“YOOJIN! ADA ADIK KELAS YANG MENCARIMU! DIA BILANG DIA INGIN MENGAJAKMU PULANG BERSAMA!” pekik Hoya ketua kelas di kelas Yoojin. Kelas yoojin seceara singkat langsung heboh karena kedatangan namja cantik itu. Yoojin mendongakkan kepalanya melihat keluar kelas. Terlihat sungjong dengan wajah cerianya berdiri didepan pintu. Yoojin segera menyembunyikan wajahnya merahnya dibalik tasnya sambil menggerutu.

            “AAAA! Apa yang ia lakukan?” kesal yoojin sambil mengacak acak rambutnnya.

            “adik kelas? Tidak biasanya ada namja yang menjemputmu pulang. haha” ejek Park Lizzy, teman sebangku Yoojin.

            “B-bu-bukan tidak biasanya. Sebenarnya.. kami berpacaran”

            “MWO?! KAU SUDAH PUNYA NAMJA CHINGU? SEJAK KA… hmpp!?” yoojin segera mendekap mulut lizzy.

            “lizzy-ah! jangan sampai orang – orang tahu!” bisik yoojin

            “Noonaaaaa-ChagiiiiiiI!” tiba – tiba sungjong masuk  ke kelas yoojin dan langsung memeluk yoojin dari belakang.

“KYAAAA!!!” yoojin menjerit ketakutan melihat tingkah sungjong.

“Ayo pulang, noona” rengek sungjong sambil menarik tangan yoojin.

“waaaaah! Yoojin kau dan sungjong ternyata benar – benar akrab ya! Kalian tetangga kan? Tapi aku fikir, kalian lebih dari itu sekarang haha” sindir Hoya diiringi tawa teman sekelas yoojin.

Tiba – tiba raut wajah sungjong yang pada saat itu ceria berubah menjadi dingin saat menatap lizzy yang ada di samping yoojin. Sementara lizzy hanya menundukkan kepalanya. Seolah ia tidak ingin melihat sungjong ada di kehidupannya. Suasana pun menjadi sedikit canggung.

“kalian kenapa canggung seperti ini?” Tanya yoojin penasaran.

“tidak, tidak apa noona-chagi, ayo pulang” sungjong mengalihkan pembicaraan dengan kembali memancarkan wajah ceria-nya, kemudian menarik yoojin keluar kelas. Yoojin dengan pasrah mengikuti sungjong. Sesekali ia menoleh kearah lizzy yang tertunduk lesu. Saat itu juga yoojin merasa ada yang aneh dengan sungjong dan lizzy.

∞ ∞ ∞

Entah hanya yoojin yang merasakannya atau memang benar adanya, yoojin merasa Suasana diantara mereka menjadi sedikit canggung. Sepanjang jalan sungjong mengajak yoojin berbicara. Tapi yoojin tidak bisa menimpal bahan pembicaraan sungjong seperti biasa.

Sungjong dan yoojin melewati sebuah taman kecil. Di taman itu ada tempat duduk dari kayu dan dibelakangnya ada pohon rindang yang daunnya menguning tanda akan gugur.

“noona, bagaimana jika kita istirahat dulu disana! Aku tidak ingin cepat pulang” ajak sungjong sambil menunjuk tempat duduk itu

“eh? Baiklah” yoojin mengangguk mantap. Yoojin segera duduk di bangku kecil itu.

“noona, tunggu disini ya. Aku akan beli es kr…” Kata – kata sungjong terpotong karena ia melihat sesuatu di sudut taman itu. Karena penasaran apa yang dilihat sungjong, yoojin juga menatap kearah sudut taman

Betapa mengejutkannya yang mereka lihat. Di sudut taman terllihat Myungsoo memeluk seorang yeoja yang sedang menangis. Yeoja tersebut adalah….

“LIZZY! KAU!??” pekik yoojin. Lizzy segera melepas pelukan Myungsoo dan mengusap airmatanya.

