part 4

Believe me, please? | WooGyu

PART 4

 

 

 

(Aku tak tahu apa itu cinta, yang ku tahu aku selalu merasa bahagia setiap kali bersamamu, awalnya. Tapi lihatlah sekarang! Orang-orang mulai melihat jijik ke arah kita. Tentu saja karena kita sepasang Gay. Apa kau tak pernah sadar akan hal itu, Woohyun?)

 

 

 

Sketsa yang ia goreskan lagi-lagi tak mendapatkan hasil bagus. Prustasi, pria cantik itu mencakar-cakar rambutnya. Kali ini ia tidak bisa melakukan banyak hal walaupun untuk sekedar menggoreskan pensilnya, entahlah ia benar-benar di lema, tetap di Paris atau kembali pulang ke Korea.

 

Tungkai panjang itu melangkah menuju ruang makan yang tak jauh dari ruang kerjanya. Perutnya sudah mulai protes sejak satu jam yang lalu. Namun si pemilik perut itu selalu mengabaikannya. “Kenapa harus seperti ini? bukankah harusnya aku sudah bisa bernafas lega karena Woohyun sudah bersama pilihan yang tepat? Ayolah Gyu, kau sudah hampir berhasil meraih mimpimu.” Batin Sunggyu. memandangi sandwichnya yang tak ia sentuh sejak tadi. Benar-benar tak ada selera makan. “Aku butuh ketenangan” Batinnya lagi.

 

“Huhh!”

Menghembuskan nafas berat, Sunggyu memang tak bisa memilih. Ia sudah berusaha memikirkan tawaran Boohyun matang-matang, harusnya tak ada lagi yang ia risaukan, hanya saja ia tak yakin akan kepulangannya itu. menurutnya, kembali ke Korea sama saja seperti kembali bertemu dengan Woohyun,  ia hanya takut usahanya untuk menghindari Woohyun selama tiga tahun hanya akan sia-sia saja.

 

“Woohyun sudah bersama Hyena, kau harus belajar merelakannya, Gyu. Seperti kemarin saat kau belajar menghapus memori tentang Woohyun, kau pasti bisa!” Gumam Sunggyu. sedih.

 

Tak bisa meyakinkan hatinya sendiri, Sunggyu akhirnya memutuskan untuk keluar apartement sekedar untuk menghibur hatinya yang tak bisa memutuskan pilihan. Ia raih mantel tebal itu untuk menutupi tubuhnya lalu keluar menyusurui lorong apartement seorang diri.

 

Untungnya siang itu langit sedang bersahabat dengannya. Ia tak tahu kemana kakinya melangkah. Ia melihat bangku kosong yang tak di tempati orang di ujung sana. Kakinya lalu membawanya menuju tempat kosong itu. mungkin saat ini hanya tempat itulah yang paling tepat untuknya mengambil keputusan. Di sekiling taman itu banyak terdapat anak kecil yang sedang bermian, tak salah lagi itu taman bermain. Sunggyu berniat untuk sekedar duduk disana, ia berjalan pelan lalu duduk bersandar dengan tenang. Sesekali ia menengadakan kepalanya menatap cuaca Paris yang cerah, sambil melihat ke angkasa awan cerah dan burung berterbangan kesana kemari,  musim panas akan segera tiba. Lagi-lagi Sunggyu melamun..

 

 

Flashback 3 years ago..

 

Suara tangisan yang santar membuat pemuda tampan itu menoleh lalu mencari sumber suara tangisan itu berada. Woohyun nama pemuda itu, ia menyusuri jalanan di tengah lebatnya salju yang turun malam itu. ia hanya penasaran siapa gerangan yang menangis tersedu-sedu malam-malam seperti ini. apalagi jalan yang ia lalui sudah tak banyak orang yang lewat, keadaan memang sepih.

 

Dari ujung jalan Woohyun melihat seorang pria dengan surai senada warna caramel sedang menekuk lututnya di bawah pohon, rupanya disanalah suara itu berasal. Woohyun pelan-pelan mendekati pemuda itu.

 

“Chogi, kenapa kau menangis disini?” tanya Woohyun pelan.

 

“....hiks...hiks...” pria itu tak menyahut sama sekali. Ia sangat kedinginan.

