Chapter 2

I'm 17! not 24!

^^

 

 

Karena tidak bisa tidur, Sunggyu kembali terbangun pada jam 2 malam. Sebenarnya hal membuat Sunggyu tidak bisa tidur adalah namja yang sedang terlelap di sampingnya. Tentu saja Sunggyu tidak terbiasa dengan keberadaan mahkluk hidup lain di tempat tidurnya, walaupun ia tidak bisa menyangkal bahwa pelukan Woohyun sangat hangat tapi Sunggyu tidak mau memikirkan itu sekarang. Tanpa pikir panjang Sunggyu turun dari ranjang dan keluar dari kamar untuk mencari kamar adik kesayangannya. Setelah memeriksa semua ruangan yang ada di rumah itu, Sunggyu tidak menemukan baby Jongie nya, bahkan barang-barangnya pun tidak ada. Sunggyu menghela nafas, ia masih belum sadar dengan kegelapan di sekitarnya sebelum ia menempatkan dirinya pada sofa di ruang tengah. Saat itulah Sunggyu sadar bahwa ia sendirian di ruangan yang gelap, dan hal yang sangat Sunggyu takutkan adalah hantu. Paranoid, Sunggyu merasa dirinya mendengar suara-suara yang entah dari mana asalnya.

“siapa disitu?’’ ucap Sunggyu terkejut ketika ia merasa kalau dirinya mendengar langkah kaki dari tangga. Sekarang Sunggyu benar-benar sangat menyesal telah meninggalkan ranjangnya yang nyaman yang ia bagi bersama Woohyun.

“siapapun kalian, tolong jangan ganggu aku! Aku ini anak baik kok, aku tidak mengganggu kalian’’ ujar Sunggyu sambil menangis ketakutan ketika suara langkah kaki semakin mendekat.

“tol….ong…menj…auhlah…..dari…ku…..Gy…u…Gyu…..jan….ji………..akan…jadi….anak……yan…..g……ba….ik…’’ ujar Sunggyu yang sudah menagis, tubuhnya menggigil kuat entah karena ketakutan atau kedinginan. Tanpa Sunggyu sadari, seseorang datang padanya lalu menempelkan selimut di badannya, membuat Sunggyu makin menggigil ketatukan.

“TOLONG PERGILAH! GYU JANJI GYU AKAN MENGERJAKAN PR GYU’’ sebuah tamparan lembut menyadarkan Sunggyu dari ketakutannya. Ia melihat sekeliling dan sadar bahwa lampu di ruangan itu menyala dan Woohyun berada tepat di hadapannya, secangkair the hangat di tangannya.

“kau ini kenapa chagi? Minumlah’’ ucap Woohyun sambil menyodorkan segelas teh pada Sunggyu. Sunggyu meminumnya dengan cepat, setelah selesai dengan cepat Woohyun menggendong Sunggyu kembali ke kamar mereka.

“apa yang terjadi Gyu?’’ Tanya Woohyun setelah mereka berbaring dengan nyaman di atas ranjang mereka.

“aku hanya mencoba mencari Jongie’’ jawab Sunggyu pelan. Woohyun tertawa mendengar jawaban Sunggyu.

“manis, Jongie tidak tinggal disini’’ ucap Woohyun gemas, ia mencubit pipi Sunggyu pelan “ia tinggal di rumah orang tua kalian’’ lanjut Woohyun yang mulai menyeka air mata yang membasahi pipi Sunggyu “dan ini rumah kita’’ selesai Woohyun sambil tersenyum manis. Sunggyu hanya menatap Woohyun sampai akhirnya ia sadar.

“EHHH? JADI KITA TINGGAL BERDUA DISINI??!!!!’’

 

<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3

“menurutmu Woohyun itu orangnya bagaimana?’’ Tanya Sunggyu penasaran pada Sungjong yang baru saja datang ke rumah mereka untuk menemani hyung-nya “bisa kau ceritakan bagaimana kami jadian?’’ Tanya Sunggyu lagi sebelum Sungjong dapat menjawab pertanyaannya yang pertama.

