chapter 7 Switch Love

If I Let You Go

2nd update for today guys, for bonus maybe :D i hope you like this 

 

...............................................................................................................................

CHAPTER 7 SWITCH LOVE

“kau bilang kau pacaran dengan Jinri. Tapi kenapa kalian tidak pernah foto bersama?” tanya D.O sambil membuka buka file di ponsel Chanyeol.

“dia tidak pernah mau melakukannya” jawab chanyeol singkat

Kemudian baekhyun yang ikut ikutan duduk di rooftop bersama mereka menyela “waeyo?”

“sejenis trauma budaya. Dulu waktu bersama Kai dia sangat sering berfoto bersama, memberi hadiah. Dan hubungan mereka berakhir seperti itu. Mungkin kebiasaan itu akan membuatnya teringat dengan Kai.”

Baekhyun dan D.o kemudian mengangguk “ah~ ara. Wanita memang seperti itu”

Ya, chanyeol dan Jinri sudah berpacaran sekarang, tepat sekitar sejak sebulan yang lalu. Tapi beberapa hari setelah mereka berpacaran Jinri mengatakan pada chanyeol bahwa ia tidak ingin ada foto bersama atau bertukar hadiah seperti yang biasa dilakukannya dulu bersama Kai. Chanyeol sempat bertanya kenapa dan Jinri mengatakan hal yang membuat Chanyeol cukup tersentak kaget.

“hal tersebut tidak terlalu penting dalam sebuah hubungan. Karena mungkin saat masih bersama hal tersebut sangat indah, namun saat berpisah semuanya hanya akan jadi sampah menumpuk di sudut gudang, dihapus begitu saja. jika memang kita berjodoh dan bisa menikah, mungkin hal tersebut baru dibutuhkan agar momen sekali seumur hidup itu bisa diabadikan. Kuharap kau mengerti “

“ne? Mwoya? Kau tadi bilang apa?” tiba tiba baekhyun bertanya pada chanyeol yang ternyata tanpa sadar mengucapkan kata kata Jinri.

“mwo? Aniya~’ jawab chanyeol

................................................................................................................................

Hari ini seoul serasa suram, semalam berita tak menyenangkan datang dari orang yang selama ini disayangi Jinri. dan pagi ini dengan pakaian serba hitam ia pergi bersama keluarganya ke tempat persemayaman. Disana ia mendapati seorang wanita sedang menagis tersedu sedu dihapadan jenazah seorang laki laki.

“Jinri” sapa Baekhyun “kuharap kau tabah”

Kemudian sehun menambahi “kami turut berduka cita”

Dan kemudian teman temannya yang lain juga ikut memberi ucapan bela sungkawa. Kecuali chanyeol. Karena jenazah yang sedang ada disana adalah Chanyeol, kekasihnya.

................................................................................................................................

Flash back

“kau terlihat pucat yeol? Sedang sakit?” Tanya Jinri sambil memegang dahi chanyeol, wajah chanyeol terlihat pucat, dan badannya sedikit panas.

Melihat wajah Jinri yang khawatir Chanyeol mencoba tersenyum agar ia terlihat baik baik saja. “ah~gwenchana. Hanya sedikit tidak enak badan. Kurang tidur”

Mendengar elakan Chanyeol ia mulai merasa kesal. “ani~ kau sedang sakit. Aku akan mengantarmu ke UKS. Dan segeralah pulang setelah bel berbunyi”

“Ani ! hari ini aku akan ke Gwangju untuk pertandingan basket, aku sudah janji dengan temanku disana”

Jinri kemudian membelalakkan matanya karena kaget “mwo? Ani ! kau tidak boleh pergi” katanya sambil menyilangkan kedua tangannya membentuk tanda X yang menandakan ia melarang chanyeol.

“Ah~ chagiya ! jebal, apa kau tidak kasihan. Temanku SMP Kris, kau ingat kan. Dia sedang butuh uang karena itu ia ikut turnamen basket di Gwangjo, hadiahnya lumayan untuk membantu biaya berobat adiknya. Tapi dia masih kekurangan satu anggota timnya. Jadi aku berjanji untuk ikut, tidak mungkin kan kalau aku membatalkannya”

Jinri menghela, oh ayolah oke maksud Chanyeol memang mulia tapi bagaimana chanyeol akan ikut turnamen dengan kondisi seperti ini? Badannya sedang 50% tidak sehat dan ia berharap bisa memenangkan turnamen? Apa dia sudah gila? “lalu kau akan kesana pukul berapa?”

“15 menit lagi aku harus pergi kesana, turnamen di mulai 1 jam lagi” jawab chanyeol “aku janji padamu aku akan memenangkannya, kau jangan khawatir”

“ya aku tau, memangnya siapa yang tidak tahu tentang keahlianmu”

Chanyeol hanya tersenyum senang mendengar ucapan Jinri, “oh ya kalau aku menang kau mau kan berfoto denganku. Ini sudah 1 tahun sejak kita pacaran tapi kita bahkan tak pernah foto berdua saja. itu sangat tidak asik”

Mendengar permintaan chanyeol Jinri hanya terdiam, ia hanya diam sambil memikirkan sesuatu hingga membuat chanyeol merasa serba salah dengan ucapannya.

“ah tapi kalau kau tidak mau tidak apa apa, aku bilang tidak asik bukan maksudku...”

