Hujan - 1

Menjadi Hujan Bulan Juni
Please Subscribe to read the full chapter

Sesuai dengan prakiraan cuaca yang ada di ponsel pintarnya, hari itu cuaca cerah. Hana membetulkan letak kacamata hitamnya. Matahari belum bersinar terik, tetapi jalanan sudah mulai padat merayap. Hana mendecakkan lidahnya. ‘Ada apa sih bisa macet begini,’ batinnya. Sejenak ia mengalihkan perhatian ke alat navigasi yang terpasang di dashboard. Sebenarnya tempat tujuan Hana sudah tidak jauh lagi, hanya perlu 15 menit dari tempat ia berada sekarang jika jalanan lengang. Tapi kemacetan yang tak disangka-sangka ini sepertinya akan membuatnya membutuhkan waktu lebih lama.

 

Hana meraih undangan yang tergeletak di kursi penumpang di sebelah kirinya. Untuk kesekian kali, ia membaca kembali isi undangan tersebut. Undangan Reuni SMA Yonsei Angkatan XXII, begitu tertulis di bagian sampulnya. Sabtu, 21 Februari 2018 pukul 10.00 di Restoran Strawberry Garden. Sudah lama sekali Hana tidak bertemu dengan teman-teman SMAnya. Terlebih setelah kepindahannya ke Amerika Serikat lima belas tahun silam, ia kehilangan kontak sama sekali dengan mereka. Baru sekitar sebulan yang lalu ia secara tidak sengaja bertemu Sujin, ketua kelasnya saat kelas 3 SMA dulu, di Facebook. Dari Sujin-lah Hana mendapat informasi tentang reuni angkatannya hari ini.

 

Hana sangat bersemangat membayangkan dapat bertemu teman-teman lamanya, terutama teman-teman seperjuangannya di OSIS dulu. Seperti apa mereka sekarang? Bekerja sebagai apa? Apakah mereka sudah menikah? Tinggal di mana sekarang? Kepingan-kepingan kenangan bermain di benak Hana. Saat ia dan teman-teman sekelasnya selalu menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun setiap wali kelas mereka memasuki ruang kelas, yang setelah berlangsung seminggu membuat kelas mereka mendapat teguran dari wakil kepala sekolah. Saat ia dan teman-teman OSISnya sering bolos kelas karena sibuk mempersiapkan acara OSIS. Saat teman-temannya sibuk menyalin PR milik Kibum, sang juara kelas, sepuluh menit menjelang bel masuk berbunyi sementara di menjanya Hana sibuk berpetualang di alam mimpi. Ah, benar memang kata orang, masa SMA memang masa paling indah.

 

Sesampainya di Restoran Strawberry Garden, Hana disambut dengan pelukan erat Yoohee, yang ternyata adalah pemilik restoran tersebut. Sesuai namanya, restoran itu dihiasi pernak pernik berbentuk stroberi. Meski kursi dan mejanya tidak berbentuk stroberi, mereka dicat dengan nuansa merah-hijau dan di atasnya dilengkapi dengan tempat lilin berbentuk stroberi, lengkap dengan lilin kecil berwarna merah. Di tengah ruangan terdapat patung tiruan stroberi berukuran besar, sepertinya dijadikan sebagai spot untuk berfoto. Yoohee mengantar Hana ke taman di bagian belak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 3: oh so sad :'( umm sequel? hehe walaupun sedih tapi aku suka ff ini :)
stephani_bap #2
Chapter 3: wheww author!!!
ceritanya bagus banget!!!
sequel?? heheheheeee~