Chapter 1

Fangirl

-Author POV-

“Kai, berhentilah mencela fans,” kata Suho.

“Hyung, aku tidak mencela mereka. Aku hanya heran kepada mereka,” bela kai yang duduk dibelakang Suho.

“Bagaimana kau ini. Tanpa mereka, kita tidak akan bisa sukses. Kau seharusnya berterimakasih dan menyayangi mereka,” komentar Baekhyun yang duduk dibagian paling belakang van bersama Chanyeol dan Sehun.

Kai menoleh kebelakang, “arrayo, aku menyeyangi mereka. Oleh karena itu aku tidak ingin mereka lelah mengejar-ngejar kita.”

D.O yang duduk disebelah Kai hanya bisa menonton pembicaraan antara member EXO-K selama perjalanan di dalam van.

“Sudahlah, kalian tidak perlu meributkan masalah kecil seperti ini,” manager EXO-K yang sedang mengendarai van angkat bicara. “Mungkin Kai masih butuh sedikit penyesuaian dengan para fans.”

Kai kembali duduk dengan normal menghadap kedepan.
Van mereka masuk kedalam area parkir SM building.
Sebenarnya mereka ingin segera pulang ke dorm untuk beristirahat. Hari ini sangat melelahkan setelah seharian dikerubuti banyak Fans di acara Fansign tadi.

 

 

-Kai POV-

Aku tidak membenci fans. Aku menyayangi mereka.
Tapi kadang aku merasa kasihan kepada fans yang tidak sekolah hanya untuk memotret kami yang keluar dari dorm.

Lalu seperti tadi di COEX pada saat acara fansign, ada seorang gadis dengan manjanya berkata ... “Oppa, setiap hari aku tidur pada jam 3 pagi untuk meng-up date berita terbaru dari mu. Aku juga terus memikirkanmu. Oppa... katakanlah sesuatu yang manis untukku~” di akhiri dengan aegyo-nya.

Lalu aku menjawab, “jagalah kesehatanmu, jangan sampai sakit. Dan jadilah orang yang berguna.”
Dia sedikit menjerit, memotret aku beberapa kali, lalu pergi setelah mengatakan ‘Oppa, namaku Kim Yoora, ingat-ingat okay? Saraghaeyoo..’ padaku.

Astaga, bagaimana mereka melakukan itu ?

Aku mengatakan kepada Suho hyung, Baekhyun hyung, Chanyeol hyung, D.O hyung, Sehun dan juga manager hyung bahwa seharusnya para fans tidak berlebihan.
Tetapi, entah mengapa mereka malah mengartikan bahwa aku mencela fans. Ckck.

Mungkin memang aku tidak pandai merangkai kata.
Aku pun kurang paham bagaimana cara mengekspresikan kasih sayang.
Cinta itu membingungkan.

Sudahlah, apapun itu. Aku mencintai kalian, Fans ! ^^

 

-Sehun POV-

Udara sudah semakin dingin saja. Padahal musim gugur belum selesai, musim dingin akan datang sekitar 2 bulan lagi.

Aku langsung masuk kedalam SM building begitu turun dari van. Di dalam pasti akan lebih hangat karena ada pengatur suhu.
Para fans sibuk memotret kami saat kami sampai tadi, bahkan sebelum turun dari van pun, aku sudah merasa dihujani banyak sorotan kamera dan cahaya blitz.

“Mengapa terburu-buru sehun-ah ?” tanya Kai saat kami sudah memasuki gedung SM.

“Diluar cukup dingin,” jawabku.

“Astaga, seharusnya kita membawa jaket yang tebal untukmu.” Kai merangkulku. Anak ini.

“Hai..hai..hai.. para bintang ku.” Tiba-tiba suara berat menggelegar.

“Presiden Lee..” Suho hyung dan lainnya berlari menghampiri Presiden Lee Sooman. Presiden Lee memeluk kita satu persatu. Beliau tampak ceria dan menyenangkan seperti biasanya.

“Manager Kim, aku ingin bicara sebentar denganmu .” Kata presiden Lee kepada manager hyung dengan serius namun masih dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
Presiden Lee dan manager hyung lalu pergi meninggalkan kami di Lobi.

Baekhyun hyung dan Chanyeol hyung langsung duduk di kursi dekat tangga, dan mulai sibuk dengan iPad milik Baekhyun hyung, mereka bermain sebuah game bersama.
Suho hyung sibuk dengan iPod nya sedangkan D.O hyung hanya diam meliarkan pandangannya keseluruh penjuru bangunan.

