The Dark

Light The Dark

Author POV 

            Seolah dunia berhenti berputar dan waktu berhenti berjalan. Kedua namja yang saling bertatapan itu tak berkedip barang sedetikpun. Sepasang mata bak lelehan karamel tak bisa menarik dirinya saat matanya menatap sepasang mata hitam sekelam malam. Mata hitam itupun seolah terjebak dalam dimensi dimana padang pasir menyedotnya dalam dan lebih dalam lagi tanpa bisa memberontak keluar.

            Lima menit berlalu tanpa ada pergerakkan sedikitpun. Tangan Siwion masih memegang gagang pintu, tangan Kyuhyun masih terulur untuk menyentuh gagang pintu yang sudah terbuka. Hanya suara debaran jantung yang menandakan kedua namja itu bukanlah patung lilin dingin.

            “Emm… mianhae… Dokter Park menyuruh saya mengambil map ungu di ruangannya” suara seorang suster dengan telak menghancurkan suasana mistis di antara kedua namja itu.

            “Eh, mianhae” Siwon membungkuk minta maaf. Matanya kembali menatap sosok namja berwajah manis di depannya ‘Tunggu, pergi kemana wajah manisnya tadi? Kenapa ekspresinya sekarang begitu dingin?’ batin Siwon.

            “Mana dokter Park?” Tanya Kyuhyun pada suster itu saat sang suster keluar dari ruangan Leeteuk dengan membawa map berwarna ungu.

            “Beliau sedang memeriksa pasien darurat” jawab suster itu menunduk mendapat tatapan dingin tak berperikemanusiaan dari Kyuhyun.

            “Bilang padanya untuk segera menyiapkan tanah kuburan” ucap Kyuhyun penuh penekanan. Kaki-kaki jenjangnya langsung melangkah pergi tanpa pamit.

            Siwon masih terpaku di tempatnya. Suara namja itu merdu. Tapi bisa Siwon rasakan nada dingin, kejam dan suram dalam setiap katanya. Sungguh kontras dengan paras manisnya.

            “Apa yang kau lakukan diam seperti patung disini?” suara Leeteuk membuat lamunan Siwon terhenti. Bukannya mendengar jawaban Siwon, Leeteuk memutuskan masuk ke ruangannya dan berteriak frustasi saat tak menemukan apa yang dicarinya “Akkkhhhh!!! Matilah aku! Dia sudah pulang! Aku benar-benar harus menggali lubang kuburan!”

>_< WonKyu >_<

            Kyuhyun berjalan menuju kamarnya di lantai 2, tapi baru dia menginjak anak tangga pertama sebuah suara membuatnya berhenti.

            “Kemana saja kau Kyunnie?” Ahra bertanya pada adik kandungnya yang baru pulang.

            “Jalan-jalan” jawab Kyuhyun singkat. Dia berbalik menatap kakak satu-satunya yang tengah memakai celemek bergambar beruang “Ngomong-ngomong noona, apa kau tidak malu pakai celemek gambarmu sendiri?”

            Ahra menatap beruang di celemekknya kemudian menatap kesal adiknya “Yak Cho Kyuhyun kurang ajar!”

            Kyuhyun terkekeh. Hanya wanita manis di dekatnya inilah wanita beruntung yang bisa melihat ekspresi lain di wajah Kyuhyun selain ekspresi dingin, bosan, muak dan keji “Aku ganti baju dulu. Siapkan makan malamnya ya noona”

            “Memangnya aku pembantumu!” teriak Ahra tidak terima “Yak! Kapten Cho! Aku belum selesai bicara” dia berteriak lebih keras melihat Kyuhyun menghiraukannya “Aissh dasar bocah itu”

            Sepuluh menit kemudian Kyuhyun dan Ahra sudah duduk manis menikmati nasi goreng kimchi dan sup ayam buatan Ahra. Ahra menghaela nafas melihat Kyuhyun menyisihkan sayuran dari piringnya. Sudah tradisi sejak kecil Kyuhyun benci sayuran sama seperti dia membenci dunia ini.

