Our Beloved Magnae

Our Beloved Magnae

Author POV.

                Sepuluh member Super Junior menghempaskan tubuh lelah mereka di kursi bus. Tak ada satupun yang punya niat untuk berbincang. Semua hanya ingin melakukan satu hal, yakni: TIDUR. Suasana berisik yang biasanya selalu menjadi ciri khas BB papan atas asuhan SM Entertaiment ini seolah tertinggal di panggung. Eunhyuk dan Donghae yang selalu punya hal aneh nan remeh untuk dibicarakan hanya duduk di  kursi yang empuk. Heechul yang dalam suasana apapun selalu mengeluh seperti ‘Ah wajahku terlalu banyak kena matahari’ atau ‘rambutku berantakan banget sih’ dan ‘sialan aku terlalu cantik’ hanya mengatakan satu kalimat begitu naik di bus ‘aku rindu kasurku’. Dan Siwon sang pemuda tampan nan baik hati yang tak pernah lupa perhatian pada yang lain menyunggingkan senyum saja tidak malam ini.

                Wajar saja hal-hal diatas terjadi karena para member SuJu tersebut sudah kehabisan tenaga karena mereka konser dari pagi sampai malam jam 11 malam. NonStop. Yeah benar kalian enggak salah baca. Hari ini mereka menyanyi dan menari sampai malam.

                Semua memang wajar, tapi tidak semua bagi sang Leader. Leeteuk merasa ada yang aneh sejak siang tadi. Menurut Teuki ada yang salah dengan sang magnae, Cho Kyuhyun *kyaaaaaa!!! Suamiku!!! (abaikan author)*. Kyu sang bocah evil sejak tadi siang hanya bicara beberapa patah kata saja, sama sekali tidak melakukan apapun saat di waiting room kecuali duduk bersandar pada tembok dengan mata terpejam. Bahkan ketika Yesung lewat di depannya dia tidak menjahili Lead vocal itu padahal itu adalah kesempatan bagus *suamiku tobat!!! (abaikan-abaikan)*. Karena itulah Leeteuk meminta Sungmin untuk pindah dan membiarkannya duduk di samping si bungsu.

                “Kyu….” Panggil sang sulung pada si bungsu. Si bungsu yang memejamkan mata seraya menyandarkan kepala ke dinding bus tidak menjawab “Kyu aku tau kau hanya pura-pura tidur”

                “Hyung, kau berisik sekali sih” jawab Kyuhyun tanpa membuka matanya. Apa yang dikawatirkan Teuki benar. Entah kenapa sejak bangun tidur pagi ini kepala Kyu terasa berat dan pusing awalnya dia bisa menahannya tapi semakin siang rasanya semakin sakit, terkadang nafasnya tiba-tiba sesak, padahal penyakit Pneumothorax sudah lama tidak kambuh.

                “Kau baik-baik saja kan Kyu?” Tanya Teuki pada dongsaeng terkecilnya.

                Masih dengan pose *seksi nan imut* tadi Kyuhyun menjawab “Aku baik-baik saja hyung”

                Leeteuk tersenyum. Dia sangat tahu sifat magnaenya itu. Kyu akan mengatakan dia ‘sakit’ ketika sedang malas dan bosan berlatih dan akan mengatakan ‘baik-baik saja’ jika dia tidak enak badan, tapi belum sempat teuki berkata apapun lampu bus yang sengaja dinyalakan redup agar penghuninya bisa tidur dalam perjalanan tiba-tiba menjadi lebih terang.

                “Yak!! Lee Donghae! Matikan lampunya phabo!!” Heechul berkata marah karena lampu tersebut menganggu mimpi indah bersama putri khayalannya.

                “Tadi terlalu gelap hyung. Aku jadi merinding” jawab Donghae yang tadi menyalakan lampu. Sedang manager mereka yang menjadi supir hanya geleng-geleng kepala karena mulai lagi aksi berisik SuJu malam ini.

                Leeteuk tak berminat melerai perdebatan Heechul dan Donghae tentang ‘sinar lampu’ dan memilih mengajak Kyu bicara karena saat ini Kyu yang kaget dengan perubahan pencahayaan di bus sudah membuka matanya. Tapi alangkah kagetnya sang Leader ketika dia melihat wajah magnae kesayangannya yang sangat pucat.

                “K…Kyu…” Teuki berkata panik.

