Friend(s)

you're the only one for me

-2PM-

Author POV

Kirin High-school, tempat semua anak dari orang yang berpengaruh di Korea bersekolah. Meski begitu, Kirin high-school juga membuka banyak peluang bagi siswa-siswi berprestasi khusus untuk menimba ilmu disana. Sekolah seluas 9 hektar ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Mulai dari lapangan basket sampai lapangan baseball ada di lingkungan kirin. Gedung yang modern namun di kelilingi lingkungan yang hijau dan asri memberi kesan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.

“Taecyeon, tunggu aku!!” Teriak seorang anak laki-laki yang baru saja memasuki gerbang sekolah Kirin. Tangan kirinya memegang ransel sekolahnya, sedangkan tangan kanannya memegang sebuah pisang yang siap untuk disantap kapanpun. Ia berlari, menyesuaikan langkah kakinya disebelah saudaranya.

Namja yang dipanggil berhenti sejenak, menoleh kearah sumber suara.

"Yach. Sudah kubilang berapa kali, panggil aku hyung!!" Taecyeon menatap kesal dongsaengnya.

"MWO??? Kita cuma berbeda 10 menit. Shiro!" Chansung terus berjalan meninggalkan Taecyeon di belakangnya.

Taecyeon mengejar Chansung sambil berteriak, "Kalau kau tidak memanggilku 'hyung' , aku-- aku akan..."

"Aish!! Biar bagaimanapun aku lebih tua daripadamu. Panggil aku hyung!!" Taecyeon menjambak rambutnya sendiri. Ia tidak punya satu pun ancaman supaya Chansung memanggilnya hyung.

"SHIRO!!!" Chansung memakan pisangnya lalu berlari meninggalkan Taecyeon jauh dibelakangnya.

“Dasar dongsaeng kurang a—“ Belum sempat Taecyeon menyelesaikan kalimatnya, seseorang menepuk pundaknya.

“Sudahlah menyerah saja. Kurasa dia tidak akan pernah memanggilmu hyung lagi.” Kata Junho dengan nada sedih yang dibuat-buat.

“Lihat saja nanti, akan kupaksa dia memanggilku hyung lagi.” Ucap Taecyeon bersemangat, seolah-olah membuat Chansung memanggilnya hyung adalah tujuan hidupnya.

“Ohya Junho tumben sekali kau sudah datang pagi ini,” Taecyeon melihat jam di tangannya, pukul 06.30.

“Memangnya kenapa jika aku datang pagi??” Tanya Junho dengan polos.

“Entahlah, mungkin sebentar lagi akan ada badai.” Taecyeon melihat ke langit yang sangat cerah, tak ada tanda-tanda akan hujan sedikitpun.

Junho melihat Taecyeon sebal. Ia mempoutkan bibirnya lalu berjalan cepat meninggalkan Taecyeon.

"Yach, Junho! Tunggu aku..." Taecyeon mengejar Junho dan langsung merangkul bahunya. Junho sedikit kehilangan keseimbangannya karena Taecyeon yang terlalu berat.

“Kau ini lucu dan menggemaskan sekali.” Kata Taecyeon sambil mencubit pipi Junho.

“Aish, Taec, lepaskan!” Junho mencubit tangan Taecyeon sekuat tenaga.

“Kau sudah tahu kau masuk kelas mana?” Tanya Taecyeon mengganti topik pembicaraan.

“hm…” Junho mengangguk singkat. “Kelas 1A.”

“Taec, akhirnya kita berbeda kelas!!” Teriak Chansung senang sambil berlari menghampiri Taecyeon dan Junho. Sepertinya Chansung baru saja melihat papan pengumuman.

“Kau kelas 1A, dan aku 1C. Kau kelas berapa Nuneo?” Tanya Chansung semangat. Memang sejak kelas 3 SD, kembaran ini selalu saja sekelas.

“Panggil aku Junho.” Kata Junho singkat.

"Waeyo Nu-Ne-O...?" Mendengar Chansung menyebut nama itu lagi membuat pipi Junho memerah. Menurut Junho, 'Nuneo' itu adalah panggilan ejekan dari Chansung sejak ia kecil.

"Kau menyebalkan. Ayo Taec, kita kekelas." Junho menarik tangan Taecyeon.

"Bwahahhahha...." Chansung tertawa puas karena berhasil menggoda Junho.

Tapi tawanya tiba-tiba berhenti. Chansung seperti baru saja mencerna kata-kata Junho.

"Jadi, Junho sekelas dengan Taecyeon." Ucap Chansung kecewa.