            Ahra membuka suara “Kyu…”

            “Jangan memulai noona. Aku sedang malas berdebat” potong Kyuhyun tanpa berhenti melakukan aktivitasnya.

            Ahra menatap lekat adik kesayanganya “Kau lebih kurus Kyu. Pasti karena tidak pernah makan sayur”

            “Aku tak akan mati karena tidak makan sampah itu” Kyuhyun menjawab.

            ‘Kembali lagi si Sinis Kyu’ ucap Ahra dalam hati. Ahra mencoba bersabar “Apa hari ini kau sudah ceck up ke rumah sakit?” Kyuhyun mengangguk. Ahra bersyukur. Setidaknya adiknya masih mau melakukan pengobatan “Lalu apa kata Leeteuk oppa?”

            “Dia meninggalkanku di ruangannya karena ada pasien. Karena bosan aku pulang tanpa menunggunya” jawab Kyuhyun enteng.

            “Mwo? Lalu kau belum mendapatkan obatnya?” Ahra bertanya cemas.

            Kyuhyun mengangguk “Teukkie hyung lama. Aku sudah menunggu 3 jam” oke Kyu, kau terlalalu banyak menambah-nambahkan “Aku kelaparan disana” sok menderita.

            “Berani sekali Teukkie oppa melakukan itu pada adikku” Ahra berkata emosi tanpa melihat seringai kemenangan Kyuhyun “Aku akan menghubunginya sekarang dan menyuruhnya membawa obatmu”

            Kyuhyun mengangguk setuju dan berucap dalam hati ‘Rasakan kau Teukkie hyung. Cari mati sih membuatku kesal’

            Suara dering telepon di rumah besar berlantai 2 itu membuat Ahra yang tengah membersihkan meja makan berhenti. Dia menyuruh Kyuhyun melanjutkan pekerjaannya dengan tatapa matanya. Kyuhyun yang ingin menolak membatalkan niatnya melihat sang kakak menatapnya tajam. The Dark Kyuhyun takluk dalam hitungan detik pada tatapa imut sang kakak.

            Dengan malas-malasan, Kyuhyun mengangkut piring yang kotor ke dapur. Saat dia kembali dia mendengar suara kakaknya di telepon bernada ceria.

            “Aku senang appa baik-baik saja” Ahra mendengarkan jawaban dari peneleponnya. Kyuhyun kembali mengurus pelerjaannya tanpa peduli dengan pembicaraan Ahra dan seseorang yang dipanggil Ahra dengan sebutan ‘appa’

            “Kyunnie baik-baik saja. Dia tidak pernah kambuh appa dan eomma tenang saja” Ahra menatap Kyuhyun yang baru kembali lagi dari dapur “Appa ingin bicara dengannya?”

            “Aku ngantuk noona” suara datar Kyuhyun membuat Ahra tak jadi menyerahkan gagang telepon silver itu pada Kyuhyun.

            “Tapi Kyu, appa ingin bicara padamu” pinta Ahra.

            “Dia bisa mengatakannya besok. Bukannya dia dan isteri serta anak kesayangannya akan pulang besok” Kyuhyun kembali beranjak tanpa mepedulikan wajah Ahra yang sedih mendengar perkataannya.

            ‘Sampai kapan kau akan bersikap seperti ini Kyu. Kau hanya membuat hatimu semakin sakit dongsaeng’ Ahra menghela nafas sebelum kembali berbicara kepada ayahnya di telepon.          

