New live(s)

you're the only one for me

-2PM-

Junho POV

Lee Junho, remaja laki-laki bermata sipit yang sebentar lagi akan menikmati masa-masa SMA nya termenung di depan meja belajarnya. Dihadapannya terdapat 2 bungkusan kecil bertuliskan 'Hair Color', yang satu berwarna merah dan yang satu lagi berwarna cokelat. Hati dan pikirannya sedang berpikir keras. Kemudian ia mengambil bungkusan yang berwarna cokelat.

"Merah terlalu mencolok, mungkin sebaiknya ini saja." Ucapnya seorang diri. "Tapi..." Ucapnya lagi menggantung.

"Lee Junho, kita sudah mau berangkat. Cepat turun!" Teriak Lee Hana, eomma Junho, dari bawah.

"Ne, eomma." Junho langsung memasukkan kedua bungkusan itu kedalam laci meja belajarnya dan berlari turun ke bawah.

Hari ini adalah hari minggu, hari yang menurut eommanya harus dihabiskan bersama-sama keluarga. Karena itu, sudah menjadi kegiatan rutin bagi keluarga Lee untuk pergi bersama setiap hari minggu. Tidak ada batasan kemana mereka akan pergi, terkadang mereka piknik, memancing, shopping, ke taman bermain, mengontrol pabrik, bahkan ke kantor bersama.

"Hyung, baju kita mirip." Ucap Junho sambil memperhatikan baju yang Minjun kenakan. Mereka berdua sama-sama mengenakan kemeja berwarna biru dengan corak dan model yang berbeda namun hampir sama.

"Tentu saja, eomma kan yang menggantung baju kita tadi pagi. Kalau tidak mana mau aku mengenakan baju yang mirip denganmu." Ucap Minjun sakartis.

-2PM-

Keluarga Lee menghabiskan sore hari dengan berkumpul bersama di ruang keluarga. Ruang keluarga sengaja di desain sesuai dengan keinginan seluruh anggota keluarga. Ruangan bergaya classic berukuran 10x10 meter persegi tersebut dilengkapi dengan sebuah grand piano berwarna putih, 2 buah lemari besar yang berisi buku-buku, sebuah TV lcd 41 inch yang di lengkapi stereo audio yang cukup besar lengkap dengan segala jenis playstasion di lemari bawah, dan juga satu set sofa berwarna merah di tengah-tengah ruangan.

Tuan dan nyonya Lee duduk berdampingan di sofa sambil membaca bacaan masing-masing. Anak pertama keluarga Lee, Lee Minjun, terhanyut dalam melodi piano yang ia mainkan. Sedangkan anak kedua dan terakhir keluarga Lee, Lee Junho, bermain ps3 sambil sesekali berteriak kencang seperti orang gila jika ia kalah.

*ting-tong*

"Sepertinya ada tamu. Junho-ya, bukakan pintunya." Ucap Tuan Lee sambil terus membaca koran dihadapannya.

"Hyung, buka pintunya!" Bukannya menuruti perkataan appanya, Junho justru malah menyuruh hyungnya. Meskipun kata-kata Junho juga tidak diperdulikan oleh Minjun.

"Junho, cepat buka pintunya." Ulang Tuan Lee dengan suara beratnya.

Junho yang sedang di tengah-tengah permainannya tidak rela untuk pergi. Ia menatap eommanya dengan tatapan memelas, memohon bantuan. Sayangnya nyonya Lee terlalu sibuk dengan majalahnya sehingga ia tidak melihat kearah Junho sedikit pun.

*ting-tong... ting-tong...*

"Junho, buka pintunya." Kali ini nyonya Lee yang berbicara.

Dengan rasa malas bercampur kesal Junho membukakan pintu. Ia melihat seorang laki-laki dihadapannya, memperhatikan dari ujung rambut sampai bawah kaki.

"Mencari siapa?" Tanya Junho to the point.

"Aku mencari tuan Lee." Jawab pemuda di depan Junho dengan sopan.

"Sebentar." Ucap Junho singkat, kemudian ia menutup pintu dan berlari kedalam rumah.

Junho berhenti di depan pintu ke ruang keluarga. "Appa, ada seorang anak laki-laki yang mencarimu."

"Ada keperluan apa?" Tanya tuan Lee, masih sibuk dengan koran dihadapannya.

"Mana aku tahu appa." Ucap Junho malas. Ia baru saja ingin melangkahkan kakinya menuju Playstation kesayangannya ketika mendengar ucapan eommanya.

"Ajak dia masuk Junho, jangan lupakan tata krama."

'Arrrggggghhh.' Teriak Junho dalam hatinya. Lagi-lagi permainannya harus tertunda. Dengan cepat Junho kembali berlari menuju pintu. "Ikuti aku." Perintah Junho.  

-2PM-

Author POV

"Y-Yeobo!!!" Suara teriakan nyonya Lee sukses membuat perhatian Junho dan Minjun teralihkan.

"K-kau??! Tidak mungkin." Ucap tuan Lee tidak percaya.

"Ada apa appa??" Dalam hitungan detik, Junho dan Minjun sudah berada di belakang orang-tuanya. Mereka membaca surat yang ada di tangan nyonya Lee.

"Appa, apa maksudnya ini?" Tanya Minjun dengan ekspresi yang tidak dapat digambarkan.

Tuan Lee mengambil surat dari istrinya dan membacanya lagi dengan harapan tulisannya akan berubah. Namun, tentu saja tidak mungkin.

Wooyoung akhirnya angkat bicara. "Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud apa-apa. Kalau saja ini bukan keinginan terakhir eomma, aku tidak akan pergi kesini."

