Chapter Four

Moonlight

 

(Yoochun’s POV)

 

 

Saat kami tiba, lampu depan masih menyala. Changmin belum pulang. Mobilnya masih terparkir di halaman. Mungkin ia berniat untuk menginap. Yoohwan berjalan lebih dulu menuju dapur, sedangkan aku menuju ruang tengah. Sepi. Tidak ada siapapun disana.

 

“Kemana mereka?”

 

“Bermain game dalam kamar mungkin” sahut Yoohwan sambil menyusun persediaan makanan yang baru saja kami beli ke dalam kulkas.

 

Aku berjalan menaiki tangga, menuju kamar Jae hyung. Aku  mencemaskan keadaannya. Akhir-akhir ini ia sering bertingkah aneh. Ia selalu terbangun di tengah malam, berjalan mengendap menuju balkon, memandangi hutan dan bulan. Tidak jarang ia menggumamkan sesuatu dalam tidurnya.

 

Aku tidak tahu apakah semua tingkah anehnya berhubungan dengan kejadian di malam itu. Ia tidak pernah menceritakannya padaku. Aku tidak ingin memaksanya jika ia belum sanggup untuk melakukannya. Karena itulah aku meminta Changmin untuk menemaninya selama aku pergi. Aku tidak ingin hyung melakukan tindakan aneh yang bisa membahayakan dirinya.

 

Kubuka pintu kamar perlahan. Aku tidak ingin mengganggu mereka. Mungkin saja mereka sedang beristirahat. Gelap. Sepertinya mereka sudah terlelap. Awalnya aku bermaksud untuk pergi, tapi rasa penasaran membuatku kembali untuk mencari tahu apa yang sedang mereka kerjakan. Dan apa yang aku saksikan benar-benar membuatku... shock!

 

Changmin memeluk Jae hyung yang sedang tidur membelakanginya. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Jae hyung dan membenamkan wajahnya pada rambut Jae hyung. Hyung mengigau lagi. Ia menggerakkan tubuhnya perlahan dan menggumamkan sesuatu. Changmin tersenyum, mencium pundak hyung dan mempererat pelukannya.

 

‘Ya Tuhan.. Changmin.. Dia.. Apa dia menyukai Jaejoong hyung?’

 

***

 

 

“Yah, hyung! Kau masih tidur?”

 

Kubuka mataku. Yoohwan memandangiku dengan wajahnya yang hanya berjarak beberapa inci dari wajahku. Kuulurkan tanganku, kemudian kuacak-acak rambutnya. Pembalasan karena telah membangunkanku. Memang apa salahnya tidur sedikit lebih lama? Lagipula ini kan hari libur.

 

“Yah! Jangan sentuh rambutku..! Susah-susah kutata tapi kau malah menghancurkannya!” teriaknya kesal.

 

Aku hanya terkekeh. Mana mungkin aku mengatakan pada Yoohwan bahwa tanpa sengaja aku tertidur di ruang tengah setelah menonton TV  untuk menghilangkan keterkejutanku atas “kemesraan” yang Changmin lakukan pada Jae hyung.

 

“Pagi hyung.. Pagi Yoohwan-ah.. Apa menu sarapan kita pagi ini?” Changmin berjalan menuruni tangga dan melambaikan tangannya pada kami berdua. Jae-hyung berjalan dibelakangnya. Ia menepuk-nepuk wajahnya, masih belum sadar sepenuhnya.

 

Jae hyung menatap kami bertiga dengan mata mengantuknya. “Duduklah.. Aku akan memasak sesuatu” ucapnya. Saat ia berjalan menuju dapur, aku menarik tangannya yang tidak terluka, menghentikan langkahnya.

 

“Biar aku yang memasak. Kau duduk saja hyung. Bukankah kau masih mengantuk?” Ia memandangku kemudian memandang gips yang masih melingkari tangan kirinya.

 

Ia mengangguk, berbalik membelakangiku, berjalan menuju meja makan. Saat ia mengangguk tadi, anpa sengaja aku melihat tanda merah di sisi kiri lehernya. Seperti sebuah tato. Samar..

 

‘Tunggu dulu! Jangan bilang kalau itu adalah.. kiss mark?’

 

Tapi sepertinya dugaanku salah.. karena beberapa saat kemudian tanda itu tiba-tiba menghilang.

 

***

 

 

(Jaejoong POV)

 

 

Ada yang salah denganku.. Aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah aku pulang. Tadi pagi, saat changmin membangunkanku, aku tahu ada sesuatu yang salah tapi aku tidak tahu apa itu..

 

"Hyung.. Kau tidak menyukai masakanku?" Aku menangkap kekecewaan dalam sorot mata Yoochun. "Oh, ani.. aku suka nasi goreng buatanmu.." sahutku.

 

Yoochun meraba keningku. "Apa kau merasa kurang enak badan, hyung? Suhu badanmu.. dingin.." ia menatapku khawatir.

 

Changmin menatapku, bukannya mengkhawatirkanku ia malah tersenyum. Dan entah mengapa, bagiku senyumannya lebih terlihat seperti sebuah seringai. Tiba-tiba saja bulu kudukku meremang. Aku merasa bahwa aku benar-benar melupakan sesuatu yang amat sangat penting dan aku harus mengingat hal itu.

Harus!

 

***

 

 

_________________________________________________________________________________________________________________________

Sorry for lateee update   ^^!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
MinJaeTic
#1
Chapter 6: Changmin or yunho??? I hope he is changmin T_T

Jadi jadi jae wanita gtu? Ato itu reinkarnasinya skrng ? Wahh, aku suka klo jae dijadiin cwe, genderbender story :D

Update lagi dong author~ssi,kekeke
Penasaran nih >.<
epiktraveller
#2
Chapter 6: Permaisuri? Jae? So jae past self is a girl, i assume? XD
Minnie95
#3
Chapter 6: Osnniii bukan jae yg ngebunuh kaaannn...
5starnables
#4
Chapter 6: aaaaaaaa!!!! selalu bikin penasaran!!!!

jadi jadi jae itu reinkarnasi dari jaerin...? @@
jadi jadi dulu jae ngebunuh kawanannya yunho??
terus changmin itu sejenis pelindungnya jae kali ya... *nebak2*

permaisuri??? huaaaa itu yunho ya???
jadi jae udah bunuh klannya, tapi mereka...????

*otak mulai ga sampe*
penasaran banget sama hubungan ketiganya... huuuuu.

thank you updetnya~~~
love you too! hihihihihi. XD
updet lagi yaaaaaa... #plak
(baru juga diupdet~ --")
Minnie95
#5
Chapter 5: Oenniiiie ini minjae or yunjae ???
Aku punya firasat kalo srigalanya itu yunho...
Hard work oennie~
MinJaeTic
#6
Chapter 5: *tarik author dr dlm selimut*
Yeahh, please moree author~ssi,,especially my minjae moment,kekeke

"karena kau sudah kembali mendapatkannya.."
Aishh,my curioustyy~
Update soon nee ^^
5starnables
#7
Chapter 5: ahhhhh keren.... <3
min vampir??? serigalanya yun berarti???
tapi kenapa min jadiin jae vampir juga???
yun-nya misterius banget pula~

ah penasaran nih! keren~ masa mo diudahanin!!! XDXD
epiktraveller
#8
Chapter 5: So min is a werewolf? Jae is a vamp? Or im just dumb? XO
mjjejae_mira
#9
Chapter 5: hahahaa... you are so sweet..
how come you are an author but sembunyi dalam selimut.. xDDD
kuro_usagi0730
#10
Chapter 5: kyaaaaaaaaaaaaaaaaa suka banget >,<