Teman Pertama Luhan

Teman Pertama Luhan

Namanya Luhan, umurnya 6 tahun, badannya kecil, rambutnya tebal dan halus, parasnya cantik seperti boneka. Luhan sering dipanggil “Eneng” oleh ibu-ibu di komplek, padahal Luhan anak laki-laki. Luhan tidak punya teman di sekolah karena dia seperti perempuan, tapi perempuan juga bukan. Anak laki-laki di kelas Luhan suka mengejeknya, katanya Luhan harusnya pakai rok, soalnya mukanya seperti perempuan. Luhan kecil tidak bisa apa-apa, tidak berdaya diejek teman-temannya, kalau sudah begitu ia hanya diam di bangkunya, sambil corat-coret di buku tulis. Luhan kadang ingin menangis kalau tidak diajak main, tapi Luhan laki-laki, katanya laki-laki ‘gak boleh nangis, tapi Luhan pengen main, tapi ‘gak mau main bepe-bepean atau main karet sama anak perempuan.

Luhan kecil suka nonton bola sama bapak, mereka berdua sama-sama suka Em-Yu, tim sepak bola asal Inggris. Kalau sudah besar, Luhan ingn jadi pemain sepak bola.

Luhan suka memandangi teman-temannya main bola dari jendela kelas, dia ingin ikut berlari di lapangan, ikut mengejar bola, menendang bola ke gawang sepertinya menyenangkan. Luhan kecil memberanikan diri untuk ikut bermain, ia keluar dari kelasnya dan berdiri di pinggir lapangan. Salah satu temannya yang rambutnya berdiri dan berlubang hidung besar menghampirinya. Namanya Jonghyun. Jonghyun adalah salah satu anak terkuat di kelasnya.

“Mau ikutan?” Tanya Jonghyun. Luhan mengangguk bersemangat sambil tersenyum.

“Sepak bola bukan mainan anak perempuan taaauuuk woooo!” Luhan didorong keluar oleh Jonghyun dari lapangan, Ia jatuh terduduk. Luhan ingin menangis saat itu juga.

“Eeeh, bejakeun Pa Guru siaaaahh…!” Seorang anak bertubuh setinggi Luhan, berpipi gembil, bermata sipit dan beralis tebal datang membela Luhan.

“Abi mah ‘nteu sieeuun da yeeeyyy da bapa Abi mah polisiiii!!!” Kata Jonghyun sambil melet-melet lidah.

“Bapa abi tentaraaaaaa~!!!” Sahut si pipi gembil

“Bapa abi menteriiiiii~~!!” Jonghyun tidak mau kalah, ia berteriak di muka si gembil sambil berjinjit agar badannya jadi lebih tinggi. Luhan bingung melihat mereka berdua, ia berdiri sambil menepuk-nepuk celana seragamnya yang kotor.

“Cenah tadi polisiii, iiiihhh bohooonggg!!Bohong dosaaa masuk nerakaaa siaaaahhhh!” Mendengar perkataan si pipi gembil, Jonghyun marah dan mendorongnya, akhirnya mereka berkelahi. Anak-anak yang lain tidak ada yang berani melerai, semuanya takut pada Jonghyun. Luhan kecil merasa  ingin membantu si pipi gembil yang telah membelanya tadi, ia mendorong Jonghyun hingga jatuh, mendudukinya, lalu menggelitik badan Jonghyun, Jonghyun memohon-mohon pada Luhan untuk berhenti, perutnya sakit karena tertawa. Anak-anak yang lain terkejut melihat kekuatan Luhan, belum ada yang berani melawan Jonghyun seperti itu.

Luhan berhenti setelah Jonghyun memohon ampun berkali-kali dan terlihat kelelahan. Anak-anak yang lain melongo tidak percaya. Luhan jadi takut, apakah dia telah membuat teman-temannya takut? Dia pasti akan makin dijauhi setelah ini.

 Luhan kecil pergi meninggalkan lapangan dan duduk lagi di kelasnya, nanti saja main bolanya di rumah sama bapak, ucapnya dalam hati. Satu per satu air mata jatuh di buku tulisnya, ia menangis. Srootttt,hikssss, srottttt.

“Nama kamu siapa? Aku Minseok.” Luhan tidak menyadari kehadiran si pipi gembil di mejanya. Minseok mengulurkan tangan untuk bersalaman. Muka Luhan basah oleh air mata, ingus mengalir dari lubang hidungnya. Sroooot, Luhan menyeka hidungnya dengan sebelah tangan. “Luhan” Ia menjabat Minseok dengan tangan satunya lagi.

“Main yu!” Minseok kecil lalu nyengir, gigi depannya tidak ada.

Srooooot “Yuk!” Luhan mengangguk semangat.

Hari itu Luhan mendapat dua teman baru, dua teman pertamanya, bola, dan Minseok. Siapa sangka pertemanan ini terus berlanjut hingga mereka dewasa?

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

YEAH HAPPY BIRTHDAY GURL KEEP MAKING UNYU FANARTS \\M// ALL THE BEST FOR YA

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tifany97
#1
Chapter 1: njir ngakak!!! xD
wufan1106 #2
Chapter 1: HAHAHAHA aduh aduh ngajongkeng, si liang irung gede pikaseurieun euy aslina ;__; pukpuk luhan, muka kamu mah da emang jiga awewe atuh keren lah nu bikin ieu carita, lanjutkeun atuh nya. Mangat!!
theNORMALme
#3
Chapter 1: Sayang, aq nga bisa bhs sunda T_T tp gapapa,, masih bisa dimengertiii... XD
helloimrayn
#4
Chapter 1: anjir anjir lah urang ngakak plis ;__; komo pas bagian sirik2an bapak. ff sunda nu pertama kali dibaca dan ngakak aaaa bepe ya alloh mainan legenda skali ; 3 ; )/
rame ihhh padahal kalo lebih panjang smakin rame da :""""3
MissMun #5
Chapter 1: hahahhahaha ya ampub ihh jaman esde banget.. "da bapa abi mah polisi" xD
bagus nih.. lagi dong (?) xD
viani24 #6
Chapter 1: alah aya fanfiction/carpon nganggo basa sunda,heuheuheu...lucu sareng imut caritana..ih jonghyun meuni baong...d(^ ^)b top lah kanggo nu ngarang ieu carpon..mangga wilujeng milangkala kanggo neng yoya \(^ ^)/
makkurokuro93
#7
Chapter 1: Kebetulan aku ngerti bhs suna terus buahahahahhaak
Apa ituuu apaaa?! 'Bejakeun pa guru siah!!!' /seuri gegejredan/

Aduh gatahan ya tuhan! Baru kalini nemu ff exo bhs sunda hahahhaha!
puppyyeol
#8
Chapter 1: nga ngerti sama bahasa sundanya-___-v
orenjisuika
#9
Chapter 1: UWAAAAAAAA!!!!
Ahahahahahahahahahahahhhahahahahahahahahahhaha anjwiiir jonghyun laaah
JUARA IH KARIMA

“Abi mah ‘nteu sieeuun da yeeeyyy da bapa Abi mah polisiiii!!!” Kata Jonghyun sambil melet-melet lidah.

“Bapa abi tentaraaaaaa~!!!” Sahut si pipi gembil

“Bapa abi menteriiiiii~~!!” Jonghyun tidak mau kalah|

I freakin choked and nearly crying at 3 FREAKIN AM
Hahahahahah
Iiiih unyu bangeeeedh
Kisah cinta berlanjut ketika luhan dan minseok memasuki perguruan tinggi doong