B

Little Doll

Read the foreword first 

Lagu yang nanti bakal dinyanyiin Sehun itu dari lagu London Bridge Is Falling Down lagu anak anak/?. Kalo gak tau coba liat disini. Nada sama cuma liriknya aku ganti. Enjoy~

 

 

I want my doll falling down

Falling down

Falling down 

I want my doll falling down

My little doll

Sehun bernyanyi pelan sambil merusak boneka yang ada di hadapannya. Wajah boneka yang sebelumnya cantik kini telah hancur dan terpisah dari badannya, menyebabkan isi dari boneka itu keluar dan berhamburan di meja ruangan Sehun.

Ruangan Sehun terlihat gelap karena hanya diterangi oleh beberapa batang lilin. Ditambah lagi dengan fakta bahwa ruangan itu berada di bawah tanah, sehingga tidak ada cahaya matahari yang masuk.

Ruangan itu dipenuhi dengan bagian- bagian tubuh boneka yang terpisah satu sama lain. Dan boneka yang saat itu berada di tangan Sehun sebentar lagi akan menambah jumlah boneka yang hancur itu.

Sehun menatap boneka dihadapannya dengan pandangan jijik. Boneka itu tidak sempurna, kulitnya terlalu kasar, dengan rambut yang terlalu kasar pula.

 

13 Januari 2013

 

Make it out of wood and string

Wood and string

Wood and string

Make it out of wood and string

My little doll

 

Sehun mulai menyambungkan setiap bagian dari potongan tubuh boneka kayu yang tercecer di mejanya dengan perlahan. Dia telah membuat boneka itu selama beberapa hari. Tanpa melupakan setiap detail yang diinginkannya.

Kaki, tangan, badan sudah tersambung satu sama lain. Sehun memasang dengan hati- hati kepala dari boneka itu. boneka itu terlihat begitu kosong dan tak bernyawa. Kini boneka itu telah selesai. Sehun menatap boneka yang ada di hadapannya. Mulai dari mata yang terlihat begitu kosong, rambut yang terlalu berantakan, dan kulit yang masih terasa kasar.

BRAK

Sehun membanting boneka yang sebelumnya disentuhnya dengan begitu hati- hati, membiarkan boneka itu menghantam lantai sebelum hancur.

“Imperfect” Sehun berkata pelan sambil berjalan meninggalkan ruangan bawah tanah itu. Dan dia menendang boneka kayu yang tergeletak di lantai dengan sepatu hitamnya.

 

28 Februari 2013

 

Make it out of iron steel

Iron steel

Iron steel

Make it out of iron steel

My little doll

 

Sehun duduk terdiam di ruang bawah tanahnya, menatap boneka- boneka yang telah diciptakan dan dihancurkan oleh dirinya sendiri.

Dia membutuhkan sesuatu yang bisa dijadikan bahan untuk bonekanya. Boneka yang selalu diinginkannya.

Sehun menginginkan boneka dengan seukuran manusia, tentunya tidak lebih besar dari tubuhnya. Little doll. Dengan rambut yang akan terasa lembut saat dia memeganya, berwarna pirang mungkin? Dia menginginkan bonekanya memiliki kulit yang pucat namun lembut. Tubuh yang kuat namun juga terlihat begitu lemah disaat yang sama.Dia menginginkan bonekanya sempurna. Bibir yang merah, dengan bulu mata yang lentik. Sempurna.

Dia telah mencoba berbagai bahan yang bisa digunakan oleh pembuat boneka biasa. Tapi Sehun tidak pernah mendapatkan apa yang diinginkannya.

Mungkin besi? Meskipun Sehun tau bahwa dia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya dari besi itu, tapi dia tetap mencobanya.

 

Make it out of iron steel

Iron steel

Iron steel

Make it out of iron steel

My little doll

Sehun bernanyi pelan. Dia meraba tangan boneka tersebut. Terlalu kaku. Sehun membanting boneka itu, membiarkan boneka itu bergabung bersama boneka lainnya yang juga telah hancur bahkan sebelum Sehun memasang kepala boneka besi itu.

 

--

 

Pertama kali Sehun bertemu dengan Luhan adalah saat dia sedang memilih bahan untuk bonekanya.

Hari itu adalah hari yang cerah. Sehun memasuki toko yang selalu dikunjunginya untuk memilih bahan yang diinginkannya. Karena toko itu selalu memiliki yang terbaik.

Sehun tidak menemukan satu bahan pun yang sesuai dengan keinginannya. Karena dia telah mencoba setiap bahan yang selalu digunakan oleh pembuat boneka yang lainnya. Tapi Sehun tidak pernah puas dengan hasilnya.

Sehun mengambil benang wol yang ada di salah satu rak di toko itu, meraba benang itu. benang itu memang terasa lembut, tapi benang itu terasa masih kurang. Sehun menyerngitkan dahinya sambil menatap benang itu, tidak sadar bahwa ada sesorang yang sedari tadi telah meliahat setiap gerak- geriknya.