 

-2PM-

Wooyoung POV

Seorang namja berpipi chubby berjalan pelan disepanjang koridor, tubuhnya terlihat sedikit tegang. Ia berdiri sejenak sebelum memasuki ruangan bertuliskan ‘Kelas 1C’. Semasuknya ia keruangan itu, kelas yang tadinya ramai oleh canda gurau menjadi sepi sejenak. Semua mata menuju padanya.Dengan cepat Wooyoung duduk di bangku yang agak belakang. Ia menyandarkan tubuhnya di meja, menutupi mukanya dengan lengannya di atas meja.

'kenapa semua orang memandangiku terus sih?' rutuk Wooyoung dalam hati.

Tanpa Wooyoung sadari, seorang namja tinggi berparas italian menghampirinya.

“Apa bangku ini kosong?” Tanya namja itu sambil menunjuk bangku disebelah Wooyoung.

“Ne.” Dengan cepat Wooyoung memposisikan duduknya dengan benar.

“Sepertinya kau anak baru, siapa namamu?” Tanya namja berperawakan tinggi tersebut.

“Wooyoung, Jang Wooyoung.”

“Aku Chansung, Hwan Chansung.” Keduanya saling berjabat tangan.

“Jarang sekali ada murid baru di semester genap.” Ucap Chansung.

Wooyoung mengernyit bingung. Bukannya ini masih semester awal, pikir Wooyoung dalam hati.

“Ah, sepertinya kau belum tahu. Di Kirin, sekolah dimulai 1 semester lebih awal dari sekolah biasa, dan tiap semester baru kelas akan diacak. Setahuku jarang sekali ada yang bisa diterima di semester genap, kecuali memiliki bakat special atau orang-tua berpengaruh.” Jelas Chansung panjang lebar.

Wooyoung hanya bisa terperangah mendengar penjelasan Chansung.

‘Sekolah macam apa ini? Sistem yang aneh. Kalau dipikir-pikir gedungnya juga terlalu mewah untuk ukuran sekolah.’ Pikir Wooyoung.

"Aneh ya sekolah ini? Tenang saja, lama-lama juga kau akan terbiasa. Sekolah disini cukup menyenangkan kok." Ucap Chansung seakan membaca pikiran Wooyoung.

“ah, ne.” Wooyoung sedikit terkejut.

‘Apa pikiranku tertulis jelas diwajah? Kenapa dia seperti bisa membaca pikiranku saja?’ Batin Wooyoung.

-2PM-

Author POV

Bel istirahat berdering, menggema keseluruh ruangan-ruangan kelas di Kirin high-school. Semua siswa-siswinya langsung membereskan buku-buku mereka dan pergi ke kantin. Yup, Kirin High-school menyediakan makan siang yang 4 sehat 5 sempurna bagi seluruh siswanya. Chansung baru saja berjalan beberapa langkah keluar sampai ia menyadari Wooyoung tidak beranjak sedikit pun dari tempat duduknya.

“Ayo ke kantin…” Ajak Chansung.

Wooyoung pun mengikuti Chansung. Sepanjang perjalanan ke kantin Chansung menjelaskan berbagai hal mengenai Kirin. Sedangkan Wooyoung lebih banyak mengangguk, atau berkata singkat seperti ‘oh’ ‘hmm…’ dan sebagainya.

Baru saja Wooyoung menjejakkan sebelah kakinya di pintu kantin, Wooyoung melihat kedua sosok yang familiar. Tentu saja mereka adalah Junho dan Minjun.

“Waeyo?? Ayo masuk.” Tanya Chansung karena Wooyoung tiba-tiba berhenti di depan pintu.

Wooyoung baru saja ingin berbalik pergi kalau saja tangannya tidak ditarik Chansung ke dalam barisan mengantri makanan. Seusai mengambil makanan Wooyoung berjalan menuju meja yang agak jauh dari tempat Junho dan Minjun, tapi Chansung mencegatnya dan mengatakan agar bergabung dengan teman-temannya saja.

Perasaan Wooyoung kurang bagus saat Chansung berjalan menuju meja dimana Junho, Minjun dan dua orang lainnya berada. Bukannya Wooyoung menjauhi Junho dan Minjun. Hanya saja kedatangannya ke rumah keluarga Lee itu tidak disambut baik oleh kedua anak tuan Lee. Sejak ia tinggal di rumah keluarga Lee, tak pernah sekali pun Wooyoung berbicara dengan Junho atau Minjun. Keduanya mengacuhkan Wooyoung seakan-akan ia tak ada disana dan Wooyoung pun tak ambil pusing dengan itu.

“Semuanya kenalkan, ini Wooyoung, teman sekelasku yang baru. Dia baru masuk semester ini.” Chansung memperkenalkan Wooyoung pada semua orang yang duduk di meja makan.

“A-anyeong… Wooyoung imnida.” Ucap Wooyoung sedikit ragu namun sopan.

Semua mata yang ada di meja itu langsung tertuju kearah Wooyoung kecuali Junho dan Minjun yang tetap melanjutkan makan seakan tak ada yang terjadi.