>_< WonKyu >_<

            Siwon tersenyum ramah pada maid-maid yang menyambutnya begitu dia pulang. Jinki menganga takjub melihat besar dan mewahnya rumah Siwon. Bocah itu bahkan tidak berani melangkah karena takut sandal jepit tipisnya mengotori lantai marmer yang mengkilat. Siwon bersenyum geli melihat Jinki yang hampir memekik saat seorang maid mengambil alih tas kecil yang berisi pakaiannya dan Taemin. Ya, Lee Jinki dan Lee Taemin akan tinggal di Mansion Choi mulai sekarang.

            “Selamat datang Siwonnie” Seorang wanita cantik bergaun hijau muda melangkah mendekati Siwon dan Jinki “Jadi ini dia anggota baru kita? Dia mirip Onew”

            “Eh Onew? Namaku Lee Jinki Nyonya” Jinki membungkuk pada wanita cantik yang tengah menatapnya lembut itu. Sebuah pandangan yang tak pernah lagi didapatkannya sejak ibu kadungnya meninggal karena TBC.

            “Jangan paggil aku nyonya. Panggil aku Eomma ne Onew” Mrs Choi mengelus rambut Jinki. Rambut kusut penuh debu. Rambut seorang anak yang telah mengalami banyak kesulitan sepanjang hidupnya. Mata indah Mrs Choi berkaca-kaca melihat betapa kurus dan menyedihkan sosok kecil di depannya segera dipeluknya anak angkatnya itu erat.

            Jinki bingung. Dia tiba-tiba dipeluk dengan erat oleh Nyonya kaya yang menyuruhnya memanggil ‘eomma’. Pelukan hangat yang membuat Jinki sangat nyaman. Jinki menatap Siwon seolah meminta pengertian.

            Siwon tersenyum lembut pada adik angkat barunya “Mulai hari ini dan seterusnya aku dan kau adalah saudara. Sekarang yang memelukmu itu adalah ibu. Eommamu, Jinki-ya”

            Seketika air mata mengalir deras dari mata Jinki. Tangannya terangkat membalas pelukan Mrs Choi sembari mengucapkan kata yang sudah sangat lama tidak dia ucapkan “Eo..mma…”

            Siwon tersenyum menatap moment mengharukan itu. Dia senang karena bisa membawa Jinki ke rumah ini. Tak lama lagi, sepulang Taemin dari rumah sakit suasana rumah ini akan semakin ramai.

>_< WonKyu >_<

            Kyuhyun berjalan santai menuju kelasnya. Tidak dihiraukannya berbagai pandangan orang-orang yang menatapnya. Kagum dan iri pada ketampanan–ehem-kemanisan-nya serta benci dan sedih karena pernah ditolaknya. Jika dikalkulasikan, orang yang membenci Kyuhyun tidak kalah banyak dengan orang yang mengaguminya. Tapi hal itu tidak membuat Kyuhyun merasa harus kawatir. Dia tak segan-segan melawan jika ada yang mau menyakitinya. Tidak disakiti saja Kyuhyun akan mencincang orang yang menurutnya pengganggu, apalagi jika orang itu nekad berurusan dengannya.

            Well, sepertinya pagi ini Kyuhyun harus meladeni 3 orang nekad itu.

            “Cho Kyuhyun berhenti di tempat” suara angkuh seorang yeoja berambut cukup panjang dengan poni depan berdiri tegak menghalangi jalan Kyuhyun bersama 2 orang temannya.

            Kyuhyun berhenti hanya untuk mengamati 3 gadis yang rasanya sering ditemuinya akhir-akhir ini. Ah! Dia ingat. Ketiga gadis ini dulu pernah mengajaknya berperang dingin. Sebuah grup gadis cantik yang mendeklarasikan dirinya ‘membenci’ Kyuhyun di tahun pertama mereka bertemu.

            Kyuhyun tertawa pelan walau masih dengan wajah dinginnya, tapi mampu membuat 3 yeoja itu menahan nafas dan membarin bersamaan ‘Imutnya!’. Kyuhyun tidak menertawakan baju yang dipakai ketiga gadis itu yang berupa kaos ketat pamer pusat yang kembar dengan tulisan inisial nama mereka. Tapi karena jika mereka berdiri dengan urutan seperti sekarang jadinya seperti sebuah pola.

