Chapter Six
Moonlight
Aku berdiri ditengah malam. Sebuah samurai tergeletak tidak jauh dari kakiku. Disekelilingku, beberapa ekor serigala terkapar penuh dengan goresan luka. Percikan darah mereka memenuhi tanah yang tertutup salju. Kupandangi tanganku yang gemetar dan memerah karena lumuran darah. Nafasku tersekat ketika seekor serigala besar datang menghampiriku..
“Kau..”
Aku tersentak. Serigala itu berbicara! Ia berjalan mendekatiku sambil mengibaskan ekor dan memperlihatkan seringai taring tajamnya. Matanya yang berwarna kuning kecoklatan menatapku dengan sorot penuh amarah.
“Kau membunuh klanku..”
Aku menggelengkan kepalaku, berusaha untuk membantah perkataannya. Kucoba untuk berbicara, tapi semua kata yang ingin kuucap tersekat di ujung tenggorokanku. Tubuhku semakin gemetar, hawa dingin dan tatapan matanya terasa begitu membekukan.
“Kau menghianatiku..”
Serigala itu melolong. Sesaat kemudian berubah menjadi sesosok manusia secara perlahan. Badai salju yang datang secara tiba-tiba mengaburkan pandanganku sehingga aku tidak lagi bisa memandang wajahnya. Hanya saja aku yakin jika ia adalah seorang pria karena aku masih bisa melihat siluet tubuhnya.
“Apa yang ia lakukan bukanlah suatu kesalahan. Jika kau ingin menyalahkan seseorang, maka salahkan teman-temanmu yang tidak tahu diri itu!”
Seorang datang dari balik pepohonan pinus yang telah dipenuhi oleh serpihan salju. Ia membawa sebuah pedang dan berjalan mendekatiku.
“Changmin?”
Ia tidak menjawab panggilanku dan mendekati laki-laki serigala itu. Aku tidak yakin jika ia adalah Changmin karena aku tidak bisa melihat wajahnya. Tapi aku masih bisa mengenali suara dan tinggi tubuhnya.
Tapi.. tunggu sebentar! Ada apa dengan suaraku? Kenapa suaraku jadi seperti ini? Suaraku.. terdengar seperti..
“ Jaerin-ah.. Aku bersumpah akan merebutmu darinya.. Aku akan melindungimu.. bahkan jika harus mengorbankan nyawaku..”
.....
“Hyung..”
Aku terbangun dari tidurku. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhku. Kualihkan pandanganku pada Yoochun yang duduk di tepi tempat tidurku. Aku bisa melihat ekspresi kekhawatiran dari dalam sorot matanya.
“A bad dream, huh?”
Aku tersenyum ketika ia membelai rambutku. Suatu kebisaan yang selalu Yoochun lakukan untuk menenangkanku. Aku bangun dan menyandarkan tubuhku, mencoba meyakinkan bahwa apa yang aku alami hanyalah sebuah mimpi.
“Kau pasti haus..”
Kembali kupejamkan mata saat Yoochun pergi menuju dapur, mengambilkan air minum untukku. Kucoba untuk mengumpulkan kesadaranku, bagaimana mungkin sebuah mimpi terasa begitu nyata? Dan aku semakin tidak mengerti.. Kenapa Changmin memanggilku dengan nama itu?
‘Jaerin? Bukankah itu nama seorang gadis?’
Aku tidak bisa mengingat hal dengan jelas. Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa tertidur di ruang UKS. Aku merasa demam di awal pelajaran olahraga, lalu aku memutuskan untuk beristirahat di kelas dan saat itulah semuanya menggelap. Saat akau terbangun, aku sudah berada di ruang UKS bersama Changmin.
‘Changmin?’
Aku merasa telah melupakan sesuatu.. sesuatu yang teramat sangat penting dan aku yakin hal itu berhubungan dengannya. Aku mencoba mengingat apa yang telah terjadi. Celakanya, semakin aku bersaha untuk mengingat, justru membuat nafasku menjadi sesak.
Aku tersentak saat sesuatu memerangkap tubuhku. Aku berniat membuka mata, tapi sesuatu (yg ternyata adalah seseorang) itu menutup mataku dengan jemarinya. Ia membisikkan sesuatu dan aku mendengar samar apa yang dikatakannya. Nafasku tersekat saat aku menyadari suara dan aroma tubuhnya yang terasa tidak asing bagiku.
“Milikku..”
Perlahan, ia menjauhkan jemarinya yang menutupi mataku. Cahaya bulan yang menerobos celahjendela kamarku membiaskan siluet tubuhnya yang sedang berada di depanku. Bahu tegap itu.. Mata hazel itu..
“Kau.. “
Ucapanku terputus saat lelaki itu menarik tubuhku ke dalam pelukannya. Dalam posisi seperti ini, tidak mungkin bagiku untuk melepaskan diri darinya. Sesaat kemudian ia melepau. Aku terkisap saat ia mengangkat daguku, memaksakuku untuk menatap ke dalam sorot matanya.
“Aku merindukanmu..” hembus nafasnya menghangatkan wajahku.
Ia mendekatkan bibirnya ke arah bibirku “Permaisuriku..”
..........
_______________________________________________________________________
Akhirnya bisa update juga.. *narik nafas lega
Trims bgt atas supportnya randomcassie
I Love you my Chingu ^_^
Comments