                “Ada apa sih hyung?” Tanya Kyu karena merasa kesal dengan sikap hyung tertuanya itu.

                Bukannya menjawab Teuki malah meletakkan punggung tangannya di kening Kyuhyun dan dia bekata atau lebih tepatnya berteriak “Ommo Kyu! Kau demam!”

                Sontak perdebatan ‘sinar lampu’ berhenti dan 8 member bahkan sang manager *lagi lampu merah jadi reader tenang aja* memandang Kyuhyun dengan tatapan kawatir.

                Kyu menepis tangan Teuki “Aku hanya kepanasan hyung”

                Sungmin yang tadinya enak bersandar di lengan empuk Shindong segera menghampiri dongsaeng kesayangannya itu “Kyu… wajahmu pucat sekali!”

                “Kalian jangan berlebihan. Aku hanya kelelahan saja kok” elak si Kyu lagi.

                “Apa kau sakit Kyu?” kali ini Yesung yang bersuara.

                “Aku bilang aku tidak apa-apa” kata Kyuhyun setengah berteriak “Donghae hyung bisahkan kau lakukan sesuatu pada lampu itu, aku tidak bisa tidur”

                Donghae yang matanya sudah berkaca-kaca segera meredupkan cahaya lampu itu. Dia memang takut gelap tapi dia akan melakukan apapun agar magnaenya merasa lebih baik. Lalu si Magnae yang dicemaskan langsung memasang pose awal tadi dengan agenda rencana ‘pura-pura tidur’.

                Setelah 20 menit perjalanan akhirnya bus sampai di depan gedung dorm SuJu. Satu per satu member turun. Kyu sengaja turun paling akhir karena dia membutuhkan waktu untuk mengumpulkan tenaga naik sampai kamarnya. Tapi baru saja turun dari bis, kepalanya pusing tak tertahankan.

                “Kyu… kau masih bisa jalan atau mau kugendong?” tawar Siwon. Ternyata Siwonlah yang terakhir turun dari bus. Dia sengaja menunggu Kyu duluan turun untuk menjaganya.

                “Hyung, kau tidak pulang?” Tanya Kyu sambil memegang kepalanya yang sakit.

                Siwon menggeleng “Aku menginap disini. Kebetulan besok pagi-pagi aku ada shooting drama di sekitar sini. Engg Kyu, kau mau kugendong?”

                Kyuhyun berhasil mengatasi sakitnya. Dia menggeleng “Kajja hyung, yang lain sudah menunggu kita”    

Perjuangan sampai ke depan pintu dorm mereka terasa sangat berat terutama bagi Kyuhyun, dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang lemas seperti jelly. Dia tak ingin menambah kecemasan Hyung-hyungnya. Mereka sudah cukup lelah dengan promosi album kelima mereka yang gila-gilaan.

Begitu Teuki membuka pintu dorm, Heechul segera masuk sambil berkata “Malam semua” lalu beranjak ke kamarnya. Kyuhyun melakukan hal yang sama tapi dia tak memiliki tenaga untuk mengucapkan selamat malam, jadi dengan tersoek-soek dia masuk ke ‘KyuMin Area’ begitu menutup pintu dia terjatuh di kasurnya dan tewas, maksutnya tidur atau pingsan? Hanya author dan Tuhan yang tahu pasti.

Yang lain tidak langsung masuk kamar masing-masing seperti rencana awal mereka. Mereka ber 9 *Heechul setelah bersenda gurau(?) dengan kasurnya segera keluar lagi* mengadakan rapat dadakan di ruang tengah.

Sungmin yang ditugaskan melihat kondisi Kyuhyun baru saja keluar dari kamarnya “Suhu tubuhnya 39 C. dia bahkan tidak membuka sepatu dan jaketnya saat tidur”

“Kita sebaiknya membawa Kyu ke dokter hyung” saran Ryeowook yang sudah cemas tingkat dewa.

“Kau tahu kan Wookie, Kyuhyun benci dokter ataupun rumah sakit. Dia pasti memberontak” jawab Eunhyuk.

“Kita lihat keadaanya sampai besok pagi. Jika demamnya tidak turun juga, kita seret dia ke Rumah Sakit” kata Leeteuk.

“Menurutku wajar saja Kyu sakit. Jadwal kita beberapa bulan ini gila-gilaan. Aku senang album Mr. simple kita melejit hebat, tapi karena itu juga kita jadi sangat sibuk dan lupa memperhatikan kesehatan. Tapi kurasa mulai besok jadwal kita tidak sepadat sebelumnya” jelas Yesung.

