. akan pergi sekarang,”tanpa basa basi naeri meninggalkan kami.

Aku masih membisu dan rasanya jantung ku benar benar akan lepas dari tempatnya.

Dia menatapku, mata kami bertemu pandang. Dia tersenyum dengan senyuman khas nya yang sangat ku kenali. Jadi, kris seonsaengnim yang di maksud naeri dan pangeran sehun adalah .......

Dengan segala kekuatan yang ku kumpulkan, akhir nya aku mampu bersuara, “wu yifan ?”

“stella kim..” dia menyahut panggilan ku, seolah sedang mengkonfirmasi bahwa yang sedang berdiri di hadapan ku ini bukan lah sebuah bayangan.

Ini nyata ! wu yifan nyata !

“kim yooyoung.. nama korea ku adalah kim yooyoung,” aku mengkoreksi nama ku.

“kalau begitu.. kris. Panggil saja aku kris..” timpal nya.

Astaga, aku masih tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Mantan kekasih ku yang sudah bertahun tahun menghilang.. sekarang tepat berada di depan ku, dan dia adalah guru ku !!?

Sekuat tenaga aku menahan haru, ku tahan sebisa mungkin semua luapan rindu dan memori masa lalu. Tapi tetap saja mata ku berkaca kaca, dan itu tidak bisa ku sembunyikan dari nya.

Kris melirik ke kanan dan kiri dengan tenang memastikan bahwa tidak ada seorang pun di sekitar kami.

“jangan menangis, bersikaplah profesional saat kau sedang menjalankan sebuah misi. Tetap fokus.”

Tunggu dulu, bagaimana dia bisa tau kalau aku sedang menjalan kan sebuah misi ?

“apa kau..?” dengan ragu aku bertanya kepadanya, jangan jangan dia adalah agen lain yang di tempat kan oleh Raja Oh di lapangan untuk melindungi pangeran.

Kris mengangguk.

Dan entah mengapa saat ini juga perasaan ku menjadi begitu senang, aku tidak bisa untuk tidak tersenyum.

Wu yifan.. senang sekali bisa bertemu dengan mu lagi.

 

-Sehun POV-

“haish, jinjja.. vampir itu benar benar senang sekali mengganggu mu,” kai menanggapi keluhan ku tentang kris seonsaengnim yang seenak nya mendaftar kan nama ku di english club sekolah.

“apa berarti kau akan keluar dari club dance ?” tanya nya kemudian.

Sejenak aku berhenti menyeruput bubble tea ku, “tentu saja tidak !”

“lalu ?”

“entahlah,” aku tidak tau harus apa sekarang.

“bagaimana kalau selang seling menghadiri club ? Kalau minggu ini kau menghadiri club dance, maka minggu depan nya kau menghadiri club bahasa inggris,” usul nya kemudian.

“berarti aku harus pasrah menerima hukuman dari vampir itu setiap dua minggu !?”

“mau bagaimana lagi ? ini lah jalan terbaik sekarang. Lagi pula hanya dua minggu sekali, bukan setiap hari,” kai menanggapi nya dengan enteng.

“yaa ! karena ini saran mu, maka setiap aku di hukum, kau harus membantu ku !” tantangku.

“tidak masalah,” kai tersenyum lebar.

Aku teninju dadanya, sebagai laki laki ini lah tanda persahabatan hahahaha

Tidak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi. Aku sudah tidak sabar untuk cepat cepat pulang sekolah untuk kemudian berlatih dance bersama teman teman yang lain.

Tapi tunggu, aku tidak melihat yooyoung di kantin. Bukan kan tadi dia bilang kalau dia lapar ??

Eum.. yooyoung.. kim yooyoung..

 

-Author POV-

Sepulang sekolah, yooyoung langsung pergi meninggalkan sekolah. Karena sangat bahagia, dia tidak tahan untuk tidak bercerita kepada hyerin apa yang terjadi hari ini.

“hyerin-aaah !” yooyoung melepas sepatu nya dengan terburu buru begitu sampai di apartment, lalu membuang tas ke sembarang arah.

Dari dapur hyerin muncul dengan segelas teh di tangan nya, “ada apa ? kenapa ribut sekali ?”