            “Ke..kenapa kau tertawa. Tidak ada yang lucu” Tiffany gadis berponi tadi berusaha bersikap ketus pada namja imut di depannya. Ingat, dia membenci namja itu karena sudah membuat pacar tampannya gay dan memutuskannya karena jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap namja bermarga Cho itu.

            “Kalian seperti tangga jika berdiri seperti itu” uap Kyuhyun enteng.

            “Maksudmu Taeyon eonni pendek?” Tanya Seohyun yang berdiri di sebelah kanan Tiffany seraya menunjuk Taeyon yang berada di sisi kiri Tiffany.

            “Tentu saja bukan Seo phabbo” ralat Taeyon kesal jika ada yang menyinggung tingginya “Dia bilang kau seperti tiang. Terlalu tinggi”

            “Mwo? Enak aja. Tinggiku ini cocok sebagai model” protes Seohyun.

            “Jadi maksudmu aku tidak pantas jadi model begitu?” Taeyon menatap tajam magnae di gengnya itu.

            “Bukan begitu walau sebenarnya iya” Seohyun menjawab.

            “Yak!” sang tetua Taeyon bersiap menarik rambut panjang lurus Seohyun saat Tiffany berteriak “Kalian berhenti bertengkar” Lalu Tiffany menatap Kyuhyun yang sedari tadi memandang ketiga gadis itu dengan pandangan meremehkan “Kau sengaja! Kau sengaja membuat kami terpecah”

            “Memangnya aku melakukan apa?” wajah polos –palsu- Kyuhyun kembali membuat TTS terpesona “Sudahlah. Kalian minggir saja sana”

            “Tidak!” Tiffany kembali mendapat logikannya “Tidak akan sampai kau menyesal merebut Gikwang oppaku”

            Kyuhyun menghela nafas “Aku bahkan tidak tahu siapa itu Gikwang. Cepatlah menyingkir”

            Taeyon menggeleng mantap.

            “Apa kau juga merasa aku merebut pacarmu?” Tanya Kyuhyun pada Taeyon.

            Taeyon menggeleng “Oppa pernah menolak cintaku dulu” jawabnya pelan.

            “Yak eonnie! Jangan panggil makluk ini oppa” teriak Tiffany.

            Kyuhyun hanya diam. Dia sudah menolak banyak yeoja dan namja. Tak terhitung jumlahnya. Jadi wajar saja dia lupa pada semua orang yang ditolaknya.

            “Aku membeci oppa karena kedua eonnieku membencinya” suara lembut Seohyun membuat perdebatan kecil Taeyon dan Tiffany terhenti.

            “Jjinja? Tapi kau bilang kau benci Kyuhyun karena dia selalu mendapat IP sempurna sejak dulu dan kau selalu jadi nomor 2” kata Tiffany.

            “Itu hanya alasan. Aku hanya ingin bersama eonniedeul” jawab Seohyun.

            “Oh Seonnie” Taeyon memeluk Seohyun  begitupun Tiffany.

            “Menjijikkan” Kyuhyun ingin muntah melihat adegan melodrama di depannya “Teka Teki Silang aneh” Kyuhyun langsung beranjak dari sana.

            “Teka Teki Silang?” Seohyun yang mendengar gunaman Kyuhyun menoleh pada namja yang sudah melewati mereka.

            Kyuhyun berbalik dan memberi senyum meremehkan “Bukankah itu arti dari huruf di kaos kalian” Dia menunjuk Taeyon “Teka” lalu Tifanny “Teki” dan terakhir Seohyun “Silang” bibirnya terangkat membentuk senyum menghina “Nama yang menggelikan” lalau dia kembali berjalan meninggalkan TTS yang berwajah shock.

            “Dia menyebut kita teka teki silang” ucap Tiffany tak percaya “Cho Kyuhyun menyebalkan! Setelah merebut oppa tersayangku dia mengubah namaku yang bagus”

            “Tidak bisa dibiarkan!” Seohyun berkata kesal diiringi anggukan kedua eonnienya.

            “Emm,, permisi” sebuah suara namja terdengar dari belakang mereka.

            TTS berbalik dan berteriak serempak karena kesal “APPPAA???”
            “Eh mianhae mengganggu” seorang namja luar biasa tampan dengan lesung pipinya tersenyum meminta maaf.

            “KYAAA TAMPANNYA!!!!” lagi-lagi TTS berteriak serempak.

            “Aku mahasiswa baru namaku Choi Siwon” Siwon tidak keberatan diteriaki keras malah dia sekarang tersenyum ramah pada 3 gadis cantik yang tidak dikenalnya “Apa ada yang tahu dimana ruang administrasi?”

            Mereka bertigapun berebutan menyerukan petunjuk kepada Siwon sembari berkenalan. Siwon yang baik hatipun merespon dengan baik. Setelah mengucapkan terimakasih dengan sopan, Siwon pamit.

            “Kita akan bertemu lagi kan?” Taeyon bertanya penuh harap. Dia memang masih menyukai Kyuhyun walau sudah ditolak mentah-mentah oleh namja itu, tapi tak ada salahnya menambah cadangan kan?

            “Tentu saja” jawab Siwon sambil tersenyum membuat lesung pipi indahnya terlihat “Aku juga suka mengisi teka-teki silang. Kurasa itu akan membuat kita merasa akrab”

            “Mwo?” Tiffany, Taeyon dan Seohyun mendadak merasa tidak enak.

            “Bukankah kalian grup pecinta Teka Teki Silang? Itukan tertulis di kaos kalian” jawab Siwon.

            “Oh my god!” kegita gadis itu menepuk jidat bersamaan. Sungguh TTS yang kompak.

>_< WonKyu >_<

            Suasana kantin selalu ramai. Hal itu membuat Kyuhyun sangat malas menghabiskan waktu istirahat berharganya disana. Tapi dia sedang lapar jadi mau tak mau dia harus membeli makanan disana.

            ‘Rasanya hina sekali berbagi dimensi dengan orang-orang macam ini’ umpat Kyuhyun dalam hati melihat betapa mengerikannya orang-orang disana melahap makan siang mereka. Ada yang sambil bercumbu dengan kekasihnya, ada yang tanpa mengunyah tapi langsung menelan hamburger di mulutnya. Kyuhyun jadi ingin membakar tempat bejat yang meracuni otak sucinya ini.

            “Hai, kau yang kemarin di ruangan Leeteuk hyung itu kan?” seseorang menyapa Kyuhyun.

            Kyuhyun menoleh dan menautkan alisnya begitu melihat siapa orang di depannya. Orang aneh yang kemarin mampu membuatnya blank. Orang aneh yang bahkan tadi malam mampir ke mimpinya “Maaf kau salah orang”

            “Aku tidak mungkin salah orang” Siwon menjawab yakin. Sejak menginjakkan kakinya di kantin, dia sungguh sangat senang melihat namja yang kemarin tak sengaja bertemu dengannya di rumah sakit. Namja manis tapi dingin yang membuat dia bermimpi indah.

            “Kau anak baru disini?” Tanya Kyuhyun jauh dari kata ramah.

            “Ne” jawab Siwon sangat ramah “Senang bertemu lagi denganmu”

            “Aku tidak” jawab Kyuhyun lalu berlalu saja dihadapan Siwon.

            Banyak orang yang berada di kantin memperhatikan kedua namja berparas rupaawan itu. Mereka tahu, siapapun yang berani menyapa Kyuhyun akan kena semprotan pedasnya yang mengalahkan kesinisan setan. Mereka menatap Siwon kasihan. Banyak anak baru yang tertarik pada Kyuhyun, berusaha mendekati namja galak itu dan tak lama kemudian tewas eh maksudnya menjadi suram dan menyedihkan, yah intinya berakhir tragis.

            Siwon yang tidak sadar banyak orang memberinya tatapan peringatan malah melangkahkan kakinya mengikuti Kyuhyun. Entahlah. Rasanya ada magnet yang menariknya selalu ingin dekat namja bemulut sepedas cabai Thailand itu.

            “Berhenti mengikutiku” perintah Kyuhyun saat dia akan duduk di satu-satunya meja kosong di ujung kantin itu.

            “Aku ingin berkenalan denganmu” kata Siwon semangat. Semua orang di kantin menghela nafas. Mereka hafal kata apa yang selanjutnya Kyuhyun katakan.

            “Aku tidak butuh berkenalan dengan limbah bumi sepertimu” jawab Kyuhyun penuh penekanan.

            ‘Tuh kan’ batin semua penonton.

            “Namaku Siwon, bukan limbah bumi” Siwon malah duduk di depan Kyuhyun. Penonton sedikit memuji keberanian Siwon. Ada beberapa orang yang masih kebal dengan makian kasar Kyuhyun dan berani melangkah ke tahap di atasnya. Sepertinya Siwon salah satunya. Tapi penonton juga hafal lanjutan penghinaan Kyuhyun.

            “Kau pikir namamu bagus? Nama itu mirip seperti nama tempat pembuangan sampah di Negara miskin” Kyuhyun menatap rendah Siwon.

            “Nah kan” batin penonton lagi.

            “Oh ya? Apa kau pernah kesana?” Tanya Siwon enteng. Sama sekali tidak merasa tersinggung. Rupanya cukup tebal kemaluan –ehem- Siwon, puji penonton lagi. Walau mereka masih ingat jelas apa jawaban Kyuhyun selanjutnya.

            “Tidak tapi wajahmu yang mengerikan itu mengingatkanku padanya. Lalat kotoranpun lebih bagus dari wajahmu” kali ini Kyuhyun menjawabnya sambil menyuap spagettynya.

            ‘Hahh’ penonton menghela nafas serempak lagi. Semua orang yang ingin dekat dengan Kyuhyun biasanya ‘Game Over’ ditahap ini. Jadi wajar mereka langsung mengerutkan dahi saat Siwon malah mengusap rambut Kyuhyun sambil tersenyum manis.

            “Hanya kau yang mengatakan itu. Jujur aku rada bosan dikatakan tampan” Siwon masih mengelus rambut Kyuhyun “Kau sangat menarik. Siapa namamu manis?”

            Manis. MANIS. M.A.N.I.S. Sebuah kata yang sangat dibenci Kyuhyun. Semua penonton menahan nafas takut. Sebentar lagi Kyuhyun akan meledak.

Dan benar saja. Kyuhyun berdiri dari duduknya menatap Siwon marah. Aura kegelapan membuat kantin serasa dunia tanpa oksigen. Mata karamel itu berkilat-kilat layaknya api kebakaran hutan “LANCANG SEKALI KAU MENYENTUHKU DAN MENYEBUTKU MANIS. KAU PIKIR KAU SIAPA HAH?”

            Siwon menutup telinganya mendengar suara gemuruh amarah Kyuhyun. Begitupun semua penghuni kantin.

            “Jangan berteriak. Nanti pita suaramu rusak. Kau tak maukan kehilangan suara merdumu itu” bujuk Siwon.

            “KAU!” Kyuhyun berhenti sebentar. Dia menatap Siwon. Mencari kejelekan namja itu.

            Hening.

            Wajah oke. Badan perfect. Rambut rapi.

            5 detik.

            Suara berat dan lembut. Pakaian mahal. Sikap gentle.

            15 detik.

            Kaki panjang. Kulit kecoklatan bersih. Senyum cemerlang.

            Sunyi.

            Kekuatan super Kyuhyun yang bisa menemukan kejelekkan orang selama 5 detik tidak berlaku untuk Siwon.

            “Ada apa? Apa kau sakit?” Tanya Siwon cemas. Diletakkannya tangan besarnya di dahi Kyuhyun mengecek suhu tubuh namja manis itu yang memang terasa di atas normal. Tubuh Kyuhyun menegang. Tidak pernah dia merasa setrum seperti ini jika bersentuhan kulit dengan siapapun.

            “KAU BUKAN MANUSIA” teriak Kyuhyun. Dia benci kekuatan andalannya berhasil dipatahkan Siwon. Kyuhyun yakin orang di depannya ini bukan manusia “KAU IBLIS MENGERIKAN!” Kyuhyun kembali berteriak lalu berlari meninggalkan kantin.

            Siwon menatap sekelilingnya dan bertanya “Hey, apa yang terjadi sebenarnya? Apa aku menyakitinya?”

>_< WonKyu >_<

            Hari ini adalah hari sial bagi Kyuhyun. Tak mau bertemu dengan Iblis Siwon, Kyuhyun memilih bolos jam terakhir kuliahnya. Tapi sepertinya dia ditakdirkan untuk merasakan kesialan sampai hari ini berakhir dan mungkin hari-hari berikutnya juga. Begitu dia membuka pintu depan rumahnya sosok tubuh langsung memeluknya erat.

            “Kyu hyung” sosok anak berumur 10 tahun dengan rambut hitam lebat yang tingginya hampir mencapai leher Kyuhyun memeluk Kyuhyun sangat erat “Bogoshipo”

            “Lepaskan kodok. Kau mau membunuhku ya” Kyuhyun mendorong bocah itu sampai pelukannya terlepas.

            “Hyung jahat. Dongsaeng manismu pulang kau malah mendorongnya” Minho menatap Kyuhyun pura-pura kesal. Sejahat apapun Kyuhyun, Minho tak pernah membenci hyungnya itu.

            “JANGAN SEBUT KATA MANIS” Kyuhyun tanpa sengaja berteriak “Dan jangan halangi jalanku”

            “Kau sudah pulang Kyu” suara lembut seorang wanita paruh baya membuat Kyuhyun menoleh “Eomma sudah membuat cup cake. Kau ingin mencicipinya?”

            “Dengan tambahan racun di dalamnya? Tidak terima kasih” Kyuhyun berjalan begitu saja melewati Minho “Aku mau tidur jangan ada yang berani menggangguku”
            “Kyu” Mrs Cho memanggil Kyuhyun saat melewatinya di tangga “Kau sudah makan siang chagi?”

            “Apa pedulimu. Dan jangan memanggilku dengan sebutan menjijikkan itu. Kau sama menjijikkannya dengan lintah. Kau tahu itu?” Kyuhyun menghentakkan tangan Mrs Cho yang tadinya memegang lengannya.

            “Kyuhyun hyung!” Minho berteriak. Dia tahu Kyuhyun benci pada ibunya tapi tidak perlu mengucapkan kata-kata kasar seperti itu kan?

            “Tutup mulutmu Minho. Aku muak dengan kalian semua” Kyuhyun kembali melangkah bahkan tak berhenti walau dia mendengar isakan dari yeoja yang menyayanginya itu.

            Ralat. Kyuhyun memang mengaggap semua orang sampah selain keluarganya. Tapi sepertinya, hanya untuk keluarga tertentu. Mungkin hanya noonanya saja. Ayahnya dan semua orang yang tinggal di rumahnya adalah sampah.

            Kyuhyun menutup pintu kamarnya keras dan menguncinya. Tubuhnya terasa lemas. Selalu seperti ini setiap dia mengeluarkan emosinya melebihi batas. Dia menghabiskan tenaganya untuk meneriaki Siwon kemudian baru saja mengeluarkan sisanya. Dia berjalan sambil menyeret-nyeret kakinya saat merasakan nyeri di perutnya. Nyeri yang biasa menyertainya jika kelelahan. Kyuhyun merebahkan tubuhnya dii kasur empuknya. Leeteuk belum mengantarkan obat untuknya. Tak ada lagi obat untuk penahan rasa sakit tersisa di botol obatnya. Kyuhyun hanya meringkuk meremas perutnya. Perlahan-lahan kepalanya mulai terasa sakit.

            “Brengsek” ucapnya berusaha menahan rintihan saat rasa sakit itu menjadi.

            “Kyuhyun hyung!” suara gedoran pada pintu kamarnya dan teriakan Minho tak dihiraukan Kyuhyun.

            Namja sulung Cho itu menggigit bibirnya menahan sakit sampai berdarah.

            “Kyu hyung! Tolong buka pintunya” pinta Minho “Leeteuk hyung datang”

            “Kyu, aku datang membawa obatmu. Buka pintunya sekarang” suara Leeteuk terdengar

            Kyuhyun tidak menjawab ataupun membuka pintu. Dia ingin melakukan itu agar bisa segera meminum obat memuakkan itu. Tapi Kyuhyun tidak bisa melakukannya karena dia tak mampu lagi mempertahankan kesadarannya. Tubuh kurus itu kini terbaring dengan mata tertutup dan tak bergerak sama sekali.

^_^ TBC ^_^

Sebenarnya apa penyakit Kyuhyun?

Dan apakah Siwon punya cara membuat Kyuhyun membalas ketertarikkannya?

 

Respon dari Lovely Reader sangat bagus untuk Light The Dark. Jadi semanget lanjutin. Jeongmal gomawo buat yang sudah coment, review, subscrib, favorit dan follow.

Gimana dengan chapter ini? Aneh? Enggak sesuai karakter awal? Aku minta maaf kalau iya. Lain kali aku perbaiki deh.

Oya, karena aku lagi ultah, aku minta coment n review yang banyak ya dari Lovely Reader. Hehehe Gomawo.

 

Jatuh cinta pada boneka nemo imut di Mall

Anin :3

 

 

Ps: Berhubung sekarang 13 mey a.k.a ultah Author, Author akan update semua FF yang masih ngutang. Enjoy it!

Pss: BTW, enggak di LTD enggak di LG TBCnya waktu Kyu pingsan. Hahaha itu adalah adegan fav-ku

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DesvianaDewi #1
Chapter 7: ayo dooong,,,, update lagi dong ff nyaaaaaaa :(
JengDevy #2
Chapter 7: Seruuuu...
lanjutt lagi donk authoor.
Wulwul0705
#3
Chapter 7: Yang ini juga di lanjut dong...
Wulwul0705
#4
Chapter 7: kapan di lanjut ya cerita ini...
sumpah penasaran gimana endingnya
Wulwul0705
#5
Chapter 4: Kapan cerita ini di lanjut ya ...
CholifatulLianaII #6
Chapter 7: Kenapa judul nya jadi anu anu an si. -_-

Iyess setuju saatnya Siwon diperebutkan.
CholifatulLianaII #7
Chapter 6: YYAA Suho bikin skot jantung deh. Aishhhh

Eric Kim itu tiba tiba dateng tapi tiba tiba tewas juga -_-

"kelebihan" Kyu apaan si?
CholifatulLianaII #8
Chapter 5: Ini pasti ada sesuatu besar di balik ini semua. Konflik yang sulit dipecahkan -aceilehh- :-D

Suho dateng dateng rusuh. Afuuu
CholifatulLianaII #9
Chapter 4: Aishhh saya cuma baca aja ga kuat sama umpatan nya si Kiyu. Siwon yang ngalamin kuat kuat aja.

Naloh naloh Siwonnya dijodohin.