Regret

How to Love noona

 

“Chagii… bangun!”

“err?….”

“aish… kau benar benar pemalas! Ayolaaaah”

“nggg… baiklaaaaah”

Yoojin yang masih setengah tertidur itu membuka matanya perlahan. Ia seperti,melihat seseorang di depannya. Seorang namja tepatnya. Yoojin mempertajam pengelihatannya. Ternyata namja itu, LEE SUNGJONG

“KYAAAAAAAAAAAAAAAAK!! BERANINYA KAU MASUK KE KAMAR KU!” pekik yoojin sambil memukul sungjong dengan bantal. Sungjong yang tadinya duduk di atas tempat tidur yoojin terjatuh dari tempat tidur yoojin.

“aigo noona! Kau benar – benar jahat!” hardik sungjong sambil mengerucutkan bibirnya.

“SIAPA SURUH MASUK KE KAMARKU TANPA IZIN!” bentak Yoojin

“ishh… bukankah nanti kita akan sekamar?”

“APA!???” Yoojin membulatkan matanya.

“Just kidding. weeeeek ” ucap sungjong sambil menjulurkan lidahnya

“ah kau membuatku jantungan!”

“haha sudah, cepat mandi! Aku tunggu di ruang makan, ya” suruh sungjong

“tunggu? Di ruang makan??”

“iya. Kau baru tahu? Aku tinggal di rumahmu selama tiga bulan mulai hari ini”

“APA!!!? jadi kata – kata woohyun oppa yang kemarin itu… bukan mimpi?”

“mimpi? Noona ngomong apa sih?”

“eh? Aniyo. Lupakan”

“ok. Cepat siap – siap pergi ke sekolah. Kita akan pergi bersama. Saranghae noonaaaaaa” Kata sungjong sambil mengedipkan sebelah matanya.

∞ ∞ ∞

Cuaca pagi ini cukup buruk. Langit mendung dan pepohonan yang menguningkan daunnya sangat cocok dengan suasana hati yoojin saat ini.

            “Noona~”

            “Nae?”

            “tidak biasanya kau seperti ini”

            “Apa yang kau bicarakan? Aku selalu seperti ini”

            “Tidak, noona tidak pernah canggung di hadapanku”

            Sesuai perjanjian, Yoojin dan Sungjong pergi ke sekolah bersama. Semakin hari, yoojin semakin merasa sungjong adalah orang asing. Jangankan bicara,  Rasanya sulit sekali menatap mata sungjong.

            Tiba – tiba sungjong menghalang jalan yoojin.

 

            “Noona, lihat mataku” kata sungjong sambil memegang pipi yoojin

            “Sungjong? Apa yang kau lakukan!”

            “LIHAT AKU!” seketika Yoojin terhipnotis mata sungjong. “apa? apa yang terjadi?” Tanya sungjong dengan suara lembutnya. Entah mengapa, kali ini prilaku sungjong sukses membuat yoojin panas dingin. Tanpa disadari, wajah yoojin memerah.

            “Aku tahu, perubahan hubungan dari sahabat menjadi sepasang kekasih itu memang sulit. Tapi aku yakin, itu tidak berlaku untuk kita. Kita mulai dari awal. Kita buat lembaran kita sendiri. Lupakan apa kata lizzy dan myungsoo kemarin, arra?” kata sungjong sambil tersenyum manis. Yoojin tidak bisa berkata apapun. Jantungnya berdegup kencang. Ia merasa getaran yang beda ketika berada disamping sungjong. Getaran ini lebih aneh jika dibandingkan getaran saat melihat myungsoo.

            “apakah… aku mulai jatuh cinta dengan anak ini??” batin  yoojin.  

            “ayo noona! Kita akan terlambat ke sekolah!” ajak sungjong sambil memegang tangan yoojin. “aigo! Noona tanganmu dingin sekali! ooooh… kau gugup ya berada disampingku, huh?” ejek sungjong

            “A-a-ani!” wajah yoojin mulai memerah.

Hujan mengguyur kota seoul. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Yoojin segera memasukkan buku – buku pelajarannya ke dalam tasnya. Sesekali ia menoleh kea rah lizzy yang sedari tadi mengacuhkan yoojin. Ini karena kejadian sore kemarin. Lizzy seolah tidak ingin bertemu dengan yoojin lagi.

