The confession

How to Love noona

 

Hari ini di Seoul mulai memasuki musim gugur. Pohon – pohon di sepanjang jalan menggugurkan daunnya menyambut datangnya musim dingin. Semua orang sibuk dengan urusan mereka masing – masing. Sementara Yoojin? Ia duduk di dalam coffee shop sembari mengingat hal bodoh yang baru saja ia lakukan. Hal yang sepatutnya tidak dilakukan gadis kelas 2 SMA.

            Yoojin baru saja mengatakan perasaannya kepada kakak kelasnya. Kim Myungsoo namanya.

Oh ayolah, siapa yang tidak suka dengan pria cute, cool, dan jenius seperti Myungsoo? Semua wanita menginginkan pria seperti itu bukan? Myungsoo adalah seorang kapten tim basket, Perebut gelar ‘juara umum’ tiap tahun di sekolahnya, dan wajahnya mirip sekali dengan aktor dalam drama korea.

Akan tetapi, sifatnya tidak se-elok paras dan prestasi-nya. Banyak gadis di SMA-nya yang lebih cantik daripada Yoojin menyatakan perasaannya dengan surat. Akan tetapi, surat – surat itu tetap seja berakhir di tong sampah. Myungsoo memang terkenal dengan sifat dinginnya.

Saat itu, Yoojin memang tidak sendiri. Ia ditemani sahabat, tetangga, sekaligus adik kelasnya, yang bernama Lee sungjong. Sungjong adalah satu – satunya orang yang dapat Yoojin percaya. Sungjong seorang laki – laki tapi ia sangat akrab dengan semua perempuan di SMA-nya. Ia tau betul apa yang dirasakan seorang perempuan. Maka itu, Yoojin sangat dekat dengan sungjong. Yoojin menatap keluar jendela di coffee shop itu sambil menarik nafasnya perlahan. Perlahan air mata keluar dari ujung matanya. Melihat keadaan Yoojin, sungjong segera merogoh saku celana nya dan mengeluarkan saputangan berwarna kuning.

“Usap airmatamu, noona, kau tidak seharusnya menangisi pria seperti Myungsoo. Masih banyak pria yang lebih baik darinya. Termasuk yang di depanmu ini. Haha” Hibur sungjong sambil memberikan saputangannya kepada Yoojin. Yoojin hanya membalas candaan sungjong dengan senyuman miris dan mengusap airmatanya dengan saputangan sungjong.

“Jadi, ceritakan. Apa yang terjadi tadi?” Tanya sungjong

“kau akan menertawakanku” ucap Yoojin sambil mengerucutkan bibirnya

“Tidak, tidak akan, noona. Ayolah, ceritakan apa yang terjadi?”

 

Yoojin’s Flashback 5hours ago

Saat itu Yoojin menghampiri kakak kelasnya yang bernama Kim MyungSoo itu di belakang sekolah,Taman belakang sekolah memang sedang sangat sepi.

            “Myungsoo-sunbae-nim!” panggil Yoojin sambil berlari mendekati Myungsoo

            “Nae?” Myungsoo menoleh ke arah Yoojin dengan tatapan: ‘ah-dia-lagi’

            “A-a-aku… aku ingin bicara dengan mu” wajah Yoojin mulai memerah dan jantungnya makin berdegup kencang.

            “Tentang apa? aku tidak punya banyak waktu”

            “Sebenarnya dari awal aku masuk SMA ini, aku…..” kata – kata yang ada di ujung lidah Yoojin seolah tidak dapat dikeluarkan.

            “hm?” Myungsoo menaikkan alis kirinya sambil menatap Yoojin penasaran.

            “Aku……” Yoojin menggigit bibir bawahnya, menarik nafasnya perlahan. Rasanya sulit sekali melepaskan semua kata – kata yang sudah terikat pada ujung lidahnya. Myungsoo menyeritkan dahi-nya. Ia penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh Yoojin.

           

 

 

 

 

 

 

 

 

“Ah, kau hanya membuang wak…”

“AKU MENYUKAI OPPA! AKU MENYUKAI MU! JADILAH  PACARKU!” pekik Yoojin sambil menyodorkan kotak berwarna hitam yang berisi cokelat.

            Mendengar pernyataan Yoojin tadi, Myungsoo hanya bisa memasang wajah: ‘apa-yang-terjadi-dengan-bocah-ini?’

