Our Beloved Magnae

Our Beloved Magnae

Sebelumnya~

“Sebentar lagi Oppaku sayang. Kita kan menyatu sebentar lagi” Miria berkata dengan suara manis, tapi itu malah membuatku muak.

                Aku merangkak mundur tapi sialnya dibelakangku adalah tembok. Apa akhir hidupku semalang ini? Hyung… tolonglah aku!

 

 

Chapter 3

Leeteuk POV

            “Pranggggg” dengan kaget aku menatap mug yang kupecahkan tadi. Kenapa pecahan mug yang berantakan ini membuat perasanku tidak tenang.

            “Wah hyung, kau cari gara-gara dengan Kyuhyun, itu kan mug kesayangannya” kata Shindong padaku sambil memakan cemilan malamnya.

            Kyuhyun? Jadi ini mug kesayangannya? Aissh kenapa tiba-tiba perasaanku mengatakan dia dalam bahaya. Saat ini diakan sedang shooting di ASTV. Baiklah tidak ada salahnya mengecek.

            Setelah membersihkan pecahan mug itu aku menelepon sang empunya mug, tapi dia tak mengangkatnya.

            “Dia kan shooting hyung jadi HPnya tidak diurus” Eunhyuk mengingatkanku.

            “Perasaanku tidak enak Hyukkie. Aku tak akan tenang sebelum memastikan dia baik-baik saja” jawabku mondar-mandir di ruang tengah dorm lantai 11.

            Terdengar suara pintu dibuka. Kami semua menoleh dan melihat Siwon datang dengan wajah panik “Hyung gawat” nafasnya terengah-engah seperti habis berlari “tadi ayahku menyuruhku ikut makan malam dengan rekan bisnisnya dan aku bertemu direktur ASTV. Aku iseng-iseng bertanya tentang variaty show yang dibintangi Kyuhyun tapi orang itu bilang dia sama sekali tak tahu tentang itu”

            Penjelasan panjang lebar Siwon mengisakan ketegangan di udara. Secepat kilat aku mengambil jaket yang tadi kuletakkan di sofa dan berkata pada semua member “Kita ke ASTV. Sebagian ikut Siwon sisanya ikut Eunhyuk”

***

            “Tolong dicek sekali lagi. Tidak mungkin tidak ada Variaty Show yang bintang tamunya Cho Kyuhyun Super Junior” aku berkata frustasi pada seorang wanita yang mengaku penaggung jawab distudio ini.

            Dia kembali mengecek di laptopnya bahkan menelepon beberapa orang “Maafkan kami tapi tak ada variaty show atau acara TV apapun yang menampilkan Supe Junior minggu ini”

            “Bagaimana bisa? Kami jelas-jelas punya bukti bahwa TV inilah yang mengontrak salah satu member kami” Heechul berteriak marah. Siwon mencoba menenagkannya.

            Tak ada gunanya. Wanita ini tidak berbohong. Dia benar-benar tidak tahu. Bagaimana sekarang? Ini jelas-jelas penipuan! Oh Tuhanku, dimana uri magnae kami sekarang?

            “Ah Super Junior?” aku mendengar seorang memanggil kami. Aku menoleh padanya dan melihat orang tua –terlalu tua untuk ukuran pekerja- berseragam cleaning service “Kalian kesini mencari salah satu teman kalian ya? Cucu perempuanku fans beratnya. Siapa ya nama anak itu. emmm...” kakek itu berpikir keras “ah Kyuhyun. Tadi aku melihatnya disini”

            Aku segera berdiri dan menyambar tangan kakek itu “Kakek melihatnya? Maksutku kakek melihat Kyuhyun disini? Dimana dia sekarang?”

            “Molla, seorang laki-laki sepertinya karyawan disini membawanya menggunakan mobil. Kupikir mereka memulangkanya karena dia kelihatan sakit. Dia hampir pingsan di lip” jelas sang Kakek.

            “Tidak mungkin” kulihat Sungmin menggelengkan kepalanya. Wajahnya kelihatan sangat cemas.

            “Kakek tak tahu kemana perginya mobil itu?” Yesung bertanya.

            “Mereka menyebut nama hotel. Apa ya namanya...” kakek itu kembali berusaha mengingat.

            “Ayolah Kek ingat-ingatlah. Kami sangat bergantung padamu” Ryeowook memberi semangat pada sang Kakek.

            Merasa sangat dibutuhkan Kakek itu mati-matian berusaha mengingat nama hotel“Hotel Lu… Hotel Lumpur.. Hotel Lupis”

            “Lupin” Tiba-tiba Donghae berkata semangat.