“Anyeong Wooyoung-ssi.” Sapa kedua orang yang duduk disebelah Junho dan Minjun.

Kemudian Chansung langsung mengenalkan Wooyoung pada teman-temannya. “Kenalkan ini Taecyeon, Junho, Seulong-hyung, dan Minjun-hyung.”

“Yach, bukankah kau juga seharusnya menyebutku ‘hyung’ juga??” Protes Taecyeon.

“Jangan hiraukan dia, dia saudara kembarku yang aneh.” Kata Chansung sambil mulai mengunyah makanannya.

“m-mwo??? Noneun…” Taecyeon baru saja akan memulai perdebatannya dengan Chansung. Namun Seulong menyelanya, “Ohya, kalian kan sudah semester 2, ingin ikut unit kegiatan apa?”

“Entahlah hyung, aku belum mempertimbangkannya.” Jawab Chansung seadanya.

“Mungkin aku akan mengikuti english club atau mungkin debat club." Jawab Taecyeon.

"Hm... Kalau kau Junho? Kudengar kau jago sekali dance. Kau pasti akan masuk club dance kan? Jay sudah memperhatikanmu sejak kau masuk Kirin." Ucap Seulong.

Seketika suasana di meja itu sedikit aneh, Junho seperti tidak bergerak selama beberapa detik.

"Aku tidak tertarik dengan unit kegiatan apapun." Ucap Junho datar.

"Wae--???"

"Bagaimana dengan mu Uyoung-ssi?" Taecyeon memotong kata-kata Seulong.

"Namanya Wooyoung, Taec." Ralat Chansung.

"Ah mian mian... Tapi bukankah lebih enak menyebut uyoung??" Kata Taecyeon lagi.

"Aku belum tahu." Jawab Wooyoung pelan.

"Oh iya, Wooyoung kan anak baru... Tentu saja kau belum tahu apa-apa. Bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita berkeliling sekolah bersama?" Usul Seulong.

"Ide yang bagus. Aku ikut." Jawab Chansung.

"Maaf aku tidak bisa, aku sudah ada janji lain." Kata Taecyeon sambil melirik kearah Junho.

"Bagaimana denganmu Junho?? Minjun??" Seulong memandang kedua Lee dihadapannya.

"Aku tidak ikut." Ucap Junho singkat.

Minjun yang sedari tadi diam pun bersuara, "Aku harus rapat osis. Aku pergi dulu." Minjun beranjak pergi. Namun sebelum pergi Minjun membisikkan sesuatu di telinga Junho.

"Jangan nakal hari ini Hwangjae atau kita tidak akan pergi nanti, Arrachi?"

"Ne hyung.. Pastikan nanti malam akan sehebat yang hyung bilang." Ucap Junho disertai senyuman khasnya.

-2PM-

Author's note :

Hello semua nyaa~ Mian atas kelambatan author dalam menulis FF ini semoga kalian semua masih menantikan tulisan-tulisan author TT

Gatau kenapa author kepikiran sekolah dengan sistem yang berbeda dari sekolah-sekolah biasanya, dan jadilah Kirin high-school haha.

ENJOY READ :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DityaHwang #1
Chapter 5: Langsung comment di chap ini... Maap ya thor...

Kirain junho sm minjun bklan jahat sm wooyoung.. Ternyata nggak...

Bgus thor... Update soon ya thor....
hwootestjang #2
Chapter 5: Khunnie sang prince charming
LenkaChakhi
#3
Chapter 4: I think baby chicken is really important for uyongie .
.huaa betapa aku rindu ff ini .
Tapi pas update malah pendek bgt . Bkin greget .
Update soon onnie .
hwootestjang #4
Chapter 4: Uyongie kamu bela anak ayam ya... Kekekek.. Jadi ingat sama piyoung deh
Uyounggie
#5
Chapter 3: Yonggie tersisih lagi.. tp gpp lahh. Yg penting younggie g mati.. hhahahaa


Thor.. buat yg sedih serampak ya.. lgi pengenn nangis bombai..!! Mumpung hati lagi GALAUUUUU RIa...


Di tunggu updatex.. gpl...

Mantapss ceritax.. lanjutt
LenkaChakhi
#6
Chapter 3: Hemh kasian uyoung . . Jangan bnyak sakitin ada apah onnie kan kasian . . Hiks ;-( .update soon okay ;-)
mannuel_khunyoung
#7
Chapter 3: Pleaseeeee updateee nun,bnyk yg belum seleseeeiii ><
ImaCnn #8
Chapter 3: Apa yg direncanakan Ho ma minjun, apa mereka punya niat jahat ma uyoung..;(
Wahhh seru ni taec ma chan sama sama tertarik sama Ho:D
update soooon Thorr
jhjhjh
#9
baru baca forewordnya langsung subscribe&upvote !
menarik nih !