            “Oppa? Maukah kau?” Tanya Yoojin kembali. Bukan Jawaban yang yoojin terima. Akan tetapi, Myungsoo malah menertawakan Yoojin.

            “Kau menyukaiku,huh? Di sekolah ini banyak sekali yang menyukai ku. Tapi, hanya gadis bodoh sepertimu yang mau menyatakan perasaannya kepada orang yang ia sukai. Sadarkah kau? Kau telah menjatuhkan harga diri wanita. Lihatlah dirimu! Kau tidak menarik sama sekali. Kau bukan tipe ku”

“Apa yang tidak kau sukai dariku? Aku akan merubahnya! Aku berjanji!” Ujar Yoojin dengan tatapan penuh harapan.

“Rambut jelek-mu, kaki, pipi-mu yang penuh lemak, dan cara berfikir mu itu. Aku rasa, kau harus merubah semua yang ada pada dirimu” cerca Myungsoo.

 Mendengar ejekan tersebut, hati Yoojin serasa di iris. Ia tahu persis apa yang akan dikatakan myungsoo kelak saat ia menyatakan perasaannya. Ia sudah menyiapkan mentalnya untuk mendengar jawaban myungsoo. Akan tetapi, tetap saja rasanya sakit. Sakit sekali.

            “Ah, kau benar – benar hanya membuang waktu ku” keluh Myungsoo. Myungsoo berjalan mendekati Yoojin. Myungsoo sedikit menunduk dan mendekatkan bibirnya ke tellinga Yoojin. Kemudian berbisik

“jauhi aku” bisiknya, sembari berlalu pergi.

            “Dasar tidak tahu malu!”

            “Hahaha di tolak Myungsoo-sunbae-nim!!”

            “Sebaiknya kau pulang saja ke mokpo! Hahaha”

Ejekan tersebut terdengar dari belakang Yoojin. Di belakang yoojin terlihat anak – anak klub cheers berkumpul dan menertawakan Yoojin. Yoojin tidak tahu lagi harus menaruh kepalanya dimana. Mungkin jika disana ada kubangan air, rasanya ia ingin sekali menyembunyikan wajahnya di dalam kubangan tersebut.

Karena kesal, yoojin segera melempar kotak cokelat yang ia bawa saat itu, dan berlari pergi.

            “aaah…apa yang baru saja aku lakukan??”

∞ ∞ ∞

            “aigooo noona, kau harusnya tahu! Kemarin ia baru saja membuang surat dari anak kelas tiga. Haaah kau ini benar – benar terlalu nekat” oceh sungjong sambil menunjuk – nunjuk hidung Yoojin dengan sendok untuk mengaduk jus lemonnya.

            “aku tahu itu. Aku fikir ia tidak akan suka jika seorang wanita menyatakan perasaannya dengan surat. Aku mencoba menyatakannya secara langsung. Akan tetapi, hasilnya malah jadi seperti ini” sesal Yoojin sambil menunduk.

            “sudahlah noona. Kau harus melupakannya. Ia samasekali tidak pantas untukmu” ujar sungjong sambil mengusap kepala Yoojin. Umur Sungjong lebih muda satu tahun dari Yoojin. Tapi sifat Sungjong terkadang menunjukkan betapa dewasanya dia. Yoojin selalu merasa nyaman ketika ada di dekat sungjong. Sifat sungjong yang diva-ish membuat Yoojin serasa berteman dengan teman sesama gender.

            “kau tahu sendiri kan? Di SMA jeongjin hanya aku yang belum pernah pacaran” ujar Yoojin lesu.

            “apakah pacaran itu harus? Lihatlah aku! Apakah aku pernah jatuh cinta? Apakah aku pernah pacaran? Hahaha”

            “Tapi sungjong, banyak yang menyukaimu”

            “Yoojin noona, jika banyak yang menyukaiku tapi mereka tidak dapat membuatku jatuh cinta, hal itu akan sia – sia. Sama hal nya seperti Myungsoo. Banyak gadis yang menyukainya, tapi dari sekian gadis yang menyukainya, belum ada yang bisa membuat ia jatuh cinta”

            “tapi, apakah ada pria yang mau dengan ku? Dengan yeoja aneh sepertiku?” Yoojin merendahkan diri. Sungjong tertawa geli mendengar kata – kata Yoojin tadi.