“Hyung, bisakah kau membuat libur untuk Kyuhyun besok?” pinta Donghae.

“Akan kuusahakan” jawab Leeteuk. Dia melihat jam dinding “Sudah hampir jam 12, sebaiknya kalian semua tidur. Sungmin, jagalah Kyu semampumu ya”

                Sungmin mengangguk “Ne hyung. Besok jadwalku juga hanya di sore hari saja”

                Rapat tak bermeja ditutup. Semua masuk ke kamar masing-masing dan beberapa menit selanjutnya, mereka sudah tertidur sambil bermimpi kencan bersama author *ngarep! (abaikan lagi).

***

Kyuhyun POV

                Aku membuka mataku karena merasakan sesuatu yang dingin di keningku. Aku merabanya dan merasakan lembutnya handuk basah.

                “Kau sudah bangun Kyu” seseorang berkata padaku.

                Aku menoleh padanya dan tepat di sampingku duduklah Sang Cinderella Super Junior, Kim Heechul.

                “Hyung? Apa yang kau lakukan di kamarku?” tanyaku padanya.

                Dia tersenyum miring, senyum yang hanya bisa dilakukan Heechul seorang “Mengompres demammu”

                Tentu Saja aku tahu itu “Aku tidak demam hyung” protesku.

                Kali ini dia tersenyum sinis “Kau tahu Kyu? Aku sangat meragukan IQmu yang katanya beda tipis dengan Kibum itu. Atau jangan-jangan kau tidak pernah belajar biologi ya? Yang kupelajari waktu sekolah dulu, suhu normal manusia biasa jelas bukan 39 C”

                Aku agak terkejut mendengar perkataan hyungku . Bukan bagian dia tahu 39 C yang bukan suhu normal manusia -aku tahu Heechul hyung tidak secerdas aku tapi aku yakin dia lebih cerdas dari Donghae hyung- yang aku kagetkan adalah suhu tubuhku yang semenakjubkan itu “Ah hyung, kau pasti hanya melebihkan”

                Dia mengangkat bahu cuek sambil mengambil handuk di keningku dan memulai aktivitas mengompresnya lagi “Sungmin bukan pembual model kamu ataupun Kangin, dia terlalu pink untuk berbohong. Tapi kau tenang saja Kyu, suhu tubuhmu sekarang hanya 36,5 C. Aku pengompres yang hebat ya”

Saat dia mau menaruh handuk itu lagi di keningku, aku menepisnya dengan halus lalu berusaha duduk. Uhhhk kepalaku masih pening, tapi rasanya jauh lebih baik dari tadi malam.

                “Kau sudah bangun Kyu?”  Sungmin hyung masuk ke kamar kami sambil membawa nampan berisi bubur dan susu hangat.

                “Ne hyung” jawabku.

                Minnie hyung duduk di samping Heechul hyung “Nah sekarang kamu sarapan ya. Aku yang suapin. Ayo Kyunnie, pesawat siap mendarat”

                Aku menepis tangan Sungmin hyung yang siap memasukan bubur itu ke mulutku “Hyung! Aku bukan anak kecil! Lagipula aku enggak lapar”

                “Ayolah Kyu beberapa suap saja. Ayo buka mulutmu. Aaaaa” Sungmin hyung membuka mulutnya dan berlagak seolah menyuapi anak umur 3 tahun. Sedang Heechul hyung tertawa pelan.

                “Aku sudah bilang hyung, aku tidak lapar” aku kembali menepis tangan Pinky Boy itu.

                Heechul hyung berhenti tertawa dan memasang wajah serius “Baiklah kalau begini jadinya. Sungmin, ambilkan obat bius. Kita suntikkan ke Kyu dan seret dia ke Rumah Sakit”

                “Tapi hyung, Teuki hyung bilang gunakan ‘itu’ jika dalam keadaan mendesak” bantah Sungmin hyung.

                Aku menatap kedua hyungku dengan tatapan bingung saat Heechul hyung menjawab “Ini keadaan darurat. Bocah ini tidak mau makan dan itu akan memperparah sakitnya. Jadi mau tak mau dia akan dibawa ke Rumah Sakit”

                Minnie hyung memandangku dengan tatapan kasihan yang membuatku agak takut “Mianhae Kyunnie, ini tidak menyakitkan kok”

                “Hey Hey tunggu! Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan” kataku bingung.