 

“Hei, aku tanya padamu, kenapa kau menangis disini? Apa seseorang berbuat jahat padamu?” tanya Woohyun lagi.

 

“.....” Pria itu tak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya saja membuat Woohyun semakin bingung. Woohyun tak menyerah, ia ingin bertanya satu kali lagi, dan jika pemuda ini tak juga bersuara maka ia akan pergi.

 

“Aku tak tahu kau siapa dan kita tak mempunyai urusan, tapi aku merasa kasihan padamu menangis sendirian di bawah pohon di saat salju turun selebat ini, sekali lagi aku tanya padamu. Kenapa kau menangis disini? Apa kau terluka?” tanya Woohyun lagi. Masih berusaha untuk sabar

 

“a..a..aku, tu..uan, tolong bawa aku pergi dari sini, jebal..hiks..hiks..hiks..” sesegukan pria manis itu tak bise menyelesaikan kalimatnya dengan benar. Membuat Woohyun menautkan alis matanya. “Ada apa dengan lelaki ini?” pikir Woohyun.
 

“Tuan, kumohon bawah aku dari sini, jebal?”

Pemuda itu terus memohon pada Woohyun, ia akhirnya tak punya pilihan selain membawa pria asing itu pergi dari sini, malam yang semakin larut dan salju turun semakin lebat membuat Woohyun mengalah dan membawa pria asing itu pergi bersamanya.

 

 

Terimkasih Tuhan, lagi-lagi kau menolongku walapun melalui lelaki ini, suatu saat nanti aku akan membalas pertolongannya. Gumam Sunggyu.

 

Flashback 3 years ago end...

“Dan aku menyadari itu, semuanya sudah berlalu. Hanya kenangan indah yang kubalut dengan senyum kepalsuan, aku yang terlalu naif atau takdir yang sedang mempermianakanku?” ia berceloteh percis orang gila.

Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Sunggyu tersadar dari lamunannya saat pertama kali ia bertemu dengan Woohyun. tiga tahun yang lalu, segera saja ia merogoh saku mantelnya lalu mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

 

“Yeoboseyo?” jawab Sunggyu. ia tak tahu kalau orang yang sedang menelponya adalah Boohyun.

 

“Sunggyu-ssi, aku Boohyun. Apa kau punya waktu luang? Aku ingin membicarakan tentang tawaran kerjasama yang kuajukan minggu lalu, bagaimana keputusanmu?”

 

“Hm..A..a.. Boohyun Hyung bisa kah kau beri waktu satu hari lagi? Kumohon setelah itu aku akan putusankan tawaranmu.” terdengar jelas nada kebingungan dari jawaban Sunggyu. mungkin kalau itu bukan Boohyun, ia bisa dengan gampang menerima tawaran kerjasama itu, tapi masalahnya dia adalah Nam Boohyun, kakak kandung Nam Woohyun, tidak kah itu sama saja seperti ia kembali ke masalalu?

 

“Oh? Geurae.. aku mengerti. Baiklah besok pagi kau harus sudah memberiku jawaban yang bagus Sunggyu-ssi!”

 

“Ne Hyung.” Sedikit bernafas lega setelah Sunggyu berhasil mengakhiri perbincangan singkat itu, meski itu di lakukan melalu sambungan telpon tetap saja ia tak bisa menjawab dengan lugas. Semua karena Nam Woohyun. kenapa harus seperti ini? “Tuhan, ini kah skenario indahmu? Jadi, apakah aku harus kembali bertemu dengan dia?” Batin Sunggyu.

 

 

***

 

 

Suasana pagi yang tenang datang dari keluarga kecil Nam Woohyun. seperti biasa Hyena selalu bangun lebih awal. Woohyun merasa ada yang aneh dengan Hyena, Hyena tak sesemangat ini sekalipun ia tahu kalau Hyena tak perna menunjukan raut wajah tak mengenakan di depannya. Sambil memerhatikan punggung Hyena dari arah dapur, Woohyun menyesap coffe-nya pelan, tapi pikirannya menangkap sesuatu yang aneh. Woohyun berusaha mengingat apa yang sudah terjadi dengan ia dan Hyena. Mungkin pengaruh alcohol yang membuatnya sukar untuk berfikir tentang kejadian semalam, yang ia ingat adalah Hyena membantunya melepaskan seragam kantornya lalu menuntunnya ke tempat tidur, nampaknya itu bukan sesuatu hal yang aneh karena Hyena sering melakukan hal seperti itu, lalu apa?