“Aku ingin ke kamar mandi sebentar,” kata Kai tiba-tiba, lalu meninggalkan kami.

“Kalau begitu aku ingin melihat-lihat trainee yang sedang latihan dance sebentar,” kataku, lalu pergi sendiri menginggalkan hyung-hyungku yang ‘sibuk’.

 

-Hani POV-

Aku melihat kesekeliling kamar mandi, tidak ada siapa-siapa. Mudah mudahan tidak ada yang masuk. Aku nekat masuk kedalam kamar mandi Pria, karena kamar mandi wanita penuh.

Rambutku setengah basah karena keringat, badanku sangat sakit.
aku membuka bagian belakang bajuku, melihat apakah punggungku terluka, atau tidak. Aku sudah sering jatuh saat latihan dance. Tapi, baru kali ini aku merasakan sakit yang begitu hebat.

Kaki ku terkilir, pergelangannya biru. Lengan kananku jelas-jelas berdarah karena saat aku jatuh, aku mengenai tas seorang trainee lain yang isinya aku tidak tau apa, tapi yang jelas benda yang cukup tajam untuk membuat lenganku mengeluarkan darah. Pungunggku terbanting kelantai cukup keras tadi.

Aku berusaha melihat punggungku, aku membuka bagian belakang t-shirt ku lalu berbalik sehingga aku bisa melihat punggungku dari cermin kamar mandi.

Astaga biru.
Aku tidak ingin terlihat sakit, oleh karena itu tadi aku langsung pergi ke kamar mandi setelah jatuh.

“YAA ! Apa kau gila !?” sebuah suara mengagetkanku.

Aku menutup kembali punggungku, itu... Kim Jongin ! Kai EXO-K.
Suaraku tercekat di tenggorokan, aku tidak dapat berkata-kata.
Kai terlihat.. hmm.. marah ? entah lah.

Aku menutupi lenganku yang berdarah. Aku tidak ingin seorang pun tau kalau aku sedang sakit.

“Apa kau tau ini adalah kamar mandi Pria ?” tanyanya dengan intonasi tinggi.
Aku mengangguk.

“Lalu mengapa kau ganti baju di sini hah ? Pergi !”  katanya lagi.

Aku bergegas mengambil tasku, lalu pergi meninggalkan kamar mandi pria dengan sangat malu.
Sekarang aku sangat.. tidak sehat.

Aku berjalan dengan pincang menuju ruang latihan dance. Bagaimana ini ? hari ini tidak mungkin aku melanjutkan latihan dance, tetapi jadwal latihan dance masih tersisa 1 jam lagi.

Aku melihat seorang namja berdiri di depan ruang latihan dance, di dalam ruang latihan memang banyak orang, tetapi hanya kita berdua yang ada di koridor luar ruang latihan.

Sekarang aku benar-benar bingung, bagaimana kalau namja itu tau kalau aku sakit ?

Aku berhenti berjalan. Tetapi tiba-tiba namja itu menengok ke arahku. Dia tersenyum. Astaga Tuhan ! Itu Sehun ! Tampan sekali..

Aku membalas senyumnya, berusaha terlihat sehat.

“Apa kau juga seorang trainee ?” tanyanya ramah.
Aku mengangguk sambil tersenyum.

“Kalau begitu, kenapa kau tidak masuk ?” tanyanya lagi, masih dengan senyumnya yang memukau.

Aku berjalan kearah Sehun Sunbae.. ngg.. maksudku kearah ruang latihan dance.

“Astaga, ada apa dengan kakimu ? Kau pincang.” Katanya lagi.

Jantungku berdebar keras. Aish, bagaimana ini? Sekarang semua orang akan tau kalau aku sakit.

“Sunbae, tolong jangan bilang siapa-siapa, atau aku akan di suruh pulang dan tidak menjadi trainee lagi jika aku sakit.” Akhirnya aku memohon.

Dia menatapku sebentar, lalu menarik tanganku, “kemari.”

Ternyata dia membawaku kesebuah ruangan yang aku tidak tau ruangan apa ini.

“Ini ruangan manager hyung. Manager EXO-K.” Sehun Sunbae berkata seolah tau apa yang sedang aku pikirkan.
“ah, ini dia.” Dia mengeluarkan sesuatu dari laci meja.