“let’s see, Woohyun hyung ya Woohyun hyung. yang aku tau Woohyun hyung menembak hyung ketika kalian lulus SMA, banyak kejadian aneh setelah itu, tapi saking cintanya Woohyun hyung padamu ia tidak pernah meninggalkan hyung’’

‘TING TONG’

“ah ada tamu’’ Sungjong langsung bergegas untuk membukakan pintu, meninggalkan Sunggyu yang penasaran sendiri.

“SUNGGYU HYUNG!’’ oh hebat. Suara itu lagi. Sunggyu sangat mengenal suara itu, suara itu adalah milik Lee Sungyeol, orang yang sekarang masuk dalam black listnya karena telah merebut Myungsoo.

“Sunggyu hyung tidak menyapaku, Sunggyu hyung jahat!’’ protes Sungyeol kepada Sunggyu yang terus diam.

“hyung! kita sedang membicarakan Woohyun hyung dan kupikir kau tau lebih banyak tentang Woohyun hyung’’ ucap Sungjong hyuper. Sungyeol berpikir sebentar sebelum mengangguk.

“Woohyun adalah teman baik Myungsoo’’………. “kupikir aku tau beberapa hal tentang dia’’ Sunggyu langsung memfokuskan pandangannya pada Sungyeol, memberitaunya agar melanjutkan ucapannya “tapi hyung janji hyung tidak akan marah lagi padaku’’ manja Sungyeol, dan Sunggyu ingat ia seharusnya marah pada Sungyeol, tapi ia akan membiarkan yang ini lewat.

“Woohyun hyung sebenarnya adalah ‘stalker’’’ bisik Sungyeol, kedua saudara itu terdiam terkejut. Woohyun stalker? Manusia sesempurna Woohyun adalah stalker? Tapi siapa yang ia stalk?

“Woohyun hyung adalah Sunggyu hyung stalker’’ jelas Sungyeo. Sunggyu menunjuk jarinya pada dirinya sendiri dengan wajah polos yang kebingungan. Sungyeol mengangguk pada Sunggyu.

“apa kau ingat hyung waktu kelas satu kau pernah kehilangan pulpen pink limited edition yang sangat kau sayangi?’’ kedua saudara itu mengangguk, Sunggyu ingat ia menangis pada Sungjong ber jam-jam setelah itu karena ia tidak menemukan pulpen itu dimanapun, selain itu pulpen itu sudah tidak ada di toko manapun.

“Tanya Woohyun hyung, ia pasti masih memiliki pulpen itu sampai sekarang’’ Sunggyu terdiam, jadi selama ini Woohyun yang mengambil pulpen kesanyangannya itu?

“waktu kelas 3 sebelum kalian jadian aku pernah bermain ke rumah Woohyun sekali, aku ingat Woohyun hyung selalu melarang Sunggyu hyung untuk berkunjung ke rumahnya seimut apapun dirimu. Dan ketika aku tidak sengaja masuk kamarnya, banyak sekali foto Sunggyu hyung di dinding kamarnya, bahkan ada posternya. Semua foto hyung dari kelas satu SMA ada disana, dari mulai hyung di kelas sampai hyung tertidur di kamar’’ Sungyeol menceritakan dengan nada seperti ia menceritakan kisah horror, membuat kedua saudara itu deg deg an.

“Woohyun hyung selalu mengikuti Sunggyu hyung ketika istirahat, pulang sekolah sampai Sunggyu hyung tertidur. Entah mengapa Woohyun hyung tidak akan pulang ke rumahnya sebelum hyung sampai ke rumah dengan selamat dan tidur dengan nyenyak’’ ok, itu memang menyeramkan. Bukan saja mengambil foto Sunggyu, ia juga diam-diam menjadi malaikat penjaga Sunggyu.