“lee hyerin, tebak apa yang terjadi di sekolah hari ini !” dengan semangat yang menggebu gebu yooyoung berusaha membuat hyerin penasaran.

Tapi yang ada malah hyerin melihat yooyoung sedang bertingkah sangat konyol, sudah lama sekali dia tidak melihat yooyoung sebahagia ini.

“kau benar benar terlihat seperti anak SMA sekarang hahaha,” hyerin mengomentari yooyoung sambil terus mengaduk teh nya.

“hari ini aku bertemu dengan wu yifan di sekolah !” gagal membuat sahabat nya penasaran, yooyoung yang sudah terlanjur tidak tahan untuk bercerita akhir nya malah heboh sendiri dengan pernyataan nya.

“wu yifan ?” tanya hyerin kemudian ingin memastikan.

Yooyoung sudah merasa jauh lebih baik sekarang, dan sudah bisa kembali normal setelah menjadi gila untuk beberapa detik barusan.

Dia manarik nafas, menenangkan diri agar kebahagian nya tidak meluap luap lagi. “ne, Wu Fan.. Wu Yifan.. siswa china itu, mantan namja chingu ku,” jelas yooyoung kemudian.

“aah.. I see, rival nya william itu.. benar kan ? kekeke,”

“hahaha ya, benar benar. Aku ingat bagaimana keras nya persaingan mereka untuk mendapatkan peringkat satu di sekolah,” yooyoung tersenyum mengingat ingat lagi masa masa sekolah nya di amerika dulu.

“Tapi, bagaimana kau bisa bertemu dengan nya ? kalian sudah lost contact lama sekali, bukan ?”

“ya, aku pun terkejut saat mengetahui bahwa dia lah agen lain yang ternyata di tugaskan oleh raja oh di lapangan untuk menjaga pangeran sehun.”

“jadi maksud mu dia adalah agen rahasia lain yang mendapatkan misi dari raja, selain diri mu ?”

Yooyoung mengangguk, “bukan kah itu suatu kebetulan yang luar biasa ?”

“wah.. benar benar kebetulan yang hebat. Karena aku pun tidak tau siapa agen rahasia yang di maksud.”

“ne..” yooyoung terus tersenyum mengingat wajah kris di sekolah, “kau tau, jas guru ternyata sangat cocok untuk nya.” Lanjut nya lagi sambil tertawa kecil.

“jadi dia menyamar sebagai guru ? hahahahaha aku penasaran bagaimana wajah nya,” hyerin menanggapinya dengan tawa yang sangat keras.

Yooyoung kemudian teringat sesuatu, “oh ya, tadi aku hampir saja ketahuan menyamar oleh pangeran sehun.”

Hyerin yang sudah berhenti tertawa dan mulai meminum teh nya sampai hampir tersedak mendengar itu. “kim yooyoung ! kau adalah agen FBI, aku bahkan mendengar kabar kalau kau akan di promosikan untuk naik pangkat. Bagaimana kau bisa begitu ceroboh hah ?”

“hyerin-ah, ini adalah pertama kali nya aku menyamar sebagai siswi SMA...”

“seperti nya aku tau apa masalah mu. Tidak perlu khawatir, besok tidak akan terulang lagi hal seperti itu. Serahkan semua kepada lee hyerin.”

“eung ?” yooyoung hanya terdiam tak mengerti apa yang sedang hyerin bicarakan.

“sudah, sekarang mandilah dulu. Cepat sana mandi..”

*

Keesokan hari nya barulah yooyoung mengerti apa yang di maksud hyerin. Make Over !

“Lee Hyerin, apa kau yakin ?” yooyoung terus memperhatikan bayangan nya di cermin yang baru saja selesai di make over oleh hyerin.

“ya, sangat yakin,” hyerin menjawabnya dengan senyuman kepuasan.

“tapi aku sangat terlihat seperti anak kecil. Aaaaaaa, andwae ! Wufan tidak suka wanita yang kekanak kanakan !”

“sudahlah, cepat berangkat, kau akan terlambat nanti.” Hyerin mendorong badan yooyoung keluar apartment.