Kakek itu mengangguk-angguk senang “Ya, Hotel Lupin. Mereka mengatakan itu”

“Kalau begitu kita tunggu apa lagi. Ayo sekarang kesana. Jarak hotel dari sini tidak jauh. Kita harus menyelamatkan Kyunnie” Donghae melompat-lompat tidak sabar. Seandainya keadaan tidak genting, aku pasti memarahinya berkelakuan seprti bocah 5 tahun di depa umum.

“Oke. Kita ke Hotel Lupin sekarang” aku berkata lalu menoleh pada Kakek yang sangat membantu itu “Kami benar-benar berterimakasih padamu” aku membungkuik padanya dan member lain ikut membungkuk setelah sang Kakek membalasnya kami segera berlari sekencang mungkin ke parkiran. Tunggulah kami Kyu, kami pasti menyelamatkanmu.

***

Sayangnya tak semudah itu menyelamatkan dongsaeng kesayangan kami yang saat ini pasti dalam bahaya. Begitu sampai Hotel Lupin dan bertanya pada resepsionis hotel –yang butuh waktu 30 detik mengatasi kekagetannya melihat 9 anggota Super Junior bergerumpul ke arahnya- , si resepsionis dengan yakin mengatakan tak ada seorangpun yang memesan kamar atas nama AS TV. Ketika kami bertanya apa dia melihat Kyuhyun, dia juga menggeleng.

“Brengsek! Kita sudah membuang banyak waktu. Bagaimana kalau penculik itu menyakitinya” Heechul mengumpat putus asa.

“Kita geledah saja setiap kamar” usul Shindong.

“Baru menggeledah 3 kamar petugas hotel langsung menendangmu ke luar” jawab Yesung dengan nada sarkatis.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling mencoba mencari petunjuk keberadaan uri magnae. Ehh tunggu, itukan topi dengan lambang ASTV.

Aku berbisik pada Siwon pelari tercepat kami “Kau lihat laki-laki bertopi ungu arah jam 2. Tangkap dia Wonnie”

Siwon mengangguk sedikit lalu mulai berlari ke arah laki-laki itu. kami berlari juga mengikutinya di belakang. Laki-laki itu sadar sedang dikejar. Dia juga berlari menghindar tapi Siwon terlalu cepat untuknya. Siwon berhasil menagkap orang itu. Syukurlah bagian sini sepi. Bisa-bisa kami ditendang keluar seperti kata Yesung karena membuat keributan.

“Dimana Kyuhyun?” aku bertanya tanpa basa-basi.

“A..aku tidak mengerti maksudmu” dia menjawab.

‘Bruuk’ seseorang mendorongnya keras ke tembok “Cepat katakan dimana Kyuhyun” Sungmin berkata dengan nada mengancam yang bahkan membuat bulu kuduku berdiri. Dia tidak pernah terlihat sesangar ini.

“A...aku su..sunnguh tak ta..tahu” jawab orang itu kali ini dengan nada ketakutan yang kentara.

‘Buuk’ Sungmin memukul tembok hanya beberapa senti dari wajahnya. Tembok itu retak. Astaga!! Kemana perginya King of Aegyo kita “Aku tanya sekali lagi sebelum wajahmu kuretakan seperti tembok ini. Dimana Kyuhyun?”

Orang itu menelan ludah “Aku sungguh tak terlibat. Aku hanya suruhan. Aku....”

“DIMANA KYUHYUN??” Sungmin mengguncang-guncang bahu orang itu dengan sangat keras. Poor man.

“Hyung, aku takut” Ryeowook yang ada di sebelahku memegang lenganku. Jangankan kamu Wookie, kulihat Siwon yang paling kuat diantara kita mundur beberapa langkah dari Sungmin.

“Di..dia a..da di.. ka..mar nomor 121” jawab orang itu dengan suara gemetar.

Sungmin melepaskan cengkramannya membuat tubuh orang itu merosot “Kau tahu apa yang terjadi kalau kau bohong?” Sungmin menatap mata orang itu dan tersenyum keji “aku akan meledakkan kepalamu menjadi serpihan” setelah berkata seperti itu dia berjalan menuju lip.

“Aku tak tahu Sungmin hyung bisa semenyeramkan itu” Donghae berbisik padaku dengan ngeri.