“Kau juga pembuat boneka?” tanya sebuah suara menghentikan pikiran Sehun yang telah berkelana. Sehun bukan tipe orang yang mudah bersosialisasi. Dan dia lebih memilih menghindari orang lain.

“Hm” gumam Sehun mengiyakan pertanyaan lelaki itu tanpa menatapnya.

“Wow, ayahku juga seorang pembuat boneka! Dia hebat! Aku juga ingin menjadi seorang pembuat boneka, tapi sayangnya sepertinya aku tidak memiliki bakat untuk membuat boneka.” Ucap lelaki itu panjang lebar dengan suara melengking yang menyebalkan, Sehun memutar bola matanya, dan memutar tubuhnya untuk melihat siapa lawan bicaranya.

Dan saat itu juga Sehun nyaris tersedak air ludahnya sendiri. Orang yang berada dihadapannya terlihat begitu sempurna. Dengan wajah yang tanpa cacat, kulit pucat yang terlihat begitu lembut, mata yang terlihat besar dan berbinar- binar dan polos di saat yang bersamaan, dengan bibir merah yang mengingatkan Sehun pada buah ceri. Lelaki itu berambut pirang, dengan hidung kecil yang malah membuat wajahnya terlihat semakin sempurna. Lelaki itu terlihat seperti boneka. A perfect doll dengan tubuh yang begitu mungil.

“Hey kau tidak apa?” ucap lelaki dihadapan Sehun sambil melambaikan tangan mungilnya di depan wajah Sehun.

Sehun sedikit terbatuk, dia nyaris lupa bagaimana cara mengeluarkan suaranya, nyaris.

“Aku baik- baik saja” jawab Sehun setelah beberapa saat sambil masih menatap lelaki yang ada dihadapannya.

Sehun selalu bisa menciptakan boneka dengan wajah yang cantik, wajah seperti apapun yang diinginkannya. Boneka buatan Sehun selalu terlihat indah, sebelum Sehun menghancurkannya tentu saja. Tapi tidak sekalipun Sehun pernah membayangkan bahwa akan ada sesuatu atau lebih tepatnya seseorang  yang bisa menyaingi kesempurnaan bonekanya.

Lelaki dihadapannya adalah definisi dari kesempurnaan.

“Heeeei?” ucap lelaki dihadapannya, membuyarkan lamunan Sehun.

“Kau yakin kau baik- baik saja?” tanya lelaki itu, sambil mengernyitkan dahinya, yang membuat lelaki itu terlihat begitu manis.

“Yeah” ucap Sehun pelan. Kemudian lelaki di hadapannya tersenyum begitu lebar, memamerkan gigi putihnya yang begitu rapi. Menepuk tangannya seperti anak kecil, sebelum menjulurkannya kepada Sehun .

“Aku Luhan! Xiao Luhan. Aku tahu ekspresi itu!” ucap Luhan saat melihat Sehun mengernyitkan dahinya saat mendengar nama Luhan “Aku memang bukan orang korea, aku dari Cina. Meskipun bahasa koreaku begitu lancar. Tentu saja aku sudah berada disini selama bertahun- tahun!” Luhan bercerita tanpa henti. Tapi kini suara itu tidak terdengar menyebalkan lagi.

Sehun menjabat tangan Luhan yang diulurkan kepadanya, dan seperti dugaannya, tangan itu terasa begitu lembut dan kecil jika dibandingkan dengan tangannya sendiri. Sehun membiarkan Luhan menyelesaikan ocehannya sebelum menjawab

“Sehun, Oh Sehun”

“Ah Sehun, hei kau benar- benar seorang pembuat boneka?” tanya Luhan kemudian, dengan mata yang masih berbinar- binar. Perfect batin Sehun.

“Hm, kau mau melihatnya?” tanya Sehun, dan meskipun sepertinya tidak mungkin, tapi kenyataannya mata Luhan semakin terlihat berbinar- binar.

“Bolehkah?” Luhan menarik tangannya dari genggaman Sehun sebelum menepuk tangannya sekali lagi.

“Tentu saja, kenpa tidak?” jawab Sehun.

“Baiklah! Bisakah aku melihatnya hari ini?” Luhan bertanya dengan nada penuh harap.

“Ikuti aku” Kemudian Sehun berjalan keluar dari toko itu diikuti oleh Luhan. Luhan tidak menyadari seringai yang ada di wajah Sehun.

 

 

--

 

“Dimana kau meletakkan bonekamu?” tanya Luhan setelah mereka sampai di rumah Sehun. Rumah Sehun begitu besar, menunjukkan bahwa Sehun bukan orang biasa. Tapi Luhan menyadari bahwa rumah itu juga terlihat begitu hampa.