Dengan berat hati akhir nya yooyoung mengalah juga, dia akhir nya berangkat sendiri ke ‘sekolah’ nya.

 

-Sehun POV-

Yooyoung masuk kelas tepat sebelum bel mulai jam pelajaran berbunyi. Omo, hari ini rambut nya di gerai dengan jepit rambut di sisi kanan nya dan sweater pink bergambar kelinci di badan nya.

Dia sangat terlihat berbeda, dan entah mengapa jantung ini menjadi bergemuruh tanpa alasan dan mata ini seolah tak ingin lepas dari nya.

Dia duduk di bangku nya di pojok belakang kelas. Ah, aku baru menyadari kalau jarak kita ternyata begitu jauh.

*

-Author POV-
 

Kembali bekerja, yooyooung harus memastikan kalau pangeran sehun baik baik saja. Dia baru akan mengawasi pangeran dari bangku nya saat menyadari bahwa pangeran sehun sudah lebih dulu memperhatikan nya.

Yooyoung salah tingkah, sehun lebih salah tingkah karena tertangkap basah sedang memperhatikan yooyoung.

Demi melindungi harga diri nya, akhirnya sehun memberanikan diri untuk bangun dari duduk dan menghampiri yooyoung.

“yooyoung-ah, kemarin aku di beritahu kris seonsaengnim kalau nilai bahasa inggris ku di bawah standar. Mengingat kalau kau pernah beberapa tahun tinggal di amerika, mau kah kau membantuku belajar bahasa inggris ?”

Yooyoung tersenyum, dengan menjadi lebih dekat dengan sehun pasti misi nya akan lebih lancar. “tentu saja, hubungi aku setiap kau butuh sesuatu, aku pasti akan datang.”

“benar kah ? kalau begitu, boleh kah aku meminta nomor handphone mu ?”

“hm ? ya, boleh kekeke,”

Jung subin, teman sebangku yooyoung hanya memperhatikan sang pangeran dan teman baru nya itu dari balik kaca mata minus nya. Sakit hati, ya sakit.

Tapi mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi makanan sehari hari bagi subin bila melihat sehun dengan naeri, tapi sekarang.. ada orang lain yang mungkin akan menambah rasa sakit itu.

Tidak lama kemudian seonsaengnim masuk dan pelajaran pun di mulai.

*

Jam istirahat datang, yooyoung dan subin keluar kelas bersama. Subin berusaha terlihat biasa saja walaupun yooyoung menyadari dia menjadi sedikit lebih diam.

“Subin-ah, kita ke toilet dulu ya ? sebentar saja,” ajak yooyoung.

“oh, oke,” subin mengangguk.

****

Di balik tembok, naeri dan dua orang yeoja lainnya bersembunyi sambil terus mengikuti dan memperhatikan yooyoung.

“lihat, akhir nya dia masuk toilet, lebih cepat dari yang kau kira.” Yeoja pertama berbisik bisik, naeri tersenyum.

“tapi dia bersama teman nya,” yeoja kedua berusaha mengingatkan kedua teman nya.

“jangan khawatir, aku tahu teman nya.. jung subin, perempuan kampungan itu, dia tidak akan macam macam,” Jawab naeri tenang.

“kalian bereskan yooyoung jelek itu, aku akan menjaga subin agar tidak macam macam. Sudah siap semua nya kan ?” naeri memberi aba aba.

Kedua teman nya mengangguk mantap.

“oke, ayo kita sikat dia.”

Mereka bertiga keluar dari balik tembok di belokan koridordan langsung memasuki toilet wanita.

*

Subin yang sedang menunggu yooyoung di depan westafel sangat terkejut saat melihat naeri dan kedua teman nya masuk ke dalam toilet. Gawat, sedang tidak ada siapa siapa di dalam toilet kecuali subin dan yooyoung. Dan kalau memang ada siswi lain, mereka pasti tidak akan berani macam macam kepada naeri.

Naeri melipat kedua tangan nya di depan dada, subin hanya menunduk tidak berani melihat mata naeri.

