Unrequited Love I

Unrequited Love

Park Chanyeol, direktur di kantor swasta ternama di Seoul, memiliki tinggi abnormal dan suara deepnormal. Wajahnya nampak seperti anak kecil tapi kau akan berubah fikiran ketika mendengar suaranya yang begitu berat. Giginya berderet rapi, tentu, dia begitu takut pada dokter gigi sehingga memaksanya untuk menyikat gigi secara teratur 3x sehari. Hidupnya begitu standar, pagi hari bekerja, makan siang, kembali bekerja lalu pulang kerumah atau terkadang lembur dikantor.

"Chan!" sebuah tangan kini melingkar dilehernya
"Baek" Chanyeol menandatangani surat kontrak dimejanya lalu menutup map hitam itu membiarkan Baekhyun duduk dipahanya memeluk lehernya
"Ayo kencan! kau berjanji mengajakku kencan hari ini"
"Emm baek"
"Tak ada pengecualian park chanyeol kau janji!" Baekhyun memautkan bibirnya
"Tapi baek aku ada rapat aku tak bisa meninggalkannya"
Baekhyun bangkit dari duduknya menatap Chanyeol kesal "Pembohong" ucapnya singkat. Chanyeol memeriksa jam tangannya
"Baiklah tapi aku tak bisa lama-lama"
"Call!"
"Ini rapat penting baek, aku tak bisa lama-lama kau mengerti kan?"
"Yayaya aku tau tuan park" Baekhyun menarik Chanyeol pergi mereka masuk ke mobil ferrari hitam milik Chanyeol. Baekhyun menyalakan lagu-lagu lama bersenandung ringan menikmati terik matahari di musim panas. Chanyeol sesekali melirik jam tangannya dan Baekhyun bergantian. Byun Baekhyun, pacarnya. Ini tahun ke 4 mereka bersama, mereka bertemu saat kuliah, pertunjukan seni dimana Baekhyun bernyanyi saat itu. Hubungan mereka tak spesial bagi Chanyeol, tapi sangat berarti bagi Baekhyun. Chanyeol tak benar-benar menyukai Baekhyun, dia hanya merasa nyaman bersama Baekhyun tapi bukan cinta.
Mereka berhenti di restaurant italy Chanyeol membukakan pintu untuk Baekhyun mereka masuk bersama kesana duduk diluar memesan spaghetti dan orange juice. Baekhyun menceritakan tentang kelas barunya, dia menghadiri kelas memasak belakangan ini. Chanyeol tak terlalu memperhatikan Baekhyun, menikmati makanannya dengan tenang.

"Oh! dan aku bertemu kyungsoo!" telinga Chanyeol seakan terbuka dan tangannya seketika membeku
"Kau ingat dia kan yeol? orang yang berduet bersamaku saat pentas dulu" cerita Baekhyun
"B..benarkah?" tanya Chanyeol mengurai senyum kaku
Kyungsoo, Do Kyungsoo, cinta pertamanya, orang yang sudah disukainya sejak dulu, sejak masa SMA.Cinta tak tersampaikannya.
"Tapi..." wajah baekhyun seketika berubah sedih "tapi apa?" tanya Chanyeol kini memfokuskan diri pada pembicaraan Baekhyun
"Ah bukan apa-apa, aku kenyang yeol ayo kita ke mall" Chanyeol ingin bicara tapi Baekhyun sudah mampir ke kasir memanggil Chanyeol untuk segera membayar bill.
Mereka berjalan-jalan di mall baekhyun sibuk membeli eyeliner baru karena yang lama sudah habis, dia juga membeli beberapa baju untuknya dan memilihkan kemeja untuk Chanyeol pakai ke kantor.
"Baek, saatnya pulang aku harus rapat"
"Ayolah yeol~ kau begitu sibuk minggu ini aku seperti terabaikan sekarang"
Baekhyun menggaet tangan Chanyeol menuju bioskop
"Baek kau janj-"
"ah! despicable me 2! bukankah kita sudah menunggunya sejak tahun lalu?" Baekhyun memamerkan puppy eyesnya membuat Chanyeol tak tega
"Baiklah"
"Ye!" Baekhyun mencium pipi Chanyeol kilat dan mereka menuju loket membeli 2 tiket, popcorn serta cola.
"Butter caramel?"
"Butter"
"Butter"
Baekhyun dan Chanyeol menjawab bersamaan ya, mereka membenci makanan manis atau tepatnya Baekhyun berpura-pura tak menyukai makanan manis. Karena chanyeol tau betul selalu ada permen di kantung Baekhyun dan Baekhyun selalu memakannya setiap mereka selesai menonton.
"Kau bisa memesan karamel kalau kau mau Baek"
"Hm? no~ aku suka asin yeol sama sepertimu" Chanyeol memutar bola matanya
"Ya baiklah"
Chanyeol berlari menuju ruangan rapat ini sudah 30 menit dia terlambat syukurlah sekertarisnya Jongdae dapat diandalkan dan mengundur rapat. Kalau bukan karena permintaan Baekhyun ingin membeli ttokppoki di distrik kota mungkin dia tak akan terlambat seperti ini.
"Maaf terlambat" Chanyeol segera duduk dikursinya setelah merapikan dasi dan jasnya diluar tadi.