Lalu Jinri menyela “oke kita akan ambil selca bersama sebanyak kau mau, tapi janji kau akan pulang dengan selamat dengan membawa kemenanganmu”

“janji” seru chanyeol senang dan kemudian ia melihat arlojinya “ya tuhan, aku harus berangkat sekarang” tiba tiba chanyeol menjadi panik

“ah~ tenanglah yeol. Jangan buru buru”

“oke oke, aku pergi sekarang, doakan aku menang oke” chanyeol kemudian tersenyum dan mencium pipi Jinri sebelum berlari pergi.

“becarefull yeol, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu”

................................................................................................................................

Sudah pukul 5 sore langit tampak mendung, Jinri begitu khawatir, chanyeol belum juga menelepon, harusnya pertandingan sudah selesai 1 jam yang lalu apa sesuatu terjadi padanya? Oh otak Jinri mulai memikirkan kemungkinan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi pada chanyeol. Namun tiba tiba ponsel nya berbunyi.

“yeol~ah” seru Jinri saat ia mengangkat teepon dari chanyeol tersebut.

“chagiya! Tebak apa yang baru saja kudapatkan?” kata  chanyeol bersemangat.

“ya! kenapa baru menelepon. Aku menanti kabar darimu sejak tadi. Cuaca sedikit kurang baik dan aku tak mengetahui bagaimana kabarmu kau sedang apa..” Jinri terdengar marah dan cemas dan kemudian chanyeol memotong celotehannya.

ya~ chagiya, kau khawatir? Mianhae, aku janji aku tak akan mengulanginya oke” sela chanyeol dengan nada lembut hingga berhasil membuat Jinri kembali mengatur emosinya dan tak jadi meneruskan omelannya.

“oke, jadi apa kau baik baik saja?” tanya Jinri

Chanyeol hanya tersenyum senyum dari seberang telepon “aku baik baik saja. tebak siapa pemenang Gwangju  2013 Youth Basket Ball Tournament?”

“nugujji?” balas Jinri dengan nada polos pura pura tidak tahu.

“ya~ kau ini, siapa lagi kalau Park Chanyeol dan kawan kawan” seru chanyeol girang saat menyebutkan namanya.

Jinri tersenyum “ara ara~ lalu kau sedang ada dimana?”

“kami? Ah~ sedang ada di rumah makan, kami bertemu suho hyung, dia kemudian menraktir kami sebagai hadiah kemenangan”

“oke, jangan pulang malam malam, sepertinya akan turun hujan. Jaga dirimu baik baik”

“ne~chagiya” balas chanyeol dengan lantang. “oh, sudah dulu ya, nanti ku telepon lagi saat sampai dirumah. Makanannya sudah datang”

“oke oke, makanlah bye, i love you”

“nado chagiya” balas chanyeol yang kemudian menutup teleponnya. Walau tak banyak yang sempat ia tanyakan tentang keadaan chanyeol namun ia sudah cukup tenang bahwa Chanyeol baik baik saja. yang perlu ia lakukan hanyalah menanti Chanyeol menelepon lagi saat ia sampai dirumah nanti.

Namun berjam jam setelah itu chanyeol masih belum menelepon. Sudah hampir pukul 10 malam tetapi masih belum ada kabar dari chanyeol. Ia menjadi kembali khawatir terlebih lagi diluar sedang hujan. Ia takut jika chanyeol kehujanan di jalan dan akan sakit besok. Atau mungkin bisa saja hal hal lain yang lebih buruk terjadi.

Bukan maksud Jinri untuk berpikir negatif tetapi penglihatan Chanyeol sangat buruk saat hujan turun, apalagi ini sudah larut malam dan ia sendirian naik motor menempuh perjalanan lebih dari 15 km.

Jinri terus mondar mandir di depan jendela kamarnya sambil sesekali melihat ponselnya lalu melihat ke arah luar. “perasaanku sangat tidak enak, semoga tidak terjadi sesuatu pada chanyeol”

Beberapa saat kemudian ponsel Jinri berbunyi, awalnya ia pikir itu chanyeol namun ternyata bukan. itu adalah kakak chanyeol yang menelepon. Park yura.

“yeobeso eonnie?” ucap Jinri

Tidak ada jawaban dari sana, namun Jinri mendengar suara sesenggukan orang menangis. Kemudian seseorang berbicara “Jinri-ssi. Chanyeol, dia...dia kecelakaan dan tewas ditempat kejadian”

Mendengar perkataan kak Yura Jinri sangat kaget. Ia tak mampu berbicara sepatah kata pun. Ia sedang berpikir apakah ini mimpi atau nyata? Tidak mungkin chanyeol sudah tiada. Tidak ! chanyeol pasti sedang ada di jalan pulang,, atau mungkin sedang berhenti menunggu hujan berhenti. “tidak mungkin”

ini memang sulit diterima tapi ini benar benar terjadi. kita harus bisa menerimanya

Hati Jinri seketika serasa dihujam puluhan pisau dan dicabik cabik, ia merasa sangat kaget dan sedih. Ia menutupi mulutnya berusaha menahan tangis namun sia sia. Kini ia terduduk di lantai sambil menangis sejadi jadinya seperti halnya hujan diluar sana yang sedang turun dengan derasnya seakan akan langit pun ikut menangis karena terlalu sedih.

.............................................................................................................................................

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dyi-exo
Changed the tittle from Switch to If I Let You Go, why i don't know either -_- just felt uncomfortable wit the tittle, so i change it

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet