Chapter 1 - SURPRISE!!

Miracle

*flashback* 

*Chaerin POV : On* 

 

   "Aisshh, kemana sih mereka semua?" gerutuku entah kepada siapa. Entah berapa lama aku menunggu mereka bertiga untuk pulang. Dasar, kalau kalian pulang kupastikan kejadian tidak beres akan menimpa kalian semua.

   Sambil menonton tv di kamar, sesekali kulirik jam di dinding. Apa? Jam 11 malam?

   Ada yang aneh dengan mereka. Kenapa? Karena alasan mereka bermacam-macam dan sedikit tidak masuk akal.

   Dara-unnie bilang kalau ada tugas dari dosen dan ia mengerjakannya bersama dengan Taeyang-oppa. Helow. Jurusan yang mereka ambil berbeda. Bukannya apa, tapi apakah Taeyang-oppa dapat membantu tugas unnie membuat makalah daftar berbagai macam virus, eh? Dan taukah kalian bahwa jurusan yang diambil oleh Taeyang-oppa adalah menejemen perkantoran. Sains dan menejemen, hah? Apalagi sifat Dara-unnie yang, astaga..

   Untuk Minkki sendiri dia bilang kalau ia berguru bowling kepada Daesung-oppa. Dan disini masalahnya, bahwa Minkki benci bermain bowling. Dia pernah berkata bahwa permainan itu membosankan. Dan menariknya Daesung-oppa sangatlah payah dalam bowling. Waw, fantastic baby?

   Yups, dan alasan Bom-unnielah yang ter-idiot. Yah, aku tau kalau dia maniak jagung dan Seunghyun-oppa pasti akan membelikannya saat unnie menunjukkan aegyo terbaiknya ke Seunghyun-oppa. Dia bilang bahwa ia sedang berkebun di ladang jagung bersama namja-chingunya. Semaniak itukah, unnie? Apakah nanti setelah mereka menikah akan berimigrasi ke desa dan mempunya ladang jagung.

   Astaga, aku heran. Daripada menunggu mereka tanpa alasan yang jelas lebih baik aku tidur.

   Drrt. Drrt. Drrt. You have one message!

   Belum sampai naik ke tempat tidur, tiba-tiba handphone-ku melolong akan adanya sms.

   Kulihat siapa pengirimnya. Err, Minji eh?

 

From : Minkki

Unnie, sebentar lagi aku akan pulang. Bisakah kau tunggu aku?
Jadi jangan tidur dulu. Aku lupa membawa kunci.

With love, ur dongsaeng. Minji. ^^  

 

   "Hah? Apa-apaan ini? Dasar," dengan terpaksa aku meninggalkan kasurku yang empuk dan melangkah menuju ruang depan. Di ruang tamu.

 

=*=*=*=*=

 

   Sepi dan gelap. Itulah gambaran ruang tamu rumah kami sekarang ini. Ruang dimana biasanya kami berempat menoton tv atau sekedar bercerita tentang kejadian seharian di kampus. Di ruang ini biasanya juga menjadi ruang romantis, hehehehe.

   Seunghyun-oppa bersama Bom-unnie, Taeyang-oppa bersama Dara-unnie, Minkki bersama Daesung-oppa dan aku bersama Jingyo-oppa. Jika kami semua sibuk dengan urusan masing-masing pasti si SeungRAT akan protes karena hanya dia yang tidak sibuk. Hahaha.

   Aku senang kalau mengingat momen bersama mereka semua. Aku masih ingin bersama mereka semua. Bersama tertawa mengejek Seungri-oppa yang protes, menoton drama Bom-unnie yang merenggek minta jagung pada Seunghyun-oppa, dan menahan Dara-unnie agar tidak melampiaskan amarahnya kepada Taeyang-oppa karena dia tidak terima jika Jiyong-oppa menciumi pipiku karena alasannya aku masihlah terlalu muda untuk mendapatkan perilaku seperti itu, astaga.

   Yah, aku masih ingin berbagi dengan mereka. Berbagi suka dan duka. Merekalah keluargaku di sini. Appa, umma, dan adikku menetap di Chicago. Malahan aku merasa kalau keluargaku di Korea inilah belahan jiwaku.

   Tetapi, mengingat beberapa kejadian yang lalu, dokter telah memvonisku. Vonis akan salah satu penyakit yang kejam membunuh jiwa-jiwa tak bersalah. Karena penyakit inilah semua jadi khawatir akan diriku. Aku benci tatapan khawatir mereka. Serasa aku adalah mahkluk paling lemah.

   Apalagi Jiyong-oppa. Dia sangatlah overprotektif padaku. Aku tahu kalau kalian tidak ingin terjadi apa-apa padaku. Aku tahu kalau kalian sayang padaku. Aku juga sayang kalian kok.

   Andai jika ada malaikat yang datang padaku dan mengambil penyakit sialan ini dariku pasti aku akan sangat bersyukur sekali. Aku cinta Jingyo-oppa. Aku tidak mau meninggalkannya. Aku tidak mau meninggalkan kalian semua. You all my everything.

   "Aish, aku terlalu melakonis." Kuhapus air mata yang tanpa kukomando meleleh dengan sendirinya. "Uuh, don't cry anymore. You must be strong Chaerin!"

   Ku berjalan menuju dapur. Mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih. Setelah meminum obat dari dokter kuteguk perlahan air tadi.

   Kurasakan obat telah berjalan memasuki tubuhku bersamaan air yang segar tadi. Kuhela napas lalu berdo'a kepada Tuhan agar aku cepat sembuh dan menjalani kehidupanku yang masih panjang, "Amin."

   Tiba-tiba kurasakan pandanganku menjadi gelap. Err, apa yang terjadi?

   Kurasakan sebuah tangan kekar dan hangat menutupi kedua mataku ini. Aku tau tangan ini milik siapa. "Aishh, Jiyong-oppa!" kuberontak sambil berusaha melepaskan tangannya.

   Kurasakan kedua tangannya merenggang dan membiarkan kumelihat apa yang ada di depanku. 

   Astaga. OH.MY.GOD.

   "Jagiya~ Joyeux anniversaire," ucap Jingyo-oppa sambil mengecup pipiku lembut. Aww. Sebentar, apa yang tadi ia ucapkan? Jagiya? Oh, Tuhan. Kurasakan aku melambung tinggi menuju langit ketujuh.

   "SAENGIL CHUKHA HAMNIDA, Chaerinnie" sorak kedua Unnieku bersama dengan namja-chingu mereka masing-masing. Geez, kalian ini.

   "Happy birthday, Chae-unnie~" ucap Minji sambil memelukku yang lalu disusul oleh Bom-unnie dan Dara-unnie.

   "Selamat ulang tahun blonde," celetuk Seungri-oppa. Mendengar itu, Jiyong-oppa melemparkan death-glare terbaiknya ke Seungri-oppa. Seungri-oppa hanya nyengir tanpa dosa.

   Kulihat Seunghyun-oppa membawa sebuah kue ulang tahun cokelat dengan lilin angka 23. Astaga, kalian benar-benar membohongiku. Geez.

   "Hunchae, ayo tiup lilinya. Tapi jangan lupa ucapkan permohonanmu," suruh Daesung-oppa. Aku hanya menggangguk dan menutup mataku.

   Aku harap aku segera bangkit dari semua ini. Hidup bahagia bersama Jiyong-oppa. Tetap bersama semua Unnie, oppa dan dongsaengku tericnta, amin.

   Setelah ku ucapkan permohonanku dalam hati, kubuka mataku. Dengan senyum kutiup perlahan api diatas 2 angka lilin itu. Fuuuhh~

   "Kamsahamnida guys," ucapku pada semuanya.

