chapter 17

From Now On You Are Mine

“hiks... hiks...”

Dan kini Yuri berada di atas atap gedung YG. Di atap ini didekorasi layaknya taman. Tempat untuk para anggota YG menghilangkan stres. Yuri duduk di sebuah kursi ayunan yang terbuat dari kayu. Dia tertunduk, menyembunyikan wajahnya di balik kedua lututnya. Dia menangis sekuat mungkin agar emosinya bisa reda dan sakit hatinya dapat terobati. Tak lama, di belakangnya, TOP berjalan mendekati Yuri. Dia menyusul Yuri untuk melihat keadaannya.

“ehmm” TOP berdehem saat berdiri di samping Yuri.

Yuri mendongakkan kepalanya untuk melihat pemilik suara tersebut. Matanya berkaca-kaca dan pipinya basah dengan air mata. Lalu TOP segera duduk disampingnya. Yuri dengan segera menghapus air mata dari pipinya dan meletakkan dagunya di atas kedua lututnya.

“sudah, jangan menangis lagi” ucap TOP sambil mengusap-usap kepala Yuri.

“oppa, mengapa ada orang menyebalkan seperti dia?? Mengapa aku harus menikah dengan cowok menyebalkan itu?? Apa salahku?? Dasar cowok jahat!” gerutu Yuri dengan kesal

“hahaha... dia tidak seperti itu. Asal kau tahu, Ji yong cowok yang baik.” Ucap TOP

“itu karena dia cemburu padamu hahaha” pikir TOP dan menyengir sendiri

“oppa tidak perlu membelanya. Aku tahu dia tidak pernah menyukaiku. Aku tahu di matanya aku hanya wanita rendah dan bodoh.” Gerutu Yuri

“eeeyyy~ jangan berbicara seperti itu. Siapa yang mengatakan hal seperti itu??”

Yuri tidak menjawab. Dia melirik TOP dengan tajam dan kemudian cemberut. TOP tahu maksud dari lirikan Yuri. Lalu TOP meraih kepala Yuri dan menyandarkannya di bahunya.

“sudah, lupakan saja semua yang dikatakan oleh Ji yong. Aku berani bersumpah kalau dia tidak serius dengan ucapannya.” Ucap TOP sambil menepuk pundak Yuri dengan lembut. Mereka terdiam sambil menikmati ayunan tersebut yang berayun-ayun dengan lembut.

Di balik pintu, terdapat Ji yong yang sedang memperhatikan mereka. Sudah cukup lama dia berdiri di situ tanpa memberitahukan kehadirannya. Dia sangat menyesal telah mengucapkan kata-kata buruk terhadap Yuri.

“mian Yuri. Jeongmal mianhae.” Gumam Ji yong dengan sedih. Hatinya terluka saat melihat tatapan Yuri tadi. Tamparan Yuri membuatnya sadar bahwa kata-katanya terlalu kasar dan telah menyakiti perasaan Yuri.

******

 

Selama perjalanan pulang, Yuri dan Ji yong tidak berbicara sedikit pun. Suasana dalam mobil sangat hening dan kaku. Yuri sangat tidak ingin berbicara dengan Ji yong. Sedangkan Ji yong memutar otak untuk mencari topik pembicaraan. Dia sangat ingin meminta maaf kepada Yuri tapi dia tidak berani memulainya.

Kemudian Yuri dan Ji yong memasuki rumah. Saat masih berada di depan pintu masuk, Ji yong memberanikan diri untuk meraih pergelangan tangan Yuri. Yuri melirik Ji yong dengan tajam.

“ki-kita...” ucapan Ji yong diputus oleh Yuri

“lepaskan!!” perintah Yuri dan menghempaskan tangannya sehingga dapat terlepas dari cengkraman Ji yong.

 “yuriiiii~” sambut Gina dengan sedikit berteriak dan segera memeluk Yuri dengan erat di depan pintu masuk. Dia tidak menyadari pertengkaran di antara Yuri dan Ji yong. Sedangkan Yuri hanya memasang tampang bodohnya saat berada di dalam pelukan Gina. dia terkejut dan bingung dengan kehadirannya yang secara mendadak.

“Gi-Gina?? ini beneran kau??” tanya Yuri tidak percaya dan kikuk. Dia berharap Gina tidak mendengar pertengkaran mereka.

“Yaa!! Kau sudah lupa dengan sahabatmu yang paling cantik ini?? Hah??” ucap Gina sambil melepaskan pelukannya dan memonyongkan bibirnya.