Ia mengambil amplop berwarna cokelat dari dalam tasnya dan hendak memberikannya kepada tuan Lee. Namun, Junho mengambilnya sebelum appanya bahkan melihat amplop itu. Junho membuka amplopnya dengan kasar dan membaca isinya dengan teliti. Ia membulatkan matanya dan melempar amplop itu keatas meja.

"Appa, apa-apaan ini?! Appa selingkuh dari eomma?!!!" Teriak Junho marah.

Tuan Lee tidak membalas perkataan anaknya. Ia mengambil amplop diatas meja dan membacanya bersama istrinya dan anak sulungnya.

"Kau... Anak Jihyo?" Tanya nyonya Lee sopan, namun suaranya bergetar karena segala emolsi yang terlintas di pikiran dan benaknya.

"Ne, ahjumma." Jawab Wooyoung tak kalah sopannya.

"Namamu Jang Wooyoung?"

"Ne."

"Yeobo, bagaimana ini?" Tanya nyonya Lee.

Tuan Lee berpikir sejenak kemudian berkata kepada semua orang yang ada diruangan tersebut. "Baiklah, mulai hari ini Wooyoung akan menjadi bagian keluarga ini."

"Aku tidak setuju!! Keputusan macam apa itu, Appa!!!" Junho pergi meninggalkan ruangan, diikuti hyungnya, Minjun.

"Wooyoung, tunggulah disini sebentar. Sebentar lagi Park Sunmi akan datang kesini dan menunjukkan dimana kamarmu." Kata tuan Lee sebelum ia keluar bersama nyonya Lee meninggalkan Wooyoung sendirian.

-2PM-

Nichkhun POV

Seorang remaja laki-laki berwajah malaikat menyusuri jalanan di kota New York. Suasana kelap-kelip lampu tidak diperhatikan olehnya. Pikirannya sedang berkeliaran di lain tempat. Ia menghela nafas panjang, menghasilkan sekumpulan asap putih di mukanya. Saat ini New York mulai memasuki musim dingin.

Nichkhun Horvejkul menghentikan langkahnya, mengambil earphone dari tasnya dan menyambungkannya pada mp3 di saku jaketnya. Ia pun kembali melangkahkan kakinya menuju apartementnya. Sesampainya di apartement, tuan Horvejkul sudah menunggunya di ruang keluarga. Nichkhun melirik kearah jam di dinding yang menunjukkan pukul 10 malam.

"Appa, tumben jam segini belum tidur." Ucap Nichkhun.

"Khunnie, appa serahkan anak perusahaan yang berada di Seoul. Pelajari baik-baik bagaimana jalannya sebuah perusahaan." Mr. Horvejkul menyerahkan setumpuk berkas kepada anaknya.

"Appa... Bukankah ini terlalu dini? Aku masih sekolah appa." Nichkhun menatap ragu ayahnya. Meski begitu ia tetap menerima berkas yang disodorkan padanya.

Mr. Horvejkul menatap sayang pada anak satu-satunya ini. "Appa tidak meminta kau menjalankannya secara langsung. Manager Park yang akan memegang kendali perusahaan sampai kau lulus. Saat ini kau hanya perlu belajar darinya bagaimana menjalankan perusahaan."

"Appa, ini begitu... tiba-tiba." Ucap Nichkhun pelan.

Tuan Horvejkul memegang pundak anak satu-satunya dengan penuh kasih sayang. "Khunnie, pergilah ke Korea. Appa tahu kau merindukan eommamu."

-2PM-

Catatan Author :

Anyeong readers~
Author balik lagi... :) Maaf ya update nya agak lama, author agak sibuk hehe.. Maaf juga kalau hasilnya kurang memuaskan :(

Thanks buat para subscribers (Nath 1259, utywoo, lvtaeckay, uyakonew, hwootestjang, lurvejunho), Thanks so much juga buat yang udah nyempet-nyempetin comment-in FF author yang sederhana ini.

Akhir kata, author cuma mau ngucapin, "Happy reading and don't forget to comment. Gomawo everybody!!"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DityaHwang #1
Chapter 5: Langsung comment di chap ini... Maap ya thor...

Kirain junho sm minjun bklan jahat sm wooyoung.. Ternyata nggak...

Bgus thor... Update soon ya thor....
hwootestjang #2
Chapter 5: Khunnie sang prince charming
LenkaChakhi
#3
Chapter 4: I think baby chicken is really important for uyongie .
.huaa betapa aku rindu ff ini .
Tapi pas update malah pendek bgt . Bkin greget .
Update soon onnie .
hwootestjang #4
Chapter 4: Uyongie kamu bela anak ayam ya... Kekekek.. Jadi ingat sama piyoung deh
Uyounggie
#5
Chapter 3: Yonggie tersisih lagi.. tp gpp lahh. Yg penting younggie g mati.. hhahahaa


Thor.. buat yg sedih serampak ya.. lgi pengenn nangis bombai..!! Mumpung hati lagi GALAUUUUU RIa...


Di tunggu updatex.. gpl...

Mantapss ceritax.. lanjutt
LenkaChakhi
#6
Chapter 3: Hemh kasian uyoung . . Jangan bnyak sakitin ada apah onnie kan kasian . . Hiks ;-( .update soon okay ;-)
mannuel_khunyoung
#7
Chapter 3: Pleaseeeee updateee nun,bnyk yg belum seleseeeiii ><
ImaCnn #8
Chapter 3: Apa yg direncanakan Ho ma minjun, apa mereka punya niat jahat ma uyoung..;(
Wahhh seru ni taec ma chan sama sama tertarik sama Ho:D
update soooon Thorr
jhjhjh
#9
baru baca forewordnya langsung subscribe&upvote !
menarik nih !