“dan kalian tau apa yang lebih menyeramkan lagi?’’ Sunggyu dan Sungjong menggelengkan kepala mereka “Woohyun hyung masih menjadi stalker Sunggyu hyung sampai sekarang’’ bisik Sungyeol ke telinga Sunggyu, membuat Sunggyu merinding. Entah karena memang Woohyun memang aneh atau karena Sungyeol pandai bercerita, entahlah.

“maksudmu?’’ Tanya Sungjong penasaran

“kalian tau, diam-diam Woohyun hyung masih suka mengambil foto Sunggyu hyung ketika hyung tidak melihat. Aku penasaran berapa jumlah koleksi foto Sunggyu hyung sedang tertidur di kantong Woohyun hyung’’ dan dengan itulah Sungyeol mengakhiri cerita creepy nya, entah mengapa Sunggyu ingin sekali memenggal kepala Woohyun saat itu.

“oh iya, aku kesini membawa berita sangat penting’’ ucap Sungyeol serius “minggu depan aku dan Myungsoo akan menikah’’

 

<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3

Woohyun dan Myungsoo berjalan bersebelahan untuk menikmati makan siang mereka. Mereka adalah sahabat baik sekaligus rekan kerja, karena itu mereka sering terlihat bersama.

“kau tau Sunggyu sedikit aneh akhir-akhir ini?’’ Tanya Woohyun spontan ketika mereka selesai memesan makanan.

“yeah, lumayan. Kenapa memang?’’ Tanya Myungsoo balik

“kemarin malam ia menangis sambil berkata ‘gyu akan mengerjakan pr’ memang ia masih memiliki pr? Masa sekolah kita sudah berakhir bertahun-tahun lalu’’ Myungsoo langsung tertawa mendengar cerita Woohyun, memang Sunggyu itu sedikit manja tapi yang ini benar-benar priceless.

“mungkin maksudnya ia akan mengerjakan PR a.k.a ‘Pekerjaan Rumah’ alias Pekerjaan Rumah Tangga, mungkin ia akan mulai bersih-bersih rumah mulai sekarang’’ Myungsoo tertawa lagi, rasanya tidak mungkin Sunggyu melakukan pekerjaan rumah.

“mungkin kau benar’’ Woohyun tersenyum membayangkan istrinya membersihkan rumah, mencuci pakaian Woohyun, memasakan masakan untuk Woohyun dan menunggunya pulang kerja untuk makan bersama, pasti nikmat memilki hal-hal seperti itu. Tapi sayangnya Sunggyu bukan tipe istri seperti itu, ia tidak bisa memasak, well boro-boro memasak, beres-beres rumah saja ia tidak bisa. Karena itu orang tua Woohyun sangat tidak seteju mereka menikah karena mereka ingin istri anaknya dapat menjaga Woohyun dengan baik. Tapi Woohyun tidak keberatan, melakukan semua pekerjaan rumah dan memasak, karena baginya Sunggyu ada di sisi nya itu sudah lebih dari cukup.

 

<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3

Sunggyu memutuskan untuk berjalan-jalan keluar untuk menghirup udara segar. Ia masih tidak mengerti dengan kekacauan yang ia masuki, karena itu lebih baik ia mencari taunya sendiri. Sunggyu menemukan ia masih di Seoul dan banyak sekali yang berubah dari kota tempat tinggalnya itu. Sunggyu benar-benar ketika ia mendengar bahwa Myungsoo akan menikah minggu depan bersama Sungyeol pula. Sunggyu berniat menghentikan pernikahan mereka, menikah atau tidak, saat ini Sunggyu masih mencintai Myungsoo dan belum tau banyak soal Woohyun.

Sunggyu mendapati dirinya di depan toko peramal yang sama, toko itu tidak berubah sama sekali, setelah mengumpulkan keberanian Sunggyu pun masuk ke dalam.

“selamat datang,, sudah kuduga kau akan datang’’ sapa wanita paruh baya yang sama dengan yang Sunggyu temui kemarin.

“sebenarnya apa yang terjadi ? jelaskan padaku! Sejelas-jelasnya’’ pinta Sunggyu dengan nada sedikit membentak, bagaimana tidak, semenjak ia meminum minuman yang diberikan peramal ini ia terbangun di tempat yang seharusnya bukan tempatnya.