Kedua teman naeri sudah tau yooyoung sedang berada di bilik taoilet yang mana. Setelah mendapatakan persetujuan dari naeri untuk memulai ‘penyerangan’ dengan satu kedipan mata dari nya, mereka segera mengguyurkan satu ember penuh air dari atas bilik yang bolong.

Satu diantara mereka menahan pintu agar yooyoung tidak bisa keluar.

“kyaaaaaaaaaaaaaaaaa !” yooyoung berteriak dari dalam bilik itu.

Subin hanya diam membisu mendengar nya, sedangkan naeri tersenyum lebar.

Belum sampai situ, teman naeri jugamenumpahkan satu plastik besar tepung ke dalam bilik.

“yaaaaaaaaaa !” yooyoung kembalik berteriak.

Naeri dan kedua teman nya tidak dapat menahan lagi, mereka tertawa terbahak bahak. “yaaa ! kalian siapa !? biarkan aku keluaaar !”

Yeoja yang sedang menahan pintu, lebih kuat menahan pintu itu. Yeoja kedua yang tadi mengguyur air, dan menumpahkan tepung lalu menuangkan oli di lantai depan pintu bilik.

Dengan hati hati kedua yeoja itu menjauh dari pintu bilik, bergabung dengan naeri bersiap melihat pertunjukan yang sangat menarik. Saat yooyoung keluar, tentu saja dia langsung terpeleset karena tidak tahu ada oli di depan pintu.

“aauw..” rintih yooyoung.

“hahahaha..” ketiga yeoja itu tertawa lepas melihat keadaan yooyoung yang sangat berantakan, setelah saling ber-high five ria, mereka segera keluar dari toilet tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Yooyoung sempat melihat naeri dan teman teman nya yang menertawakan dia, yooyoung tidak habis pikir kenapa bisa mereka memperlakukan nya seperti itu.

Setelah naeri dan kedua teman nya keluar, subin langsung menghampiri yooyoung yang masih terduduk di lantai yang hitam karena oli bercampur putih tepung dari badan yooyoung.

“yooyoung-ah.. gwenchana ?”

“aku rasa kaki ku terkilir..” jawab yooyoung lirih.

“mianhae, aku tidak berani menentang naeri dan geng nya.”

Yooyoung tersenyum pahit, “tidak apa,”

“sini, biar aku bantu..” subin membantu yooyoung berdiri lalu memapahnya keluar toilet.

“subin-ah, baju mu ikut kotor..” yooyoung merasa tidak enak.

“gwenchana.. hanya jas nya,” subin meyakinkan yooyoung untuk tidak menolak bantuan nya.

Mereka pergi ke UKS sekolah melewati beberapa koridor, orang orang di sepanjang koridor berbisik bisik melihat keadaan yooyoung yang sangat mengkhawatirkan.

“ya ampuuun,” perawat di uks sekolah sangat terkejut melihat keadaan yooyoung yang basah, badan nya putih dan kaki nya hitam.

“tunggu tungu, jangan duduk di kasur. Duduk di kursi itu saja,” lanjut perawat itu kemudian.

Yooyoung yang hampir duduk di kasur bersih milik sekolah, akhirnya harus rela hanya duduk di kursi besi yang keras di ujung ruangan uks.

“kau, tolong ambil kan baju olahraga teman mu di loker nya,” perawat wanita itu kemudian menyuruh subin membantu nya.

“ne baik lah,” subin mengangguk.

Yooyoung hanya terdiam, kaki nya masih terasa sakit sekali.

Perawat uks itu terlihat bingung harus berbuat apa. “begini saja, aku akan keluar untuk membeli sabun dan shampoo dulu untuk mu. Kau tidak apa jika aku tinggal  ?”

Yooyoung mengangguk.

*

Sekitar sepuluh menit, subin kembali ke ruang uks dengan baju olah raga milik yooyoung di tangan nya.
“kemana perawat itu?”

“sedang keluar untuk membeli sabun dan shampoo,” jawab yooyoung seperlunya.

“oh, arraseo.. aku ternyata punya persediaan tissue basah di loker ku, kau mau memakai nya dulu ?”

“apa boleh ?”

“tentu,” subin tersenyum, lalu membuka bungkus tissue basah nya.