“Di ruang kerjaku”jawab Sehun singkat

 

--

 

Luhan mengikuti langkah Sehun dalam diam. Mereka melewati koridor yang cukup panjang. Langkah kaki mereka menggema di koridor rumah itu. Di ujung koridor itu terdapat sebuah tangga yang menuju ke bawah tanah. Mereka sampai didepan tangga itu saat Sehun menatap Luhan kemudian tersenyum kecil kearah Luhan. Kemudian Sehun melanjutkan langkahnya hingga mereka sampai di ujung tangga. Sehun mengeluarkan kunci dari saku celananya, kemudian membuka pintu itu.

Ruangan itu begitu gelap. Luhan berhenti didepan pintu itu, dia masih bisa mendengar langkah kaki Sehun. Kemudian suara gesekan korek api dan kemudian ruangan itu diterangi oleh sebuah cahaya lilin. Sehun menyalakan beberapa lilin lain, dan kini Luhan dapat melihat isi ruangan itu.

Ruangan itu begitu berantakan. Peralatan membuat boneka bercecera di sebuah meja di tengah ruangan. Benang, besi, kayu berserakan di lantai.

Luhan melihat sebuah boneka dari kayu tergeletak di depannya, nyaris terinjak olehnya. Luhan memungut boneka itu.

“It’s beautiful!” ujar Luhan, karena boneka itu memang begitu indah. Setidaknya boneka itu dulunya indah, Luhan bisa melihatnya. Hanya saja kini boneka itu sedikit hancur.

“Kenapa boneka ini rusak?”

“Aku merusaknya” jawab Sehun datar

“Kau merusaknya? Kenapa?” tanya Luhan tanpa mengalihkan tatapannya dari boneka (kepala) yang ada di tangannya.

“Because it’s imperfect, boneka itu memiliki terlalu banyak kekurangan” jawab Sehun tak acuh.

“Kau tahu Luhan, aku mencoba setiap bahan yang ada, tapi aku tidak pernah bisa menciptakan boneka yang selalu kuinginkan itu” Sehun menarik nafas sejenak kemudian melanjutkan “Tapi kini aku akan membuat boneka baru, dengan bahan yang baru. Kau mau melihatnya?” lanjut Sehun

“Tentu saja!” Kini Luhan mengalihkan pandangannya ke arah Sehun “tapi kau akan membuatnya dari apa? Kau bilang kau telah mencoba berbagai bahan”

“Kau benar, aku telah mencoba berbagai bahan, kecuali satu” ujar Sehun sambil tersenyum kearah Luhan

Sehun berjalan mendekati Luhan, membuat Luhan merasa sedikit tidak nyaman. Dan entah mengapa Luhan memiliki firasat buruk.

Sehun membuka mulutnya, dan apa yang keluar dari mulut Sehun membuat Luhan merasa jantungnya berhenti saat itu juga.

Make it out of Xiao Luhan

Xiao Luhan” Sehun mengayunkan kepalanya kekanan dan kekiri sambil meneruskan lagunya. Suaranya terdengar begitu keras dan jelas di ruang bawah tanah itu.

“Xiao Luhan

Make it out of Xiao Luhan

My little doll”

 

a/n:

Inspired by Kurosuji / Black Butler ep 12 maybe? idk

mungkin beberapa dari liriknya ada yang aneh. Kan biasanya kalo ganti- ganti lirik emang suka gitu-_--

Sori kalo nunggunya lama, dan ternyata mengecewakan T.T 

mending yang A ato B?

-_-

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LittlePhantom #1
Chapter 1: ohmy...your story is really perfect...A story is sad...while B story sound scary...if chose between A or B...i chose B...^___^v
Blackpirates #2
Chapter 2: Sehun........ Kesian Luhan sih......T.T Tapi ceritanya keren~~~
lovelifehappy
#3
Chapter 1: omg kisah cinta yg mengharukan, walaupun pendek dan simpel tapi ceritanya bagus, semoga mereka bahagia disana:")
XiaoHen #4
Chapter 2: boneka cakki? sehun sinting
withunhan
#5
Chapter 2: dua duanya bagus bgt sebenernya, tp mungkin mending yg A deh, yg B terlalu sadis, sehun-nya terlalu sinting jd ngeri bacanya-_-
guylian #6
Chapter 2: Dua-duanya perfect.... Tapi lebih suka yg A... Yg B sadis amat-_-
92fameerae #7
Chapter 2: begitu baca awalan yg B aku langsung mikir "kayaknya dr Black Butler nih lagunya"
Eh bener XD
baguuuuus kok dua"nya ^^
stephani_bap #8
Chapter 2: dua-duanya bagus! tapi kalo horror, i prefer choose B^^
guylian #9
Chapter 1: Uwah... Daebak....... Ffnya baguss!! Keren banget sumpah......... Jarang nemu ff kayak gini. Fighting thorr '-')9
SientHannie #10
Semoga gak angst