   "Chonmaneyo~" Aku hanya tersenyum. Hmm, mereka adalah segalanya. "I love you all~"

   Malam ini kurayakan sekian kali ulang tahunku bersama mereka. Menghabiskan malam dengan menari, nyanyi, game serta makan dan minum sepuasnya.

 

=*=*=*=*=

 

   "Kau bertambah tua yah sekarang," celetuk Seungri-oppa. Oh, lebih tepatnya SeungRAT.

   "YA!! Seperti kau tidak tua saja," cibirku. Yang lain menyetujui kataku.

   Seungri-oppa nampak kesal, "Aisshh, kenapa kalian tidak ada yang pernah memihakku sih?"

   "Karena kau tua Seungri-ajusshi," ledek Seunghyun-oppa. Yang lain hanya tertawa.

   "Aku tidak setua itu, hyung! Kenapa hidupku selalu sendiri? Disaat seperti ini tidak ada yang memihak. Disaat kalian sedang bermesraan aku hanya sendiri." Curhat, eh?

   Aku hanya tertawa. Kulihat Jiyong-oppa menatap Seungri-oppa dengan seringai, "Maka dari itu carilah beatiful hangovermu, dongsaeng-ya!"

   "YAH, hyung!!" protes Seungri-oppa.

   "Kulihat kau sedang menyukai seseorang deh," tebak Taeyang-oppa. Dara-unnie menggangguk, "Yup, terlihat dari wajahmu Seungri-ya."

   Seungri-oppa tampak malu dan merona, "Anniya. Sok tau kalian berdua!"

   "Ah, pasti gadis itu~" celetuk Minji. Bom-unnie nampak bingung, "Wow? Siapa Minkki-yah?"

   Minji hanya menyeringai dan menatap Daesung-oppa. Aissh, lihat muka SeungRAT sekarang, nampak bingung.

   Daesung-oppa membuka mulutnya, "Sepupu Chaerin yang dari Jepang." Aku terkejut, "Apa? Siapa?"

   Seungri-oppa nampak panik sekarang. "Oh, si Kim HyunRin, huh?" tebak Bom-unnie. Yayaya, wajah Seungri-oppa tambah panik dengan wajah merona.

   "OMG, si Kim HyunRin? Arisha Higashi! Astaga oppa, kenapa kau tidak bilang kepadaku?" tanyaku.

   "Dongsaeng terlalu gugup Rinnie~" jawab Jingyo-oppa.

   "Hah, apa-apaan sih? Lagian jika kau tau, kau mau apa?" Seungri-oppa bertanya kepadaku.

   Aku mengeluarkan seringaiku, "Mau minta nomer teleponnya, huh?"

   Seungri-oppa hanya menuduk dan merona. Kami semua tertawa. "Aishh, kau menyebalkan Rinnie-ya."

   "Oh yah, apa kalian semua bisa menebak apa permintaan Chae-roo saat tiup lilin?" Semua hanya menggeleng.

   Mau balas dendam, eh? Geez, kuyakin Arisha akan segera mengetahui kalau kau menyukainya.

   Seungri-oppa menatapku dengan seringainya, "Dia berharap menikah dengan Ji-hyung. Memiliki 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang sama-sama berambut pirang." Ya, sekarang semua tertawa akan itu.

   Tapi betul juga yang kau katakan, SeungRAT. Jiyong-oppa hanya tertawa dan memeluk pinggangku, "Ah, Seung-yah. Bagaimana kau tau itu semua? Apa kau seorang peramal atau mata-mata, huh?"

   Aku hanya menunduk dan tersenyum kecil. Ya! Jingyo-oppa~

 

*Chaerin POV : Off*

*_*_*_*_*

 

- MORNING -

  

   "Pudong-ya, ayo sarapan," teriak Dara dari bawah.

   Chaerin yang masih di dalam kamarnya tersontak kaget, "I-iya, unnie. Aku akan segera turun."

   Sebelum turun Chaerin masih menatap sedih sebuah kertas. Kerta check up kesehatannya. Di sana tertulis bahwa Chaerin telah mengidap penyakit yang cukup membahayakan jiwa. Walaupun ia masih di vonis level awal, tak bisa dipungkiri bahwa penyakit ini dapat mengambil jiwanya sewaktu-waktu.

   Ms. Chaerin mengidap penyakit leukimia level awal. Walaupun begitu kita tidak bisa tenang-tenang saja. Penyakit ini sewaktu-waktu bisa menjadi pembunuh bagi dirinya. Cara untuk menyembuhkannya hanyalah dengan operasi donor sumsum tulang belakang dan terapi untuk beberapa waktu yang lama. Dan masalahnya sekarang sangat susah untuk mencari seorang pendonor sumsum tulang belakang. 

   Chaerin ingat akan hari dimana ia divonis mengidap penyakit leukimia. Jika ia mengingat itu tanpa disadari olehnya bulir-bulir air mata telah leleh dari singgahannya. "Huuuh, dimana yah ada pendonor macam itu? Pasti sangat sulit mencarinya."

   Setelah menghela napas, ia letakkan berkas surat-surat tadi dimeja belajarnya. Saatnya ia sarapan.

 

=*=*=*=*=

 

   "Morning, unnie," sapa Chaerin. Dara yang mendengarnya langsung memasang senyum manis.

   "Morning, Rinnie. Ayo sarapan dulu. Hanya kau temanku saat ini."

   "Kemana Bommie-unnie sama Minkki?" tanya Chaerin sambil mengambil sandwich yang telah disiapkan oleh Dara.

   Darapun mengambil sepotong sandwich dan meletakkannya di piring. "Mereka berdua sedang ada keperluan bersama kekasih mereka masing-masing."

   "Apa mereka kencan, unnie?" tanya Chaerin setelah mengunyah sebagian sandwichnya. Dara hanya menggangguk sambil memakan sarapannya.

   Setelah selesai makan mereka berdua merapikan perlatan makan dan membersihkannya. Dara yang membersihkan meja makan dan Chaerin yang mencuci piring dan gelas.

   "Aish, aku kangen Taeyang-ya," curhat Dara dengan suara manjanya. Chaerin hanya tertawa kecil mendengarkannya.

   "Tenang saja unnie, setelah ini Taeyang-oppa akan menemani unnie seharian kok."

   Dara yang mendengarnya hanya memandang Chaerin penuh tanya, "Kau mau kemana CL-roo?"

   "Mau kencan sama Jingyo-oppa," jawab Chaerin sambil memasang wajah aegyonya dan memberi penekan pada kalimat 'kencan'.

   Dara pun cemberut, "YA! Kenapa semua gadis di rumah ini pada kencan. Dan hanya aku yang tidak."

   "Bukannya kau seharian bersama Yang-oppa juga sama saja dengan kencan, unnie?" protes Chaerin. Dara hanya membuang muka lalu memikirkan perkataan Chaerin, "Benar juga katamu."

   Chaerin hanya tersenyum lembut melihat salah satu sahabatnya ini. "Tapi mungkin kalian tidak hanya berdua saja," ucap Chaerin dengan nada rendah.

   Berhubung rumah sedang sunyi otomatis Dara mendengarnya, "Apa maksudmu? Tidak hanya berdua, eh? Apa ada orang lain? Siapa?" 

   Chaerin yang mendengar pertanyaan Dara tanpa titik hanya mengehela napas dan menggelengkan kepalanya. Dara pun mencubit lembut Chaerin, "YA!! Mrs. Kwon. Jawab aku!!"

   "AWW, unnie! Sakit tau," cibir Chaerin. "Eh, apa maksudmu dengan Mrs. Kwon? Dasar Mrs. Dong," lanjut Chaerin.

   "Salah sendiri kau tidak menjawab pertanyaanku. Dan apa masalah jika aku memanggilmu Mrs. Kwon? Apa kau tidak mengakui Jiyong, eh? Dan terima kasih telah memanggilku Mrs. Dong, karena kelak anak-anakku akan bermarga Dong," jelas Dara panjang lebar. Chaerin hanya menatap Dara bosan dan memutar bola matanya.

   "YA! Mau ku cubit kau, hah? Jawab pertanyaanku, Chaerin," renggek Dara. Chaerin hanya memasang muka innocent, "Pertanyaan apa sih unnie?"

   "HAH! Kau benar-benar mau disiksa, eh?" jawab Dara sakartis. "Eh, ti-tidak unnie. Aku hanya bercanda."

   "Baiklah, Jiyong-oppa akan kesini bersama Taeyang-oppa dan Seungrat-oppa," jelas Chaerin sambil memakan keripik diet Bom.

   "Mwo? Seungri. Kenapa dia juga sih? Bukannya dia masih ada kelas di kampus?" tanya Dara kesal. 

   Chaerin hanya menggangkat bahu, "I don't know unnie." 

 

=*=*=*=*=

 

DING.DONG.DING.DONG.

   "Kyaaaa~ My babe is coming~" seru Dara.

   Chaerin yang melihatnya hanya menggeleng. Chaerin heran kenapa Dara mudah sekali berubah moodnya. Kadang marah gak jelas, kejam tak terampuni, baik dan imut, kadang juga gila tak karuan. Setidaknya salah sahabatnya itulah membuat Chaerin tersenyum.

   "Hi, babe. How are you, hmm?" tanya Taeyang sambil memeluk dan mencium lembut Dara.

   "Baik. Apalagi ketika kau datang. Ayo masuk," jawab Dara sambil mempersilahkan masuk mereka bertiga.

   Jiyong yang melihat Chaerin sedang duduk menonton TV langsung memeluknya dari belakang, "Hai, HunChae." Chaerin yang tersontak kagek hanya menuntup kedua bola matanya, "Jingyo-oppa, kenapa kau lama sekali?"

   "Itu karena VI yang terlalu lama," jawabnya santai sambil duduk disebelah Chaerin. Merasa namanya dibawa-bawa Seungri hanya menatap Jiyong cuek, "Maaf deh. Sudah cepat sana kalian pergi, keburu siang." Pasangan itupun menggangguk dan berjalan menuju luar rumah.

   "Oh yah, dan hati-hatilah kalian berdua. Have fun guys," pesan Seungri pada mereka berdua. "Tenang saja oppa. Kami akan baik-baik saja," jawab Chaerin tersenyum.

 

=*=*=*=*=

 

   Sebelum Jiyong dan Chaerin pergi, mereka pun diinterogasi oleh Dara. Bahkan sampai mereka di pintu keluar.

   "Hey, Mr. Kwon! Kau mau mengajak Mrs. Kwon kemana, eh?" tanya Dara dengan senyum menggodanya. Jiyong dan Chaerin yang mendengarnya tampak merona satu sama lain. "YA!! Unnie~"

   "Tenang, Mrs. Dong. Aku hanya ingin mengajak HunChae pergi ke taman. Kemarin kita sudah merayakan ulang tahunnya bersama-sama. Time for Mr. and Mrs. Kwon now," jelas Jiyong. Chaerin dengan pipi merona karena perlakuan Jiyong hanya menatapnya sambil mengerucutkan bibirnya , "Ya, oppa~ Berhentilah membuatku merona."

   Semua tertawa setelah Chaerin menggembungkan pipinya. "Aww, you so cute Chae-ya. Jiyong harus bersyukur karena telah memilikimu," komen Taeyang. Dara menggangguk tanda setuju.

   "Ayo, HunChae~" ajak Jiyong.

   "Yups, Jingyo-Oppa," sambil menggangguk Chaerin menghampiri Jiyong.

   "Hey, Jiyong! Jaga-lah Chaerin. Jika terjadi apa-apa pada Chae-roo, kupastikan kau tidak akan melihat matahari terbit besok pagi!" ancam Dara.

   Jiyong dan Chaerin hanya tertawa mendengar ancama Dara. "Iya, iya Ssandara-ssi. Aku tau itu. Menjaga Chae-roo adalah tugasku," jawab Jiyong sambil menirukan aksen pengucapan Dara pada kalimat 'Chae-roo'.

   "YAA! Sudah kubilang berapa kali kalau namaku adalah SANDARA bukan SSANDARA!!" protes Dara. Taeyang, si namja-chingu Dara melingkarkan tangannya di pundak Dara untuk menenangkannya, "Sudahlah, babe. Kalau kau marah terlihat tambah cantik lho!"

   Dara yang mendengarkan ucapan Taeyang dengan cepat menoleh kearahnya, "Aisshh, kau juga! Kenapa kau berkata seperti itu, hah? Berarti kau ingin aku marah setiap saat begitu? UGH, Taeyang-aa!!" Sambil mengerucutkan bibirnya Dara meminta penjelasan pada namja-chingunya.

   Taeyang hanya terkekeh menanggapi Dara-nya, "Tentu saja tidak. Kalau kau tersenyum pasti lebih baik." CHUU~. Taeyang mencium pipi Dara yang menggembung saat cemberut. Lucunya, pikir Taeyang.

   Dara yang mendapatkan perilaku dari Taeyang hanya diam dan pipinya tampak merona. "Woow, unnie seharusnya kau bersyukur memiliki Taeyang-oppa yang begitu sabar dan tabah menghadapi amarahmu~" celetuk Chaerin. Jiyong, Chaerin dan Taeyang pun tertawa.

   "YAH!! Kau juga Chae-roo. Awas kau yah. Jika kau membuatku malu seperti ini lagi aku tidak akan segan akan menyiksa Rilakkuma mu!!" ancam Dara sekali lagi. Wah, Dara ini bakat mengancam ternyata. Bagaiman kelak nasib anak-anaknya, eh?

   "Aishh, unnie! Kau kejam. Hiks, hiks," Chaerin berpura-pura terisak sambil memeluk lengan Jiyong. Jiyong-pun mengacak-acak rambut Chaerin lembut.

   "Sudahlah, ayo segera pergi. Kita juga harus memberi waktu privasi pada Taeyang dan Dara-noona," ajak Jiyong sambil mengedipkan mata ke arah Taeyang dan Dara. Chaerin hanya mengganggukan kepala mengiyakan Jiyong.

   "Kalian berhati-hatilah. Jika ada sesuatu segera hubungi aku yah," pesan Taeyang pada pasangan yang akan meninggalkan rumah Chaerin dan sahabat-sahabatnya.

   Chaerin hanya menggangguk lemah, "Semoga hal buruk itu tidak terjadi, oppa. Aku hanya ingin bersama Jingyo-oppa." Jiyong hanya menatap Chaerin yang di sebelahnya dengan tatapan sedih.

   "Tapi kalau ada Jingyo-oppa pasti akan baik-baik saja. He will protect me because he is my guardian angel,"lanjut Chaerin sambil menatap Taeyang dan Dara dengan eye smile miliknya.

   Dara menggangguk, "Yups, jadi berhati-hatilah sweety."

   "Well, ayo Chaerin-aa. Waktunya kita berdua bersenang-senang," sorak Jiyong ceria sambil memeluk pinggang Chaerin dan menuntunnya menuju mobil yang parkir di depan pagar rumah. Taeyang dan Dara hanya senyum.

   "Don't worry babe. Jiyong will protect Chaerin as strong as he can. So, don't thinking it too much," ujar Taeyang menenangkan Dara.

   Dara menggangguk, "Iya, aku tahu. Aku hanya khawatir akan keadaanya. Tidak-kah kau ingat apa yang dikatan oleh dokter. Aku takut kalau sesuatu terjadi padanya. Aku masih ingin melihatnya tersenyum ceria seperti kejutan pesta ulang tahunnya yang tadi kita rayakan. Aa-aku masih menyanyanginya. Dia sahabatku, babe. Untunglah Chaerin kuat akan keadaa-"

   Penjelasan Dara yang panjang lebar terhenti seketika akibat Taeyang memberikan ciuman hangat untuk menenangkannya. Dan tanpa disadari bulir-bulir air mata Dara yang hangat mengalir sesaat mereka masih dalam posisi berciuman.

   Taeyang yang menyadari Dara menangis melepaskan ciumannya tiba-tiba. Dengan lembut Taeyang menghapus air mata Dara yang keluar dari mata indah gadisnya, "Sudah kubilangkan kalau sudah ada Jiyong yang melidungi Chaerin. Jiyong pun juga sama sepertimu, dia tidak ingin Chaerin terluka. Tidak hanya kalian berdua yang khawatir. Aku, Seunghyun-hyung, Bom-noona, Daesung, Minzy dan Seungri pun sama. Kita adalah sahabat Chaerin juga. Kami juga tidak ingin terjadi apa-apa pada Chaerinnie."

   Taeyang menghela nafas sejenak, "Sudahlah, yang penting kau berdoa yang terbaik buat Chaerinnie."

   Dara hanya menggangguk dan mengikuti langkah Taeyang memasuki rumah. Rumah yang sengaja disewa oleh Chaerin, Dara, Bom dan Minji untuk tinggal bersama. Mereka semua 1 kampus dan jarak antara rumah ke kampus jugatidak jauh. Itulah mengapa mereka menyewa rumah itu. Di lain sisi mereka berempat juga sahabat karib sejak lama.

 

=*=*=*=*=

 

To Be Continue~


 

Yaps! Akhirnya selesai juga chapter ini. 
Aku pakai mode flashback untuk menjawab pertanyaan komentator sekalian.

Reply comment :


- @mysweetsmile13 : Update now. Sekarang udah taukan mau kemana CL&GD? Kekekeh. Thanks for RnR ^^ *bow*

- @Radar_Skydragon : What happend with Chaerin? Disini anda telah menemukan jawabannya, Bwahahaha. Waw, masa' iya baru pertama kali. *blush* Makasih udh suka fanficku. Thank for RnR *bow* ^^

Hehehe. Thanks for RnR. 
See ya~. ^^ *bow*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
PandaChenChen #1
Chapter 2: Ini ga dilanjutin lagi ya ?
Vrisbogh #2
wahhhh bahasa indo???? skydragon jarang banget yg pake b.indo. malah gak ada... aissshhh seneng banget baca ini.... update update.. hehehehe
FallenAngell #3
YE! akhirnya di update juga!! :D
FallenAngell #4
akhirnya ada cerita SD indonesia *lega*
tapi kok, udah di pause lagi chingu? .__.
MayAndJune
#5
Omo bagus! Pantesan semuanya overprotective sama Chae, ternyata dia kena leukimia ._.
Tapi kalo CLGD pergi, Taeyang Dara mesra"an, Seungri nya ngapain dong? Sendirian ahahahahah
Radar_Skydragon
#6
Waw,, What happen w/ chaerin??

Jujur ini pertama kalinya aku baca ff skydragon in bahasa *jadi malu* :D and i like it :)
MayAndJune
#7
waah, bagus"! lucu XD hehe CLGD mau kemana? O.O
Dara... bawel /plak
saranku aja nih, tolong kasih tau CL & GD pergi kemana >< atau author emg ngerencanain buat ngasih taunya next chapter? hehe
update soon ya! subscribed :D