Yooyoung melepas jas nya yang kotor lalu mulai membersihkan wajah dan tangan nya sedang kan subin membantu membersihkan rambut yooyoung.

“subin-ah, terimakasih sudah mau membantuku.”

“tidak perlu terimakasih, bukan kah kita berteman ? hehe.”

“Aku tidak habis pikir kenapa naeri bisa begitu. Apa dia begitu kepada semua siswi di sekolah ini ?” tanya yooyoung.

“dia sebenar nya adalah gadis yang susah bersosialisasi, dia hanya dekat dengan beberapa orang. Tapi dia tidak akan segan segan menyiksa siapa saja yang mendekati pangeran sehun.”

“haha,” yooyoung tertawa pahit.

“kau terlihat sangat dekat dengan pangeran sehun, aku tidak tau bagaimana naeri bisa tau tentang hal itu tapi seperti nya dia sangat marah. Yooyoung-ah, apa kau yakin kau tidak ada hubungan apa apa dengan pangeran ?”

“tentu saja. Memang nya kenapa ?”

“sejujur nya, aku menyukai pangeran.” Jawab subin malu malu.

“eung ? benar kah ?” mood yooyoung seketika membaik.

“eum, ne hehe,” subin terus membersihkan rambut yooyoung. “itu mengapa aku takut dengan naeri, aku pernah menjadi korban nya. Tapi tidak separah ini.”

“sejak kapan kau menyukai pangeran ?” yooyoung tertarik membahas perasaan subin terhadap pangeran.

“sejak SMP, awal nya aku hanya fans pangeran. Saat SMA, dan mendengar kabar kalau pangeran akan masuk SMA umum, aku langsung mendaftar SMA dimana pangeran mendaftar. Aku bahkan membayar lebih kepada sekolah untuk masuk ke kelas yang sama dengan pangeran.”

“wah, jinjja ?”

“iya. sedangkan naeri, dari yang aku tahu, dia awalnya tidak tertarik dengan keluarga kerajaan. Bahkan dia awalnya adalah fans seorang idol. Tapi setelah melihat pangeran sehun secara langsung, dia langsung menjadi fans pangeran, dan begini jadi nya.”

Yooyoung mendengarkan cerita subin dengan seksama.‘Jung Subin adalah gadis yang baik dan pintar, apa lagi dia menyukai pangeran, subinpasti sangat cocok untuk pangeran sehun,’ fikir yooyoung.

“ayolah subin, jangan takut kepada naeri. Aku pasti akan membantu mu untuk lebih dekat dengan pangeran. Nanti akan aku beritahu nomor handphone pangeran kekeke.”

“benarkah ? tapi aku tidak secantik diri mu.”

“hm ? jangan begitu, semua wanita itu cantik.”

“hehe, terimakasih yooyoung-ah..”

Perawat uks datang dan langsung menyuruh yooyoung untuk mandi. “aku sudah mendapat izin dari kepala sekolah untuk memakai toilet guru. Di sana ada satu bilik yang memiliki shower.”

“ne..” jawab yooyoung sambil menyelesaikan membersihkan baju nya dengan tissue basah.

“sebenarnya apa yang terjadi ?” tanya perawat uks, mengingat jawaban nya yang satu ini belum di jawab.

Subin dan yooyoung saling pandang mendengar pertanyaan itu. Subin takut untuk menjawab dan menatap yooyoung seolah berkata, ‘jangan katakan, jangan katakan’.

Tapi yooyoung tak menghiraukan pandangan subin meskipun dia tau apa itu artinya, keadilan harus tetap di tegakan. “Naeri yang melakukan ini kepada ku,”

“naeri ? choi naeri ? benarkah itu ?”

Subin mengangguk pelan menanggapai pertanyaan perawat seonsaengnim yang baru yooyoung dan subin sadari siapa nama nya dari name tag di seragam perawatnya, Han Daeun.

“akan aku laporkan kepada guru BP nanti. Sekarang mandi lah dulu, cepat. Kau, kembalilah ke kelas,” lanjut perawat daeun lagi.

“baiklah, yooyoung-ah, aku kembali ke kelas dulu ya ?” kata subin, yooyoung mengangguk sambil tersenyum.