Aku membalas bisikannya “Kelincipun akan marah jika diusik”

***

Sungmin POV

               Entah siapa bedebah yang berani menculik dongsaeng kesayanganku. Aku benar-benar cemas padanya. Apalagi setelah kakek-kakek di ASTV itu mengatakan Kyuhyun hampir pingsan. Bagaimana kalau penyakitnya kumat. Brengsek! Aku pasti membuat bedebah itu menyesal.

            “Emm... hyung yakin orang itu tidak berboong?” aku mendengar Eunhyuk bertanya. Entah kenapa ada nada takut-takut dalam suaranya.

            Aku menatapnya tajam “Dia tak akan berani berbohong” jawabku.

            Eunhyuk menelan ludah “A..aku hanya bertanya saja h..hyung” Aku menatapnya heran. Kenapa dia sangat ketakutan.

            “Kau mengeluarkan aura membunuh yang sangat gelap Minnie, tekanlah sedikit. Itu membuatku susah bernafas” Heechul hyung memberitahuku.

            Ohh kurasa dia benar. Aku pasti sangat menyeramkan saat ini. Aku kadang-kadang susah mengontrol emosi saat sangat marah.

            “Emm Sungmin hyung...” kali ini suara enternal magnae yang memanggilku.

            “Ada apa?” aku bertanya padanya.

            Dia masih saja kelihatan ketakutan “Hyung melewati kamar 121nya”

            Aigo... aku mundur dan melihat Leeteuk hyung menempelkan telinganya ke pintu “Sepi, apa kita salah kamar?”

            Aku ikutan menguping. Tunggu bukannya kamar hotel kelas atas biasanya kedap suara? Aku baru saja siap mengeluarkan umpatan ketika samar-samar aku mendengar keributan yang berhubungan degan mobil di dalam sana. Mereka seperti berebutan sesuatu dan sebuah nama berhasil membuat tubuhku menegang. “Cukup! Kalian jangan berisik ................ Cho Kyuhyun malam ini”

            “Kyu ada di dalam” kurasa Leeteuk hyung juga mendengarnya. Shindong dan Siwon, dobrak pintunya”

            Kedua namja kuat itu mengangguk. Dan dengan sekuat tenaga mendobrak pintu itu. pada dobrakan ketiga pintu itu berhasil dibuka.

            Kamar itu luas dan dipenuhi banyak yeoja yang menatap kaget ke arah kami. Aku langsung menoleh ke arah pojokan dan melihat seorag yeoja yang tak peduli dengan kedatangan kami sibuk mencium namja berambut cokelat karamel. Ehh? Itukan Kyu. Aku berlari ke arah mereka dan mendorong kasar yeoja itu. Benar. Namja itu adalah Kyuhyun. Cho Kyuhyun magnae kami. Tapi dia kelihatan tidak seperti Kyu sang EvilMagnae yang jahil. Wajahnya penuh keringat dingin dan sangat pucat seperti mayat. Dia memegang –lebih tepatnya meremas- dadanya. Nafasnya tersengal-sengal. Tak perlu diragukan, penyakitnya kambuh.

“Kyunnie, kau tidak apa-apa?” aku membawanya dalam pelukanku. Dingin. Seluruh tubuhnya terasa dingin.

Leeteuk dan beberapa member lain mengelilingi kami. Bisa kulihat dari ekor mataku. Siwon, Shindong dan Eunhyuk yang ada di dekat pintu menatap kami cemas sambil menjaga agar tak ada satu yeojapun yang berhasil kabur.

Kyuhyun membuka matanya begitu mendengar suaraku. Mataya hanya setengah terbuka. Aku bisa mendengar isakan Donghae dan Ryeowook bahkan isakanku. Magnae itu tersenyum dan memanggilku “H...hyung” lalu onyxnya terpejam sempurna.

Aku mengguncang-guncangkan tubuhnya “Tidak! Kyu!! Ireona!! Bertahanlah aku mohon” dia seolah tak bernafas. Aku benar-benar panik. Kumohon Tuhan. Selamatkan Kyuhyun. Selamatnya magnae kami.

***

 

Author POV

Suasana rumah sakit mendadak ricuh. Wartawan majalah maupun TV merajalela. Mereka bergerombol mencari berita tentang ‘Tumbangnya Magnae Super Junior’. Pihak SM memang berhasil menghalangi mereka masuk. Tapi bukan kuli tinta profesional namanya kalau tak bisa mendapatkan berita. Dengan bantuan author Mereka berhasil tahu kondisi Kyuhyun yang saat ini ‘kritis’ dan menyebarluaskan ke seluruh dunia. SparKyu *terasuk Author* menangis histeris.