            “eng? Kenapa? Apa yang lucu ??” Tanya Yoojin kebingungan

            “Noona, kau harusnya sadar. Orang yang menyukaimu itu ada di depanmu”

            “MWO?? MANA! MANA DIA?” wajah yoojin spontan memerah. Yoojin menoleh kekanan dan kekiri mencari orang yang dimaksud Sungjong tadi. Melihat tingkah Yoojin, sungjong hanya bisa menggeleng dan menaruh kepalanya di atas meja.

            “Sungjong! Katakan! Mana orang itu?” pekik Yoojin panik. Sungjong menarik nafasnya dan menunjukkan jari telunjuknya ke arah wajahnya sendiri. Wajah Sungjong mulai memerah.

            “S-s-sungjong??”

            “Noona, saranghae”

            “kau bercanda, kan? Ah bercandamu keterlaluan! Itu tidak lucu samasekali seharusnya kau sa…..” “ssst…” kata – kata Yoojin terpotong karena sungjong menempelkan jari telunjuknya di bibir Junyeol.

            “Aku serius” ujar Sungjong sambil tersenyum. Paras Sungjong yang cantik itu membuat Yoojin meleleh. Mendengar perkataan sungjong, Yoojin tidak tahu harus berbuat apa. jantungnya berdegup kencang dan kakinya seolah lumpuh secara tiba – tiba.

            “ah yang benar saja! sungjong, ini benar – benar tidak lucu!”

            “Mungkin tipe mu bukan namja cantik sepertiku. Tapi aku berjanji akan merubah sikapku. Aku berjanji noona” kata sungjong sedikit gugup.

“do you want to be mine?” Tanya sungjong dengan tatapan serius.

            “kau tidak perlu merubah sikapmu. Teruslah seperti ini” ujar Yoojin

            “Kenapa? Kau menolakku?”

            “tidak, aku menyuruhmu tetap jadi dirimu karena, sungjong yang seperti ini membuatku selalu nyaman. Sungjong yang seperti ini membuatku selalu tenang” Sungjong tersenyum mendengar pernyataan Yoojin tadi.

            “kenapa kau bisa menyukaiku?” Tanya yoojin penasaran

            ”there’s no reason why I love you. If you ask me why do I love you, I’ll answer cause I love you” jawab sungjong

            “sungjong….” Yoojin terkejut mendengar jawaban dari sungjong. Ia tidak menyangka sungjong yang sepolos itu bisa mengatakan hal se-romantis itu.

            “So? Do you want to be mine?” Tanya sungjong sambil memegang kedua tangan yoojin. Yoojin menatap mata sungjong. Seolah ia tidak tahu apa yang harus ia katakan sekarang. Sejujurnya, ia tidak punya perasaan apapun kepada sungjong. Ia hanya menganggap sungjong sebagai sahabatnya, jikalau ada perasaan yang lebih, yoojin hanya menganggap sungjong sebatas adiknya. Tidak lebih. Tiba – tiba wajah Myungsoo melintas di pikiran yoojin. Senyum sinisnya, sifat dinginnya, kesombongannya, semua yang ada dalam diri Myungsoo sangat bertolak belakang dengan apa yang ada pada Sungjong. Kemudian terlintas di fikiran yoojin untuk move on dari Myungsoo dengan cara mencoba untuk mencintai sungjong.

            “ahhh.. aku di tolak” ujar sungjong pesimis sambil melepas tangan yoojin

            “Eh tidak! Maksudku, yes.. I do” jawab yoojin.

            “JINJA?? KYAAAA!” sungjong yang senangnya meluap – luap tanpa sadar memeluk yoojin. “gumawo noona, jeongmal saranghae” bisik sungjong.

            “aku harap, aku bisa mencintai anak ini perlahan” batin yoojin

_______________________________________________________________________________________________________________________

OMG! this's the 1st chapter. actually imma newbie here. so, comment please! thankyou >_<

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Smileonce133 #1
lol i wish there's english version :x
jongwish #2
Chapter 3: sungjong, why you broke nuna's heart :(
jongwish #3
Chapter 1: uwaaaaaaaaa.... my Sungjongie xD
Naoshi23 #4
Aaaaaaa!!!!!!!!!! Update soon!
Naoshi23 #5
Hey I just read your fanfic and it was tottaly awesome! Keep'n going :D subcribed!