Second
There will be A Day Without YouAuthor POV
“Mengapa kau begitu sulit untuk berkata iya ?”
“Aku tidak tahu kapan aku harus pergi, Ssul. Aku tak bisa selamanya ada di sisimu” ia membalikkan badannya “Tunggulah, dokter akan datang sebentar lagi”
Soojung beranjak dari duduknya dan menutup pintu kamar, meninggalkan Sulli dengan tanda tanya besar di kepalanya. Ia tahu bahwa Soojung adalah pribadi yang dingin, tapi tak pernah ia sedingin ini padanya. Matanya semakin berair karena suhu badannya yang tinggi.
End of author POV
Soojung POV
Mengapa banyak sekali mata kuliah yang membebankan ? Sigh.. Aku butuh Sulli, mungkin makan di restoran mahal atau sekedar jalan-jalan di taman. Entah aku merasa dialah satu-satunya yang ku butuhkan.
“Soojung-ah!!” suara parau ini pasti milik Amber
“Hai, kau bisa makan siang hari ini ?” Dia terlihat sangat fit dengan kemeja kotak-kotak dan celana jeans panjang
“Aku tidak tahu, aku mungkin akan makan dengan Sulli”
“Sulli ? Whoa, kalian terlihat sangat dekat ya. Bagaimana kalau kau ajak dia juga nanti ?”
“Ide bagus, Am. Tapi rasanya aku ingin makan berdua saja.”
“Ah, sudahlah. Aku memang tak bisa berharap banyak dari mu. Haha, bye!” Amber lalu berlalu dengan skate nya. Mengajak high five para wanita yang selalu mengelu-elukan namanya. Dia memang keren.
Aku mengalihkan pandanganku dari Amber kearah kursi taman, duduk seorang gadis dengan fisiknya yang sempurna tapi dengan pikirannya yang kosong. Pipinya terlihat merah, sepertinya ia kurang sehat
“Hey, girlfie.” Dia terlihat kaget lalu menatap kearahku dengan puppy eyesnya. “Kamu sakit ?” ku raba pipinya yang mulus, merah. Dia sepertinya demam.
“Ah tidak, aku tidak apa-apa Soojung-ah. Ayo kita pulang saja” ia menarik lenganku, walau tidak dengan kekuatan yang berarti.
Kami masuk kedalam mobil. Mobil peninggalan karirnya, makanya sangat mewah. Setelah ku tutup pintu d
Comments