“Ini adalah balm pemberian Presiden Lee saat Kai terluka. Ini sangat mahal. Hehe.” Katanya terkekeh.

Dia menyuruhku duduk di kursi, aku tau ini pasti kursi kerja manager EXO-K. Sehun Sunbae lalu memberikan balm itu. “Tidak perlu aku yang mengoleskannya kan ?” tanyanya dengan senyuman manis itu.

Aku meraih balm itu lalu mengusapkannya pada pergelangan kakiku yang biru.
“itu terlihat sangat sakit.” Komentarnya, aku hanya bisa terdiam, memang sangat sakit.

Aku lalu mencolek sedikit balm itu lagi, lalu memandang ke arah Sehun sunbae. “Apa ?” tanyanya sambil mengangkat kedua alisnya.

“Aku akan memakai balm ini di punggungku. Bisakah sunbae berbalik ? aku bukan tipe wanita yang suka pamer punggung.” Kataku.

Dia tertawa lalu membalikan badannya.

Aku membuka bagian belakang t-shirt ku, lalu mencari-cari mana bagian yang memar.
Aigoo.. susah sekali..

“susah ya ?”

Aku kaget, “Sunbae, kan sudah aku bilang untuk berbalik badan.”

“Kemari biar aku yang pakaikan.”

Dengan sigap, dia mengambil balm itu lalu berdiri di belakangku.
Aku memegangi bagian belakang t-shirt ku.
Sehun Sunbae tertawa lagi, “Hahahaha... aku tidak akan melakukan hal yang macam-macam padamu. Dulu saat aku masih seorang trainee pun, jika aku sakit, aku tidak ingin terlihat sakit. Aku paham betul bagaimana perasaanmu. Sudahlah, cepat buka bagian belakang bajumu.”

Akhirnya, dengan sedikit agak ragu aku membukanya.

“Ya ampun, sebaiknya kau pergi ke doker,”komentarnya sambil memakaikan balm di punggungku.
 “Sunbae, berjanjilah untuk tidak memberi tau siapa-siapa.”
“Aku tau,” jawabnya, “sudah.. sekarang kau bisa menutup kembali punggungmu.”

Aku menutup punggungku.
Sehun Sunbae menaruh kembali balm itu di tempat asalnya, lalu tersenyum kepadaku. “Aku harus pergi.”

Aku berdiri dari duduk ku, lalu tersenyum, “Terimakasih banyak sunbae.”

Dia menganguk, “jangan lupa untuk memakai antiseptic di tanganmu yang berdarah itu ya..” lalu dia pergi meninggalkanku.

Aku menepuk jidatku, aku lupa memperkenalkan diri.

 

-Author POV-

“Ini dia Sehun !” Kata baekhyun saat melihat Sehun datang.

“kemana saja kau ? katamu ingin melihat ke ruang latian dance, tapi mengapa tidak ada di sana ?” tanya Suho.

“maakan aku, tadi aku sedikit ada urusan.” Sehun tersenyum.

“Baiklah, ayo cepat pulang ke dorm, kalian pasti lelah.” Kata manager kim.

 

-Author POV-

Kyusan membuka pintu kamarnya.
“Kau pulang sangat terlambat, kemana saja kau ?”  tanya Hani, menghentikan latian menyanyinya dan melepaskan headset nya.

“Kau bertanya seperti itu seperti baru mengenalku kemarin,” jawab Kyusan sambil membuka jaketnya lalu melemparnya ke atas kasur.

“Stalking idol lagi ? Kali ini siapa yang menjadi korban stalking mu ?” Hani bertanya seraya memakai headset nya kembali, lalu memilih-milih lagu di iPod nya untuk dia dengar dan di pelajari.

“EXO-K” jawab kyunsan.

Hani sontak melepaskan headset nya kembali, “mwo ?”

“EXO-K, tadi aku pergi ke dorm mereka. Tetapi aku tidak mendapatkan apa-apa.” Kyusan menghela napas lalu membanting tubuhnya ke atas kasur.

Hani tertawa sejadi-jadinya.

“Wae ?” Kyusan menatap Hani bingung.

“Asal kau tau saja, tadi siang EXO-K pergi ke gedung SM. Aku pun sempat bertemu dengan Kai sunbaenim dan Sehun sunbaenim.”

