Chapter 2

Born to Meet (Bahasa Version)

Luhan POV

Pagi ini aku terbangun disebelah badannya yang terbaring lemah. Dia belum terbangung sama sekali. Aku sudah berada disini, menunggunya hampir selama seminggu. Aku berpikir... Kapan dia akan terbangun dari tidur lelapnya?

Aku ingin melihat senyumnya.

Tunggu...

Apa yang aku katakan?

Mengapa aku peduli?

Siapa dia?

 

"Nona _____. Ini saatnya memerika kesehatanmu." kata-kata itu yang mungkin diucapkan oleh perawat yang masuk kamar ini.

"Good morning, Mr. Luhan." Dia menyapaku dengan menggunakan bahasa Inggris.

Aku terbangun dari lamunanku, "Eung.. Yeah. Good Morning. What time is it now?"

"It is 9 AM already. You should get your breakfast too. The canteen is in the next of the hospital park."

"Yeah right. I will go now. Please take care of ____."

 

Aku berjalan keluar dari kamar dan membuat langkahku menuju kantin rumah sakit.

Aku menunggu sarapanku yang kemudian handphoneku berbunyi. Aku mendapat pesan dari Lay.

Itu tertuliskan, "Ge, dimana kamu berada? Apakah kamu mendapat liburan yang menyenangkan? :D"

Aku pikir pesan dari Lay itu tidaklah penting untuk dibalas. Aku hapus pesan darinya.

Sarapan pesananku telah datang, lalu aku memakan sarapanku.

Aku rasa makanan ini sangat enak.

 

Setelah aku selesai memakan sarapanku, aku kembali ke kamar ____.

Ketika aku sampai disana, aku melihat banyak orang di kamar.

Aku yakin itu pasti teman-temannya.

Aku berpura-pura sebagai orang hanya melewati kamar ____.

Aku mendapati ada seorang wanita dan pria paruh baya yang aku yakini adalah kedua orang tuanya.

Mereka terlihat sangat sedih. Teman-teman perempuannya pun menangis.

Aku bahkan juga melihat para laki-laki menangis.

Dia pasti orang yang sangat berharga.

 

"____. Cepatlah bangun. Kita semua merindukanmu. Tidak ada yang memarahi kita saat kita sedang bercanda yang terlalu berlebihan." kata salah satu orang dari mererka.

Mendengar itu aku tersenyum. Aku tidak tahu mengapa.

 

Aku menunggu teman-teman dan orang tua ____ untuk pergi. Ayolahhh...

Aku dan ____ butuh waktu untuk berdua tanpa gangguan. Aku tidak bisa membawa diriku langsung kesana.

 

Setelah menunggu sekitar satu jam, aku akhirnya bisa kembali ke kamar ___.

Aku kembali dengan bunga ditanganku.

Aku menaruh bunga itu ke dalam vas bunga. Kemudian aku duduk di pinggir kasur tempat ia berbaring.

 

Aku tersenyum padanya.

 

"Tidakkah kamu ingin melihat teman-temanmu tersenyum? Tidakkah kamu ingin melihat kedua orang tua tersenyum dan bahagia? Bangunlah secepat mungkin. Mereka menunggumu untuk hadir di tengah-tengah mereka. Kau sudah berada di kamar ini, di kasur ini, dann sudah tertidur selama empat minggu." Aku memegang tangannya. 

 

"Tunggulah aku."

 

Aku terkejut tiba-tiba mendengar suara. Aku melihat sekelilingku, tidak ada orang lain di kamar ini selain aku.

Tetapi aku berpikir, ada seseorang yang berbisik kepadaku.

 

Bzzzz... Bzzzz...

 

Aku terkejut saat ponselku bergetar. 

Pesan itu dari Kris.

 

"Ge, Dimana kamu berada? Kemanakah kau pergi? Gege (manager) bahkan tidak tahu kamu pergi kemana? tiba-tiba kau menghilang." 

"Aku sedang sibuk sekarang."

 

Setelah membaca pesan, aku langsung mematikan ponselku.

 

===== TO BE CONTINUED =====

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Gilliocato #1
I like this idea, update soon, neh? ^^