Heechul menatap nanar wajah magnaenya yang pucat. Ketakutan terbesarnya saat ini adalah tidak bisa melihat mata itu terbuka lagi. Tidak bisa mendengar suara merdu itu bernyanyi lagi. Dia merasa seperti deja vu. Seolah kenangan pahit 4 tahun lalu kembali terulang.

“Tenanglah hyung. Kyunnie pasti akan sembuh” Donghae mengusap punggung hyung tercantiknya.

“Aku takut Hae. Aku takut Kyu tak akan bangun lagi” jawab Heechul berusaha menahan air matanya.

Donghae yang matanya sembab karena terlalu banyak menangis duduk di sambil Heeccul “Percayalah hyung. Kyunnie sudah melalui yang lebih berat dari ini, dia pasti bisa melewatinya”

Heechul menatap tangannya yang berkeringat “Dia mengalah saat bermain game. Padahal dia tidak pernah melakukannya sebelumnya. Bagaimana... bagaimana kalau itu hal terakhir yang dia lakukan denganku?”

Donghae tak tahan. Da menangis lagi dan memeluk hyungnya “Jangan berkata seperti itu hyung. Kyunnie tak akan pergi. Dia akan selalu bersama kita”

Heechul terdiam. Dia berusaha meyakini perkataan Donghae. Suasana sunyi. Walaupun ada 7 orang diruangan itu. tak ada yang berniat membanting kesunyian.

Sampai tiba-tiba pintu ruangan dibuka dengan kasar “Sampai kapanpun aku tak akan minta maaf hyung” Siwon berkata dengan nada keras kepala saat memasuki kamar VVIP tempat Kyuhyun dirawat sejak kemarin malam. Dia dan Leeteuk baru meyelesaikan jadwal terakhir mereka malam ini.

Leeteuk menatap dongsaengnya dengan pandangan memelas “SM akan memarahimu. Aku tak mau kau dapat masalah Wonnie”

Siwon menggeleng keras kepala “Aku tak peduli. Dia pantas mendapatkan itu”

“Emm,, hyung... sebenarnya apa yang terjadi?” Ryeowook menatap bergantian antara Leader dan Siwon

Leeteuk memasang wajah menyerah “Siwon menghajar salah satu wartawan di luar”

Semua memasang ekspresi kaget. Seorang Siwon yang selalu tenang. Seorang Siwon sang anak Tuhan. Seorang Siwon yang tak pernah menyakiti siapapun tidak mungkin menghajar seseorang.

“Dia mengatakan hal yang membuatku marah. Aku sudah bilang kondisi Kyuhyun tidak kritis. Dokter hanya bilang Kyu akan sadar beberapa hari. Tapi wartawan sialan itu bersikeras bahwa Kyuhyun koma dan kesempatan hidupnya 10%. Dia seolah mengharapkan Kyu mati” Siwon menggeram kesal.

“Kau harusnya menonjok mulutnya” Yesung berkata ikutan kesal.

“Aku mematahkan hidungnya dan bersiap merobek mulutnya tapi Teuki hyung menahanku” jawab Siwon.

“Aku juga kesal Wonnie, tapi aku tak mau kau dituntut mereka. Saat ini kita sudah banyak masalah. Aku tak mau memperkeruh suasana” Leeteuk berkata dengan nada lelah.

“Wah tak kusangka Woonie hyung melakukan itu” seseorang dengan kulit seputih salju berdiri di depan pintu ruang inap tempat member Suju berkumpul.

“Bummie” Eunhyuk yang paling dekat dengan pintu menarik Kibum masuk.

 “Lama tak berjumpa hyungdeul” Kibum memberi hyungdeulnya -yang masih terkejut atas kedatangan snow white- killer smile andalannya.

Wajah lelah Leeteuk terlihat lebih cerah mendapati salah satu magnaenya kembali. Dia memeluk tubuh Kibum yang entah kenapa terlihat lebih besar dari terakhir mereka bertemu “Bummie, bukankah kau sedang shooting ke luar negri?”

“Aku minta cuti. Mana bisa aku konsentrasi shooting kalau dongsaengku satu-satunya sedang sakit” jawab Kibum.

“Aku senang bisa melihatmu disini Kim Kibum. Kau tambah gendut saja” Shindong menepuk pelan bahu dongsaengnya.

“Ini karena ototku hyung” Kibum menjawab perkataan hyungnya.