“Lizzy, hari ini kau ada eskul piano, ya? Kita jadi tidak bisa pulang bersama lagi deh” ucap yoojin. Lizzy menatap yoojin dan menyeritkan dahinya. Tatapan lizzy saat itu benar – benar dingin. Lizzy menarik nafasnya perlahan dan beranjak pergi dari kelas.

Lagi – lagi, lizzy berpapasan dengan sungjong yang sedang menunggu yoojin di depan pintu kelas. Lizzy menatap sungjong sekilas. Begitu juga dengan sungjong. Tatapan mereka benar – benar dingin. Entah apa yang telah terjadi diantara mereka.

“Noonaaaa!” Sungjong segera berlari menghampiri yoojin. “mianhae noona chagi. Hari ini aku ada eskul piano. Jadi tidak bisa pulang bersama. Noona jangan marah, yaaa. Mianhae” ucap sungjong sambil memeluk lengan yoojin.

“ah, iya. Gwaenchana” kata yoojin singkat

“noona bawa payung, kan? Hati – hati dijalan, ya. saranghae~♡” pesan sungjong sambil mengedipkan sebelah matanya.

Yoojin segera keluar dari kelas. Membuka payung lipatnya dan berjalan pulang. Sesampai dirumah, ia segera masuk ke kamar. Di kamarnya terdapat beberapa tas ransel dan koper berawarna kuning.

“pasti ini barang – barang sungjong” gumam yoojin. Yoojin membuka pintu kamar kosong yang berada di samping kamarnya. Kamar yang tadinya kosong dan berdebu itu kini sudah dirapihkan.

“sungjong akan tidur disini” yoojin tersenyum manis sambil mengusap bedcover di kamar sungjong.

“Yoojin!” panggil seseorang. Yoojin menoleh ke sumber suara. Terlihat seorang wanita paruh baya berdiri di depan pintu kamar sungjong. Itu adalah Ny.Nam. ibu woohyun dan yoojin.

“Nae??” Jawab yoojin

“Kemana sungjong?”

“hari ini dia ada eskul piano. Jadi dia pulang lebih sore”

“ah! Kau ini bagaimana! Diluar hujan deras! Sungjong tidak membawa payung. Cepat kembali ke sekolah dan jemput dia.”

“t-tapi umma…”

“cepat! Jika sungjong sakit, apa yang harus umma katakana kepada Ny.Lee?”

“aish… arraseo”

Yoojin segera berjalan ke sekolah melewati sebuah coffee shop. Coffee shop tempat dimana ia dan sungjong memulai hubungan baru. Yoojin berhenti sebentar di depan coffee shop itu dan menatap ke arah sepasang kekasih yang duduk sambil meminum susu jeruk panas. Mereka terlihat bahagia. yoojin yakin, suatu saat ia akan seperti itu dengan orang yang benar – benar dicintainya. Bukan karena terpaksa.

Tunggu! yoojin seperti mengenal sepasang kekasih itu. Yoojin memicingkan matanya dan memperjelas pengelihatannya. Ternyata sepasang kekasih itu adalah… LIZZY DAN SUNGJONG!!!!

Hati yoojin seperti di iris – iris. Sejujurnya, ia sudah mulai mencintai sungjong. Akan tetapi, lagi – lagi lizzy merebut kebahagiaan yoojin. Lizzy dan Sungjong terlihat sangat bahagia. Berbeda sekali saat sungjong dan lizzy berada di depan yoojin. Dan yang membuat yoojin lebih sakit lagi, Lizzy mencium kening sungjong dengan lembut. Hal tersebut sukses membuat yoojin sesak.

“sungjong, kau tidak perlu payung noona lagi, kan?” Yoojin tersenyum miris. Kemudian meninggalkan tempat itu

I regret giving you my love

I regret getting attached to you

I regret holding you back

(afterschool – because of you)

∞ ∞ ∞

okay. this's the 3rd chapter. i hope you like it. do not forget post your comment ok?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Smileonce133 #1
lol i wish there's english version :x
jongwish #2
Chapter 3: sungjong, why you broke nuna's heart :(
jongwish #3
Chapter 1: uwaaaaaaaaa.... my Sungjongie xD
Naoshi23 #4
Aaaaaaa!!!!!!!!!! Update soon!
Naoshi23 #5
Hey I just read your fanfic and it was tottaly awesome! Keep'n going :D subcribed!