**

-Sehun POV-

Aku tidak melihat yooyoung di kantin selama jam istirahat. Tapi sampai sekarang jam pelajaran sudah di mulai pun dia masih belum juga terlihat.

“oh sehun, kenapa kau terlihat begitu gelisah ?” tanya kai kemudian.

“aku ? aku tidak gelisah,” jawab ku menutup nutupi.

“baiklah,” dari matanya, aku tau kai tidak percaya. tapi untung dia tidak memaksa ku untuk menjawab.

Beberapa saat kemudian, teman sebangku yooyoung masuk ke dalam kelas tanpa mengenakan jas nya. “seosaengnim, maaf saya terlambat, saya baru dari UKS.” Kata nya memberi alasan.

UKS ?

“baiklah, kau boleh duduk.” Jawab seonsaengnim tanpa memberi hukuman.

UKS ? pasti terjadi sesuatu. Pasti.

“yaa, kenapa terlihat begitu gelisah ?” tanya kai lagi.

“aku tidak gelisah,” jawab ku lebih mantap.

“aku sangat tau jika kau sedang berbohong, sehun-ah. Ada apa ?” kali ini kai mulai mendesak ku.

“kim yooyoung, kau tau dia kemana ?” tanya ku.

“hah ? mana ku tau,” kai terlihat tidak mengerti dengan pertanyaan ku barusan. Astaga, aku merasa sangat bodoh sekarang.

“kenapa memang nya ?” lanjut kai.

“tidak, bukan apa apa,”

“hei yang disana ! kalian mau ngobrol atau belajar !?” seonsaengnim berteriak ke arah kami dari depan kelas.

“belajar,” sahut ku dan kai bersamaan kepada seonsaenim. 

**

-Yooyoung POV-

Walaupun susah mandi di bilik toilet dengan shower kecil, tapi akhir nya selesai juga. Badan ku sudah bersih sekarang.

“sudah, semoga cepat sembuh ya,” ujar perawat daeun saat selesai memakaikan perban di kaki ku yang memar.

“ne, kamsahamnida.”

“kau tiduran saja dulu, pasti malu kembali ke kelas mengenakan baju olah raga, bukan ?”

“hehe, baiklah.”

Baru saja aku akan tiduran saat tiba tiba kris masuk ke dalam ruangan UKS.

“annyeonghaseyo kris seonsaengnim,” sapaku.

“apa yang kau lakukan disini ?” tanya perawat daeun.

“aku mendengar dari murid ku, kalau siswi pindahan dari amerika masuk UKS. Aku pikir itu yooyoung, dan ternyata benar.”

Aku tersipu mendengar penjelasan nya kepada perawat daeun.

“aku kenal dengan keluarga nya, jadi mungkin aku akan mengantarnya pulang sekarang.” Lanjut kris.

“benar kah ? baiklah kalau begitu.” Jawab perawat daeun.

Kris menghampiriku, dan rasa nya dada ku akan meledak. Tanpa bisa menolak, kris memapahku keluar UKS, dan.. aku sangat senang.

*

-Author POV-

Seonsaengnim keluar kelas membawa ransel milik yooyoung setelah memberi tugas.

Sekarang Sehun benar benar yakin sesuatu terjadi kepada yooyoung. Dia menghampiri subin, teman sebangku yooyoung.

“subin-ah, apa yang terjadi ?” tanya sehun to the point.

“eum, tadi yooyoung terjatuh di toilet.” Subin senang sehun mengingat nama nya, tapi sebisa mungkin dia berusaha agar tidak terlihat gugup.

“dia di UKS kan ?” tanya sehun lagi, subin hanya mengangguk.

“baiklah, terimakasih.” Sehun meninggalkan subin.

“sama sama,” subin menjawab nya pelan, tapi dia tidak yakin pangeran mendengarnya. Sakit lagi.

Walaupun yooyoung sudah dua kali meyakin kan subin kalau dia tidak menyukai pangeran, tapi sikap pangeran sehun tadi sedikit berlebihan untuk hubungan sekedar teman sekelas.

‘pangeran sehun, kau menyukai yooyoung ya ?’ ucap subin dalam hati.