                “Mudah saja Kyu. Kami akan membiusmu lalu membawamu ke Rumah Sakit agar kau cepat sembuh” jawab Heechul riang seolah Manager hyung baru bilang gaji kami naik 50%.

                “Shiro!!!” aku segera berteriak dan berusaha menjauh dari mereka. Tapi Cinderella yang sepertinya mendapatkan kekuatan dari ibu perinya menahanku dengan kuat “Kumohon hyung, aku tak ingin ke Rumah Sakit. Aku benci tempat itu” aku memohon dengan puppy eyesku.

                “Tapi kau anak bandel Kyu, tidak mau makan” Heechul hyung berkata dengan suara  manis “Cepatlah Minnie. Aku akan menahannya sampai obat bius datang”

                Aku mengalihkan pandanganku ke Minnie hyung “Please hyung…” Minnie hyung hanya menatapku pasrah “Aku janji akan makan bubur itu. Aku janji!”

                Sungmin kembali memasang senyum senang cerianya “Jeongmal?” aku mengangguk kuat sampai leherku sakit “Bagus! Heechul hyung lepaskan Kyu. Adik kecil kita mau makan”

                Heechul hyung melepau dengan tak rela “Cih! Padahal aku ingin sekali-kali membius orang”

                Tanpa memperdulikan omelan Heechul hyung, Minnie hyung kembali mengangkat sendok berisi bubur itu ke mulutku. Dan dengan terpaksa, aku memakannya. Rasanya agak menyakitkan saat bubur itu menggesek tenggorokanku.

                “Hyung, bukankah kau ada jadwal jam 12 siang ini” kata Sungmin hyung sambil menyuapiku sendok ke dua.

                Heechul hyung yang menatapku menepuk jidatnya “Oh sial Aku lupa! Baiklah. Aku siap-siap dulu. Sang Cinderella akan berangkat ke pesta”

                “Cinderella pulang dari pesta jam 12” kataku.

                Heechul hyung mengacak-acak rambutku “Aku Cinderella modern” Lalu dia menoleh pada Minnie hyung “Jaga dia dengan baik. Kalau dia macam-macam, bius saja”

                “Ne hyung” jawab Sungmin hyung semangat. Ada apa sih dengan hyung-hyung ini? Kenapa mereka kelihatannya sangat ingin membiusku?

                Heechul hyung berjalan meninggalkan kamar KyuMin. Minnie hyung siap dengan suapan ketiganya “Ayo Kyu buka dermaga mulutmu lebar-lebar kapal tetanik siap mendarat”

                “Hyung. Kalau kapal itu berlabuh bukan mendarat” protesku sambil mengunyah bubur itu.

                “Siapa peduli yang penting bubur itu masuk ke mulutmu” jawabnya.

                “Hyung, apa aku diliburkan hari ini?” tanyaku saat suapan keempat masuk ke mulutku.

                Dia mengangguk “Teuki hyung sudah mengurusnya”

                “Lalu hyung juga diliburkan untuk merawatku?” aku bertanya lagi.

                Kali ini dia menggeleng “Jadwalku hanya nanti sore. Tapi sebentar lagi Yesung hyung, Wookie, Donghae dan Siwon akan pulang”

                Aku menelan bubur di mulutku “Mianhae. Aku sering sekali membuat jadwal SuJu berantakan”

                Sungmin hyung mengangkat suapan kelimanya “Jangan berpikir seperti itu. Ini di luar kendalimu kan? Lagipula kami senang bisa merawatmu Kyunnie”

                “Tarra!!! Orang paling keren datang lagi” Heechul hyung masuk lagi ke kamarku. Dia sudah melepas piyama motif semangkanya dengan pakaian casual ala Kim Heechul yang bisa membuatnya terlihat tampan dan cantik dalam waktu bersamaan.

                “Bagaiman Minnie apa Kyunnie kita bandel lagi?” dia bertanya.

                Sungmin hyung menggeleng  lalu mengelus-elus rambutku “Dia anak baik”

                “Baiklah kalau begitu” Heechul hyung menatapku “Aku pergi dulu Kyu. Kau harus cepat sembuh. Jangan membuat kami cemas lagi. Arra?”