“Teganya kau…” lirih yoojin

“ASALKAN KAU TAHU, KAU LEBIH TEGA DARIKU, NAM YOOJIN! SADARLAH!” bentak lizzy.

“apa maksudmu!?”

“KAU MEREBUT SEGALANYA DARIKU!” lizzy yang pada saat itu dilahap emosi segera dirangkul myungsoo kembali.

“sekarang, kalian puas, kan? Puas melihat lizzy seperti ini? Lebih baik kalian pergi” usir myungsoo.

Yoojin benar – benar tidak mengerti apa yang terjadi kepada lizzy, myungsoo, sungjong, dan dirinya. Kisah cintanya semakin membingungkan. Sesekali lizzy menatap ke arah sungjong yang sepertinya merasa bersalah tidak dapat berbuat apapun.

∞ ∞ ∞

Suasana antara Yoojin Dan Sungjong semakin canggung. Sungjong yang tadinya dapat mengatasi kecanggungan ini menjadi sedikit kaku. Mereka melangkahkan kaki menuju rumah Yoojin. Sedangkan rumah Sungjong tepat di samping rumah Yoojin.

            “Noona chagi, gumawo untuk hari ini” ujar Sungjong sambil berusaha tersenyum.

            “cheonma, Sungjong” Yoojin pun berusaha memaparkan senyumnya di saat yang sangat tidak tepat itu.

            “mulai besok kita pergi dan pulang sekolah bersama, ya?” Ajak Sungjong. Yoojin hanya membalas dengan anggukkan dan senyum kaku nya. Sungjong mulai melangkah mundur. Tapi tatapannya tetap ke arah Yoojin. Berharap Yoojin mengatakan sesuatu agar bisa memecah kecanggungan ini. Akan tetapi, Yoojin malah segera berbalik badan dan membuka gerbang rumahnya.

            “Noona!” Panggil Sungjong

            “Nae?” yoojin menoleh. Sungjong berlari mendekati Yoojin dan mencium pipi Yoojin dengan spontan. Wajah Yoojin langsung memerah. Sementara Sungjong segera lari ke rumah nya.

“SARANGHAE NOONA CHAGI!” pekik sungjong sambil berlari. Yoojin mengusap pipinya yang baru saja di kecup sungjong. Baru kali ini ia di cium oleh seorang namja. Yoojin tersenyum sendiri mengingat kejadian beberapa detik yang lalu.

“Hmm… namja chingu mu putra paman lee? Haha” suara berat itu terdengar dari belakang yoojin. Yoojin segera menoleh ke belakang. Sumber suara itu dari seorang pria tinggi yang bersandar di depan pintu rumah yoojin. Ya, itu Nam Woohyun. Kakak kandung Yoojin.

“Oppaaaa!” Yoojin segera menghampiri woohyun dan mencubit perut sixpack kakak kesayangannya itu.

“aaaaa… sakit! Wah, selera mu terlalu cute. bahkan sungjong lebih cantik daripada kamu! Haha” ejek woohyun.

“Oppaaaa!!!! Kau ini, selalu membuat adikmu kesal”

“Haha bukankah sungjong akan tinggal disini besok? Wahh… jangan dijadikan kesempatan ya”

“MWO!? SUNGJONG TINGGAL DISINI!??”

“Iya, orangtua nya besok akan pergi ke swiss. Mereka menitipkan sungjong  kepada appa dan umma selama 3 bulan” Jelas Woohyun

“JADI? AKU DAN SUNGJONG AKAN TINGGAL SERUMAH!!??” perasaan yoojin sekarang menjadi campur aduk. Senang, bingung, dan kesal. Jika saat ini mereka bukanlah sepasang kekasih, mungkin yoojin akan senang hati mendengar berita ini. Tapi, situasi sekarang sangatlah bukan situasi yang tepat.