“apa kau tidak sadar nak? Ini adalah masa depanmu’’ jelas peramal itu sambil tersenyum sinis.

“ya, masa depanmu, ini adalah salah satu potongan kecil masa depanmu yang kau pilih’’ jelas peramal itu lagi, Sunggyu sudah mulai terganggu dengan senyum sinis yeoja itu.

“tau dari mana aku akan memilih masa depan ini?’’ Tanya Sunggyu menantang, memang aneh ketika Sunggyu sangat mencintai Myungsoo ia lebih memilih Woohyun yang notabane adalah stalker nya di waktunya yang sebenarnya “lagi pula sekarang itu tidak penting’’ ucap Sunggyu serius.

“kenapa? Kau sudah mau pulang? Tidak maukah kau melihat lebih jauh bagaimana masa depanmu?’’ Tanya peramal itu, biasanya orang yang mengalami kejadian seperti Sunggyu akan terus menelusuri bagaimana masa depannya. Peramal itu sudah berkali-kali member minuman pemberi jawaban kepada orang-orang yang hatinya tidak menentu atau hidup mereka akan kacau selamanya.

“tentu saja aku ingin pulang! Aku harus member banyak alasan pada Myungsoo! Tapi sebelum aku pulang aku ada satu permintaan, aku ingin membuat Myungsoo dan Sungyeol putus, ada saran?’’

 

<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3

Sunggyu berjalan ke rumahnya dengan perasaan yang tidak bisa di deskripsikan. Hari ini sudah menjadi hari yang panjang untuk dirinya, ia sekarang tau bahwa ia ada di masa depan dirinya sendiri, tapi kemanakah Sunggyu yang 24 tahun pergi? Sunggyu tidak tau. Sunggyu juga sangat kesal saat itu selain ia mengetahui bahwa Woohyun lah yang mengambil pulpen kesayangannya, ia juga marah pada peramal ahjusshi yang hanya memberikan botol lagi ketika ia bilang ingin membuat Myungsoo dan Sungyeol putus.

Jangan salah sangka, Sunggyu itu namja yang baik, ia hanya polos, saking polosnya ia hanya percaya pada cintanya sekarang tidak yang nanti. Lagi pula Woohyun terlalu greasy untuk dirinya. Itu yang Sunggyu pikirkan.

Sunggyu memasuki rumah dengan gloomy, ia melihat Woohyun sudah ada disana, bersama Myungsoo namja yang ia cintai dan Sungyeol yang sedang duduk di pangkuan namja yang ia cintai. Sunggyu menggeram marah, Ia buru-buru naik ke atas untuk masuk ke kamarnya. Ia menatap botol yang ada di tangannya, perasaaan ini sangat de javu. Ia pun dengan tidak sabar membuka tutup botol itu dan memminum cairan itu sekali teguk, jika dengan meminum itu ia Myungyeol dapat berpisah, Sunggyu tidak akan takut.

Woohyun masuk ke kamar mereka saat itu, Sunggyu menyadari kedatangan Woohyun dan segera berbicara.

“aku akan tidur sendiri malam ini’’ ucap Sunggyu acuh.

“ehhh? Kenapa?’’ Tanya Woohyun, ia baru saja mau menanyakan sikap aneh Sunggyu, bukan jawaban yang ia dapat malah sikap Sunggyu yang lebih aneh.

“aku takut’’

“takut?’’

“ya! Kembalikan pulpen pink ku sekarang’’ mendengar ucapan Sunggyu, Woohyun mengerti apa yang Sunggyu maksud dengan takut, ia telah mengetahui rahasia terdalam Woohyun yang Woohyun simpan baik-baik agar Sunggyu tidak tau selamanya.

“maksudmu?’’ Tanya Woohyun mencoba mengkoreksi dugaannya.