                Aku mengangguk “Arraso”

                Dia berjalan ke keluar dan menutup pintu tapi dia membukanya sedikit “Jangan ragu-ragu Minnie bius saja bocah itu. Kapan lagi ada kesempatan”

                Aku berpikir untuk melempar hyung tertua keduaku dengan bantal tapi aku tak mau dibiusnya jadi aku hanya memasang tampang BT. Terdengar suara pintu utama ditutup menandakan Moody itu sudah pergi.

                “Wah Kyu kau sudah makan setengah mangkuk. Ayo setengah lagi menunggu” Minnie hyung memberiku semangat sambil siap mendaratkan lagi bubur itu.

                Aku menggeleng “Aku sudah kenyang hyung” Aku memang sudah kenyang. Kalau bubur itu sekali lagi masuk mulutku aku yakin akan memuntahkannya.

                “Heechul hyung belum sampai mobilnya, dia pasti akan kembali jika aku meneleponnya untuk membiusmu” ancam Minnie hyung.

                “Aku benar-benar sudah kenyang hyung. Kau ingin aku semakin sakit karena kekenyangan?” jawabku.

                “Baiklah. Tapi kau harus minum obat” Minnie hyung mengambil obat yang sudah dia siapkan di dekat mangkuk bubur itu “Habiskan dulu susumu”

                “Aku bisa mual hyung” protesku.

                Dia berdiri “ Kata Teuki hyung Obat biusnya ada di kamar YeWook “

                “Oke-oke aku minum” Aku menyerah.                                           

                Dia tersenyum sambil mengelus-elus rambut cokelatku “Anak baik”

***

                Istirahat satu hari penuh membuatku kembali sehat. Walau Teuki hyung bersikeras mengurangi jadwalku, aku tetap semangat bekerja. Oh dan ternyata soal obat bius itu hanya karangan Heechul hyung! Sial! Bisa-bisanya aku yang Evil ini ditipu orang 4D macam Chullie!

                Hari keduapun berjalan lancar. Aku rajin minum vitamin *kadang-kadang kalau bosan aku hanya berpura-pura meminumnya* sehingga kondisiku makin membaik dan aku berani jamin bahwa aku sehat 100%. Tapi hyung-hyungku tidak percaya. Mereka sangat yakin aku bisa pingsan kapanpun. Dasar mereka itu! Yang merasakan sakit kan aku kenapa mereka yang bersikukuh sih!

                Kami pulang malam lagi di hari ini. Hari ketiga pasca demamku. Aku duduk di bus dengan tenang sambil mendengarkan lagu KRY Just You. Leeteuk hyung terus menatapku sejak tadi pagi. Jadwal kami memang agak padat hari ini, tapi tidak sepadat 3 hari lalu. Buktinya EunHae couple sibuk membahas apa warna kaos kaki Michael Jackson di hari meninggalnya. Heechul hyung mengeluh tentang panggung yang licin dan Siwon hyung yang baik mau saja mendengarnya. Sedang couple YeWook berdebat tentang makanan apa yang bisa membuat kura-kura Yesung hyung berjalan lebih cepat. Kalau Shindong hyung sedang berusaha merayu Minnie hyung untuk memberinya jatah 30% lebih banyak dari jatahnya sekarang, katanya dia sudah cukup melakukan diet, sedang Minnie hyung hanya mengangguk saja.

                “Hyung bisakah kau tidak menatapku begitu?” berkata kesal

                “Aku hanya mencemaskanmu Kyu” jawab Leeteuk hyung.

                “Aku sudah sehat hyung. Sudah sehat” aku menekankan kata sehat.

                “Ya, aku tahu” jawabnya lalu menatap ke arah lain.

                Lho tumben? Biasanya dia akan berceramah layaknya eommaku tentang pentingnya menjaga kesehatan tapi kali ini dia pasrah begitu saja. Atau jangan-jangan hyungku ini yang sakit?

***

Leeteuk POV

                Aku tahu sikapku agak berlebihan pada magnaeku itu. Tapi entah kenapa perasaanku dari tadi pagi tak enak. Seolah akan terjadi sesuatu pada Kyunnie. Bayangan tentang kecelakaan 4 tahun lalu kembali melayang dalam ingatanku. Saat-saat paling mengerikan dalam hidupku. Hari-hari dimana aku hampir  gila karena berpikir Kyu akan meninggalkan kami.

                “Hyung?” Kyu mengguncang bahuku.

                Aku menoleh padanya dan hampir berteriak saat dalam penglihatanku ada banyak darah menetes dari wajahnya. Aku menggeleng kuat sambil menutup mataku.