--

Malamnya Baekhyun memintanya menjemputnya di kelas memasak, Chanyeol sedikit antusias karena itu berarti mungkin dia akan bertemu Kyungsoo. Walau kyungsoo tak mengenalnya tapi mungkin Baekhyun akan memperkenalkan padanya ? Chanyeol memarkirkan mobilnya berjalan sedikit menuju tempat kursus Baekhyun. Dia menunggu diluar setelah mengirim pesan pada Baekhyun dan menyuruhnya keluar setelah selesai.
Tak lama Baekhyun keluar bersama beberapa wanita muda sibuk membicarakan menu mereka, Chanyeol tak melihat sinyal-sinyal keberadaan Kyungsoo dimanapun.
"Yeol! ah! Kyungsoo!" Baekhyun melambai ke arahku atau juga kearah, Do Kyungsoo yang baru saja menyebrangi jalan.
"Hai Baekhyun" Kyungsoo tak melihat kearahku berjalan lurus menuju Baekhyun, mereka saling berpelukan
"Kau terlambat"
"Hm, aku tersesat, tapi tak apa aku ingat sekarang"
Kyungsoo masih sama seperti dulu, kulit putih pucat, mata besar, pendek, bibir plum dan adorable bahkan senyumannya masih begitu manis seperti dulu.
"AH Kyung, kenalkan ini Chanyeol pacarku" Baekhyun mengangkat tangan Kyungsoo kearahku
"Kyungsoo"
"Chanyeol" aku meraih tangan kecilnya menjabat tangannya
"Kalau begitu aku pulang dulu Kyung hati-hati dijalan"
"Ya kau juga"
"Ayo Yeol" Chanyeol merasa berat hati meninggalkan Kyungsoo dan masih melihatnya dari kaca spion disamping kendali mobilnya.
"Yeol ? Yeol!" pekikan baekhyun membuat Chanyeol sedikit tersentak
"Ya?"
"Kau tak mendengarkanku bicara?" tanyanya
"Mian" bisa didengarnya helaan berat dari Baekhyun
"Apa kau menyukai orang lain park chanyeol?" Chanyeol tak menjawab, memarkirkan mobilnya di apartemen Baekhyun.
"Kita bicarakan ini nanti, kau istirahatlah"
"Ani, kita harus membicarakannya sekarang"
"Byun Baekhyun"
"Tak enak membicarakannya dalam mobil" Baekhyun keluar dari mobil diikuti Chanyeol.
Baekhyun menyiapkan makan malam untuk mereka memasak didapur sementara Chanyeol menonton TV di ruang tengah. Mereka makan dalam hening
"chan" Baekhyun hendak membersihkan saus yang menempel diujung bibir Chanyeol tapi tangannya ditahan Chanyeol "Aku bisa sendiri" ucap Chanyeol membersihkan mulutnya dengan serbet.
"Ya, tentu"
Setelah makan Chanyeol mengambil jasnya "Aku pulang" ucapnya pada Baekhyun. Baekhyun menarik kemeja Chanyeol menjinjit mencium bibir Chanyeol. Chanyeol memegang kedua bahu Baekhyun menghentikan ciuman mereka. "Baek"
Baekhyun menepis tangan Chanyeol mengeluarkan isakan, hidungnya sudah memerah dan kini air matanya sudah mengalir di pipi tirusnya.
"Kau berubah yeol"
"Mianhe"
"Kenapa kau meminta maaf ? jangan meminta maaf" Baekhyun memeluk chanyeol, tak ada lagi debaran cepat di jantung chanyeol.
"Apa kau sudah tak menyukaiku yeol?"

