#Day 3

Truth Or Dare

“Jadilah Pacarku hingga dare ini selesai” Kata-kata Sehun membuat Hayoung mematung ditempatnya.Ia tidak bisa mencerna apa yang dikatakan lelaki disebelahnya itu.
“A-A- maksudku aku hanya mencari pengalaman agar saat berpacaran dengan ku, Eunji Sunbae tidak mengira ku kaku” lanjut Sehun terbata-bata sambil mengusap-ngusap tengkuk lehernya.
“Apa kau pikir Eunji sunbae akan mau dengan mu hah?” tukas Hayoung cepat. Raut wajah Sehun pun berubah menjadi sebal dan langsung menjitak kepala dengan keras.
“ya! Sakit! Apa kau tak bisa bersikap lembut pada yeoja?!” teriak Hayoung.
“Apa kau yeoja?” jawab Sehun enteng.
lagi. Hayoung terdiam. Tentu saja Hayoung adalah yeojaa 100%!. Wajah Hayoung mendadak geram lalu langsung bergegas berdiri dan menendang Sehun tepat dibagian *tittttttttt*.
Sehun pun merasakan sebuah kaki yang menginjak tepat pada bagiannya. Yang sudah pasti sakit nya bukan main.
“Rasakan itu namja gila!” gerutu Hayoung sebelum meninggalkan Sehun dengan kesakitan.
“APA KAU MAU MENGHANCURKAN MASA DEPAN KU?!” Teriak Sehun pada Hayoung yang mulai menghilang dari penglihatannya itu.

-oo-

Hayoung sedang terduduk sendirian di bus halte. Sudah lama ia menunggu tapi bus nya pun tak kunjung datang. Hayoung mengedarkan pandangannya,tapi yang ia temui hanya jalan yang sepi sampai ia menemui sesosok yang berjalan mendekatinya. Ia pun menajamkan pandangannya.
“Sehun.....?HAHAHAHAHAHAHA” gerutunya dalam hati. Ia melihat Sehun mendekati Halte Bus dengan berjalan seperti orang habis disunat.
“Hey Tuan, apa kau tak bisa berjalan seperti biasa?—pfft” Tanya Hayoung pada Sehun yang baru saja sampai di Halte.
“Apa kau  ingin merasakannya?” jawab Sehun dingin. Tendangan Hayoung masih terasa sakit hingga ia tak bisa berjalan dengan normal. Hayoung terdiam dan mencibir. Apa namja ini tak tahu aku hanya bercanda?

Sudah 1 jam ia menunggu bus yang dinginkannya tapi tak kunjung datang. Hayoung mengitip lelaki yang duduk tepat disebelahnya. Lelaki itu dengan santai nya sedang duduk sambil mendengarkan musik lewat headset nya. Aishhh! Kenapa aku harus menunggu lama disini..dan kenapa harus bersama namja gila ini?!Batin Hayoung. Ia pun kembali menatap jalanan sambil menggerutu pada diri sendiri. Sehun yang mulai menyadari tingkah aneh pada Hayoung pun dengan tiba-tiba mendekat  pada nya lalu melepaskan headset seebelahnya lalu menggantungkan pada daun telinga Hayoung. Hayoung pun kembali melihat Sehun dengan tatapan kaget.
“Mendengar musik adalah cara untuk membunuh kebosanan saat menunggu” Ucap Sehun datar sambil menatap lurus isi jalan. Hayoung lalu kembali diam dan menikmati lagu yang ia dan Sehun dengar.

There are moments when I don't know if it's real
Or if anybody feels the way I feel
I need inspiration
Not just another negotiation

Detak jantung Hayoung kembali berdetak kencang sama seperti waktu pertama kali saat ia dan Sehun pergi bersama ke Sungai Han— mungkin lebih cepat.Kali ini Ia dan Sehun sedang berbagi headset berdua di Halte Bus ditemani oleh angin sepoi-sepoi yang menyejukkan.

All I wanna do is find a way back into love,
I can't make it through without a way back into love,
And if I open my heart to you,
I'm hoping you'll show me what to do,
And if you help me to start again,
You know that I'll be there for you in the end

Dentingan lagu membuat mereka terlarut. Keheningan memenuhi Halte Bus.
“Hey, Hayoung apa kau suka mendengar musik bersama ku?” Suara sehun memecah keheningan. Hayoung pun mengangguk-ngangguk kan kepalanya.Ia memang suka musik tapi jika bersama Sehun—ia sangat menyukainya.
“Ku harap Eunji sunbae juga akan mnyukainya” lanjut  Sehun datar.
DEG.
Hayoung kembali terdiam. Ah ia baru ingat bahwa lelaki yang disampingnya ini hanya memanfaatkan nya untuk Sunbae nya itu. Hayoung membuang semua rasa berdebarnya ketika bersama Sehun.

Muka masam Hayoung pun berubah menjadi bersinar seketika saat melihat bus yang ditunggunya sudah data, ia melepaskan headset Sehun dari telinganya. Ia sedang tidak mood dengan namja gila itu. Ketika bus berhenti, ia pun langsung memasukinya dan mencari tempat duduk yang kosong. Perfect.Hayoung pun langsung menuju 2 kursi kosong di bagian kanan bus dan duduk disamping jendela. Tanpa disadari,Sehun mengikuti Hayoung dari belakang dan duduk disampingnya. Ia meletakkan tangannya diatas pundak Hayoung. Hayoung yang terfokus pada pemandangan di luar jendela langsung mengalihkan bola mata nya kearah orang yang beraninya meletakkan tangan diatas pundaknya. Mata nya terbelalak saat melihat orang yang disampingnya adalah Sehun.
“Ya penguntit! Apa yang lagi yang kau lakukan disini?!” gerutu Hayoung pelan-pelan. Ia tak mau pengunjung lain mendengar pembicaraannya dengan namja gila itu.
“tentu saja mengantar kan pacar
ku pulang” jawab Sehun sambil menekan kata “pacar” dengan smirk yang melekat di wajahnya. Hayoung pun hanya bisa terdiam dengan tangan Sehun yang masih berada di ataspundaknya. Semakin ia coba melepaskan, semakin mengerat pula tangan Sehun pada pundaknya. Ia tak bisa melakukan apa-apa kecuali menunggu bus ini berhenti pada halte tujuannya.

Sesampainya disana, Hayoung pun  langsung berlari kecil turun dari bus. Ia ingin cepat-cepat lepas dari Sehun.
“ya Hayoung-ah! Apa kau tak bisa berjalan lambat sedikit?!” Teriak Sehun pada Hayoung. Ia tertinggal cukup jauh dari nya karena sakit bekas tendangan Hayoung masih terasa,yang membuatnya tak bisa menyesuaikan langkah yang sama dengan gadis itu. Bukannya memperlambat, Hayoung malah mempercepat langkahnya menjauhi Sehun, Ia masih kesal dengan perbuatannya di Bus tadi. Untunglah semburat merahnya masih bisa ditutup oleh rambut panjangnya Hayoung.
“Ya! Ya!” teriak Sehun pada gadis itu yang tidak mendengar seruannya.Aishh...yeoja ini

 

 

Pada sore hari itu Suho sedang menyiram bunga di taman deepan rumah. Ia menyemprotkan air keseluruh penjuru taman. Suho mempuyai kebiasaan yang mungkin berbeda dari para lelaki seusianya. Sejak Ibu mereka meninggal pada tragedi Jembatan runtuh yang berada di Busan beberapa tahun lalu, Sebagai anak pertama, Suho pun mulai mengambil alih tugas-tugas dari ibu nya, seperti memasak, menjaga adik satu-satunya , bahkan mnyiram bunga di depan taman seperti yang ia lakukan sekarang.
“ya!!!!!!!!!!!!!tolong aku!”Teriak Hayoung sambil berlari . Di belakangnya di susul oleh lelaki yang berlari kecil dalam kesakitan sambil memegang...Hey apa itu orang mesum?!
Batin Suho. Hayoung berlari ke belakang punggung Suho yang kebetulan sedang menyiram tanaman didepan rumah nya.
“Oppa tolong aku!” Kata Hayoung pada kakak laki-lakinya itu. Suho pun dengan sigap langsung menyemprotkan air pada wajah Sehun yang sudah mendekat itu.
“Hey Orang mesum! Beraninya kau mengganggu adikku!” Kata Suho dengan masih memegang selang yang mengalir deras dan menyemprotkannya pada Sehun.
Sehun yang tak tahu apa-apa langsung tersemprot oleh air dari selang yang di pegang Suho.
“ya! ya! siapa orang mesum?! Ya Chagiya kenapa kau bersembunyi di belakangnya?!” teriak Sehun yang mulai kebasahan.
“Hah Chagiya...?” Seketika Suho pun langsung mematikan selang airnya dan menatap Hayoung yang tepat dibelakangnya dengan mulut menganga.
“Hayoung-ah ....a-apa ini pacar mu?” Tanya Sehun terbata-bata.
Hayoung tak bisa berbicara apa-apa selain terdiam. Sehun bukan kekasihnya!
“Suho!  Bukankah aku bilang aku tak mengenalnya? Ia hanya orang mesum!” teriak Hayoung. Suho yang mendengar adiknya memanggil langsung dengan namanya tanpa embel-embel ‘Oppa’ pun merasa sebal dan dengan seketika menjitak kening hayoung dengan keras.
“Kau memanggil oppa hanya saat butuh nya saja!” Ujar Suho sebal.

Suho mengalihkan pandangan nya pada Sehun yang terguyur basah itu.
“Masuklah, Kau bisa memakai baju ku dan istirahat sebentar seperti nya kau sudah lelah berjalan seperti orang habis disunat itu” Suho pun mengajak sehun masuk Ke rumahnya dan meninggalkan Hayoung dengan mulut menganga.
“Ya Suho! a-a.. maksudku Suho Oppa! Oppa mengapa kau membawa orang mesum itu kerumah kita?!” Teriak Hayoung pada Oppanya itu. Tapi yang ia dapatkan hanya bunyi pintu tertutup.yang menandakan bahwa jika ia tidk segera masuk, Oppa nya akan dengan senang hati mengunci diluar sendirian.
“Tunggu!!!”

 

 

“jika kau sudah selesai cepat lah pulang” Ketus Hayoung sambil meletakan segelas teh dan duduk di depan Sehun yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk oppanya itu. Karna seragamnya basah, Suho pun memberikan pakaian pada Sehun yang sekarang di gunakannya itu.

“Kau tidak meletakkan racun pada teh ini kan?” Sindir Sehun sambil memegang Teh buatan Hayoung itu. Ia kembali memeriksa teh itu dengan teliti dari warnanya sampai kekentalannya nya.

Ku pikir ini terlalu mudah membunuh mu dengan racun. Ku pastikan kau akan merasakan hidup paling menyakitkan di dunia Oh Sehun!.Batin Hayoung. Apakah namja itu tidak bisa berterima kasih?! Ia bahkan tak pernah membuatkan Suho segelas teh!.
“Chagiya...Bukankah sebuah hubungan harus dibina dengan saling kepercayaan?” Ucap Hayoung tersenyum kecut sambil menahan untuk  tidak meninju Sehun ditempat.

Sehun terkaget mendengar ucapan Hayoung. Niat jahil nya pun muncul untuk menggoda Hayoung. Sehun pun mulai beranjak dari tempat duduknya dan mendekatkan wajahnya pada Hayoung. Semakin dekat dan dekat. Seketika semburat merah tamak di Pipi Hayoung. Jarak yang tinggal beberapa inchi itu membuat detak jantungnya berpacu cepat.

“Benarkah itu?” Tanya Sehun sambil memperpendek jarak diantara mereka berdua.
“Bagaimana jika sebuah hubungan dimulai dengan........ciuman?” lanjut Sehun.
Hayoung kembali mundur,hingga ia tahu bahwa punggung nya sudah tepat berada di sofa.
Kegugupan nya semakin bertambah hingga bibir Sehun dan dia hanya tinggal sedikit.
“a-apa yang kau lakukan?” tanya Hayoung. Sehun pun tak menjawab dan tetap memperpendek jarak di antara mereka berdua. Mata Hayoung lambat  laum mulai menutup. Sehun yang melihat hayoung menutup mata nya itu pun kembali duduk pada tempatnya dan terbahak-bahak.

“HAHAHAHAHAHA” Sehun tertawa lepas sambil memegang perut nya. Mendengar tawa Sehun, Mata hayoung kembali terbuka dan membulat seketika. Ia tak bisa menutup wajahnya yang merah pada serta kesal itu.
“hahahaha apa kau pikir aku benar-benar akan mencium mu hah? Hahaha” ujar Sehun masih dengan tawanya. Hayoung pun merasa kesal dan langsung menarik Sehun keluar dari rumah nya. Setelah Sehun keluar secara paksa, Hayoung pun menutup pintu dengan keras tepat di depan wajah Sehun.
“ya! Yeoja Gila! Tas ku masih didalam!” teriak Sehun. Tiba-tiba pintu pun terbuka dan datang sebuah tas berisi buku-buku berat yang dilemparkan tepat pada *tiiittt* Sehun bekas tendangan Hayoung tadi. Pintu pun kembali tertutup dengan keras.
“APA KAU BERSIKERAS INGIN MENGHANCURKAN MASA DEPAN KU YEOJA GI-“ teriakan Sehun terputus saat menyadari bahwa Suho sedang menatap nya dengan tatapan bingung sambil memegang selang taman.
“A-a baiklah Chagi, aku pulang dulu nae!” cengir Sehun sambil berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
“tak usah kembali kesini lagi!” teriak Hayoung dari dalam.
Sehun dan Suho yang mendengar itu makin membuat Sehun malu. Ia pun kembali tercengir pada Suho. “b-biasalah, anak remaja” lanjut sehun gugup. Ia meraih Tas nya lalu berpamitan pada Suho. Suho pun hanya mengangguk-ngangguk tak mengerti. Suho melihat Sehun yang mulai berjalan menjauhi rumah nya.
“Apa anak itu benar-benar bukan orang mesum?” tanya Suho sambil melihhat sehun yang berjalan sepeti orang habis disunat. Suho pun kembali menyiram bunnga ditamannya itu.

 

#Day 3

Hari ini merupakan hari pembalasan dari Sehun. Untung nya hari ini luka bekas tendangan Hayoung sudah sembuh dan ia dapat berjalan seperti semula lagi. Dengan akal licik nya , Sehun dengan tega menyuruh Hayoung berbuat apapun.

“Bawakan bukuku!”
“Kerjakan pr ku!”
“Bawakan tugas ini ke ruang guru”
“gantikan piket ku”

Itu adalah sedikit dari sekian banyak suruhan dari Sehun.

 

 

 

Di kelas, Hayoung sedang mencoret-coret bukunnya dengan kata-kata kasar. Ia sudah sangat kesal dan lelah karena suruhan namja gila itu  pada nya hari ini. Besok-Besok akan kutendang dia lebih keras lagi hingga ia tak bisa berjalan normal! Batin Hayoung. Ia pun menggepalkan tangannya dan meremas pensil yang dipegangnya itu.

DING DONG

Tiba-tiba kekesalan Hayoung hilang ketika mendengar bel pulang. Ia pun langsung mengemaskan barang-barangnya dan keluar kelas. Ketika di ambang pintu , Hayoung melihat sosok lelaki yang familiar sedang bersandar pada dinding. Memakai headset dan bola basket yang ada ditangannya. Hayoung pun kaget dan menutupi wajahnya dengan rambut panjangnnya itu. Ia mengambil jalur berlawanan sambil berjalan diam-diam. Ia tak mau lelaki itu—sehun— menyadari kehadirannya. Perjalanan diam-diam Hayoung terhenti ketika sebuah bola tepat mengenai kepalanya.
“YA! SIAPA YANG BERANI MELEMPAR BOLA KEARAHKU?!” Terik Hayoung sambil mengusap-ngusap kepalanya. Ia pun mengambil bola yang mengenai kepalanya itu. Seketika wajah Hayoung menjadi gugup ketika megetahui bola itu. Itu adalah bola basket dan yang baru saja membawa bola basket setahunya hanyalah..
“Sehun...? aigoo mengapa kau berada disini?hahaha” tawa Hayoung gugup. Didepannya telah ada Sehun yang sedang tertawa puas.
“ikut aku” jawab sehun sambil menarik paksa hayoung ke suatu tempat.
“ANDWAE!!!!!!!”

 

 

 

“YA! JANGAN CULIK AKU!”

“SUHO OPPA TOLONG AKU!!”

“AKU TAK SIAP!!!”

Teriakan Hayoung memenuhi koridor. Sehun pun tetap membawa nya ksuatu tempat.
teriakan Hayoung berhenti seketika, ketika melihat Kai dan Kawan-kawan sedang pemanasan kecil.

Lapangan?Batin Hayoung sambil melihat sekelilingnya. Disana ada anak-anak basket yang sedang pemanasan dan anak-anak cheers yang berlatih.  Hayoung menatap wajah sehun dengan tatapan bingung.
“Mau apa kau bawa ku kesini?” tanya Hayoung.
“tentu saja , aku ada latihan” jawab Sehun cepat. Hayoung pun kembali mengedarkan pandangan nya. Ada sesuatu yang ganjil dari lapangan ini.....lapangan ini basah?!
“apakah bisa latihan jika lapangan basah?” tanya Hayoung lagi. jika latihan masih tetap diadakan, yang ada malah pemain-pemain nya akan tergelincir.
“tentu saja tidak.”
“lalu......?”
“itu alasan ku mengapa aku membawa mu kesini” seringai Sehun sambil menatap hayoung.
DEG
hayoung menelan ludah nya dalam-dalam karena perkataan sehun.
“a-apa maksud mu...?” tanya hayoung gugup.
“bersihkan lapangan ini” seringai sehun melebar.

A-APA?! Apakah namja gila itu baru saja menyuruh ku membersihkan lapangan seluas ini?! marah Hayoung dalam hati. Bagaimana munngkin seorang Hayoung disuruh membersihkan lapangan?sendirian?!

“Ya namja gila! Apa kau benar-benar segila itu?!” teriak Hayoung kesal sambil memukuli tangan Sehun berkali-kali.
Tanpa disadari ada seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua.
“ah—maaf apa aku  mengganggu?” ucap lelaki itu –kai ketika mendatangi Sehun dan Hayoung. Pukulan Hayoung berhenti ketika melihat Kai. Smirk pun kembali muncul pada wajah sehun. Ia menarik pundak hayoung agar lebih dekat padanya.
“Ah hyung! Sepetinya kita sudah bisa latihan!” cengir sehun.
“Maksudmu?” binngung kai. Bagaimana sang maknae berpikir bahwa bisa latihan jika lapangan basah.
“Kenalkan ini Hayoung,
Pacarku.ia yang  akan membersihkan lapangan ini” cengir Sehun sambil mengeratkan tangannya pada pundak Hayoung. Gadis disampingnya itu hanya bisa terdiam , ia tk bisa melakukan apa-apa didepan kai. Ia pun hanya menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang merah padam.
“Bukan kah itu benar Chagi?” Tanya Sehun pada Hayoung.
Bahkan kau yang memaksa ku kesini!Batin Hayoung. Tapi ia tetap tak bisa menjawab apa-apa dan hanya mengangguk karna di depannya masih bediri kai.
“hahaha kau pasti tak ingin aku tergelincir kan” lanjut Sehun sambil menepuk-nepuk kepala Hayoung.
Aku tak ingin kau tergelincir, aku hanya ingin kau cepat mati!

“Ah jinjja? Baiklah kalau begitu, mohon bantuannya hayoung-ssi” ujar kai sambil membungkukkan badannya 90 derajat. Hayoung pun tak berdaya dan berjalan mengambil pembersih di ujjung lapangan dan mulai mengeluarkann air-air yang bergenangan.
Akhirnya setelah 30 menit, Hayoung pun telah menyelesaikan membersihkan lapangan.iya pun segera keluar dari lapangan tapi terhenti oleh sebuah suara.
“mau kemana kau?” suara  Sehun membuat Hayoung kembali naik darah
“mau apalagi kau?!” jawab hayoung membalikkan badan menghadap Sehun.
“Cuci lah baju club basket” kata sehun. Hayoung menatap sehun dengan tatapan tak berekspresi dan mulut menganga.
“lalu  apalagi?!” balas Hayoung kesal.
“gosok baju nya juga” balas Sehun dengan seringai nya.
Mulut hayoung hanya bisa menganga mendengar perkataan Sehun .
Namja ini benar-benar gila!.
“a-aish!!! Jinja...” Hayoung pun mendepak bahu Sehun dengan bahunya. Ia pun bejalan menuju ruang club lalu mengambil baju-baju kotor bekas pemain-pemain basket.
Bau-bau keringat mulai memasuki hidung Hayoung.

aigoo..bau sekali. Hayoung pun mulai mengucek-ngucek baju-baju itu lalu menjemurnya.

Ketika tepat di baju ke 20, Hayoung merasakan pusing pada kepalanya. Ia pun tetap melanjutkan pekerjaan nya agar ia bisa pulang.
saat keluar club, ia melihat Kai melewati koridor.hayoung pun tak tau berbuat apa-apa kecuali menunduk dan memberi salam.
“Annyeong Kai-Sunbae”
“ah Hayoung-ssi? Apa yang kau lakukan disini?” tanya kai kaget akan kehadiran Hayoung di ruang clubnya.
“a-ani aku hanya membantu membersihkan baju-baju anak club” jawab Hayoung terbata-bata sambil mengusap-ngusap kepalanya yang mulai pusing.
“Hayoung-ssi apa kau sakit?” tanya kai yang mulai menyadari wajah hayoung mulai memucat. Hayoung pun kembali menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya itu. Ia sangat malu jika harus terlihat sakit. Ia pun segera berpamitan pada Kai dan kembali menuju lapangan. Sesampainya dilapangan , terlihat Sehun dan Eunji sedang berbincang ria, Hayoung yang melihatnya pun hanya bisa kesal.
Bagaimana bisa dia tertawa sementara aku disuruh mengerjakan suruhannya?!.

Disela-sela tawanya Sehun melihat kehadiran Hayoung dengan raut kesalnya.
“hey kau kesini” panggil sehun sambil melambai-lambaikan tangannya pada Hayoung. Hayoung pun hanya bisa berjalan menuju Sehun dan eunji dengan terpaksa.
“belikan aku sebotol air putih”suruh Sehun .sesampainya Hayoung.
“bagaimana dengan mu noona?” tanya sehun pada gadis berseragam cheers disamping nya itu,eunji.
“banana milk” balas Euji tersenyum.
“A-apa?! Disekolah ini tak ada yang berjualan banana milk!” ketus Hayoung cepat
“kau bisa membelinya di Supermarket”ucap Eunji tak peduli
“tapi itu 3 blok dari sekolah, dan itu jauh!“ balas Hayoung sambil berteriak
“Sehunnie, dia tak mau membelikanku, padahal aku haus” ucap Eunji dengan wajah memelasnya pada Sehun. Hayoung yang melihatnya pun menatap jijik,
Sudah pasti sehun tidak akan rela menyuruh ku pergi kesupermarket yang jauh itu ahjumma!
“cepat lah pergi belikan apa yang ku mau dan Eunji noona minta. Apa kau tak lihat Eunji nnoona kehausan?” ujar sehun dengan muka yang sedikit....bersalah?
“A-APA? T-tapi—“ kata-kata hayoung terputus ketika rasa nyeri pada kepala nya kembali datang. “arghhh baiklah!” Hayoung pun terpaksa menuruti permintaan Sehun dan sunbae nya itu. Baru saja berjalan menjauhi lapangan, Rasa nyeri pada kepala hayoung pun terasa semakin sakit. Pandangan Hayoung tiba-tiba membuyar lau semua menjadi gelap. Ia tak tahu apa-apa. Yang ia rasakan hanya badannya tak kuat menopang tubuhnya lagi lalu terjatuh.
BRUKK..!!

‘Hey tolong ada orang pingsan!’

 

 

TBC?

 

 

a/n: Halooo lama udah gak update, ada yang nungguin ff ini gak? #plak. Sebenernya saya udah gak tau lagi mau lanjutin ff ini apa enggak huhuhu T_T

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tiana_pluviophile #1
Chapter 5: Mohon lanjut T . T
FloreElf #2
Chapter 5: Cerita lnjut dong ☺
mutiarafatma #3
Chapter 5: Keren...
junielrism #4
Chapter 5: waah baru nemu ff ini, bacanya bikin senyum senyum ehehe, update soon ya thor^^
memrscarter #5
Chapter 5: Bagus ceritanya...
lanjutin lg ya...
auliazizaa #6
autornim kapan ini dilanjutin juseyo(?) ><
silalagosil #7
Chapter 4: seyouuung sampe tamat pleaseeee......
ohmaknae96
#8
Chapter 4: Authornimmm lanjutin juseyooo hehe ^^
pinkpixie #9
Chapter 4: authorr...lanjutin!! sehun gila jahat banget-_-