jadi gini,

di part sebelumnya aku edit bagian akhirnya. Kalo misal waktu itu Hyera kangen Appa-nya, aku ganti jadi kangen Oppa-nya. Ya, Hyera punya kakak laki-laki :)

Hyera menggeliat pelan saat merasakan sesuatu yang hangat menerpa pipinya.

Ige mwoya?

Hyera membuka matanya perlahan dan disambut oleh wajah Chanyeol,

"Wake up, Your Highness." ujar Chanyeol dengan creepy smile miliknya.

Gadis berumur 20 tahun itu langsung membuka matanya lebar dan tertawa, "Thank you for waking me up, my slave." Lalu dirinya bangun dan duduk,  dirinya mengerenyitkan dahi melihat Chanyeol yang tiduran di sebelahnya, "Kenapa kau tidur bisa disini?"

"Kalau saja kau tidak tidur di ruang tengah dan tidak menarik tanganku sambil mengigau 'Oppa kajima' mungkin aku bisa tidur dengan tenang di kamarku." ucap Chanyeol dengan nada bercanda, tetapi melihat wajah Hyera yang seketika murung dirinya pun meminta maaf,

"Maaf bukan maksudku mengejekmu," 

Hyera tersenyum, "Tidak apa-apa, aku hanya kangen Hyunbin oppa." Dirinya lalu menatap langit-langit kamar, "Aku kemarin menelepon Hyunbin oppa, saat liburan musim panas nanti dia akan menikah dengan pacarnya." Hyera lalu menghela napas, "Aku senang, tetapi aku juga sedih. Hyunbin oppa satu-satunya kakakku dan satu-satunya orang yang sangat ku percaya. Kalau oppa sudah milik orang lain? Aku bagaimana? Sepertinya aku benar-benar akan sendirian tak lama lagi."

Chanyeol menggeleng, "Hey, kau tidak ingat kau masih punya aku disini?" Dirinya lalu menatap Hyera, "Kau tidak perlu cemas. Dan juga Kris. Kau juga punya Kris. Kau punya aku dan Kris, bukannya seharusnya kau bangga mempunyai dua orang tampan di sekitarmu?"

Hyera tertawa kecil, "Tentu saja aku bangga. Aku harus menghadapi tatapan menusuk dari puluhan gadis di kampus ketika kita berjalan bersama-sama ke kampus. Atau tatapan lapar dari gadis-gadis cheers saat kalian berdua melintas di depan ruangan cheers."

Chanyeol ikut tertawa, "Tetapi sayang, aku tidak tertarik dengan tatapan lapar mereka."

"Tentu saja, kau hanya tertarik dengan tatapan lapar Kris." gelak Hyera lalu dia berdiri, "Ayo bangun, bantu aku menyiapkan sarapan lalu kita pergi ke kampus."

Chanyeol berkali-kali menguap selama perjalanan ke kampus. Pagi ini Kris menelpon bahwa dirinya tidak bisa menjemput Chanyeol karena kelasnya akan pergi ke New York selama seminggu. Awalnya Chanyeol marah tetapi Kris berkata bahwa ini mendadak, dirinya juga baru diberi tahu oleh temannya setelah mengantar Chanyeol pulang.

"Berhenti menguap, sleepyhead. Kau membuat orang-orang melihatmu." Hyera menyikut perut Chanyeol disertai aduhan kecil. Beberapa anak sekolahan yang juga berada di bus tersebut terkikik melihat Chanyeol.

"Aku benar-benar mengantuk, Hyera-yah."

"Siapa suruh kau pulang malam-malam? Sudah tahu matamu itu butuh waktu tidur 3 kali lipat melebihi orang normal." desis Hyera. Sementara Chanyeol hanya bisa mencibir, 

"Semoga aku tidak mempunyai suami yang cerewet sepertimu nanti."

"Hei.. hei..." Hyera menatap Chanyeol dengan gemas, "Masih untung aku mengingatkanmu. Aku yakin Kris sebenarnya sudah menyerah dengan matamu yang selalu mengantuk."

"Jangan bicara sembarangan." Chanyeol kembali menguap lalu menutup matanya, "Bangunkan aku bila sudah sampai."

Hyera hanya menghela napas, dirinya menatap ke luar bus. Pikirannya kembali kepada kakaknya yang ia telepon semalam.