She's A Princess
ClarityJongin berjalan menyusuri lorong sekolah dengan langkah cepat. Lonceng sekolah baru saja berbunyi dan Jongin harus cepat-cepat mencapai istana.
Hari ini adalah hari pengumuman seleksi menantu kerajaan. Hari ini adalah hari penentu masa depan Jongin.
"Hei," seseorang menepuk pundak Jongin. Jongin menoleh, Oh Sehun. "Mau ke istana?"
Jongin mengangguk.
Sehun menghela nafas berat, " Bagaimana kalau kita tidak usah ke sana?"
Jongin mengerutkan alisnya bingung, " Kenapa?"
"Ayolah," Sehun berkacak pinggang, "Aku sudah punya Sulli, kenapa aku harus ikut seleksi itu? Lagipula aku tidak mengisi soal tes dengan sungguh-sungguh. Tidak ada gunanya mendengar pengumuman."
"Lalu apa hubungannya denganku?"
Sehun mencengkram bahu Jongin, "Aku butuh teman untuk bermain."
Jongin menepis tangan Sehun dari pundaknya, "Aku harus datang ke istana." Jongin melanjutkan langkahnya menuju gerbang dan berbalik tak lama kemudian, "Jadi kau akan terus berada di sana atau ikut denganku?"
Sehun mengerang malas, "Baiklah, aku ikut denganmu."
clarity
Jongin menghela nafas resah, hampir satu jam ia berdiri di halaman istana bersama 49 anak lainnya termasuk Sehun.
Para petugas kerajaan masih berbisik-bisik mempertimbangkan siapa yang paling pantas menjadi menantu kerajaan di meja juri. Sedangkan seorang gadis berambut cokelat kusam duduk di depan meja juri.
Jongin memicingkan matanya. Ia merasa pernah melihat gadis yang sedang duduk dengan resah di bangku paling depan, dan karena gadis itu Jongin jadi sulit untuk melihat wajah para juri.
Oh, ya, Jongin ingat. Gadis jelek bergaun merah waktu itu. Jongin memutar bola matanya jengah. Gadis itu benar-benar mengganggu.
Hei.
Tunggu.
Kenapa gadis itu bisa duduk di sana?
Jongin menyikut lengan Sehun yang berdiri di sampingnya.
"Hm?" sahut Sehun malas.
"Kau lihat gadis yang duduk menghalangi juri itu?"
Sehun mengangguk, lalu menguap malas, "Ya."
"Dia siapa?"
Sehun mengangkat sebelah alisnya, "Masa kau tidak tahu?"
Jongin menggeleng pelan.
"Dia itu "
"PUTERI!" seseorang memotong ucapan Sehun, seorang Bibi tua sedang berlari menuju si gadis-penghalang-juri dengan tergesa-gesa. Semua mata menuju padanya.
Bibi tua itu meneguk ludahnya, "I-itu "
"Ada apa?" suara si gadis yang kecil tetap terdengar oleh Jongin. Si Bibi tua terlihat ragu untuk meneruskan kalimatnya.
"Raja tidak sadarkan diri!" seru seorang petugas istana yng baru saja tiba di halaman istana.
Semua orang di halaman tersentak mendengar pernyataan petugas itu.
Gadis itu langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia tidak berbicara apapun seraya si Bibi tua menuntunnya masuk ke dalam istana. Langkahnya goyah.
Suasana ramai oleh bisikan-bisikan kecil dari para peserta dan tak lama kemudian salah satu juri berkata bahwa pengumuman akan diundur. Kemudian semua juri bangkit dari bangku mereka dan berlari memasuki istana.
Suasana semakin riuh sementara Jongin hanya terpaku di tempatnya.
Nafas Jongin tercekat, "Puteri?"
clarity
Pengumuman ditunda.
Jongin menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Sementara memorinya memutar kembali kejadian siang tadi.
Petugas kerajaan bilang pengumuman akan ditunda untuk sementra waktu sampai situasi aman kembali.
Sehun bilang Raja sudah tuan dan lemah padahal umurnya baru 50.
Anak asing yang berdiri di sebelah Jongin bilang umur Raja tidak akan lama lagi.
Sehun bilang Krystal mempunyai penyakit aneh yang menjadi penyebab kejelekannya. Oh, baiklah, ternyata Sehun juga berpendapat bahwa Krystal jelek.
Oh, ya, sekarang Jongin sudah tahu nama gadis itu. Krystal, Jongin bertanya-tanya kenapa ia dinamakan Krystal. Gadis itu terlalu redup untuk memiliki nama Krystal.
Jongin mengerang pelan dan menutup wajahnya dengan bantal. Harusnya ia kasihan pada Krystal, tapi Jongin juga tidak mau menikah dengan gadis seperti itu jika ia terpilih.
Ugh, padahal Jongin selalu berharap untuk bisa mencium puteri cantik yang akan menjadi isterinya.
Jongin menarik bantal itu dari wajahnya. Ia baru ingat apa tujuannya yang sebenarnya; menikahi puteri, menjadi raja, dan kaya.
Well, jika Jongin kaya, ia bisa saja kan mencium gadis tercantik di dunia karena, memangnya siapa yang tidak mau mencium raja kaya yang tampan sepertinya?
Jongin terkekeh pelan. Ya, dia akan tetap menikahi Krystal apapun yang terjadi.
Dan satu-satunya masalah adalah; bagaimana caranya agar ia bisa terpilih menjadi raja?
Jongin terus berpikir sampai akhirnya datang ide gila di benaknya.
Bagaimana kalau membuat Krystal terpesona olehnya dan membuat gadis itu memaksa para juri untuk menikahinya?
DANG.
Ide bagus, Kim Jongin.
Jongin memejamkan matanya dan tersenyum puas. Ia menyusun rencana-rencana luar biasa yang akan ia lakukan besok.
Yang jelas, posisi raja harus menjadi miliknya.
clarity
Comments