Siwon yang amarahnya telah hilang memeluk dongsaeng kedua termuda di Suju “Kau baik-baik saja kan Bummie?”

Kibum mengangguk “Aku mengerti kenapa hyung sangat marah pada wartawan itu. Aku sempat shock membaca artikel dan majalah yang seolah-olah mengatakan tak lama lagi Kyuhyun akan mati. Mereka benar-benar menyebalkan”

“Tidak semuanya begitu. Aku punya teman wartawan yang baik kok” seorang tamu lagi tersenyum ramah. Ia masuk dan bergabung dengan saudara-saudaranya.

“Kangin hyung…” Donghae sudah setengah jalan ingin memeluk hyungnya yang sedang sibuk wamil itu ketika sebuah tangan memberi Raccon Suju jitakan keras.

“Appo! Leeteuk hyung pilih kasih. Kibum datang dapat pelukan kenapa aku datang dapat jitakan” Kangin protes.

Leeteuk memasang tampang sangar “Aku kan sudah bilang. Kau tak perlu kesini. Bagaimana kalau kau dihukum karena kabur dari tempat pelatihan” Leeteuk tak habis pikir kenapa dongsaeng-dongsaengnya hobby banget jadi troublemaker.

“Aissh hyung berhentilah negative thingking. Aku kesini resmi kok. Atasanku memberi izin” Kangin menyodorkan surat ijinnya pada sang Leader “Mereka memberiku ijin karena prilakuku yang baik dan menjadi panutan disana” semua memandang Kangin dengan tatapan tidak percaya “Yah, walaupun aku sempat mengancam akan membakar tempat pelatihan kalau mereka tidak memberiku ijin, tapi yang pentingkan aku ada disini untuk menajga Kyunnie”

Leeteuk hanya geleng-geleng kepala terhadap sifat dongsaengnya.

“Tapi aku senang. Kita berkumpul semua disini. Kyunnie pasti senang ketika bangun nanti hyung-hyungnya lengkap” mata Ryeowook terlihat bersinar tapi hanya bertahan beberapa detik karena dia dan hyungnya yang lain menyadari adanya kekurangan.

Yah, satu personil tak ada di samping mereka. Tapi walau mereka menyadari itu, tak ada satupun yang membahasnya. Mereka tak berani menyebut satu nama itu. Mereka tak ingin menambah kesedihan yang saat inipun sudah terlampau banyak.

“Aku bawa makanan enak. Ada yang mau?” Kangin yang pertama membuka mulut mencoba mencairkan suasana.

Akhirnya mereka menghabiskan malam itu dengan makan besar dan bercanda mendengar cerita lucu dan kekonyolan masing-masing. Sampai seorang suster yang ditugaskan mengingatkan mereka datang. Mereka diam selama 3 menit kemudian ricuh lagi. Akhirnya sang suster yang ternyata adalah ELF malah asik menguping lelucon idolanya sampai seorang dokter datang dan menangkap basah perbuatannya. Setelah lelah tertawa para namja kelewat tampan nan keren itu tertidur jam 2 pagi.

***

Sungmin merasa seseorang mengelus rambutnya lembut. ‘Rasanya seperti dielus malaikat. Apa Leeteuk hyung yang mengelus rambutku ya?’ batinnya ‘eh tunggu dulu, rasanya beda dari sentuhan malaikat Leeteuk, rasanya seperti…’ Sungmin yang masih setengah terbangun menoleh ke arah orang yang masih setia mengelus-elus rambutnya.

“Pagi hyung. Tidurmu nyenyak?” tersangka pengelusan yang bernama Cho Kyuhyun bertanya pada hyungnya yang masih mengerjap-ngerjapkan matanya imut.

Mendengar suara itu mata Sungmin membulat sempurna. Dia yakin dia tak pernah membuka mulutnya selebar ini sebelumnya, karena rahangnya begitu sakit. Tapi dia tak peduli. Dia terlalu kaget dan terkejut untuk peduli.

Kyuhyun tertawa keras melihat ekspresi hyung kelincinya yang menurutnya aneh itu tapi langsung menyesalinya karena dia malah merasa dadanya kembali sesak. Dengan setengah mati dia berusaha menahan tawa karena Sungmin masih belum bergeming sedikitpun “Hyung, kau tidak boleh memasang ekspresi seperti itu di depan orang yang baru sadar” kata Kyuhyun tersedat-sedat menahan tawanya. Dia tak mau mati karena kantung tawanya pecah.