“ya, Mr.Stalker! kembalikan pulpenku atau aku akan marah’’ ucap Sunggyu, kedua tangannya ada di pinggangnya.

“dari mana kau tau?’’ Tanya Woohyun lagi.

“itu tidak penting sekarang, kadang aku berpikir kenapa aku bisa memilihmu’’ ucap Sunggyu yang langsung keluar meninggalkan Woohyun sendirian untuk meratapi nasibnya.

 

<3<3<3<3<3<3<3<3<3<3

 Sunggyu benar-benar tidur sendiri malam itu, ia tidur di kamar tamu yang sudah lama tidak digunakan. Enath mengapa Sunggyu tidak takut malam itu, mungkin karena ia sudah sangat mengantuk dan ia pun tertidur setelah lima menit ia menaiki ranjang.

++++++++++++++++++++

Entah apa yang terjadi, ketika Sunggyu terbangun ia tidak bisa membuka matanya, jangankan membuka mata, menggerakan jarinya pun ia tidak bisa.

‘apa yang terjadi?’ pikir Sunggyu. Samar-samar Sunggyu dapat mendengar suara. Suara yang aneh, memang aneh karena yang ia dengar adalah suara tangisan, bukan hanya satu suara tapi beberapa suara.

“Gyu hyung…hiks…hiks…. Kenapa Gyu hyung….hiks….tega…meninggalkan….hiks….hiks…Jongie.. sendirian’’ suara yang diketahui milik Sungjong itu langsung menagis lagi.

“Jongie, maafkan aku..’’ ucap suara yang sangat Sunggyu kenal, suara Myungsoo.

“memangnya dengan maaf bisa membawa hyung hidup kembali?!!!’’ teriak Sungjong “itu tidak..hiks..bisa’’ Sungjong menagis lagi “kenapa kau tidak bisa menerima hyung dari awal?’’

‘Ehhh? Hidup kembali? Apa aku mati? Tidak mungkin! Bagaimana bisa’ pikir Sunggyu. Tak lama Sunggyu dapat merasakan tangan hangat menggenggam tangan dinginnya. Tangan itu, dalam waktu singkat Sunggyu bia mengenali tangan itu, tangan Woohyun.

“maafkan aku Gyu.. seandainya aku bisa lebih berani.. kenapa kau memilih jalan ini? Di ulang tahunmu yang ke 24’’ dan Woohyun pun menangis, tangan Sunggyu masih ia pegang dengan erat.

‘ulang tahun? 24? Apakah aku akan mati ketika akau 24 tahun?’ pikir Sunggyu sedih, ia benar-benar ingin menangis saat itu, tapi sayang ia tidak bisa, tubuhnya sudah mati ‘tapi aku tidak mau mati, usia 24 tahun tidak cukup untukku menggapai kebahagiaan’.

 

 

End Of Chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkdaeun
#1
Chapter 5: Disuggestin kakak dan booom! Suka- ga cinta favorite banget fanfic ini aaaa <3 thank you thor!
tamakikaname
#2
Chapter 5: aaaa bakalan kangen deh ama ini fanfic, ga nyesel ubek" di list woogyu 'oldest story'. Mantep thor ffnya <3 *-*
zairotul_putri #3
Chapter 5: wuuh, keren banget ceritanya
mimigyu #4
Chapter 5: kereeeen ceritanya...
mimi gyu sok sok inoucent massa..
ahahaha
emholic
#5
Chapter 5: Thanks to google translate that i can read this fic although the translation kind of mess up... thank you too authornim for this fic... this fic is kind off familiar i think i read an english version of this fic or similar somewhere here in aff ... anyway kudos!!!
jkooksyeolliev #6
Chapter 5: Kangen baca ff woogyu setelah kecanduan ff myungyeol sama vkook, dan langsung nemu ff ini, kyaaahh~ ffnya daebak bangey author-nim, aku bacanya cengar cwngir mulu!! Untung ortuku pulang malam. Fighting author-nim!!! Hihih♡♡♡
oHRaiNdRop
#7
Chapter 5: beautiful story..