“Hey pabo yeoja, siapa yang kau maksud buta?” namja yang menubruk Chorong itu tidak terima diteriaki buta oleh Chorong.

Chorong memperbaiki bajunya sambil berdiri, dia menatap kesal namja itu. Seakan ada sesuatu, namja yang langsung mengalihkan pandangannya dari Chorong secara ajaib terus membuat mata Chorong terpaku sampai namja itu hilang seiring menutupnya pintu elevator.

“Cih!!”

“Gwenchana, Agasshi?” sang bellboy yang beberapa detik terpukau dengan sang namja yang cuek itu langsung segera membantu Chorong berdiri setelah mendengar decakkannya.

“ne, ne, naega gwechana” Tapi Chorong segera berdiri tanpa menunggu bantuannya.

Chorong memberikan tip kepada si bellboy, lalu ia menutup pintu kamarnya dengan setengah kasar.

Bunyi dering handphone Chorong mengganggu konsentrasi Chorong.

"Ne?" jawabnya singkat.

“waeyo eonni?” Suzy bertanya masih cemas. Chorong sadar tadi dia langsung mematikan handphonenya. “Mian Suzy-ah, tadi aku menabrak namja yang tidak tahu diri dan handphoneku terjatuh” katanya meminta maaf.

"ah, keurae.. namja atau yeoja?" Suzy mulai penasaran.

"namja" Chorong menjawab cepat.

"tampan atau tidak?" Suzy mulai antusias.

"hmm, menurutku sih tidak, karna aku tidak memperhatikannya.." Chorong masih kesal, jadi dia menjelek-jelekan namja tadi.

"ah eonni, kau seharusnya lebih memperhatikan sekelilingmu!!" terdengar sedikit nada kecewa dari suara Suzy.

"memperhatikan sekeliling atau memperhatikan namja?" perkataan Chorong tepat sasaran dan Suzy langsung tertawa geli.

"eonni, kau benar-benar mengerti ku~" dia masih tertawa.

"Ya, Bae Suzy, kau pikir aku ini siapa?" Chorong merubuhkan dirinya disofa berwarna biru sambi melepas sepatunya.

"ya, aku tahu. Park Chorong yang tau segala hal.." Suzy menjawab dengan kesal.

"ani, kurang 'sicantik' yang maha tau" Chorong berkata dengan tenang sambil meleppas kaus kakinya.

Terdengar suara Suzy yang berusaha menahan muntah buatannya, Chorong tertawa.. "yah, tak napa lah, yang penting kau memujiku.."

"eonni, jangan besar kepala, aku memujimu dengan terpaksa tahu!" Suzy sewot dengan perkataan Chorong

"kutunggu oleh-olehnya eonni" tambahnya, lalu ia mematikan ponselnya seketika.

"cih anak ini benar-benar tidak sopan!" umpat Chorong, ia sempat mendengar teriakan eommanya yang memanggil nama 'Suzy', Chorong jelas mengerti.

ia mengirim pesan singkat pada Suzy.

Jangan berharap lebih, aku tidak akan membawakanmu oleh-oleh

apapun, meskipun harganya lebih murah dari sebutir permen!

Chorong merubuhkan dirinya ke ranjangnya. Ia menghembuskan nafas lelahnya.

"Mata itu... mata yang mirip...."