Sedang Sungmin, begitu mendengar kata ‘sadar’ dia segera ‘sadar’ pada apa yang terjadi. Otak cerdas penerus perusahaan teknologinya itu mengirim perintah pada bibir seksinya untuk berteriak keras membangunkan member yang lain “BANGUN SEMUANYA KYUNNIE SUDAH SADAR. DIA SUDAH BANGUN”

“Aissh hyung mau membunuhku ya?” Kyuhyun menutup telinganya agar tidak infeksi setelah mendengar gelagar petir teriakan hyung imutnya.

Seperti pepatah ‘tak ada gading yang tak retak’ maka ‘tak ada yang tidak terbangun mendengar teriakan seorang Lee Sungmin’. Begitu semua member berhasil mengumpulkan kepingan nyawa mereka yang terbawa mimpi, semua member berkerumun membentuk huruf U melingkar di ranjang magnae mereka. Semua yang hadir disana berebut ingin bertanya pada sang magnae. Padahal pertanyaan mereka intinya sama ‘Bagaimana keadaanmu Kyu?’

“Aku tak apa-apa hyungdeul. Cuma pusing sedikit” jawab Kyuhyun yang berhasil membuat ocehan Hyungdeulnya meredup. Magnae tertampan sejagat raya itu merasa ada yang kurang. Aha! His Beloved Soulmate! “Hyung, mana PSPku? Aku menaruhnya di tas. Tapi yeoja mengerikan itu mengambilnya! Itu PSP kesayanganku”

“Yes! Aku yang menang” Kibum memberi killer smilenya pada Yesung yang terpaksa merogoh dompet membayar kekalahannya. Yup, si Snow White dan Art of Voice bertaruh apa yang akan ditanyakan Kyuhyun pertama kali, Kibum memilih ‘PSP’, Yesung memilih –entah karena bodoh atau kePDan- ‘Ddangkoma’ *ampun deh Yeppa, Cuma Author yang boleh berharap*

“Siwon sudah membawa tasmu dan semua isinya ke dorm. Jadi PSP tercintamu itu aman” Leeteuk menjawab pertanyaan dongsaengnya.

Kyuhyun bisa bernafas lega sekarang “Gomawo hyung” katanya pada Siwon yang dibalas Siwon dengan senyuman mautnya yang akhir-akhir ini tak pernah jemu menghantui Author.

Laki-laki bermarga Cho itu kembali terdiam karena masih juga merasa ada yang kurang dan kali ini bukan karena salah satu PSPnya ataupun benda lain. Sedetik kemudian dia menyadari bahwa Super  Junior terkenal dengan angka 13nya. Jadi dia berinisiatif menghitung hyungnya untuk mencari ada yang kurang atau tidak.

‘1,2,3,4,5,6 aishh EunHae couple itu berisik sekali, 7,8,9,10, apa-apaan itu tatapan mesum Kangin hyung ke Teuki hyung, 11. Eh kok Cuma 11, siapa 2 orang yang tega tidak menjengukku ya? Oh ya aku lupa menghitung diriku sendiri, emm jadinya 12. Tetap saja ada yang kurang’ Kyuhyun sibul berpikir keras sampai Teuki menyangka dia sedang menahan sakit.

“Gwencana Kyu?” Tanya sang Legendaris Leader.

Sebagai jawaban Kyuhyun hanya menggeleng. Dia sedang mengabsen hyungnya dari yang tertua ‘Oke Teuki hyung ada’ dia mencari Heechul dan menemukan 4D itu menatap Kyuhyun dengan pandangan aneh.

“Kurasa otaknya bermasalah hyung” tebak Heechul.

Tak memperdulikan komentar salah satu hyung tertuanya, Kyuhyun malah sibuk mencari sosok Hankyung diantara orang-orang yang menatapnya dengan berbagai ekspresi. Leeteuk dan para maikat Suju lainnya dengan pandangan kawatir, sedang Heechul dan setan lainnya dengan padnangan aneh. Well, kecuali 2 orang couple sejati Suju yang tak berhenti berdebat tentang telur atau ayam yang lebih dulu ada, yeah, siapa lagi kalau bukan bocah-bocah yang terpenjara di tubuh orang dewasa, Donghae dan Eunhyuk. Udah 2 kali matanya berputar mencari hyung Chinnanya tapi tak juga dia menangkap sosok Hankyung.

“Hangeng hyung mana?” akhirnya dia memutuskan untuk bertanya.