**

“Kris, tapi tas ku masih ada di kelas.” Yooyoung berkata dengan hati hati agar tidak ada yang mendengar walaupun di koridor itu hanya ada mereka berdua.

“jangan khawatir, aku sudah meminta tolong guru yang sedang mengajar di kelas mu untuk membawakan tas mu.”

“tapi kris, apa baik baik saja kita meninggalkan pangeran sendirian di sekolah ?” lanjut yooyoung.

“dia kan bukan bayi, lagi pula di sekolah ada banyak orang.” Jawab kris kemudian.

“hehe baiklah,” yooyoung berusaha mengubur perasaan khawatirnya terhadap pangeran sehun dan fokus kepada kris.

*

-Sehun POV-

Aku sudah sangat tidak sabar untuk pergi UKS. Saat bel pulang berdering, langsung saja aku melesat ke ruang UKS dengan kai.

“apa yooyoung ada di sini ?”

“dia sudah pulang duluan sedari tadi,” jawab perawat yang sedang berjaga.

“ck,” dan sejujur nya aku kecewa, aku kan sangat mengkhawatirkan yooyoung.

*

“sebenarnya ada apa dengan mu ?” kai menepuk bahu ku di perjalanan pulang kami.

“kai, kau tau, sepertinya aku mulai tertarik dengan anak baru itu,” jawab ku jujur. Aku tidak bisa bermain rahasia dengan sahabat ku ini.

“apa kau sedang jatuh cinta ? waaah,” kai malah meledek ku.

“tidak, tidak. Tidak kai, aku tidak jatuh cinta. Hanya tertarik.”

“ayolah jangan malu malu,” kai menyikut perut ku pelan.

“kai, jangan begitu. Aku sedang malas menganggapi wartawan dan paparazzi.”

“aaah, baik lah.” Kai akhir nya mengalah, “mau kemana sekarang ? apa kau akan langsung pulang ?”

“bagaimana kalau kita mampir dulu ke kedai ramen ?” usul ku saat kebetulan melihat kedai ramen di ujung jalan.

“baiklah, kajja..”

*

-Author POV-

Kris ternyata tidak langsung membawa yooyoung pulang, dia mengajak yooyoung berjalan jalan di sekitar apgujeong. Yooyoung mulai terbiasa lagi berada dekat dengan kris, dan juga sudah mulai bisa mengontrol jantung nya.

Kris terus memegangi pinggang yooyoung, memapahnya membantu dia jalan. Tetapi itu malah menjadi terlihat kris sedang merangkul pinggang yooyoung, seperti sepasang kekasih yang sedang berjalan bersama.

“Kita makan dulu ya ? aku tau tteokpoki yang enak di dekat sini.” Ujar kris.

“baiklah, lagi pula aku sudah mulai lapar hehe,” yooyoung menanggapi nya.

*

Sehun senang bisa berbaur dengan fans dan rakyat nya di kedai ramen, dia bisa dengan langsung mendengar keluhan mereka.

“pangeran bisa kah aku berfoto dengan mu ?”

“pangeran kau sangat tampan,”

“pangeran, aku mencintai mu !”

“pangeran, petugas asuransi tidak juga mencairkan uang ku padahal anak ku sedang di rawat di  rumah sakit,”lalu dengan mudah sehun menulis sebuah surat untuk petugas asuransi itu di akhiri dengan tanda tangan nya, dan di berikan kepada ahjuma yang sedang mempunyai masalah tadi.

‘ini ahjumma, berikan surat ini kepada petugas asuransi itu. Ini dari ku, kalau uang mu tidak juga di cairkan, maka aku akan mengirim petugas kerajaan ke perusahaan asuransi itu.’ Ahjumma itu sangat senang mendapatkan bantuan langsung dari pangeran sehun.

“sehun-ah..” kai yang sedari tadi hanya duduk di sebelah sehun dan seolah sedang menjadi bodyguard pribadi pangeran mulai bosan karena ramen yang mereka makan sudah habis sejak satu setengah jam yang lalu.

“ne ?” jawab sehun yang masih sibuk berjabat tangan dengan para fans.

“ayo pulang, aku sudah di tunggu.”