                “Hyung kau kenapa? Kau sakit?” tangan Kyu meraba keningku. Tangannya hangat. Tangan seorang manusia. Tangan dongsaeng kecil kami yang hampir pergi 4 tahun lalu.

                Aku menggeleng “Aku hanya sedikit lelah Kyu”

                Kyuhyun tersenyum lalu menepuk bahunya “Hyung tidur disini saja”

                Aku menatapnya bingung. Tak biasanya EvilMagnae ini melakukan hal seperti itu “Kau yakin Kyu?” dia mengangguk “Apa kau menginginkan sesuatu dariku?”

                “Ayolah hyung! Aku sedang Angel mode On! Kau ingin aku menyalakan lagi Evilku?” protesnya karena aku meragukan ketulusannya.

                Aku tersenyum melihat wajah cemberutnya “Aku hanya bercanda Kyunnie” lalu aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Saat pertama kali dia masuk ke dorm kami sebagai anak baru, bahu Kyu tidaklah sebesar sekarang. Waktu itu dia hanya bocah belasan tahun bersuara bagus tapi dalam hal lain dia tidak becus. Aku ingat selalu bersikap keras padanya. Membuat hari-hari awalnya sebagai member SuJu sangat berat. Tapi sekarang akulah yang paling memanjakannya.

                “Hyung…” Kyu memanggilku.

                “Emm” aku menjawab tanpa membuka mataku.

                “Gomawo” kayanya lagi.

                Karena bingung aku membuka mataku “Untuk apa?”

                “Semuanya” jawab Kyu “Untuk kasih sayang hyung, perhatian hyung, nasihat hyung dan masih banyak lagi sampai aku tak bisa menjabarkannya”

                Aku tersenyum “Apa tadi kepalamu terbentur Kyu?”

                Dia cemberut lagi “Ah lupakan saja. Aku tak mau berbicara dengan hyung lagi. Aku mau tidur”

                Aku tertawa melihatnya ngambek seperti anak kecil “Iya, iya. Kemana selera humormu sih? Tadi kan hanya bercanda. Lagipula kau tak perlu berterima kasih. Aku sangat menyanyangimu Kyu, jadi aku melakukan semua itu dengan senang hati”

                Dia tersenyum. Senyum manis seorang magnae SuJu. Kenapa orang-orang bilang senyumnya seperti senyum evil? Menurutku dia lebih mirip malaikat daripada evil “Gomawo hyung” katanya lagi.

***

                Kami sampai dorm dengan selamat. Karena masih jam 9 kami kumpul dulu di ruang tengah lantai 11 dan bercakap-cakap sampai jam 11 setelah itu aku tidur di kamarku di lantai 12 yang kuhuni bersama Donghae.

                “Hyung, tidakkah kau lihat sikap Kyu hari ini?” Tanya Donghae yang sudah menyelimuti dirinya.

                Aku menatap Dongsaengku itu bingung “Memangnya Kyu kenapa?”

                “Dia sangat baik hari ini. Dia menuruti semua yang aku katakan tanpa protes. Dia bahkan membagikan makanan pada kita tanpa disuruh” jelas Donghae.

                Ya! Itu memang agak aneh. Dia tak akan mau menuruti perintah dari kami tanpa protes, apalagi jika Donghae atau Wookie yang menyuruhnya, karena bagi Kyu kedua orang itu tidak lebih tua sikapnya daripada dia. Dan soal membagikan makanan juga tidak biasanya seorang Cho Kyuhyun mau melakukan itu. Ahh, tapi mungkin saja seperti katanya tadi hari ini dia mematikan hati Evilnya dan menyalakan hati Angelnya “Mungkin Kyu sedang good mood hari ini”

                “Aku meragukan hal itu hyung” jawab Donghae “Entah kenapa hari ini perasaanku tidak tenang”

                Apa? Donghae juga merasakan hal yang sama denganku? Oh ayolah! Jangan pikirkan hal yang buruk. Aku harus istirahat untuk menyingkirkan pikiran burukku “Jangan berpikir yang aneh-aneh Hae, tidurlah sekarang. Besok pagi kita ada latihan”

                Donghae mengangguk “Baiklah hyung”

                Dalam hitungan menit aku bsia mendengar suara dengkuran lembut Donghae. Aku menatapnya. Wajahnya sangat polos ketika tertidur. Seperti bayi mungil yang manis. Dia pasti sedang mimpi indah *mimpi jalan-jalan ke Universal Studio bareng author (abaikan saja)* Aku jadi percaya kata-kata Kyu bahwa ‘Donghae itu adalah bocah 5 tahun yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa’. Hahahaha sikapnya yang kekanakan memang membuatnya terlihat seperti itu. Aku ingat pernah memarahinya karena dia tak henti-hentinya melompat di dorm ketika kami pertama kali memiliki dorm.

                Akhirnya tanpa sadar akupun ikut tertidur.

***

Suasana jalan raya sangat padat dan berisik. Mobil berlalu lalang dengan kencangnya tanpa member kesempatan untuk menyebrang. Suara tawa dan keluhan terdengar dimana-mana. Matahari juga tak mau kalah. Dia bersinar sangat terang membuat keringatku bercucuran.

                “Hyung!!!!” aku mendengar suara yang sangat kukenal berteriak di jalan seberang sana. Aku menoleh dan benar saja adik trekecilku berdiri disana sambil melambai-lambaikan tangannya ceria “Aku kesana sekarang ya Hyung!” teriaknya.

                “Jangan” aku balas berteriak. Tapi suaraku sepertinya tidak di dengarnya. Kyuhyun berjalan hati-hati menyebrang jalan “Diam disana Kyu, aku yang akan kesana”

                Kyuhyun menatapku. Mata madunya berbinar-binar senang “Tidak perlu repot hyung sebentar lagi aku sampai”

                Aku mengangguk saja. Tapi sedetik kemudian aku berteriak karena ada mobil dengan kecepatan tinggi tepat menuju arah dongsaengku itu “Kyu!!! Awas!!!!!!!”

                Kyuhyun menoleh padaku diam di tempat itu “Apa Hyung? Aku tidak dengar?”

                Tidak peduli dengan sekitarku aku berlari ke arah dongsaengku itu “Lari Kyu! Cepat!!!” tapi terlambat hanya beberapa langkah lagi aku sampai padanya mobil itu menabraknya. Aku berteriak histeris. Saat melihat tubuh dongsaengku jatuh ke aspal.

                “Kyu…” aku memeluk tubuhnya yang berlumuran darah.

                “H…hyung….” Aku bisa mendengar suaranya yang pelan.

                Aku menatapnya. Matanya setengah terbuka. Orang-orang disana sibuk menelepon ambulans “Bertahanlah Kyu, kau akan selamat”

                Dia tersenyum. Magnae itu tersenyum. Dia menutup matanya. Aku segera mengguncang-guncangka tubuhnya “tidak Kyu!! Jangan tutup matamu! Kau bisa mendengar suara ambulans yang datang kan? Jangan! Kumohon jangan Kyu” tidak ada reaksi apapun. Tak ada suara apapun. Aku memelukknya sambil menangis. Tak ada suara detak jantung yang harusnya kurasakan dalam pelukanku. Tak ada hembusan nafas yang keluar dari hidung dongsaengku. Sunyi, hanya tangisku yang terdengar.

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
arjioabrian
#1
Chapter 3: Thanks for your fanfic.
*deep bow,
darkbluez #2
Chapter 3: aaaa sweet banget endingnya :'D bikin terhura eh terharuuu
ningekaputri #3
Chapter 3: Cerita na lucu, kangen mereka ber 13
ningekaputri #4
Chapter 3: Cerita na lucu, kangen mereka ber 13
HstyArigawa #5
Chapter 3: Huahahhahaha, ceritany seru + gokil chingu !!
Aku sukaa

Apalg pas adegan Sungmin marah, ga kebayang gmana muka imut bgtu bisa jd seram >,<

Terus brkarya ne chinguu !!

Skalian promosi dah, baca jg my stories, Ff super junior genre brothership, gomawoo
*peace
cipuut #6
Chapter 1: OMMO . . . Kyu oppa kenapa.? Hiks. . . Hiks. . . Jangn knpa2.
SitiNurAzizah #7
Chapter 3: huaaaaa. antara terharu dan pengen ketawa dengan tingkah mereka. ya ampuuuunnn.
SitiNurAzizah #8
Chapter 1: hiks hiks mimpi teukki oppa bikin sedih. kira kira ada apa yah sama kyu sampe teukki sama hae gak enak perasaannya ??!!
BlueShappire #9
Kyu Oppa :D