--

Chanyeol memutuskan menghirup udara malam hari itu, berjalan dipinggiran sungai han. Tangannya dimasukan ke saku rambutnya sudah berantakan dan dasinya sudah dilemparnya entah kemana. Perdebatannya tadi dengan Baekhyun berujung tak baik, mereka memutuskan berpisah. Chanyeol menendang kerikil kecil dengan kaki kanannya membuat kerikil itu melambung tak begitu tinggi mengenai sebuah sepatu orang yang duduk di kursi panjang tak jauh darinya. Chanyeol menyipitkan matanya, pengelihatannya tak begitu jelas jika malam. Chanyeol berjalan mendekatinya dan kini pengelihatannya sudah lebih dari jelas untuk melihat siapa pemilik sepatu itu. Do Kyungsoo.

Chanyeol duduk disamping Kyungsoo, kyungsoo nampak tak kaget dan tak melihat kearahnya
"Hai" ucapnya pelan dengan suara berat yang merdu ditelinga chanyeol
"Hai" jawab chanyeol
"Oh ternyata benar itu kau" Chanyeol melihat kyungsoo bingung alisnya kini sudah nyaris bersatu
"Chanyeol benar?" tanya Kyungsoo lagi.
Chanyeol tak mengerti, bukankah tadi mereka sudah bertemu ? kenapa masih menanyakannya ? tak mungkin kyungsoo melupakannya secepat itu bukan ?
"Ah apa baekhyun belum memberitahumu? aku tak bisa melihat, tapi aku bisa menjamin kau orang baik chanyeol-sshi"
Chanyeol terdiam terlalu kaget.
"Ada apa kau kemari? apa baekhyun bersamamu?"
"Dia dirumah"
"Ah~"
"Bagaimana kau..." Chanyeol menghentikan kalimatnya, tangannya hendak menyentuh wajah Kyungsoo
"Hm?" Chanyeol menarik kembali tangannya menaruhnya di pahanya
"Kau sendirian?" tanya chanyeol, Kyungsoo tersenyum dan mengangguk "Aku selalu kemari setelah kelas memasak tempat ini menenangkan"
Chanyeol terus memandangi Kyungsoo, bagaimana mungkin kyungsoo, nafasnya tercekat lidahnya seketika membeku.
"Chanyeol-sshi? kau masih disana?"
Chanyeol mengusap air mata yang seketika turun "Ah ya tentu"
"Apa kau menangis?"
"Aniyo"
Mereka menghabiskan malam berdua disana, hening, tak ada yang bicara, hanya suara air mengalir dan sesekali air mancur di jembatan terlihat keluar. Baru saja chanyeol akan melihat Kyungsoo, kepala kyungsoo sudah bersandar di pundaknya matanya tertutup. Tidur. Saat tidur wajahnya terlihat begitu tenang dan tampan. Chanyeol memperhatikan wajah Kyungsoo dengan teliti dan tersenyum kecil.


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
veris612 #1
Chapter 3: benar2 terhura aku...., pengorbananmu sangatlah besar soo. sudah saatnya kau meraih kebahagiaanmu. akhirnya chansoo bisa bersama.
veris612 #2
Chapter 2: jadi ikutan nangis. ternyata selama ini ksoo juga menyukai chanyeol tp sayangnya ksoo tidak tahu kl orang itu adalah chanyeol.
veris612 #3
Chapter 1: ternyata ksoo gak bisa melihat? tapi kenapa?
Noeulrar #4
Ceritanya keren!!! Tapi aq yg gk teliti apa emg kjadian yg bikin kyung buta gak dijelasin??

Pokoknya fighting....
Fanetha #5
Kenapa baru nemu ff ini sekarang...sweet bgt... asli bikin nangis :'(
Keren thor...gomawo buat happy ending chansoo nya ❤❤❤
baebaekcon
#6
Chapter 3: Yehet..akhirnya happy ending..wkkwk aku suka bat sm ff ini <3
WKCS-Hyun #7
Chapter 3: aku suka ceritanya...
mayymo #8
Chapter 3: aduh author kyungsoo dibikin buta, tuli ,pecandu narkoba tapi tetep bagus ceritanya.makasih ya critanya bagus
seideer #9
Chapter 3: kyungsoo buta tohhhh
seideer #10
Chapter 1: wuah triangle love chanbaeksoo