“tidak, bukan begitu. Aku hanya tidak percaya kalau kau ada disini. Bagaimana kau bisa di sini?? Mengapa tidak memberitahuku??” tanya Yuri

“kami yang mengajaknya. Kalian pasti kangen satu sama lain.” Jawab Jin lang yang muncul dari ruang tamu bersama dengan Hyun seok. Gina tersenyum lebar di samping Yuri. Lalu Yuri memeluk ibu dan ayahnya satu per satu agar tidak terlihat kikuk. Dia tidak ingin orang tuanya mengetahui pertengkarannya dengan Ji yong.

“Ji yong, mengapa kau diam saja disana?” tanya Hyun seok

“ah, ng, lelah. Aku merasa sangat lelah.” Jawab Ji yong dengan sebuah senyum palsu di wajahnya agar tidak terkesan kikuk. Lalu dia segera memeluk ayah dan ibu mertuanya itu.

“oh my god, G-dragon!! Ternyata seperti ini kalau di balik layar. Cakep banget!!!” Pikir Gina saat memperhatikan Ji yong. Dia sungguh tidak percaya bisa melihat G-dragon sedekat ini.

“ayo duduk, yah. Kalian pasti lelah karena perjalanan jauh. Kapan tiba di seoul??” ucap Ji yong dan menggiring semuanya ke ruang tamu.

“ hahaha kami sudah tidak muda lagi jadi cepat lelah” ucap Hyun seok

“satu jam yang lalu kami tiba disini. Makanya kalian cepat-cepat berikan kami seorang cucu kkkkk~” ucap Jin lang, Ji yong hanya tersenyum sambil mengusap tengkuknya.

Lalu mereka semua berbincang untuk waktu yang cukup lama. Walau Yuri dan Ji yong merasa kikuk satu sama lain tapi mereka tetap berusaha terlihat tidak terjadi apa-apa.

“baiklah, sudah malam. Sebaiknya kami pulang.” Ucap Hyun seok

“nginap disini aja pa” tawar Yuri. Ji yong segera melirik Yuri. Sepertinya Yuri lupa kalau dia dan Ji yong harus terlihat akur di depan orang tuanya sehingga dia memperbolehkan orang tuanya menginap.

“aku masih kangen dengan kalian. Aku juga masih ingin berbincang-bincang dengan Gina.” tambah Yuri

“hmm, baiklah” ucap Hyun seok setelah berpikir beberapa saat.

******

 

Untuk malam ini dan beberapa hari ke depan, Yuri tidur dengan Gina agar mereka bisa berbincang-bincang selama mungkin. Itulah yang menjadi alasan mengajak orang tuanya menginap sehingga dia tidak perlu sekamar dengan Jiyong. Kemudian saat di kamar, Yuri menceritakan masalah yang terjadi di antara dirinya dengan Ji yong.

“serius?? Ji yong melakukan itu??” tanya Gina tidak percaya. Yuri hanya mengangguk tak bersemangat.

“wow!! Amazing!!” kagum Gina. “terus, terus??” tambah Gina lagi

“awalnya senang karena akhirnya Ji yong sudah bisa bersikap lebih lembut. Ternyata TIDAK. Dia memang cowok terjahat yang pernah kukenal. Aku benci sekali dengannya.” Ucap Yuri dengan nada kesal.

"wae??" tanya Gina penasaran

Yuri melanjutkan ceritanya. Dia menceritakan apa yang telah terjadi. Semuanya.

******

 

Sementara itu, Ji yong kembali tidur di kamarnya dahulu.

“aahh~ akhirnya aku kembali ke kamar ini lagi.” Gumam Ji yong senang saat merebahkan tubuhya di atas kasur.

Dia guling sana, guling sini, menikmati kasur yang besar tanpa adanya Yuri di atas kasur tersebut. Namun, itu tidak membuat Ji yong dapat tidur dengan nyenyak. Dia merasa ada sesuatu yang kurang. Selain itu, dia juga masih merasa gelisah dan bersalah karena belum meminta maaf kepada Yuri.

Akhirnya Ji yong meninggalkan kamarnya dan menuju dapur untuk minum segelas air mineral. Tapi, dia malah berpapasan dengan Yuri yang baru saja keluar dari dapur.

