Luhan: That Traffic

EXO: Dating Complication.

Hari ini aku dan Luhan berencana pergi menuju kota tua untuk ngedate tetapi Tuhan berkata lain, macet total.

"Sayang, masa macet" Ucap Luhan kepadaku yang sudah terduduk pasrah, untung saja aku membawa banyak cemilan.

"Ya aku tau Lu-ge, yaudahlah sabar aja nanti aku ganti deh bensinnya kan aku yang ngajak" Luhan malah cemberut, ini anak kenapa deh.

"Bukan itu yang aku maksud, aku kan tadinya mau bahagiain kamu dengan jalan jalan kamu kan tau sendiri aku lagi sibuk sibuknya dan sekarang giliran kitanya bisa jalan malah macet" He's being cutiepie today, akupun memeluk Luhan.

"Maaf sayangku, aku gatau" Dia menenggelamkan kepalanya dirambutku, kebiasaan.

"Aku kangen sama bau shampoo tresseme dirambutmu" Luhan kalau lagi gemesin kebiasaannya gini nih, bikin orang senyum senyum sendiri.

"Ihiy pacar aku senyum nih yaa" Dia mencubit pipiku dan aku membalasnnya.

"Dasar Luhan emang ya, pinjem dulu kepalamu aku mau nguncir rambutmu biar kayak apel terus kita foto bareng" Luhan pun menundukkan kepalanya dan aku mulai menguncirnya.

"Yeay jadi, foto dulu sini sama aku" Luhan mendekatkan kepalanya ke kepalaku, akupun memfotonya.

'Macet Banget jadinya gila gilaan dulu sama si rusa' With Lu Han.

Setelah menerima notif Path dariku, Luhan langsung ngambek, "Ih, aku udah bilang kan ke kamu aku gak suka dipanggil rusa kalo aku masih SD mah gakmasalah, sekarang aku udah kerja bisa bisa aku di katain sama boss kalo dia tau"

Luhan tuh ya kalo udah keluar sifat childishnya minta dicubit + di unyel unyel banget tapi kalo udah nyebelin minta ditinggalin banget "Kan temen kantor kamu gaada yang temenan sama aku Gege"

Luhan pun langsung mengeluarkan senyum garingnya, dasar.

"Cium dulu sini pacarnya si Luhan" Akupun mendekatkan pipiku kepadanya kukira dia akan mencium pipi ternyata bibir.

Luhan mencium bibirku dengan agresif sambil menekan kepalaku, jujur saja aku sangat menikmatinya. beberapa detik kemudian dia melepau "Kukira kamu mau cium pipiku ternyata bibir"

"Hihi aku kangen bibir kamu sayang" Jawabnya, dasar rusa beijing minta dipites kepalanya.

"Aku sih kangen juga, gatau deh mas anang sama mas dani" Akupun segera mengalihkan pandangan keluar, awkward.

Luhan mengeluarkan kitkat greentea yang ada didalam tasnya, dia selalu tau cara membuatku senang "Sayang kamu mau gak kitkatnya, kemaren aku abis dari kokas ngeliat ini terus aku beli karena inget kamu"

"Ge, kamu kenapa deh manis banget hari ini pasti ada sesuatu, kasih tau aku" Tiba tiba raut wajah Luhan berubah, instingku tak pernah salah.

"Bulan depan aku pindah lagi ke Beijing urusin perusahan Papa, janji deh beberapa bulan kemudian aku datengin rumah kamu terus minta izin sama Bunda kamu biar aku bisa nikahin kamu dan kita gak saling kehilangan." Sudah kuduga semua ini akan terjadi dari 3 tahun yang lalu.

"Aku sih gakbisa bilang iya atau nggak Ge, yang aku butuh aksi bukan janji." Aku bisa melihat kesedihan di wajah Luhan, tolong.

"Ohiya, aku punya sesuatu tadinya aku mau ngasih di Kota Tua cuman aku tau pasti baru jam 6 kita nyampe" Luhan menyerahkan kotak yang dibungkus dengan rapi.

Kubuka kotak itu lalu kutemukan kotak yang lebih kecil dan sepucuk surat, kubaca sepucuk surat itu.

Maaf ya Sayang buat kamu terlalu lama buat nunggu aku bilang

'nikah yuk'

Lalu kubuka kotak kecil yang berisi cincin dengan ukiran huruf 'L' didalamnya, aku menangis karena terlalu bahagia. Luhan memelukku lalu menyanyikan beberapa bagian dari lagu Bruno Mars-Marry You.

"Kita gak usah ke Kota Tua ya macet banget, kita mending balik kerumah kamu terus aku izin nikahin kamu ke Bunda" Ucap Luhan.

"Yaudah" Jawabku, lalu Luhan memutar stirnya dan kembali kerumahku.


Author Note: sepertinya ini bukan dating scenario kkk lebih tepatnya propose scenario, i hope you will like it readers! selanjutnya Suho version :)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet