3

Deja Vu

21 Maret 2014

06:58 AM

Kamar tidur Yeonju

 

"ireona~" Jongin mengguncang-guncang badan Yeonju yang masih terlelap damai di kasur.

"hngggg..." bukannya bagun, Yeonju malah melenguh merapatkan kembali selimutnya.

"ya ppali ireona!!!" seru jongin dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"IREONA IREONA IREONA IREONA IREONA IREONA" teriaknya tak mau menyerah, dia mengimprovisasi gerakannya mengacak acak kasur Yeonju. mengibaskan selimut dan menarik narik kakinya brutal.

"YAAAAKKKK KIM JONGIIINNNNN!!!!!!!!!!!" yang kakinya ditarik seperti hewan mau disembelih tentu saja marah. Bukan marah lagi tapi mengamuk. Dia mengambil bantalnya untuk memukul mukul Jongin tak kalah brutal.

"DASAR ORANG GILAAAA HENTIKANN!! kelasdimulaijamdelapanjadicepatlahbersiapsiapataukimsonsaengnimakanmenghukumkitauntukyangsembilanbelaskalinya!!!!" Jongin mengatakannya tanpa jeda, sukses membuat Yeonju terpelongo. Dia baru saja bangun, belum sempat mengumpulkan nyawa, otaknya masih loading mencari koneksi untuk berpijak di dunia nyata (?)

Yeonju mengedipkan matanya beberapa kali. 

Lucu, batin Jongin. Sebentar apa dia bilang? lucu?! tidak. 

Yeonju mengucek matanya. Dia menyadari dia sedang berada di kamar tidurnya, bukan di sofa. Dan dia masih memakai baju tidur lengkap, bukan seragam. Jadi kau tahu apa artinya. Dia baru saja melewati mimpi yang panjang.

"ck! Alien berbicara bahasa alien." Yeonju memutar bola matanya malas. Sebenarnya mengalihkan pandangan, karena Jongin sedang melototinya sekarang.

Dengan malas Yeonju berjalan gontai menuju kamar mandi. Sementara Jongin merebahkan dirinya di kasur, tersenyum seolah bangga baru saja berhasil mengacaukan kamar ini.

 

"sebentar Kim Jongin......." dia mengentikan langkahnya.

"apa?" Jongin yang sedang bermain main dengan boneka anak anjing di kasur menoleh.

"cepat keluar dari kamarku!! Aku ingin mandi!!"

"kau kan mandi di kamar mandi!! Bukan disini!!"

"tapi bisa saja kau tiba tiba mengintipku!!"

"ya shin yeonju kau bahkan tepos dan tak menggairahkan sama sekali!!!"

"APA KATAMU. COBA ULANGI DAN AKU AKAN MELEMPARKANMU DENGAN INI" yeonju mengacungkan cermin gagangnya kearah jongin

"KAU TEPOS DAN TAK MENGGAIRAHKAN" ulang jongin. Tapi setelah mengucapkan kalimat itu dia buru buru berlari keluar kamar

"YA KIM JONGIN AKU AKAN MEMBUNUHMU" teriaknya sambil menggebrak pintu kamar mandi.

 

Dicermin kaca kamar mandi yeonju menatap wajahnya dan menepuk nepukkan pipinya sendiri. Mimpi macam apa tadi.

Dia membuka flap ponselnya dan menemukan selcanya dengan kekasihnya, yixing, sebagai wallpaper ponsel. Jantungnya berdegup cepat dan dia tak mengerti kenapa. Kenapa ia bisa memimpikkan Jongin yang bahkan dia tak manis seperti yang di mimpinya. Kau bisa lihat sendiri sikapnya yang benar benar menyebalkan tadi. Juga kenapa dia memimpikan Yixing menciumnya.

Waktu menunjukkan pukul 7. Sepertinya yeonju sementara harus menyingkirkan pikirannya tentang mimpi barusan, dan bergegas mandi sekarang.

- - - - - - -

 

Jongin belum juga berpaling dari sesosok gadis didepannya. Dia jadi teringat kejadian tadi pagi saat gadis itu kebingungan bagaimana menguncir rambutnya sendiri sehingga jongin mau tak mau menyarankannya untuk menggerai rambutnya saja, jongin bahkan menambahkan jepitan kupu kupu di kepala gadis itu. Jongin merasa sangat senang melihat jepitan kupu kupu yang sampai sekarang masih hinggap cantik dirambutnya. "manis." gumamnya dalam hati.

Tak dapat menahan senyumnya membayangkan ekspresi orang itu tiap kali dia menjahilinya. Membayangkan betapa cepat detak jantungnya tiap kali menyentuh pinggangnya. Jongin selalu menjaganya. Dibus, diperjalanan mereka kesekolah, dikelas, dirumah, dimana mana. Dia selalu menjaganya. Memperhatikannya diam-diam. Mengaguminya diam-diam. Mencintainya diam-diam.

Kemudian dia beralih kearah pintu dimana seseorang baru saja berdiri melambaikan tangan ke arah gadis itu. Gadis itu langsung berdiri dan menghampiri orang itu. Wajahnya tersenyum cerah benar benar bahagia. Orang itu mengelus rambut gadisnya lembut seraya menyentuh jepitan kupu-kupu. Jongin dapat melihat gerakan mulut orang itu berbicara "kau manis" kemudian gadis itu tersenyum sipu.

Jongin geram. Dia bahkan sudah mengatakan kalimat itu ribuan kali sejak tadi pagi. Hanya saja dia tak pernah menyampaikan kalimat itu pada gadis tersebut.

Raut mukanya berubah muram. Menyadari kenyataan bahwa binar mata cantik itu bersinar bukan untuknya. Senyuman itu terukir indah juga bukan karenanya. Rasanya seperti melihat berlian di dalam lemari kaca. Indah, tapi tak dapat kau sentuh. Gadis itu berada hanya satu inchi didepan matanya, namun dia sama sekali tak bisa menggapainya. Karena gadis itu, milik orang lain.

 

22 maret 2014

Ruang kelas C

10:50AM

Ulangan Sejarah

 

"minyeongi" yeonju berbisik pelan pada minyeong yang duduk di sebelah kanannya.

Minyeong menoleh saat pengawas lengah. Wajahnya menatap yeonju seakan berkata "Apa?!"

"jawaban." cengir yeonju.

Minyeong menggeleng pelan lalu berkata tanpa suara "cari sendiri."

"aish...." yeonju frustasi. Sisa waktu 10 menit sebelum ulangan berakhir namun kertasnya masih belum terisi sama sekali.

Harapannya kini tersisa pada seseorang yang duduk dua bangku belakang diserong kirinya, kim jongin.

"jongina"

Orang yang dipanggilnya sedang menyalin sesuatu di kertas.

"ya! Kim jongin!" yeonju mengusahakan berbisik dengan suara sekecil mungkin.

Jongin menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

Yeonju baru saja mau membuka mulutnya ingin menanyakan jawaban namun jongin sudah melemparkan kertas yang -untung-saja- mendarat tepat di mejanya.

"cepat salin. Sebentar lagi waktu habis" ucapnya tanpa suara.

Yeonju tersenyum sumringah. Dia tak pernah salah mengandalkan kim jongin dalam hidupnya.

"terimakasih" ucapnya mengacungkan jempol

 

2:50 PM

Ruang kelas menari

Ruang ini kosong tak ada orang lain selain yeonju dan jongin yang sedang duduk bersebalahan. Dia baru saja memberikan kelas khusus pada yeonju karena bocah itu memang benar benar payah dalam hal menari.

"jongina kau daebak! Darimana kau tau semua jawaban itu?" tanya yeonju disela waktu istirahatnya

"belajar lah bodoh. Memangnya kau pikir jawaban jatuh dari langit?!" jawabnya seraya meluruskan otot otot kakinya

"berarti kau langitku. Kau menjatuhkan jawaban itu padaku tadi" canda yeonju terkekeh santai. Berbeda dengan jongin yang gugup berusaha keras menyembunyikan detak jantungnya. -tidak yeonju-ya. Kaulah langitku.- batinya.

Jika dipikir pikir lagi, yeonju benar benar diibaratkan bagai langit. Kau bisa memandanginya setiap saat. pernahkah kau mencoba berbaring di padang rumput yang hijau? menatap langit ditemani hembusan angin? Sesekali mengangkat tanganmu keatas seolah sedang membelai langit.  Namun tak ada yang dapat kau sentuh. Yang ada hanya semilir angin sepoi menjamah tanganmu.

Kenyataanya langit terlampau begitu jauh walaupun kadang terasa begitu nyata.. 

"cukup hari ini yeonju-ya sepertinya gerakan mu sudah lumayan membaik" ucap jongin berdiri dari duduknya seraya memberikan tangan untuk membantu yeonju bangun.

Yeonju meraih tangan jongin sambil tersenyum sedikit ragu karena dia merasa tak ada sedikitpun yang berubah dari gerakan anehnya.

"terimakasih jongina selain pelajar yang hebat kau benar benar penari yang handal" ucapnya mengacungkan jempol. Tanpa menyadari sedari tadi jongin menatapnya berbeda. Jongin sudah tidak dapat menahannya lagi. Menahan apa? Perasaannya pada yeonju tentu saja.............

Tiba tiba yeonju terkaget karena merasa sesuatu melingkar dipinggangnya, menariknya mendekat.

Jogin kini sudah yakin. Dia sudah memutuskan untuk meraih langitnya. Walau dia tau apa konsekuensinya, dia akan terjatuh. Tapi dia akan tetap mencobanya

yeonju panik setelah jongin mulai menutup matanya.

Sebentar.

Dia baru saja teringat akan sesuatu.

Ini benar benar persis seperti mimpinya beberapa waktu yang lalu.

Hidung mereka mulai bersentuhan, itu artinya kau dapat membayangkan berapa dekat jarak mereka sekarang.

Yeonju memekik di dalam hati. Dia tahu bagaimana kejadian ini akan berlanjut.

"OH TIDAK. TDAK. IBU!!! APA YANG HARUS AKU LAKUKAN?!?!?!?!?!?!"

 

 

* * *

 

 

CAKI

END YAAMPUN NGGA NGERTI INI AKU NGETIK APA GAJELAS BANGET MAAF…………………………………

Bikin cerita ini awalnya terinspirasi gara gara waktu itu aku mimpiin jongin berantem sama yixing :< berantemin apaan ya aku juga lupa deh yaudah aku bikin aja ngerebutin oc.... gajelas.............

yang baca dapet cinta! yang komen dapet pahala! hahaha 

see ya! <3

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
delevaprilla #1
Chapter 3: Aku dapat cinta dan pahala... hiyeaaahhh ^^
ㅋㅋㅋ~
friedrice #2
iyaa.. ku tunggu komentarnya :D
ilachan23
#3
Jarang sekali aq menemukan fic indo di sini.
Sepertinya akan aku baca nanti :-)
singsongsungjong #4
Nice!! *O*