Tentu saja Yuri mengenal sosok yang ada di hadapannya. Dia sengaja menunduk karena tidak ingin melihat wajah Ji yong. Dia tidak ingin bertemu mata dengan Ji yong. Kini Ji yong menghalangi jalannya. Yuri bergeser ke kanan, Ji yong ikut bergeser ke kanan. Yuri bergeser ke kiri, Ji yong juga bergeser ke kiri. Menurut Ji yong, ini merupakan kesempatan yang bagus untuk menjelaskan semuanya.

“ck” Yuri berdecak kesal.

Dia kesal karena Ji yong menghalangi jalannya terus dari tadi. Lalu dengan kesal, Yuri mendorong Ji yong sehingga dia dapat berjalan kembali ke kamarnya. Tapi, dengan cepat Ji yong berhasil mencengkram pergelangan tangan Yuri.

“Yuri, kita harus bicara.” Ucap Ji yong pada akhirnya.

Yuri hanya membalas dengan lirikan tajam dan menghempaskan tangannya dengan kuat sehingga dapat terlepas dari cengkraman Ji yong. Saat Yuri melangkahkan kakinya, Ji yong kembali menahan Yuri dengan memeluknya dari belakang.

“aku mohon, berikan aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Itu tidak seperti yang kau dengar.” Pinta Ji yong

“aigooo~ kalian ini, baru berpisah kamar sebentar sudah saling kangen. So sweet banget sih.” Ucap Jin lang yang muncul dari kamarnya sehingga memotong pembicaraan Ji yong. Dengan segera, Ji yong melepaskan pelukannya.

“maaf kalau mengganggu. Sana lanjutkan di kamar Ji yong saja kkkkk~” tambah Jin lang

“tidak perlu. Jalja.” Ucap Yuri dingin dan kemudian masuk ke dalam kamarnya.

“kenapa dia?? Mama mengganggu ya?? Aduh maaf ya~” tanya Jin lang merasa bersalah

“tidak, ma. Mungkin dia sedang datang bulan.” Jawab Ji yong berbohong.

“aigooo~” seru Jin lang sambil memukul lengan kanan Ji yong. “seharusnya kamu bawa Yuri ke kamarmu dari awal. Gezzz...” tambah Jin lang

Ji yong tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya mengusap-usap tengkuknya dengan diiringi tawa kecil yang canggung.

“ya sudah, sana, kau tidur lagi” perintah Jin lang

Ji yong menganggukkan kepalanya. “jalja” ucap Ji yong sebelum masuk ke kamarnya.

Jin lang hanya tersenyum-senyum melihat sosok Ji yong yang menghilang di balik pintu kamarnya. Kemudian Jin lang pun kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Jin lang segera mengirimkan pesan singkat ke Sun mi, besannya.

 

To : Sun mi

From : Jin lang

 

Anak-anak kita mesra sekali. Baru sebentar terpisah kamarnya, mereka malah janjian bertemu di ruang tamu dan saling berpelukan :)

 

 

To : Jin lang

From : Sun mi

 

Tuh kan, tidak salah aku berikan obat tersebut. Mereka semakin menempel. Sebentar lagi kita bakal dapat cucu kkkkk~

 

Jin lang senyam-senyum sendiri saat jari-jarinya menari dengan lincah di atas layar sentuh ponselnya.

******

 

“hoaammm~” Ji yong menguap lebar sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu. Dia berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur. Hari ini Ji yong dan Yuri libur.

“sepi amat” pikir Ji yong sambil meneguk segelas air.

Setelah itu, Ji yong menuju kamar Yuri dan mengetuk pintu tersebut. Tidak ada jawaban.

“apa masih pada tidur ya??” gumam Ji yong, berbicara pada dirinya sendiri. “tapi ini kan sudah siang”

Lalu kebetulan Bibi Jang lewat di dekatnya.

“Bibi Jang!!” panggil Ji yong

“ya? Ada apa??” tanya Bibi Jang

“yang lain belum pada bangun??” tanya Ji yong

“sudah, mereka sudah bangun dari pagi. Dan sekarang nona Yuri sedang pergi keluar bersama dengan orang tua dan temannya.” Jawab Bibi Jang

“oohh pantas. Ya sudah, terima kasih ya, bi.” Ucap Ji yong

Setelah memberi tanda pamit, Bibi Jang segera kembali melanjutkan kegiatannya. Sedangkan Ji yong hanya berdiri memandangi pintu kamar Yuri. Hanya mengingat nama Yuri, beban yang menghimpit di hati Ji yong terasa berat. Dia benar-benar ingin meminta maaf kepada Yuri dan menjelaskan semuanya kalau itu tidak seperti yang dia dengar. Kemudian Ji yong membuka pintu kamar Yuri secara perlahan.

Aroma manis dari kamar tersebut sudah tercium. Aromanya Yuri. Tanpa sadar, Ji yong tersenyum saat menghirup aroma tersebut. Dia berjalan ke arah kasur dan duduk di atasnya. Dia merasa seperti sudah lama tidak berada di kamar ini.

“ya! Dengarkan aku bicara sekali saja. Hanya sebentar saja. Kumohon.” Gumam Ji yong saat memandangi foto Yuri yang ada di atas nakas.

“haaahh~” Ji yong menghela napas sambil merebahkan tubuhnya di kasur. Dia letakkan lengan kanannya di atas wajahnya sehingga kedua matanya tertutup oleh lengannya.

“mengapa kamu tidak mau mendengarkan penjelasanku sedikit pun??” gumam Ji yong kembali

Lalu dia merubah posisinya, dari telentang menjadi menyamping. Saat dia membuka matanya, dia melihat Yuri sudah berbaring di sampingnya, dengan kepalanya diletakkan di atas tangan kiri Ji yong yang membentang, sambil tersenyum kepada Ji yong. Ji yong pun ikut tersenyum saat melihat senyum Yuri yang manis tersebut.

“Kapan kau pulang??” tanya Jiyong lembut, sedikit terkejut dengan kehadiran Yuri yang tiba-tiba tersebut. Tapi Yuri tidak berkata apa-apa, dia hanya tersenyum.

“Yuri, kali ini kau harus dengarkan aku. Aku...”

Yuri menempelkan jari telunjuknya di bibir Ji yong sehingga Ji yong tidak melanjutkan kata-katanya. Dan Yuri menggelengkan kepalanya pelan sebagai tanda ‘jangan berkata apa-apa lagi’. Setelah Ji yong diam tanpa kata, Yuri mengangkat jari telunjuknya dan kemudian meletakkan telapak tangannya di pipi kanan Ji yong. Dengan lembut, Yuri mengusap pipi Ji yong. Hanya sentuhan seperti itu saja mampu membuat jantung Ji yong berdebar kencang.

 

 

*** TO BE CONTINUED ***

 

 

Kyaaaaaaa~ skinship scene more >.< *buried my face on my palms*

Fiuhhh~ as my promise, i upload 3 chapters at once. It's a gift for you all, my readers, who always reading and waiting the next chapter. what do you think?

I remember there someone (one of my reader) request more skinship between jiyong and yuri and I did it.

I'm not a good skinship writer but I had tried my best so I hope you all will like it.

aand then Yuri became so gentle with Jiyong.  Had Yuri forgiven Jiyong ?? Or not??

their love story will be continue on the next chapter, so keep waiting~~~~ \(^0^)/

Don't forget to leave your subscribe and some comments ^^

your comment and your subscribe are my passion

and please upvote if you don't mind it

^^ thank you for reading all ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DoubleJ
welcome my new subscribers ^^

Comments

You must be logged in to comment
Ashleybswt #1
Chapter 40: I feel bad for them
Ashleybswt #2
Chapter 38: Oh no, I hope they really aren't getting a divorce. They should work their problems out. I wish someone finds Jiyong before it's too late and can talk some sense into Yuri and Jiyong. It's not right what happened but they need to forgive each other and be a couple. If only someone's saw what happened to Jiyong and reported it.
Cyrusk #3
Chapter 36: Please update soonnnn..
Ashleybswt #4
Chapter 36: I wish they would patch things up already and be honest with each other. I feel bad for yuri but I also feel bad for jiyong. I think they ignored their feelings too long.
aimeharumaa17 #5
Chapter 35: Menurutku untuk Jiyong tidak perlu di kasih spasi... Semangat terus kakak~
aimeharumaa17 #6
Chapter 1: Wow, surprise! Ketemu cerita ini, surprise karena aku juga nulis cerita dengan tema sama, orang biasa nikah sama idol ^_^ tapi alurnya beda kok, alhamdulillah... Oh ya, tolong perbaiki untuk EYD nya kakak~ detailnya tuh di bawah juga udah ada yang review... Fighting and good luck ;)
Deapertiwi #7
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
Deapertiwi #8
Chapter 35: kasian gd nya di tinggal :'(
tidak bisakah yuri mendengarkan dulu penjelasannya :(
vegazKpopWinneR #9
Chapter 1: Where can i find eng version of this storie?
Alicesabella #10
Chapter 34: Eyyyyy.. is he dreaming or yuri taking revenge? Update soon please