1

However You Are
Please Subscribe to read the full chapter

KAI POV

 

Kutatap lekat lelaki yang berbaring lemah diranjang dihadapanku. Matanya terpejam; dia tertidur dalam senyumannya yang berkembang diwajahnya; bibirnya melengkung; tersenyum.

Aku Kai. Dan lelaki yang tertidur dihadapanku adalah Baekhyun. Dia temanku sejak SHS. Sekarang kami sudah  menjadi mahasiswa dan kami masih berteman. Kami memang dekat satu sama lainnya. Walaupun Baekhyun sudah memiliki kekasih. Oh, kami semacam sahabat, ya kami bersahabat. Kekasih Baekhyun tak pernah komplain karena aku selalu bersama Baekhyun. Karena dia tahu aku ini sahabatnya.

Seminggu yang lalu Baekhyun masuk rumah sakit karena kecelakaan. Kecelakaan yang sangat parah. Bahkan dokter yang menanganinya memvonis Baekhyun lumpuh.

 

Menyedihkan bukan?

 

Baekhyun. Lelaki yang ceria ini lumpuh. Apa dia masih akan seceria sebelum ia lumpuh?

Baekhyun memang belum diberitahu bahwa ia lumpuh. Setelah sadar dari koma selama tiga hari dan dioperasi kemarin sore hingga pagi tadi ia bangun. Dia belum tahu bahwa ia lumpuh. Sialnya ia selalu tersenyum dan berkata padaku bahwa dia baik-baik saja. Tak ada yang sakit dan dia akan sembuh; keluar dari rumah sakit secepatnya.

Melihatnya tersenyum padaku tadi pagi. Membuat hatiku sakit. Aku sangat takut bahwa setelah ia tahu dirinya lumpuh, dia tak akan lagi tersenyum. Oh, tidak. Dia pasti akan tetap tersenyum bagaimana keadaannya –aku harap begitu. Terlebih dia memiliki kekasih yang sangat baik dan perhatian padanya. Dia pasti akan bahagia bersamanya –tak peduli keadaannya.

 

KAI POV END

Kai tertidur disisi ranjang Baekhyun. Kepalanya tergelatak disana dengan memiringkan kepalanya –sehingga wajahnya menghadap dimana kelapa Baekhyun.

Merasa berat tangannya tak bisa bergerak –seperti ada yang memegangnya. Baekhyun mengerjapkan matanya beberapa kali melihat dimana Kai memegangi tangan Baekhyun sambil tertidur. Baekhyun tersenyum melihat Kai yang tertidur.

Kai tertidur dan dirinya terjaga sendiri membuatnya sangat kesepian. Baekhyun hanya memandang kelangit kamar rumah sakit ini sambil membayangkan wajah kekasihnya yang sangat ia rindukan. Kekasihnya yang tidak ia temui sejak satu minggu yang lalu –sebelum kecelakaan.

Sampai saat ini kekasih Baekhyun belum juga menjenguknya kerumah sakit –tapi Baekhyun tak tahu. Kai selalu memberitahunya bahwa kekasih Baekhyun datang menjenguk saat Baekhyun tidur. Padahal sama sekali kekasih Baekhyun itu tidak datang.

Baekhyun mencoba duduk diatas ranjangnya. Dengan susah payah dia mencoba dan akhirnya berhasil. Tangan kirinya yang diinfus membuatnya susah bergerak. Hanya tangan kanannya yang dipegangi oleh Kai dia lepas dan kembali memegangi tangan Kai sambil mengelusnya.

Kai yang memang lelah karena seharian –tidak bahkan sejak kemarin disini bersama Baekhyun. Terus terjaga, untuk menjaga Baekhyun. Dia tak sadar kalau Baekhyun terbangun dan mengelus-elus tangannya.

Tertidur sejak pagi dan dirinya belum buang air sejak pagi. Baekhyun memutuskan berusaha berjalan sendiri ketoilet dipojok kamarnya. Dilepasnya tangannya yang mengelus-elus tangan Kai mencoba bergerak ketepi ranjang. Perlahan menapakkan kakinya kelantai. Kakinya terasa kaku. Ia tidak merasakan kakinya.

 

 

Tap

 

 

Brak

 

 

Ahh

 

 

Baekhyun tersungkur dilantai dan terkejut akan suara gaduh Kai membuka matanya dan tak mendapati Baekhyun diranjangnya. Ia berdiri dan melihat kesisi ranjang Baekhyun dimana Baekhyun tersungkur. “Baekhyun”

Kai menyerukan nama Baekhyun dengan cemas dan mendekati Baekhyun dengan cepat. Berjongkok didepan Baekhyun. “Apa yang sakit? Ku panggilkan dokter, ne?” Cemasnya. Baekhyun menggelangkan kepalanya.

“Aku tidak papa Kai. Aku hanya ingin ketoilet tapi aku tak bisa berjalan. Aku tidak merasakan kakiku, Kai. Apa yang terjadi padaku, Kai?” Baekhyun terlihat sedih dengan keadaannya seperti itu. Kai menatapnya khawatir dan tak enak. Serta kesedihan jelas terpancar diwajahnya melihat sahabatnya seperti itu.

“Kai...beritahu aku. Kenapa aku tidak merasakan kakiku? Apa aku... lumpuh?”

 

 

Deg.

 

 

Kai tak tahan sama sekali. Dia tak ingin Baekhyun tahu ini lebih cepat saat keadaannya masih kurang baik. Kai memeluk tubuh ringkih sahabat dihadapannya itu. Menempelkan wajah Baekhyun didadanya.

“Kai jawab aku!” Baekhyun menuntut sambil bulir bening mulai keluar dipelupuk matanya. “Kai!”

“Kenapa ingin ketoilet tak membangunkanku hoh?” Kai mencoba mengalihkan Baekhyun. Namun sayang sama sekali Baekhyun tidak teralih. “Aku lumpuh?” Kai hanya diam. “Aku tidak bisa berjalan? Kai jawab aku...” Tanpa sadar Kai sudah menangis sambil memeluk Baekhyun. Didada Kai, Baekhyun juga mulai menangis.

“Gwenchana...”

Tubuhnya semakin kurus. Sejak ia tahu bahwa dia lumpuh tak bisa berjalan. Ia tidak makan dengan baik. Dia tidak mau makan. Bahkan Kai selalu berusaha membujuknya. Menyuapinya. Menanyakan ia ingin makan apa dan Kai pasti akan mencarikannya. Tapi tetap saja. Baekhyun tidak mau.

Baekhyun duduk diranjannya sam

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hus #1
Chapter 2: Aigoo ini sweet plus sedih bingit huweee :ccc
Poor baekkie.. Btw logat betawi nya kemana? Hehehe