“kau pulang saja duluan, aku tidak apa apa.”

“benar kah ?”

Sehun mengangguk menanggapi kai.

“baiklah, aku pulang dulu ya..”

“ya..”

*

Song woojin mengundang raja untuk bertemu dengan nya di sebuah hotel mewah di tengah tengah  kota seoul.

Song woojin tentu tidak akan mendatangi istana karena itu adalah kandang singa untuk nya, cctv dimana mana dan bisa saja raja merekam perbincangan mereka.

Pertemuan ini pun di rancang dengan sangat detail dan ketat.

“aku minta dengan baik baik satu kali lagi. Hanya satu kali lagi, mau kah kau menanda tangani surat surat ini ?” Song woojin sedang berusaha tenang menanggapi raja yang keterlaluan keras kepala nya ini.

“aku menawarkan 20% laba dari proyek pasar import ini untuk mu, yang sangat mengejutkan lebih besar dari penghasilan mu dari pajak rakyat korea selatan,” rayu nya lagi.

Raja Oh tidak terhasut sama sekali oleh song woojin tapi di dalam hati nya, raja yang gagah itu merasa takut. Raja hanyalah manusia biasa yang juga bisa merasa takut, takut jika song woojin mengancamnya lagi.

Dia tidak ingin keluarga nya menjadi lebih buruk lagi, dia juga tidak ingin mengacaukan kehidupan rakyat nya sebagai raja. Rakyat juga adalah keluarga bagi raja.

“aku tetap pada pendirian ku, aku tidak akan menanda tangani surat surat itu,” jawab raja berusaha tetap tegar.

“baiklah,” song woojin menyerah. Dia menutup kembali map yang dia bawa untuk sang raja lalu berdiri untuk pulang.

“jangan salahkan aku jika kau kehilangan sesuatu,” tepat seperti yang di takut kan raja, song woojin mengeluarkan ancaman nya lagi. “anak mu itu, pangeran sehun terlihat tidak betah di istana ya ? hahaha”

Song woojin lalu benar benar meninggalkan ruangan.

Raja tau apa maksud song woojin barusan, sudah dua kali dia menyebut nama sehun di depan nya. Dan sekarang raja oh benar benar sangat takut.

**

Mungkin sekarang sehun masih di kedai ramen kalau ahjushi pemilik kedai tidak mengusir fans pangeran karena kedai akan tutup.

Jam 10 malam, dan sehun masih malas untuk pulang ke rumah nya, istana korea selatan, walau pun sedari tadi sudah banyak telfon dan sms masuk ke handphone nya,baik dari ayah nya maupun dari pelayan pelayan nya.

Tunggu, kenapa dia tidak sms yooyoung saja ? seketika sehun tersenyum akan ide nya itu.

Dia lalu mengeluarkan handphone nya lagi dari saku seragam. Sehun melihat lihat ke taman di sebelah trotoar sambil berjalan pelan, memikirkan kata kata yang tepat untuk di kirimkan kepada yooyoung.

‘hai, sedang apa ?’

‘hai, yooyoung apa besok kau masuk sekolah ?’

Sehun terus memikirkan sesuatu yang tepat dan sebisa mungkin tidak membuat salah paham.

‘hai, ku dengar kau masuk UKS tadi.’

‘hai, yooyoung bagaimana ke adaan mu ?’

“aku baik baik aja, sudah lah..” sehun kaget saat mendengar sebuah suara yang dia kenal, suara yang sudah dua hari belakangan selalu dia dengar di kepala nya, suara yooyoung.

Ingin memastikan apa yang dia dengar tadi, sehun menghampiri sumber suara.

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat ternyata benar itu adalah yooyoung sedang berusaha berdiri dari bangku taman, dan yang lebih membuat sehun terkejut adalah yooyoung sedang bersama kris seonsaengnim dan dia sedang memegangi badan yooyoung.

Sehun menghampiri mereka berdua, “yooyoung-ah..”

Yooyoung tidak kalah terkejut nya meihat sehun tiba tiba sudah berada di depan nya, “oh sehun ?”

 

----***---

 

TBC..

Mohon komen nya ^^ pleaseee, don’t be a silent reader :3 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet