Chapter 1

Super Star~~ [indonesian ver]

 

‘Klik klik’ tangan Minmin dengan lincahnya menggerakkan mouse dan keyboard komputernya. Ia sedang mencari informasi tentang audisi SM.ent untuk mencari anggota SNSD ke-10. Dan menurut kabar yang beredar luas, SM.ent akan mengadakan audisi di kota Bandung, Indonesia. Minmin mempunyai daran Korea dari ayahnya. Kebetulan marga ayahnya ‘Hwang’, menikahi ibunya yang orang Jawa yang sedang kuliah di Bandung. Sekarang mereka menetap di Bandung.

Seharian penuh dari jam 8 pagi, sampai jam 8 malam ia sibuk di depan komputernya. Ia terus membuka blog dan web tentang SNSD , bahkan menelusuri sampai archive blog yang terdalam, tak lupa ia terus mendownload formulir pendaftaran sebanyak yang ia temukan. Mungkin ada sekitar 15 formulir yang isinya sama. Ia juga terus menelusuri tipe ‘cewek’ yang dicari oleh SM.ent. Sejak 3 bukan terakhir, Ia terus berlatih vocal, dance, rap-ing, menurunkan sedikit berat badannya, serta rajin merawat muka dan rambutnya ke salon.

 

“Minmin, tidur deh nak. Dari tadi pagi kamu sibuk banget di depan computer. Lagian, audisinya besok kan? Tidur awal deh biar punya tenaga buat antre,” kata ibunya dari luar kamar Minmin.

 

“oke… bu,” jawab Minmin dari dalam kamar. Setelah merasa cukup puas mencari info, dia mematikan komputernya kemudian tidur.

                                                                                                                ~*~

 

#besok paginya#

 

“Kak.. Kak… Bangun!!!” Hwang Jinhae membangunkan kakaknya.

“Yah, Jinhae…. Ini kan, hari Sabtu, bangun siang kan gapapa”

“Kak, hari ini hari AUDISINYA!!”

“ Audisi? Ha?” begitu teringat tentang audisinya, Minmin langsung terbangun dari tidurnya. Dia langsung bergegas menuju kamar mandi. Dia mandi secepat yang ia bisa, tapi tetap saja lama. Setelah itu, menyiapkan barang-barang yang perlu ia bawa. (u/ mengatasi kebosananan selama antre)

 

“Appa, ibu~~ aku berangkat duluan ya~~ Doain aku supaya jadi member ke-10 SNSD ya!!” pamit Minmin kepada orang tuanya.

“Amiiin~,” kedua orang tuanya menjawab pamitan anaknya.

 

Minmin langsung berlari menuju mobil yang sudah siap mengantarkannya. “Mang Ujang, LET’S GO!!!” katanya begitu masuk mobil.

“Oke neng” kata Mang Ujang langsung menancapkan gasnya.

 

                                                                                                ~*~

 

{lapangan Sabuga, Bandung}

 

Minmin’s POV

 

Buset dah!! Lapangannya penuh banget. Mungkin ada belasan ribu orang di sini. Mungkin juga SONE cewek se-Indonesia ikut audisi ini.

 

“Formulir?” mbak petugas administrasi menanyaiku.

 

“Ini mbak,” aku menyerahkan sebuah map yang berisi formulir yang sudah diisi dan perlengkapan administrasi lainnya.

 

Mbaknya terus membongkar map yang kuserahkan kepadanya.

 

“Oke, administrasinya sudah lengkap.” Dia mengalungkan sebuah nomor peserta bertuliskan ‘00150’ wow cukup lama. “Silahkan tunggu di ruangan itu,” dia menunjuk sebuah ruangan “sampai dipanggil”

“Baik,” jawabku langsung menuju ruangan yang dia tunjuk.

 

Beruntung aku membawa banyak barang di tasku untuk mengusir kebosanan. Ada hp, novel, majalah, psp, dan lain – lain. Selama beberapa waktu, aku menghabiskan waktuku dengan barang-barang itu. Namun, setelah beberapa lama, aku mulai bosan. Akhirnya aku memutuskan iuntuk mengamati orang – orang yang ada di sekitarku.

 

Aku mengucek mataku tak percaya. Ada gerombolan (gatau bencong asli/cowok nyamar jadi cewek) yang lolos administrasi. WTH!! Sumpah baju mereka ga nguati. Dandanannya menor banget, bedaknya putih~~ banget (jadinya pucat), lipsticknya beloboran ke mana – mana, blush-onnya piiiink banget, eye-shadownya hijau total. Dan yang parah, ada yang keliatan kumis dan jenggotnya.

 

Aku melihat ke arah yang lain, aku melihat segerombolan cewek – cewek yang tinggi, seksi, putih, bohai, cantik, dan mulus. Itu pasti cewek – cewek eksis yang punya banyak fanbaoy di sekolah mereka. Ya ya ya

 

Aku melanjutkan kegiatanku yang tadi.

 

                                                                                                                ~*~

 

Minmin’s POV

 

“Nomor 150, silahkan masuk ke ruang audisi,” aku menutup buku yang sedang aku baca begitu mendengar suara panggilan itu.

 

Okay, stay calm Minmin. Fiuh~~ Kamu pasti bisa!! Aku meninggalkan tas yang kubawa di bangku. Aku pun menuju ruang audisi dengan penuh rasa deg-degan dan gugup. Oke, tenang Minmin, kamu udah latihan dari lama. Udah ngelakuin banyak hal, jangan takut sama ras gugup!!

 

“Silahkan perkenalkan diri dulu,” ujar salah satu komentator, “In English”

 

Cuma perkenalan diri aja, santai~~~   “Umm… my name is Hwang Minmin, 18 years old. I got ‘hwang’ surname from my father, he’s a Korean and married with my mother, she’s Indonesian,”

“Kemampuanmu?” Tanya juri kedua.

“Saya sudah melatih kemampuan menari, menyanyi, dan rap-ing. Saya juga telah mengasah kemampuan bahasa Inggris dan Korea saya,” kataku gugup tapi tetap berusaha tenang.

 

“Kalo gitu, silahkan” kata juri ke3

Breathe in breathe out

 

Aku mulai menyanyikan lagu Genie – SNSD

 

Geuraeyo nan nul saranghae
Unjaena miduh ggoomdo yuljungdo da joogo shippuh
Nan geudae sowoneul ilyuhjoogo shipeun (shipeun) hengoonae yeoshin
Sowoneul malhaebwa (I'm genie for you, boy)
Sowoneul malhaebwa (I'm genie for your wish)
Sowoneul malhaebwa (I'm genie for your dream)
Naegaeman malhaebwa (I'm genie for your world)

 

Aku juga harus mengikuti koreografi dari lagu tersebut. Karena, inti dari girlband adalah nyanyi + koreo.

 

“Oke,” kata salah 1 juri, “kemampuan nyanyi dan koreomu bagus,” dia berbisik – bisik ke juri lainnya “tunggu pengumuman nanti”

“emm, terima kasih. Saya keluar dulu,” aku keluar dari ruang audisi dan menunggu di ruang tunggu..
 

                                                                                ~*~

#beberapa jam kemudian#

 

Minimin POV

 

“Semua peserta yang ikut audisi, diharapkan berkumpul di ruang A!” terdengar suara dari speaker yang dipasang di penjuru ruangan.

 

Aku terbangun dari ½ tidurku karena merasa tak nyaman dengan suara tadi. Kulihat semua peserta menuju suatu ruangan. Apa aku harus nguikutin mereka? Kalo gitu, ikut aja deh, daripada sendirian cengok di sini.

 

“Wow!” kataku kaget karena di ruang A banyak sekali pesertanya. Aku mencari tempat kosong untuk aku duduk. Nah, ada 1 tempat duduk, namun kursi itu berada di sebelah kanan gerombolan cewek jadi – jadian itu. WTH!!

 

Bo~ akika yakin deh kalo ntar akika menang sampe ke Korea sono. Tadi akika sudah capcus sama jurinya yang berondong itu. Duh, dia kayaknya klepek – klepek liat akika. Ih~ akika nggemesin kali ya. Hihihi,” ujar salah satu makhluk jadi – jadian itu. What? Emang jumlah SONE bakalan nambah kalo ada elu? Yang ada SONE pensiun semua.

 

“Mohon saya minta perhatiannya,” ujar salah satu juri yang naik ke panggung. Peserta yang tadinya rebut langsung terdiam. “Baiklah, saya akan umumkan 1 orang dari Indonesia yang berhak mengikuti tahap selanjutnya,” dia diam sejenak. “Yang berhak mengikuti adalah…” semoga aku, amiinYaitu peserta nomor… 105!!” makhluk jadi – jadian yang ada di sampingku langsung girang. “Salah, maksud kami nomor…. 150!!” dia melnjutkan “Nomor 150, silahkan ke depan!”

 

Wha~t? aku? Oh. Mo. Na. Aku masi ga nyangka kalo aku kepilih. Wow! Aku pun berdiri dari tempatku berdiri, kemudian membeir tatapan ‘liat – nih – gua- yang – kepilih’ ke makhluk jadi –jadian di sampingku. Dug dug dug dug. Jantungku berdegup keras selama di atas panggung. Aku seneng BANGET!! Tapi, banyak yang memberi tatapan ‘oh – jadi – elu – yang – kepilih – selamat – ya – tapi – aku – yang – jelas – lebih –dari – kamu’

 

“Nah, silahkan perkenalkan dirimu,” ujar juri yang tadi, menyerahkan sebuah mik kepadaku.

 

“Selamat pagi semua~~ Nama saya Hwang Minmin, oke nama saya aneh. Umur saya 18 tahun. Saya berasal dari SMA MERDEKA JAYA BANDUNG,” tunggu, kok malah kayak perkenalan murid baru gini, “terima kasih kepada Tuhan yang membolehkan saya sebagai perwakilan dari Indonesia,” aku menyerahkan kembali mek ke dewan juri, kemudian ngeloyor turun panggung.

 

Aku udah ga sabar ngasih tau berita ini ke ibu, appa, & Jinhae. Kya~ semoga mereka senang (soalnya ntar gak ada aku yang suka ngabisin makanan)

 

                                                                                ~*~

 

{di rumah}

 

“Appa!! Ibu!! Jinhae! Kya~aku lolos~~ minggu depan aku bakal ke Korea! Ikut audisi tahap akhir! Kya~,” Minmin berteriak senag sekaligus heboh begitu sampai di rumahnya.

 

Apa kak? Kakak lolos? Wah~ chukhae ya!!" Jinhae memeluk kakaknya kegirangan.

 

“Woa~ makasi adikku tercuyungs!!” Minmin balas memeluk adiknya.

 

“Jadi… ga ditraktir?” kata Jinhae melepas pelukannya.

 

“Wo~ dasar!! Kalo ada maunya aja -___-“ Minmin memukul tangan Jinhae "Ouch”,  keluh Jinhae.

 

“Nah, Minmin.." kata ibunya, ekspresinya mulai serius, “berarti, mulai nanti malam, kamu harus siap – siapin barang yang harus kamu bawa dan,” dia berhenti sejenak. “Berarti kamu harus meninggalkan sekolahmu. Jadi, manfaatin baik – baik,”

 

^Geez, pindah sekolah? Oh, aku males suruh perkenalan bla blab la itu,^ batin Minmin.

 

“Kak, traktir….” Jinhae masih menggandol Minmin dan membuat Minmin emosi.

 

“Ntar ya, tanggal 32, bulan 15 tahun 5555,” kata Minmin sambil berjalan menuju kamarnya.

 

                                                                                                ~*~

 

Minmin’s POV

 

{SMA Merdeka Jaya, Bandung}

 

Sekarang aku lagi duduk – duduk sendiri di kantin sekolah. Aku gamau duduk bareng – bareng temenku. Rasanya berat banget mau bilang “Wei~~ aku lolos audisi buat jadi calon member SNSD ke 10 loh~~ Rencananya besok Minggu aku mau ke Seoul,” ke anak – anak sekelas, terutama Susi, Ani dan Agus [A/N: aku bingung mau ngasih nama yang kayak apa]

 

“Minmin~” terdengar suara nyaring dari pita suara Susi, “Besok kita jeje ke mana gitu~ besok kan hari Minggu!!”

 

“Ayo ayo!!.” Kata Ani tiba – tiba duduk di sampingku. “Ayo ke mana gitu, aku bosen seminngu ulangan terus. Represing gitu" [A/N: orang Bandung susah bilang ‘f’]

 

Hmm? Mereka gatau kalo besok aku mau berangkat? “Gatau deh, aku besok males keluar rumah,” kataku malas- malasan.

 

“Ho? Tumben banget. Ya udah. Ani, besok kita mau ke mana?” Tanya Susi.

 

“Bla.. bla.. bla..” mereka mulai ngoceh sendiri. Walaupun aku bosen ndengerinnya, tapi ntar aku kangen ma mereka. Dan, buat aku, ngucapin kata “selamat tinggal” itu susah banget.

 

“Woi!!” Susi melambaikan tangannya di depan mukaku. “Kamu gapapa kan?” tanyanya penasaran.

 

“Ehehe.. aku Cuma pengen bengong :o,” aku bohong sama merekan, Aku gamau mereka tau.

 

                                                                                                ~~~

 

                                                                                -End of Chapter 1-

 

[A/N:

- komen yah!!

- jangan lupa disubscribe ._.

- maaf kalo ada salah ketik

- mungkin update-an selanjutnya rada lama, maaf]

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
yoongsoshi
Halo, ada yang kangen ff ini?

Comments

You must be logged in to comment
diansone #1
Chapter 6: HAHAHA,makan upil XD
diansone #2
Chapter 5: liway merasa tersindir XD
diansone #3
Chapter 4: tiffy jahat banget
diansone #4
Chapter 1: keren
semoga aja gg tour indonesia segera dikonfirmasi*apa hubungannya?*
yoongsoshi
#5
@whitepen: *lempar pake eek kebo* ckckck -,- oh? Bukannya km udah baca yg bagian TOD? <br />
Font yg mana?
whitepen #6
go, liway~! go,liway~! go~! XD<br />
<br />
dare-mu, lho~ -,-<br />
unyu sekali.. <br />
<br />
oh, ya, bisa, g, fontnya pake warna yg g nyolok mata?
yoongsoshi
#7
@justmeonly: kkkk... emang Liway serem tapi entar ...... ;p<br />
@hyoorin: wkwkwk... aku buatnya lagi pas stress looh *sapa yg nanya*
kminjii #8
O.O liway suka ma minmin... duhh... kalo aku jadi minmin,<br />
aku udah merindingggggg..<br />
give an applause for tifffy?! YAY!
yoongsoshi
#9
@fahiragea: oh oh ntar dia bakalan pergi ;X *ups spoiler*