Sontak 11 namja tampan itu menelan ludah bersamaan. Pertanyaan itu adalah pertanyaan tabu yang sangat ingin mereka ucapkan tapi mereka sadar jika pertanyaan itu terucap, hasilnya adalah kesunyian menyedihkan. Kyuhyun menatap hyungnya penuh harap. Matanya berhenti pada Heechul yang merupakan couple sang Pangeran China.

“Aku tak tahu” jawab Heechul akhirnya karena semua mata tertuju padanya meminta jawaban.

Kyuhyun bangun perlahan. Siwon yang saat itu berada paling dekat dengannya membantunya duduk “Apa dia tidak tahu?”

Yesung menghela nafas “Begini Kyu, sebenarnya…”

Tak ada yang pernah tahu apa yang akan dikatakan namja bersuara emas itu karena perkataannya terhenti oleh suara pertengkaran di balik pintu ruang inap Kyu. Semua menatap satu sama lain karena tidak mengerti apa yang dikatakan orang di luar sana. Dia berteriak dalam bahasa China dan sesekali mengumpat dalam bahasa Korea. Siwon, Donghae, Kyuhyun, Ryeowook, Sungmin dan Eunhyuk yang walaupun tergabung dalam SuJu-M tak mengerti sepatah katapun yang diucapkan keras oleh orang misterius tersebut. Tapi berhubung Author ngerti, Author obral deh *digampar*

“… persetan dengan kontrak kita.  Aku tak peduli dengan uang brengsekmu itu. Oh kau mau menuntutku? Kau yang akan kutuntut bangsat. Kau sengaja merusak Handphoneku agar saudaraku di Super Junior tidak bias menghubungiku, kau menutup emailku, kau bahkan sengaja mematikan TV saat ada berita dari Korea. Jangan mengelak sampah! Seandainya ibuku tidak menceritakan ku, aku tak akan tahu kalau adik ku sakit keras. Sudah kukatakan aku tak peduli! Aku malah bersyukur manager sialan sepertimu pergi dari hidupku. Dasar orang rendah! Pergi saja ke neraka sana!”

Saking berapinya menyumpahi orang di telepon, orang misterius itu tanpa sadar membuka pintu ruang inap Kyuhyun dan ketika dia selesai mengantongi handphone hitamnya, wajahnya kaku melihat 12 pasang mata menatapnya takjub. Dengan gugup dia mundur “Emm, mianhae, aku salah kamar”

“Andwae! Jangan pergi hyung” Kyuhyun berniat turun dari kasurnya.

“Stop Kyu, aku yang kesana” Hangeng tak ingin magnae kesayangannya turun dari ranjangnya, jadi dia berjalan pelan menuju saudara-saudaranya sambil menunduk tak bernai menatap mereka.

Dia sudah setengah jalan saat sosok ramping memeluknya “Hannie phabo! Kau kemana saja? Kami sangat merindukanmu” Heechul terisak pelan di pelukan mantan teman sekamarnya.

“Mianhae Chullie, manager sialanku mati-matian berusaha menghalabgiku kesini” Hankyung mengelus pundak Heechul lembut. Membiarkan perasaan rindu pada couple uniknya terpancar.

Heechul melepas pelukannya dan menuntun Hangeng ke ranjang Kyuhyun. Leeteuk tersenyum ramah bak malaikat pada dongsaeng Chinanya itu. Hankyung duduk di tepi ranjang dongsaeng terkecilnya. Kyuhyun menatap canggung hyungnya karena sudah lama sekali mereka tak bersua*caelah bahasa gue*.

EvilMagnae itu tersenyum gugup “Hai Hyung, lam…”

Hangeng tak membiarkan Kyuhyun melanjutkan perkataannya. Dia memeluk tubuh kurus dan mengelus surai cokelat halus dongsaengnya itu “Kenapa kau selalu saja membuatku cemas Kyunnie. Aku hampir jantungan di China sana saat mendengar betapa buruk kondisimu. Mereka bilang kau sedang koma bahkan ada yang bilang tak ada harapan lagi untukmu. Aku merasa bukan hyung yang baik karena tak bisa menjagamu. Tapi aku bersyukur kau sudah bangun. Aku senang kau masih mengingatku, padahal aku sudah sangat jahat padamu, pada Super Junior dan pada ELF”

“Aish hyung! Kau seperti ceramah saja. Aku baik-baik saja kok. Entah dari mana kau mendapat berita itu, yang jelas berita itu pasti bohong. Dan kau bukan hyung yang buruk. Kau hyung terbaikku. Hyung yang kusayangi” Kyuhyun tersenyum dalam pelukan Hankyung.