 

Woohyun tersadar karena Hyena kini sudah di hadapannya, Hyena membawa senampan cemilan kesukaan Woohyun, kemudian Hyena duduk disamping Woohyun, “Yeobo, aku ingin bertanya satu hal, tapi kau harus jawab jujur,” tanya Hyena. Woohyun mengiyakan saja, ia melihat ada yang aneh dari gelagat istrinya itu.

 

“Apa yang orang harapkan ketika sudah menikah?” pertanyaan Hyena membuat Woohyun mendelik heran. “Menurutmu?” jawab Woohyun, singkat.

 

Hyena sepertinya sedikit kecewa karena Woohyun terkesan menyepelekan pertanyaanya, tapi itu tak menjadi suatu masalah karena pada akhirnya beni cinta Woohyun sudah tertanam di dalam rahimnya semalam sejak ia memberikan Woohyun obat  perangsang, namun Woohyun yang malam itu sedang dalam keadaan mabuk sampai saat ini ia tak pernah menyadarinya kalau antara ia dan Hyena sudah saling berbagi satu sama lain, kalau Woohyun sadar, ia pasti merasa seperti sudah menyaikiti Sunggyu sepuluh kali lipat.

 

.”

 

TBC

 

 

*maaf ya postingnya agak lama, mendadak hilang feel karena saya yang sibuk. Please leave your comment after read this, biar saya tetep semangat untuk nerusin part berikutnya. Thanks.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
jieunkim
don't be silent readers please!

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 5: Aigoo,, kasihan sama semuanya, kasihan woogyu yg tdak bersatu, tpi disisi lain jg kasihan sama Hyena. dia tegar walau tak dianggap,,, semoga suatu saat kalian bahagia y,,,
zairotul_putri #2
Chapter 5: ayolah, lanjutkan lagi ceritanya!! kami menunggu kelanjutan alur cerita ini
empresschingyu
#3
Chapter 5: ya ampun woohyun. beneran kena jebakannya hyena. kenapa kamu mabuk. huhu. ya Allah padahal itu udah deket, sudah berada ditempat yg sama tapi kenapa ga ketemu. hemmmmm. sunggyu udah balik ke korea, woohyunnya ke paris sama bininya =_=
kay_yayah #4
Chapter 5: Sebagai woogyu shipper yg paling obses,ku doakan moga bayi hyena itu gak sempat hidup lama.... *muahahahahaha ketawa setan*....
Jieun,bisakan kamu bikin apa yg ku doa utk si hyena itu......
*blinks my puppy eyes*
strawberrymilk_
#5
Chapter 5: Yaampuuunnnnnn >___<
kay_yayah #6
Chapter 4: Cliff hanger? I dont like it soooo much.....i dont like hyena too...kasihan sama gyugyu....tp juga bukan kesalahan hyunnie...cik author-nim yang manis,jangan lama2 ya untuk update... (=_=")
phicha #7
Chapter 4: Mwo????? Namoo ama Hyena ? ??? Andwaeeeee!!!! Aaaahhhh, Gyuie gimana????
Astagaaaa!!!
author, jgan lama2 ya updatenya!!!!! Jebaaal###
Storynya bagus neh! Bikin penasaran!!
kwangsang #8
bikin lanjutannya dong ;~~~; , masa cuman 3 chapter ;~~;
bagus weh ini storynya ;~~;
kasian sunggyu ;~~; ... semoga sunggyu balikan dah sama woohyun ;A;
empresschingyu
#9
Chapter 3: balik gyu. cepet balik ke korea dan rebut woohyunmu, sebelum setan jahat merasuki hyena dan berbuat licik terhadap woohyun. kkkyyyaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!
phicha #10
Chapter 3: Next author~^^ Gyuie.balik ke Korea aja dan rebut kembali Namoo!!! Huuuhuuu. Jangan lama2 ya updatenya! Hehehehe