Secepat kilat Kyusan bangun dari rebahannya, matanya melotot seolah berbicara ‘Aku Bisa Saja Membunuhmu’.
“Yaa ! Nam Hani ! Apa kau sahabatku !? mengapa kau tidak memberi tau ku dan membiarkan ku kedinginan di luar dorm EXO-K sampai jam 2 malam begini !?”

“Lalu, apa kau sahabat ku ? meninggalkan ku yang baru saja terjatuh demi idol-idol itu yang bahkan tidak mengenalmu ?”

Kyusan melunak, “Oh... Hani-ah .. mianhae..” dia memegang pundak hani.

Hani tersenyum, “umm.. gwenchana.”

Kyusan lalu duduk di pinggiran kasurnya, menghela nafas kembali.

“sudahlah kyusan-a.. kita ini trainee, sudah sepantasnya kita fokus. Tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan seperti kita.” Hani duduk di pinggiran kasurnya.
Kasur Hani dan kasur kyusan jaraknya hanya sebesar meja yang mereka gunakan untuk menaruh lampu tidur dan sebuah photoframe yang dipasangi foto mereka berdua saat liburan bersama di lotte world beberapa tahun silam sewaktu Hani dan Kyusan duduk di bangku SMP.

Kyusan menunduk.

“Aku tau kau seorang Fangirl, tapi coba kau bayangkan jika kau berhasil melewati masa trainee ini dan menjadi idol. Kau akan lebih mudah untuk bertemu idol-idol yang kau sukai itu.”

Kyusan mengangguk pelan, Hani menepuk bahu kyusan, “tidurlah.. kau pasti lelah.”

“Hani-ah.. bagaimana dengan luka mu ? apa kau baik-baik saja ?”

DEG !
“ssttt...” sontak Hani menutup mulut Kyusan. “Jangan keras-keras. Aku tidak mau ada yang tau kecuali kau.”
Kyusan mengangguk paham.

“Baiklah aku akan tidur, jalja..”
Hani lalu menarik selimutnya. Tidur.

*

“Kai-ssi..” D.O memanggil nama kai hati-hati.

“hmm ?” Kai menyahutnya dengan deheman, menandakan dia belum tertidur.

“Kai-ssi..” D.O memanggilnya lagi.

“mwoya ?” kali ini Kai menguarkan sepatah kata.

“aku tidak bisa tidur,” keluh D.O.

“Nado.” Jawab Kai singkat.

D.O bangun dari kasurnya. “Ayo makan, akan ku buatkan bibimbab.”

Kai memiliriknya sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke langit-langit kamarnya lagi, “Shireo.”

“Ayolah..” D.O sepenuhnya bangun lalu menarik Kai menuju dapur.

Di ruang tengah, Kai dan D.O menemui manager mereka sedang berkutat serius dengan laptopnya.
“Oh ? hyung ? mengapa kau belum tidur ?” Kai bertanya dengan muka khasnya.

“Aku masih mempunyai beberapa hal yang harus di selesaikan.”

“Aku akan ke dapur memasak makanan untuk hyung, bagaimana ?” tawar D.O kepada managernya.

“Baiklah. Masakan makanan yang enak, oke ?”

Kai duduk di sebelah managernya, ikut memperhatikan laptop. Terlihat banyak sekali foto beserta bio singkat mengenai orang yang ada di masing-masing foto.
“siapa mereka hyung ?”

“mereka adalah trainee.”

Kai memandangi manager hyung dengan tatapan untuk-apa-mengurusi-mereka.
manager hyung dengan cepat menangkap maksud tatapan kai. “baiklah kai.. akan ku beri tau,”

Manager hyung membetulkan letak kaca matanya, “tadi siang presiden lee memberikan ku data-data trainee-trainee perempuan ini. Aku di minta untuk memilih satu diantara mereka.”

“untuk apa hyung ?” tanya kai.

“untuk model MV terbaru kalian di Full album pertama kalian.”

“whoaa.. jinjjayo ??” Kai terlihat sangat bersemangat.

“Ne..” manager hyung juga terlihat bersemangat.

Kai menatap layar laptop milik manager hyung lagi.

Nama : Nam Hani
Tempat, Tanggal lahir : Seoul, 05 november 1995
Tinggi : 163cm
Berat : 48Kg

Kai menatap foto milik Nam Hani lekat-lekat.. ‘Yeoja ini...’

 

TO BE CONTINUED…
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet