Chilhood Pt. 1

Prosopagnosia

Chapter 2 [Chilbood Part.1]

Joonmyun benci jika ia harus bersekolah yang sama dengan Jongin. Apalagi temannya, Kris, mencibirnya dan memandingkan dirinya dengan Jongin “Ohohoho.. apa kalian benar bersaudara? Lihatlah Jongin lebih hitam dan tinggi! Plus lebih eksotis dibanding kau! Hahahaha”


 

Jongin yang masih duduk dibangku kelas dua itu hanya memandangi kakaknya dan orang asing itu heran. Berbanding balik dengan Joonmyeon membuang muka padanya “Sudahlah Kris, berhenti mengatakan itu atau akan kubunuh kau!” dan Joonmyeon hanya memasukan makanan ke mulutnya dengan asal-asalan.


 

Tak lama, bel berbunyi keras membuat murid-murid berhamburan ke dalam kelas. Joonmyeon segera memasukkan sisa kuah makanan yang belum tadi dihabiskannya kemudian mengusap bibir dengan tangan kanannya dan berlari menuju kelas.


 


 

Jongin selalu menunggu Joonmyeon pulang sekolah didepan gerbang. Walaupun ia tahu, kakaknya mempunyai jam eksul yang lebih padat, eksul jurnalistik namanya. Tetap saja ia menunggu kakaknya.


 

“Bawa ini” suruh Joonmyeon sambil melemparkan tasnya ke tangan Jongin “Aku lelah sekali, harus menulis banyak berita” curhat Joonmyeon. Jongin hanya mengangguk dan mengekori kakaknya yang jalan jauh didepan.


 

Mereka tidak menggunakan bus untuk pulang, melainkan jalan kaki. Mengingat hanya butuh waktu kurang dari limabelas menit untuk sampai rumah. Tapi perjalanan Jongin dua kali lebih melelahkan karena membawa berkas-berkas hasil tulisan Joonmyeon tadi.


 

Dan malam harinya berjalan sama persis seperti apa yang keluarga lain lakukan.


 

=PROSOPAGNOSIA=


 

Dua hari lagi adalah ulang tahun Jongin, Joonmyeon yang merasa tak enak karena sering menyuruh hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak kecil seperti Jongin akan membelikan kado spesial. Untung saja ia selalu menyisahkan sangu jajannya setiap hari dicelengan kecil berbentuk peti harta karun


 

Kebetulan sekali Joonmyeon dipulangkan lebih cepat dari biasanya. Alasannya satu, tugasnya sudah selesai. Sebaiknya ia harus segera mengajak Jongin pulang bersama dan membongkar peti harta karunnya dan segera pergi mencari hadiah.


 

Joonmyeon berjalan secara hati-hati menuju lemari buku dimana petinya berada. Ia begitu kaget ketika Jongin menegurnya “Ah,, anu.. itu aku mengambil uang untuk kebutuhan hehehe” jawab Joonmyeon sekenanya.


 

Jongin hanya mengangguk dan menyuruhnya berperilaku seperti biasa saja, jangan seperti pencuri.


 


 

Setelah berhasil mengeluarkan peti dan mengambil uang didalamnya sebanyak mungkin, Joonmyeon segera mengambil sepeda yang ia simpan digarasi.


 

Panasnya yang menyengat dan sepedanya yang terasa berat. Ia tidak sadar bahwa sebenarnya sepeda itu kekuarangan angin hingga saat Joonmyeon berpapasan dengan Xiumin dipersimpangan jalan raya “Oy! Joonmyeon! Sepedamu rodanya bocor!” Joonmyeon segera mengerem sepeda dan mengecek rodanya.


 

Pantas. Harusnya tadi dipompa dulu bukannya malah langsung kabur. Untuk saja Xiumin adalah anak pemilik bengkel dekat situ jadi Joonmyeon tak perlu mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekedar mengisi udara didalam ban.


 

“Tak perlu bayar nih?” Tanya Joonmyeon sambil mengeluarkan recehan miliknya. Xiumin hanya menggeleng “Simpan saja, kan hanya menambah sedikit angin hehehe”


 

Setelah berpamitan dengan ayah Xiumin dan Xiumin dan kembali menelusuri jalan, akhirnya Joonmyeon sampai ditoko yang menurutnya menarik karena memasang gambar kamen rider, idolanya


 


 

“Harganya mahal sekali,” ucap Joonmyeon sambil melihat harga yang ditaruh disamping mainan. Sebenarnya uang yang Joonmyeon bawa cukup dengan harga kamen rider itu. Tidak kurang atau lebih.


 


 

Tiba-tiba saja ide terlintas dipikiran Joonmyeon. Segera saja ia membeli mainan itu tanpa memikirkan dua kali.


 

Dua hari itu telah tiba. Keluarga Kim membuat pesta kecil untuk Jongin yang sedang berulang tahun. Walaupun yang hadir hanya Joonmyeon, kakaknya serta kedua orang tuanya. Tapi cukup membuat Jongin bahagia.


 

Jongin meniup lilin yang ibu taruh diatas kue bolu buatannya sendiri. Dan sekarang saatnya membeli hadiah untuk Jongin. Dimulai dari Ayah.


 

“Woah, Ayah, bagaimana bisa tahu kalo aku ingin sepeda ini?” ucap Jongin. Matanya berbinar-binar ketika melihat sepeda yang barusan datang lewat orang pengiriman barang.


 

Selanjutnya, Joonmyeon. “Tapi sebelumnya ada syarat sebelum kau menerima hadiahku, Jongin,” ucap Joonmyeon “Apa itu?”


 

“Kau harus meminjamkannya kepadaku jika aku menginginkannya,” jawab Joonmyeon sambil memberikan robot kamen rider berukuran jumbo yang dijual secara limited edition pada saat itu. “Hyung, terimakasih, kau tahu sekali kalo aku sedang mengincarnya, hehe. Terakhir eomma, mana hadiahku?”


 

Tangan ibunya terulur memegang sebuah kandang berukuran kecil dengan suara erungan kecil didalamnya. “Anjing kecil!” seru Jongin mendekati ibunya


 

Jongin mengelus bulu anjing kecil yang berwarna putih tulang itu. Tubuhnya menggeliat ketika tangan jongin mulai menyentuh beberapa bagian tubuh anjing.


 

“Namanya Jjangah” jawab Jongin antusias saat Joonmyeon menanyakan nama untuk anjing itu dengan cemberut “Eomma, aku juga mau anjing kecil,” rengek Joonmyun.


 

Tapi sang ibu hanya mengatakan anjing itu untuk berdua, Joonmyeon dan Jongin. Karena kecilnya halaman belakang dan repot jika punya dua anjing. Joonmyun akhirnya hanya mengganguk pasrah.


 

Joonmyeon mulai mendekati Jongin dan mengelus bulu halus Jjangah. Awalnya Jongin tidak terima karena Jjangah miliknya. “Ya, Hyung jangan sentuh anjingku!”


 

“Kata eomma aku boleh memilikinya juga!” teriak Joonmyeon membalas. Ruang keluarga itupun berisi teriakan-teriak keras milik kakak beradik yang sedang berebut memegang anjing kecil bernama Jjangah.


 

Ayah pun melerai mereka berdua dengan mentraktir ice cream milik paman Donghae yang berada tak jauh dari perumahan mereka tinggal.


=To Be Continued=

 

Author's note :

Maafkan aku yang telah tidak mengupdate fanfic ini hampir sebulan lamanya ;______;v kalo bisa ntar disempet-sempetin biar update cepet u.u

bagian chilhoodnya dibagi dua biar kelihatan banyak chapternya HAHAHA /digaplok/ oke mudahmudahan ga pada bosen okeh~

 

feedback? thanks! ^^

 

*bonus pic teasernya kai*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 3: humm....prosopagnosia,,aku bru tahu kalo ada penyakit kaya gini, hehe... Eh tpi kenapa belum d lanjut lagi??sayang lho...padahal udh penasaran,kenapa jongin bisa kena penyakit itu, ^^ d tunggu chap selanjutnya ya~ fighting!
Clovexo
#2
Chapter 3: jadi gara" puppy? omg..
blublue #3
Chapter 3: Hah??? Anjing(puppy?) sakit jongin ikutan sakit?? O_O
jjangah diracun??tega bgt..
Clovexo
#4
Chapter 2: Jumyeon kesannya jadi kakak egois gitu ya?
Jongin imut banget~
blublue #5
Chapter 2: Annyeong!! New reader here :D
hehe maaf komennya langsung d chapter 2,
kukira junmyeon kakak jahat, suka nyuruh2 jongin siih,, ternyata dia kakak yg baik
orang2 sekitar jongin hrus kenalan tiap hari ya,,hahaha
ditunggu next chapie yaaa^^
aprilliyahernaaa #6
Chapter 2: anyeong thor aku april readers baru disini hihi:)
ceritanyaaa kereeeeen thor kereeen banget cuma kenapa kurang panjang thor kan nanggung bacanya hehe
ajengcho #7
Chapter 2: pendek amat ya thor.
joonmyeon care bgt sm jongin.
belum keliatan kyungsoo nya tapi.
pokoknya lanjut terus ya thor.
i'll always waiting you
cit___
#8
Chapter 2: Update soon author-nim~ Ah sama satu lagi, jangan pendek-pendek dong
wieniez
#9
Chapter 1: Penasaran.. penyakitnya Jong In itu apa cuma lupa ajah?? atau.bisa nimbulin hal yg lbih mnyakitkan??

Sedih sih biasa liat Jong In full power dsini justru ia yg ga berdaya...dalam arti polos

penasarannn...dtunggu klnjutanna :)
Clovexo
#10
Chapter 1: Sumpah, ngakak deh pas si jongin selalu pake bahasa baku pas nanya 'apakah sebelumnya aku pernah mengenal anda tuan?'