“Waaaa aku juga mau dong peluk HanKyu” Donghae memeluk hyung dan dongsaengnya dengan semangat.

“Hae! Kau ini selalu saja melakukan apa yang ada diotakku lebih dulu! Dasar Bocah Fishy!” Eunhyuk ikutan memeluk HanKyuHae.

“Yak! Hannie itu coupleku kenapa kalian memeluknya. Harusnya aku yang memeluknya” Heechul menghentakkan kakinya kesal lalu memeluk HanKyuEunHae.

“Hyung, aku ingin ikut” Ryeowook menarik kemeja Yesung layaknya anak kecil yang ingin permen.

Yesung memebri senyuman manisnya “Kajja kita ikutan” Yesung menarik tangan Kokki Master Suju itu dan ikut menyemarakkan acara peluk-pelukan itu.

“Kenapa kalian diam saja? Ayo ikutan. 13 orang bersatu dalam Suju” kata Donghae kepada Leeteuk, Kangin, Shindong, Sungmin, Siwon dan Kibum yang menatap gumpalan 7 orang yang sedang berpelukan itu dengan tatapan ragu.

“Aish lama” Heechul menarik Kibum yang ada di sebelahnya. Kibum tersenyum dan ikut memeluk saudara-saudaranya ‘yah, anggap saja kami 13 teletabis’ pikirnya.

Leeteuk menatap bahagia pemandangan di depannya dengan mata berkaca-kaca. Merasakan hangatnya pelukan dongsaeng-dongsaengnya.

Akhirnya 13 orang itu berpelukan erat. Pemandangan yang akan membuat haru ELF sedunia karena melihat betapa imutnya 13 namja tampan dalam persaudaraan yang kental. Melebihi kentalnya darah. Yah tapi itu tak berlangsung lama karena sang Magnae membuka mulut dan mengeluarkan suara seperti saat Kyuhyun menjepit Heebum di pintu kamar Kyumin “Hyung…deul,, na..nafasku se,,,sakk”

Sontak 12 orang melepas pelukan mereka dan mentap cemas wajah pucat namja bejulukan evil tersebut “Nafasmu sesak? Penyakitmu kambuh lagi? Bummie, cepat panggil dokter” Leeteuk heboh sendiri.

Kyuhyun tersenyum evil yang selalu melelehkan Author “Maksutku nafasku sesak karena bahagia”

Heechul sang Demon menjitak kepala Kyuhyun sang Evil. Tapi dasar Evil dia malah melebarkan cengirannya dan berkata setulus dia bisa “Sarangahe hyungdeul… jeongmal saranghae…”

“Nado saranghae Our Beloved Magnae”

 

***

FIN

Akhirnya selesai juga tak kusangka tak kurasa XD

Jeongmal Mianhae buat Reader yang enggak suka endingnya, abis aku bingung endingnya gimana *ngelak mode ON*

Oh ya,  neomu neomu gomawo *ngarang sendiri* buat yang udah baca apalagi bagi yang koment. Nah yang koment ayo kirimkan no rekening kalian beserta passwordnya, lumayan buat digelapin*diinjek*

btw, semoga kalian suka ceritanya,

See U :3

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
arjioabrian
#1
Chapter 3: Thanks for your fanfic.
*deep bow,
darkbluez #2
Chapter 3: aaaa sweet banget endingnya :'D bikin terhura eh terharuuu
ningekaputri #3
Chapter 3: Cerita na lucu, kangen mereka ber 13
ningekaputri #4
Chapter 3: Cerita na lucu, kangen mereka ber 13
HstyArigawa #5
Chapter 3: Huahahhahaha, ceritany seru + gokil chingu !!
Aku sukaa

Apalg pas adegan Sungmin marah, ga kebayang gmana muka imut bgtu bisa jd seram >,<

Terus brkarya ne chinguu !!

Skalian promosi dah, baca jg my stories, Ff super junior genre brothership, gomawoo
*peace
cipuut #6
Chapter 1: OMMO . . . Kyu oppa kenapa.? Hiks. . . Hiks. . . Jangn knpa2.
SitiNurAzizah #7
Chapter 3: huaaaaa. antara terharu dan pengen ketawa dengan tingkah mereka. ya ampuuuunnn.
SitiNurAzizah #8
Chapter 1: hiks hiks mimpi teukki oppa bikin sedih. kira kira ada apa yah sama kyu sampe teukki sama hae gak enak perasaannya ??!!
BlueShappire #9
Kyu Oppa :D